Anda di halaman 1dari 2

A.

Pendahuluan
Perubahan adalah keniscayaan. Kalimat ini tentu sering terdengar di telinga kita
semua. Kalimat tersebut dapat pula dipahami sebagai bentuk ‘paksaan’ bagi kita untuk
selalu berubah. Berubah dalam hal ini adalah kita harus selalu dapat beradaptasi.
Demikian pula bagi birokrasi pemerintahan, yang seiring perkembangan zaman,
harus dapat bertransformasi dan selalu berubah ke arah yang lebih baik. Transformasi
pada birokrasi pemerintahan dipandang sebagai suatu keharusan untuk dilakukan, dalam
berbagai skala ruang lingkup, dan kompleksitasnya. Terlebih bila kita menghubungkan
transformasi ini dengan perkembangan teknologi dan informasi, dengan lahirnya era
revolusi industri generasi keempat.
Dalam rangka mewujudkan smart ASN, Aparatur Sipil Negara (ASN) didorong
untuk meningkatkan kompetensinya untuk menjawab tantangan yang akan terjadi.
Namun, dalam menjawab tantangan tersebut, ASN di Indonesia masih harus bekerja
keras. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan Smart ASN adalah
dengan mengembangkan kompetensi ASN.
Smart ASN adalah predikat yang diberikan kepada ASN dengan integritas tinggi,
mampu berbahasa asing, mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi,
berjiwa melayani, memiliki mentalitas wirausaha, jaringan luas dan keramahtamahan.
Pengembangan Kompetensi ASN dalam unsur menguasai teknologi informasi dan
komunikasi penting dilakukan dalam menghadapi era revolusi industry 4.0 , maka dari
itu transformasi organisasi birokrasi ini menjadi penting di tengah kondisi  birokrasi
publik yang masih kurang kondusif dengan perkembangan revolusi 4.0.
Pelaksanaan Undang – Undang No 5 tahun 2014 menuju e-Governance dalam
konteks budaya organisasi pembelajar juga Teknologi Informasi dan Komunikasi akan
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi pemerintah. Kesiapan organisasi
dalam peningkatan kinerja agar mencapai sasaran, hanya dapat dicapai apabila
mendapatkan dukungan dari manajemen atau pimpinan pada khususnya.
Suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja
individual, maka teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus
mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung.
Teknologi pendukung kinerja pemerintahaan semakin tinggi. Sayangnya masih
banyak Aparatur Sipil Negara (ASN) enggan mengikuti perubahan pola kerja berbasis
teknologi tersebut. perkembangan teknologi ini perlu dan wajib diikuti oleh para ASN
agar bisa dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan publik yang baik.
perkembangan teknologi informasi membutuhkan aparatur yang selalu cepat dan tanggap
dalam mengantisipasi perubahan. Apalagi penggunaan teknologi juga menjadi salah satu
kunci untuk mendongkrak daya saing SDM aparatur yang saat ini semakin ketat. Penguasaan
teknologi dalam sistem pemerintahan memiliki tujuan untuk menciptakan Smart ASN yang
searah dengan dinamisasi pemerintahan di era digital.

Anda mungkin juga menyukai