Case Method Fisika Umum Kel. 5
Case Method Fisika Umum Kel. 5
KELOMPOK 5 :
DESY MERIANI SIPAHUTAR (4223351018)
SAGITA LAMTOMA TIUR MALAU (4223151022)
SILVIANI BR SEMBIRING (4223251018)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Analisis Konsep Fisika Pada Kecelakaan
Simpang Rapak Balikpapan dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas praktikum oleh Ibu Dr. Erniwati Halawa
M,Si pada mata kuliah Praktikum Fisika Umum. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang konsep fisika yang terjadi pada kecelakaan dan
apa saja hal yang mungkin dapat mengurangi resiko kejadian kecelakaan yang sama kembali
sehingga dapat diterapkan demi keamanan bersama.
Kami sebagai penulis menyampaikan ucapan terima kasih Ibu Dr. Erniwati Halawa M,Si
sebagai dosen pengampu mata kuliah Praktikum Fisika ini, melalui tugas yang diberikan ini
dapat menambah wawasan kami yang berkaitan dengan tema yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan penulisan masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas
kesalahan dan ketidakkesempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharapkan adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan
dalam makalah ini.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….4
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….5
C. Tujuan……………………………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………..6
2.1. Analisis Konsep Fisika Pada Kecelakaan Di Simpang Rapak Balikpapan……..6
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….11
3.1. Solusi……………………………………………………………………………11
3.2. Kesimpulan……………………………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Truk dengan nomor kendaraan KT 8534 AJ berangkat pada hari Jumat tanggal 21
Januari 2022 sekitar pukul 05.30 AKALA, menuju Kampung Baru Balikpapan Barat, dengan
membawa peti kemas 20 kaki yang berisi 20 ton kapur pembersih udara. Truk melewati jalan
dengan geometrik menurun dan pengemudi menggunakan gigi persnelling. Kondisi mobil yang
rem blong menyebabkan truk tersebut melaju dengan kencang. Berdasarkan keterangan dari
supir 200 meter mendekati perempatan pengemudi mencoba melakukan pengereman namun
pedal rem terasa keras sehingga mekanisme pengereman tidak dapat bekerja, selanjutnya
pengemudi ingin menggerakkan persneling ke gigi rendah namun kembali gagal karena pedal
kopling juga terasa keras dan karena terus dipaksa akhirnya masuk ke gigi netral. Truk meluncur
semakin cepat dan tidak dapat dikendalikan.
Akibat dari kecelakaan tersebut 4 orang meninggal dunia. 1 orang luka berat dan 29 luka
ringan. Pihak kepolisian mengatakan bahwa kecelakaan ini disebabkan karena kesalahan
pengemudi yang mengendarai truk dengan kecepatan tinggi dan dalam kondisi truk yang tidak
layak beroperasi. Dari contoh kasus kecelakaan di atas, dapat dilihat jelas beberapa konsep fisika
yang relevan untuk menganalisis kejadian dan kami mengemukakan solusi dari kasus kecelakaan
di Simpang Rapak Balikpapan tersebut.
4
Peristiwa kecelakaan tentunya merupakan salah satu fenomena yang berhubungan dengan
konsep fisika. Diskusi kami bertujuan untuk menganalisis peristiwa kecelakaan truk berdasarkan
konsep fisika diantaranya yaitu kinematika. Kinematika adalah cabang fisika yang belajar
tentang Gerak Benda dikatakan bergerak jika benda mengalami perubahan posisi. Perubahan
besar sebuah posisi dinyatakan sebagai perpindahan yang terjadi setiap satuan waktu disebut
dengan kecepatan. Jika kecepatan benda berubah maka kita mengenal besaran kecepatan.
Percepatan adalah perubahan kecepatan setiap detik. posist, setelah, kecepatan, dan kecepatan
adalah besaran- besaran fisika yang berhubungan langsung dengan cabang kinematika.
Oleh karena itu perlu adanya solusi pada hal-hal yang bisa dilakukan agar kecelakaan lalu
lintas seperti yang terjadi di Simpang Rapak Balikpapan tidak terjadi kembali. Disini kami
menyusun solusi-solusi yang berlaku kepada seluruh pengendara di jalan raya, baik pengendara
truk, mobil atau pun sepeda motor. Dan juga perlu diingat bagi para pengendara agar selalu
waspada dalam setiap berkendara. Mulai dari mematuhi rambu-rambu lalu lintas hingga selalu
mengecek kendaraan secara rutin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep fisika yang relevan untuk menganalisis peristiwa kecelakaan di Simpang
Rapak Balikpapan?
2. Bagaimana solusi untuk mengurangi terjadinya kecelakaan tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep fisika yang relevan pada peristiwa kecelakaan
2. Untuk mengetahui solusi dalam mengurangi terjadinya kecelakaan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang benda tanpa memperdulikan penyebab
dari gerak benda. Dapat dilihat dalam video terlihat bahwasanya truk bergerak dijalan yang
kondisi jalan lurus dan menurun, sehingga truk tersebut mengalami gerak lurus. Gerak lurus
termasuk sebagai gerak terjemahan yaitu Gerakan suatu objek yang bergerak tanpa berotasi.
Dinamakan gerak lurus karena lintasannya berupa garis lurus. Truk tersebut mengalami :
vt−v 0
a=
t
6
Sehingga diperoleh persamaan :
v t= v 0+ at
Kecepatan rata-rata untuk benda yang bergerak lurus berubah beraturam dapat dituliskan
sebagai berikut :
vt +v 0
v=
2
.
x = x 0 + v 0t+ ½ at
Dengan menggunakan hukum kekekalan energi, maka kita pun dapat memperoleh
persamaan yang digunakan untuk gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
sebagai berikut :
2 2
v t = v t + 2 as
Dimana:
7
t = Waktu yang ditempuh (s)
Percepatan truk tersebut adalah positif karena bergerak semakin cepat atau speed up.
Pada jalan menurun, gerakan roda kendaraan dipicu oleh energi potensial karena
pengaruh gaya gravitasi bumi yang besarnya berbanding lurus dengan ketinggian suatu
tempat dan massa kendaraan. Artinya, kecepatan putaran roda akan dipengaruhi oleh
ketinggian suatu tempat kendaraan beserta muatannya.
Jika ditulis maka energi potensial dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ep = m.g.h
Keterangan:
8
h: ketinggian suatu benda (m)
Semakin besar perbedaan ketingggian antara dua tempat, semakin berat muatannya,
maka akan semakin besar gaya dorong yang akan mendorong kendaraan meluncur dari
atas kebawah. Jika truk atau bis berada pada suatu ketinggian tertentu, maka pertama dia
akan memiliki energi potensial. Selanjutnya jika dia bergerak turun dia akan memiliki
satu lagi bentuk energi yang lain yaitu energi kinetik. Ketika suatu saat pengemudi
hendak menghentikan truk/bus tersebut, kedua energi diatas akan berubah bentuk menjadi
energi kalor atau energi panas
Oleh sebab itu, untuk memperkecil energi kalor yang dihasilkan saat kendaraan akan
menurun maka besaran massa (jumlah muatan) dan kecepatan saat turun harus diperkecil.
Ini menjelaskan kenapa kendaraan yang kelebihan beban atau kendaraan yang
menggunakan gigi tinggi saat sedang melalui turunan beresiko mengalami
kegagalan pengereman.
p = Momentum (kg.(m/s))
m = massa ( kg)
v = kecepatan (m/s)
9
Momentum berbanding lurus dengan massa atau dapat digambarkan sebagai berikut :
Momentum – Massa
p–m
Mengacu pada kecelakaan yang terjadi di Balikpapan, truk yang terlibat memiliki
nilai momentum tinggi. Pasalnya, massa truk kontainer pastinya besar, kemudian
kecepatan truk tersebut sangat tinggi karena dipengaruhi jalan yang menurun. Sedangkan,
mobil dan motor yang ada di depan truk tronton memiliki nilai momentum yang rendah
karena massa yang dimiliki lebih kecil dan berada pada posisi diam. Ketika truk tronton
menabrak mobil dan motor di depannya, maka sudah pasti akan terjadi benturan. Untuk
bisa menghentikan truk tersebut maka diperlukan benda. dengan momentum tinggi
misalnya benda bermassa lebih besar dari truk meskipun kecepatan yang dimiliki 0 m/s
Selain itu, truk yang mengalami rem blong juga dapat dihentikan dengan cara
mengurangi momentumnya. Seperti bahasa sebelumnya bahwa momentum terdiri dari
massa dan kecepatan, maka truk momentum dapat dikurangi dengan cara mereduksi
kecepatannya. Bila melihat dari lokasi kejadian, maka diperlukan penjaga kecepatan
berupa jalan bertekstur super kasar atau tanjakan alternatif sederhana di sisi jalan.
Dengan begitu momentum yang dimiliki akan mengecil bahkan menjadi 0 dan dampak
kecelakaan bisa berkurang.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Solusi
Solusi yang dapat diambil untuk mengurangi kasus kecelakaan di Simpang Rapak
Balikpapan yaitu :
1. Supir yang akan mengemudikan diperlukan seseorang dengan kemampuan dan
keahlian dalam mengendalikan sebuah truk. Melakukan langkah yang dianggap
perlu dalam menghadapi keadaan darurat dan supir tersebut harus mengetahui
seluk beluk kendaraan termasuk sistem transmisi dan pengereman.
2. Sebelum berkendara sopir wajib melihat kelayakan truk untuk beroperasi.
Kendaraan yang akan digunakan penting sesuai dengan peruntukannya dan
memenuhi aspek keamanan, baik terkait konstruksi truk perlengkapan dan
kesiapan menghadapi keadaan darurat.
3. Apabila kondisi dijalan turunan seperti di muara rapak, seorang supir harus ekstra
hati-hati dan memang disekitar jalan tersebut dilengkapi dengan jalur lain jika
rem blong dan sejenisnya. Untuk truk yang mengangkut peti kemas atau alat berat
akan tetap berisiko untuk tetap meluncur apalagi saat kondisi jalan basah. Oleh
karena itu di jalan seperti itu sebaiknya tidak memungkinkan truk melalui jalur
tersebut atau harus dengan pengawasan ketat.
4. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengemudikan truk saat sedang
melalui sebuah turunan dengan gradien cukup besar dan panjang, yaitu
menghindari mengangkut melebihi daya angkutnya, dan pergunakan gigi rendah
untuk mengaktifkan hantu brake, yaitu knalpot rem dan engine brake untuk
mengurangi kecepatan kendaraan.
5. Menggantikan aturan/rambu lalu lintas mengenai batas makasimal kecepatan
11
saat berkendara di jalan menurun bagi pengendara.
3.2. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil diskusi kami tentang analisis kasus kecelakaan lalu
lintas di Simpang Rapak dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu konsep fisika yang
terkait dengan kecelakaan tersebut adalah kinematika gerak (GLBB) gerak benda
dalam lintasan garis lurus dengan kecepatan tak menentu, energi poensial dan energi
kinetic dan momentum. Serta beberapa solusi yang dapat kita terapkan untuk
mengurangi resiko kecelakaan diantaranya meningkatkan kemampuan supir dalam
berkendara, melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan serta menambah aturan
khusus dijalan menurun yang akan dilalui sebuah kendaraan.
12
DAFTAR PUSTAKA
(2) Video Detik-detik Kecelakaan di Simpang Rapak Balikpapan, Sejumlah Kendaraan Sampai
Terlempar - YouTube
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/Fisika/Media/Fisika-PB3.pdf
https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/IPA/Fisika/Modul%20Pembelajaran/IPA-
FISIKA-PB2.pdf
13