BIOKIMIA
BAB 3
UJI PROTEIN
BAB IV
UJI PROTEIN
A. Pre-lab
1. Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode Bradford?
Metode bradford ialah metode analisis protein secara kuantitatif. Prinsip analisis
protein jenis ini digunakan dalam analisis protein pada suatu bahan yang jumlah atau kadar
proteinnya rendah. Metode bradford menggabungkan prinsip pengikatan zat warna (dye
binding) dengan prinsip absorbansi atau penyerapan zat warna pada panjang gelombang
fleksibel dengan menggunakan spektrofotometer. Prinsip analisis protein dengan metode
bradford yaitu dengan menentukan kadar protein berdasarkan pengikatan zat warna secara
langsung pada kondisi pH asam (Atma, 2018).
10 ml aquades
Dilarutkan
Divortex
Divortex
Hasil
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
0,2 ml aquades
divortex
Hasil
Hasil
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
Hasil
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
Hasil
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
D. Pertanyaan
1. Bagaimana reagen Bradford dapat digunakan untuk menentukan kadar protein pada
sampel?
Reagen bradford dapat digunakan untuk menentukan kadar protein pada
sampel karena mengandung Coomassie Brilliant Blue (CBB). Coomassie Brilliant
Blue atau CBB ini akan berikatan dengan protein pada suasana asam sehingga dapat
membentuk kompleks kebiruan. Karena menghasilkan warna, maka dapat diukur
absorbansinya menggunakan spektrofotometri (Lambert-Beer) dengan panjang
gelombang 465-595 nm atau cahaya tampak (Utami dkk, 2016).
Senyawa yang terukur pada metode bradford ini adalah konsentrasi protein.
Metode ini menggunakan coomassie brilliant blue atau CBB untuk mengikat protein
dan mengubah warna pada larutan yang mengandung protein tersebut menjadi
berwarna biru. Setelah dihasilkan warna tersebut barulah dapat diukur
absorbansinya secara kalorimetri. Setelah itu didapatkan persamaan kurva standar.
Dari kurva standar tersebut didapatkan persamaan kurva standar yang digunakan
untuk mengitung kadar protein yang ada pada sampel (Sari & Fadhilah, 2021).
3. Sebutkan kelebihan metode Bradford dibandingkan metode lainnya dalam uji protein!
4. Jelaskan hubungan aktivitas protease dengan kadar protein pada suatu sampel!
Hubungan aktivitas protease dengan kadar protein pada suatu sampel
berbanding terbalik. Semakin tinggi aktivitas enzim maka kadar proteinnya semakin
rendah dan sebaliknya semakin rendah aktivitas enzim maka kadar proteinnya
semakin tinggi. Hal tersebut terjadi karena jika aktivitas enzim rendah maka
mengindikasikan bahwa masih banyak protein yang belum terhidrolisis oleh enzim
protease sehingga kadar proteinnya juga akan semakin banyak (Faizah, 2017).
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
0.12
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
Axis Title
Perhitungan
1. Diketahui: y = 0.623
Ditanya : x?
Jawab :
y = 0.023x + 0.0114
𝑦−0.0114
x= 0.023
0.623−0.0114
x= 0.023
x = 27.037 mg/ml
2. Diketahui : y = 0.196
Ditanya : x?
Jawab :
y = 0.023x + 0.0114
𝑦−0.0114
x= 0.023
0.196−0.0114
x=
0.023
x = 8.473 mg/ml
3. Diketahui : y = 0.644
Ditanya : x?
Jawab :
y = 0.023x + 0.0114
𝑦−0.0114
x= 0.023
0.644−0.0114
x= 0.023
x = 27.95 mg/ml
4. Diketahui : y = 0.182
Ditanya : x?
Jawab :
y = 0.023x + 0.0114
𝑦−0.0114
x= 0.023
0.182−0.0114
x= 0.023
x = 7.863 mg/ml
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
Bahas dan bandingkan data-data dalam uji protein menggunakan metode Bradford!
Pada praktikum ini digunakan 4 sampel yaitu sampe 1, sampel 2, sampel 3 dan
sampel 4. Diketahui nilai absorbansi keempat sampel tersebut yaitu sampel 1 sebesar
0.623, sampel 2 sebesar 0.196, sampel 3 yaitu 0.644, dan sampel 4 yaitu 0.182. Langkah
pertama yaitu membuat kurva standar dari nilai absorbansi keempat sampel yang sudah
diketahui. Dari kurva standar tersebut didapatkan persamaan kurva standar yaitu y =
0.023x + 0.0114. rumus tersebut digunakan untuk mencari konsentrasi protein pada
setiap sampel. Pada sampel 1 didapatkan konsentrasi proteinnya sebesar 27.037 mg/ml,
pada sampel 2 nilai konsentrasi proteinnya sebesar 8.473 mg/ml, pada sampel 3
didapatkan nilai konsentrasi proteinnya sebesar 27.95 mg/ml, dan pada sampel 4
didapatkan konsentrasi proteinnya sebesar 7.863 mg/ml.
Konsentrasi kadar protein dengan aktivitas enzim protease memiliki hubungan
berbanding terbalik. Semakin tinggi aktivitas enzim maka akan semakin tinggi rendah
kadar proteinnya karena protein sudah terhidrolisis menjadi asam amino oleh enzim
protease. Namun sebaliknya semakin rendah aktivitas enzim maka kadar proteinnya
semakin tinggi. Hal tersebut terjadi karena jika aktivitas enzim rendah maka
mengindikasikan bahwa masih banyak protein yang belum terhidrolisis oleh enzim
protease sehingga kadar proteinnya juga akan semakin banyak (Yuniati dkk, 2015).
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
F. KESIMPULAN
Praktikum uji protein ini memiliki prinsip yaitu melibatkan pewarna Coomassie
Brilliant Blue atau CBB. CBB ini akan berikatan dengan protein pada suasana asam
sehingga dapat membentuk kompleks kebiruan. Karena menghasilkan warna, maka dapat
diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri (Lambert-Beer) dengan panjang
gelombang 465-595 nm atau cahaya tampak. Adapun tujuan umum dari praktikum ini yaitu
mahasiswa diharapkan akan mampu melakukan uji protein dengan benar. Sedangkan
tujuan khususnya yaitu mengetahui prinsip kerja analisis kadar protein dengan metode
Bradford dan mengukur kadar protein dengan metode Bradford.
Percobaan ini digunakan 4 sampel yaitu sampe 1, sampel 2, sampel 3 dan sampel
4. Diketahui nilai absorbansi keempat sampel tersebut yaitu sampel 1 sebesar 0.623,
sampel 2 sebesar 0.196, sampel 3 yaitu 0.644, dan sampel 4 yaitu 0.182. Langkah pertama
yaitu membuat kurva standar dari nilai absorbansi keempat sampel yang sudah diketahui.
Dari kurva standar tersebut didapatkan persamaan kurva standar yaitu y = 0.023x + 0.0114.
rumus tersebut digunakan untuk mencari konsentrasi protein pada setiap sampel. Pada
sampel 1 didapatkan konsentrasi proteinnya sebesar 27.037 mg/ml, pada sampel 2 nilai
konsentrasi proteinnya sebesar 8.473 mg/ml, pada sampel 3 didapatkan nilai konsentrasi
proteinnya sebesar 27.95 mg/ml, dan pada sampel 4 didapatkan konsentrasi proteinnya
sebesar 7.863 mg/ml.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi kadar protein dengan
aktivitas enzim protease memiliki hubungan berbanding terbalik. Semakin tinggi aktivitas
enzim maka akan semakin tinggi rendah kadar proteinnya karena protein sudah
terhidrolisis menjadi asam amino oleh enzim protease. Namun sebaliknya semakin rendah
aktivitas enzim maka kadar proteinnya semakin tinggi. Hal tersebut terjadi karena jika
aktivitas enzim rendah maka mengindikasikan bahwa masih banyak protein yang belum
terhidrolisis oleh enzim protease sehingga kadar proteinnya juga akan semakin banyak
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
DAFTAR PUSTAKA
Atma, Yoni. 2018. Prinsip Analisis Komponen Pangan Makro & Mikro Nutrien. Penerbit
Deepublish.
Hadinoto, Sugeng dan Ikbal S. 2019. “Pengukuran Protein Terlarut Air Cucian Gelembung
Renang Dan Kulit Ikan Tuna Menggunakan Metode Bradford”. Majalah BIAM 15(1):
15-20.
Ma, Gamaliel Junren, Abdul R. F., et al., 2020. “Elucidating How Different Amphipathic
Stabilizers Affect BSA Protein Conformational Properties and Adsorption Behavior”.
LANGMUIR 36(35): 10606-10614.
Nama Shafa Qaulan Syadida
NIM 215100501111041
Kelas Q
Kelompok Q4
Faizah, M. 2017. The effect of temperature and ph on the activity protease enzyme Bacillus
subtilis from kenikir leaves (cosmos sulphureus) grown in mixed media of tofu and
bran liquid waste. [Doctoral dissertation]. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
Hadinoto, S. dan Syukroni, I. 2019. Pengukuran protein terlarut air cucian gelembung renang
dan kulit ikan tuna menggunakan metode Bradford. Jurnal Majalah Biam. 15(1). 15-
20.
Sari, E. M., & Fadhilah, T. M. 2021. Determination of albumin protein levels in brownie
samples given to tuberculosis patiens. Chimica et Natura Acta. 9(2): 45-49.
Utami, P., Lestari, S., dan Lestari, S. D. 2016. Pengaruh metode pemasakan terhadap
komposisi kimia dan asam amino ikan seluang (Rasbora argyrotaenia). Jurnal
Fishtech. 5(1): 73-84.
Yuniati, R., Nugroho, T. T., dan Puspita, F. 2015. Uji aktivitas enzim protease dari isolat
Bacillus sp. galur lokal Riau. [Doctoral dissertation] Riau: Riau University.