Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Kekuatan Kata-Kata dalam Membentuk Kepribadian

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pengaruh Kekuatan Kata-Kata dalam
Membentuk Kepribadian", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/puspasari14/610a31ef06310e7d392ab362/pengaruh-kekuatan-kata-
kata-dalam-membentuk-kepribadian?page=3&page_images=1

Kreator: Puspa Sari Dewi

Percayakah Anda bahwa kata-kata memiliki


power atau kekuatan? Kata-kata yang setiap
hari keluar dari lisan maupun tulisan,
ternyata memiliki kekuatan yang dapat
memengaruhi hidup manusia. Dalam
aktivitas sehari-hari, manusia pasti tidak
lepas dalam berkata-kata. Secara tidak sadar,
kata-kata yang selalu keluar dari mulut kita
telah menunjukkan jati diri dan bahkan
membentuk kehidupan kita sendiri. 

Kata-kata bukan sekadar ejaan huruf yang


bisa asal bunyi dari mulut manusia. Ia dapat
menjadi kekuatan positif bila yang diucapkan
positif dan bisa melemahkan, merusak,
bahkan membunuh semangat dan mental
jika bernada negatif. Maka, lahirlah sebuah ungkapan “think before speak” berpikir sebelum
berbicara. Bagaimana sebenarnya kata-kata bekerja dalam hidup manusia? hal tersebut akan
dibahas dalam artikel ini.

KataKekuatan-Kata Dalam Memengaruhi Molekul Tubuh

Ada sebuah penelitian mengenai kekuatan kata-kata yang dilakukan oleh ilmuan Jepang, Dr. Masaru
Emoto. Dalam bukunya The Power of Water, ia menunjukkan bahwa air yang diucapkan atau
dibacakan kalimat positif akan membentuk kristal-kristal persegi enam yang sangat indah.
Sedangkan air yang dibacakan kalimat-kalimat negatif, kristal pada air tersebut menjadi rusak dan
tidak beraturan. Lantas, bagaimana pengaruh kata-kata pada tubuh manusia yang 90 persennya
adalah air?

Dr. MasaruEmoto juga melalukan penelitian tentang pengaruh kata-kata melalui media nasi. Dalam
penelitian tersebut, ia menyediakan nasi dalam tiga wadah. Nasi dalam wadah pertama, selalu diberi
ucapan positif, seperti “I love you, kamu baik, terima kasih” dan sebainya secara terus menerus.
Kemudian, nasi pada wadah kedua sebaliknya, selalu dilontarkan ucapan-ucapan negatif, seperti
“aku benci kamu, kamu busuk, jahat” dan sebagainya. Sedangkan nasi pada wadah ketiga dibiarkan
begitu saja.
Kata-kata tersebut diucapkan setiap hari selama 27 hari. Ucapan yang dilontarkan sesuai dengan
yang tertulis pada masing-masing wadahnya. Hasilnya sungguh mengejutkan. Kekuatan kata-kata
telah bekerja pada ketiga nasi tersebut.

Apakah yang terjadi pada nasi di setiap wadahnya?

Nasi pada wadah pertama, yang selalu diberi ucapan kata-kata positif menjadi tidak basi, hanya
tumbuh jamur. Itu pun jamur ragi yang harum, bukan jamur yang bau. Nasi pada wadah kedua yang
selalu mendapat ucapan-ucapan negatif berubah menjadi basi, dan membusuk. Sedangkan, nasi
pada wadah ketiga yang tidak mendapat ucapan apa-apa, menjadi berkerak kehitaman alami.

Berdasarkan penelitian Dr. Emoto tersebut dapat disimpulkan bahwa kata-kata memiliki power yang
dapat memengaruhi sesuatu atau seseorang. Dengan demikian, ucapkanlah kata-kata positif selalu.
Hindari berkata negatif, seperti memaki, menggunjing, mengutuk, dan lainnya. Sebab, kekuatan
kata-kata akan membentuk diri manusia.

Kekuatan Kata-Kata Dalam Membentuk Kepribadian Manusia

Ada sebuah teori dalam ilmu Antropologi yang disebut “labelling theory” menyebutkan bahwa
identitas atau kepribadian seseorang ditentukan oleh kata-kata apa yang dominan dilebelkan
kepadanya. Misalnya, seseorang yang sering mendapat label “si nakal” maka label itulah yang benar-
benar terjadi pada dirinya. Apalagi label tersebut sudah diucapkan sejak seseorang masih kecil, maka
kata-kata itu telah membentuk kepribadiannya.

Lewat kekuatan kata-kata akan terbentuk seseorang dengan kepribadian tertentu. Melalui
perkataan positif bisa lahir orang dengan kepribadian positif dan penuh semangat. Sebaliknya, lewat
perkataan negatif dapat lahir pula seseorang yang penuh luka dan memiliki semangat negatif yang
menghancurkannya. Ada kata-kata yang bisa menghancurkan kepribadian orang lain, namun banyak
pula yang bisa menghancurkan diri sendiri.

– Kata-Kata yang Memengaruhi Kepribadian Orang Lain

Sebagai contoh kata yang dapat memengaruhi kepribadian orang lain, yaitu ucapan orang tua
kepada anaknya. Tidak sedikit orang tua yang belum menyadari bahwa ucapan mereka dapat
membentuk kepribadian anak. Orang tua yang sering melontarkan ucapan positif seperti, “kamu
hebat, kamu pintar, kamu pasti bisa” dan sebagainya akan melahirkan anak dengan pribadi percaya
diri. Tentu berbeda dengan anak yang selalu mendapat ucapan negatif, seperti “dasar bodoh, kamu
anak nakal” dan sebagainya akan menciptakan pribadi anak yang seperti demikian pula.

Bahkan kepribadian negatif pun kerap terbentuk akibat bullyan yang sering didapatkan seseorang.
Orang-orang yang hatinya penuh luka akibat ucapan orang lain, membuatnya menjadi penakut,
rendah diri bahkan dapat melakukan hal yang sama pada orang lain. Maka, sangat penting
menghindari diri dari orang-orang toxic yang suka membully, menghujat, berkata kotor dan
sebagainya. Anda bisa bedakan saat dekat dengan orang-orang yang ucapannya selalu positif dengan
yang negatif sebagai bukti akan kekuatan kata-kata.
– Kata-Kata yang Mempengaruhi Diri Sendiri

Selain dari hal di atas, ucapan negatif sering pula dilontarkan pada diri sendiri. Misalnya, Anda
merasa rendah diri atas ejekan atau bullyan kemudian merasa demikian pula. Sehingga Anda
berucap pada diri sendiri “aku memang tak berharga, aku jelek” dan sebagainya. Ucapan seperti itu
akan memengaruhi kepribadian diri Anda sendiri. Maka, gantilah dengan ucapan positif untuk diri
sendiri, seperti “aku bisa, aku berharga, aku kuat” dan lain sebagainya, semacam afirmasi diri.

Mengendalikan Kekuatan Kata-Kata

Seperti yang dijelaskan di atas bahwa kekuatan kata-kata sangat memengaruhi kehidupan manusia.
Bahkan dapat membentuk kepribadian manusia itu sendiri. Maka, sangat penting untuk
mengendalikan kekuatan kata-kata. Ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam
mengendalikan kata-kata agar memberi pengaruh positif.

-Berbicara yang Positif

Hindari ucapan-ucapan negatif seperti umpatan, makian, ejekan, perundungan dan lainnya. Ucapan-
ucapan negatif tidak hanya berpengaruh buruk bagi orang lain, melainkan juga akan menunjukkan
jati diri Anda sendiri. Bukankah ucapan seseorang mencerminkan dirinya sendiri? Seorang ahli
ibadah tidak mungkin berkata kotor, seorang terdidik tidak pantas merendahkan orang lain.

Sebagai contoh ucapan yang dapat memengaruhi orang lain, yaitu ketika Anda sedang mengalami
sakit. Teman-teman Anda datang menjenguk. Lalu mengatakan, “Sakit kamu sepertinya tidak akan
bisa sembuh.” Sedangkan teman Anda lainnya berucap, “Aku pernah mendengar ada orang yang
sakit sama seperti kamu dan dia sembuh. Kamu pun pasti akan sembuh.” Nah, kedua ucapan
tersebut pasti akan menimbulkan reaksi yang berbeda terhadap mental Anda. Ucapan positif yang
mengatakan“Kamu bisa sembuh” akan menambah semangat dalam diri Anda.

-Mendengar yang Positif

Sekarang Anda sudah tahu bahwa kekuatan kata-kata dapat memengaruhi kehidupan seseorang.
Saatnya untuk memilih kata-kata apa yang seharusnya didengar, positif atau negatif? Pilihlah
pergaulan yang isinya orang-orang yang baik. Orang-orang yang ucapannya selalu terjaga. Tidak
merendahkan, mencaci, menggunjing ataupun berkata kotor. Dengan begitu, maka Anda akan
terpacu untuk melihat segala hal dengan sudut pandang yang positif, yang juga akan memengaruhi
tindakan Anda.

-Baca Positif

Bacaan merupakan makanan bagi pikiran. Maka, untuk membentuk ucapan positif, Anda harus
memiliki pikiran yang positif pula. Cara membentuk pikiran yang positif, yaitu dengan banyak
membaca hal-hal yang baik. Hindari bacaan-bacaan yang hoax, ujaran kebencian dan bacaan-bacaan
negatif lainnya. Dengan demikian pikiran Anda pun akan memengaruhi apa yang akan lisan Anda
keluarkan.

Demikianlah pengaruh kekuatan kata-kata dalam membentuk kehidupan dan kepribadian manusia.
Sebaiknya mulai saat ini kita lebih berhati-hati dalam berucap.

Anda mungkin juga menyukai