Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK BAB 6

HAK KELAYAKAN INTELEKTUAL

Kelompok 6 :

1. 2173006_ Valencia Samuel


2. 2173011_Michelle Angeline Aprila
3. 2173023_Alfonsus Aldo Chandra

1. Jabarkan Pelanggaran etika apa yang dilakukan perusahan pada kasus tersebut diatas ?
a. Hukum :
1. Perusahaan membayar upah tenaga kerja lebih rendah dari ketentuan upah
minimum kepada pekerja/buruh. Hal ini dengan tegas diatur dalam Pasal 81
angka 25 UU Cipta Kerja.
2. Membayar iuran jamsostek 100% , yang dimana, seharusnya dibayar sekitar
setengah harga dari iuran tersebut.
3. Iuran program JKK(Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) seluruhnya ditanggung
oleh perusahaan yang mempekerjakan karyawan. Besarnya iuran tidak sama
untuk setiap perusahaan, tergantung pada besar kecilnya risiko lingkungan
kerja.
b. Moral :
1. Pengaturan pengupahan yang ditetapkan atas kesepakatan antara pengusaha dan
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh lebih rendah dari
ketentuan pengupahan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Apabila dalam kesepakatan, upah yang dibayarkan ternyata lebih rendah atau
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, kesepakatan tersebut dapat
batal demi hukum dan pengaturan pengupahan dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Bagaimana mempersatukan kepentingan internal dan eksternal agar tidak terjadi


pelanggaran Etika.
Mempersatukan kepentingan internal dan eksternal dapat dilakukan dengan
cara pemberian kontrak dari pihak perusahaan kepada karyawan. Isi kontrak harus
disebutkan secara mendetail dan juga tidak berat kepada salah satu pihak. Setelah
kedua pihak setuju dengan isi yang ada di kontrak, karyawan bisa menandatangkan
kontrak tersebut. Kontrak ini dapat sebagai komunikasi dua arah yang dapat
mempersatukan kedua belah pihak dan dapat dijadikan bukti jika tidak sesuai dengan
perjajian awal.

3. KASUS :
a. Buatlah kasus tentang pelanggaran etika bisnis
- PT AFI (Alpen Food Industry)
PT AFI (Alpen Food Industry) ini merupakan perusahaan yang memproduksi
es krim yang terkenal dengan harganya yang terjangkau. Pada sekitar tahun
2020 PT AFI tersandung masalah tenaga kerja yang telah melakukan
eksploitasi SDM (tenaga kerja) yang berlebihan, melanggar etika bisnis, tidak
adanya penerapan Norma K3 di lokasi kerja dan UU Ketenagakerjaan.
1. Pelanggaran upah dibawah standar minimun
Perusahaan PT AFI menggaji buruh pabriknya dengan upah yang tidak
layak dengan membayar gaji karyawan buruh dibawah UMR dan
memberikan bonus lembur tidak sesuai yang dijanjikan. Yang semestinya
setiap perusahaan dilarang untuk membayar upah lebih rendah dari upah
minimum kepada pekerja/buruh. Hal ini dengan tegas diatur dalam Pasal
81 angka 25 UU Cipta Kerja dan Pasal 88A ayat (3) jo. Pasal 185 ayat (1)
dan (2) UU No. 13 tahun 2003 jo. UU No. 11 tahun 2020 mengenai
Membayar upah tidak sesuai dengan kesepakatan.
2. Pelanggatan etika bisnis mementingkan keuntungan
PT AFI juga mengorbankan karyawan mereka dan mengabaikan etika
serta rasa keadilan demi memenuhi target produksi serta menurunkan biaya
produksi. PT AFI hanya mementingkan keuntungan perusahaannya agar
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan pengeluarannya
sekecil-kecilnya.
3. Pelanggaran etika bisnis keselamatan kerja
PT AFI tidak mengupah karyawannya dengan baik, tidak
memperhatikan kesehatan karyawannya. Kesehatan karyawan juga
terganggu akibat adanya pipa gas bocor yang menyebabkan beberapa
karyawan terkena bronkitis/ penyakit saluran pernafasan. Dan banyak
korban yang jarinya terpotong karena kelalaian dalam keselamatan kerja.
Hal ini dengan tegas diatur dalam Pasal Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3) dan Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan.

b. Analisa dan Sarankan sebuah penyelesaian dari kasus tersebut


1. Pelanggaran upah dibawah standar minimun
Kasus ini sudah tidak bisa di toleransikan dan tidak bisa diselesaikan
secara kekeluargaan, maka harus diselesaikan melalui jalur hukum yang
sesuai dengan yang sudah di atur dalam Undang-Undang No. 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003) jo. Undang-undang No.
11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU 11/2020).
2. Pelanggatan etika bisnis mementingkan keuntungan
Penyelesaian dari point kasus ini seharusnya diselidiki dahulu siapa yang
melakukan pengambilkan hak sewenang-wenang, karena bisa saja yang
melakukan hal ini adalah oknum yang tidak bertanggungjawab, dan
kemungkinan bawahannya hanya mengikuti perintah dari atasannya.
3. Pelanggaran etika bisnis keselamatan kerja
- Penyelesaian dari point kasus ini adalah sebagai berikut :
1. perusahaan semestinya harus ada surat yang sudah memenuhi standart
pabrik.
2. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja.
Jika perusahaan tidak memiliki biaya untuk memperbaiki pipa
yang bocor, setidaknya perusahaan sudah menyediakan alat-alat
pelindung diri yang dimiliki oleh setiap karyawan.
3. Memberi tanda peringatan/ bahaya di sekitar kabel tersebut.
4. Mengevaluasi kejadian sebelumnya agar tidak terulang Kembali.
Jika sudah ada karyawan yang terkena penyakit salur
pernafasan, sebaiknya perusahaan mengevaluasi dan segera menangani
kasus tersebut, jangan sampai menunggu banyak korban.
SUMBER :
https://www.coursehero.com/file/p66p47n/STUDI-KASUS-PELANGGARAN-KODE-
ETIK-DALAM-PERUSAHAAN-Tirto-Id-Have-an-Aice-Day/

Anda mungkin juga menyukai