Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

ANEMIA

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Anggota:

1. Alifia Noor Aisyah Ranna (40902000005)


2. Bagas Tegar Rahmawan (40902000012)
3. Dwi Oktaviani (40902000025)
4. Karisa Safitri (40902000044)
5. Leny Yuliana (40902000045)
6. Noviyanti (40902000067)
7. Nur Lailah (40902000069)
8. Safrina Rizqi Amalia (40902000077)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG


SATPEL

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

(SATUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KESEHATAN)

Tema : Anemia

Sub Tema : Anemia Pada Remaja

Hari/Tanggal : Jumat, 24 Desember 2021

Waktu : 08.00 – 10.00

Sasaran : Remaja Putri Putra SMPN 3 Semarang

Tempat : Zoom Meeting

Pelaksana : Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan FIK Unissula Semarang Kelompok 6

A. LATAR BELAKANG

Salah satu masalah yang dihadapi remaja Indonesia adalah masalah gizi mikronutrien,
yakni sekitar 12% remaja laki-laki dan 23% remaja perempuan mengalami anemia, yang
sebagian besar diakibatkan kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi). Anemia di
kalangan remaja perempuan lebih tinggi dibanding remaja laki-laki. Anemia pada remaja
berdampak buruk terhadap penurunan imunitas, konsentrasi, prestasi belajar, kebugaran
remaja dan produktifitas.

Selain itu, secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius,
mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi,
sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi
lahir rendah (BBLR). Anemia dapat dihindari dengan konsumsi makanan tinggi zat besi,
asam folat, vitamin A, vitamin C dan zink, dan pemberian tablet tambah darah (TTD).
Pemerintah memiliki program rutin terkait pendistribusian TTD bagi wanita usia subur
(WUS), termasuk remaja dan ibu hamil.

Anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) lebih rendah dari nilai normal,
yang ditandai dengan lesu, pusing, mata berkunang-kunang, dan wajah pucat, sehingga
dapat menyebabkan menurunnya aktivitas dan prestasi belajar karena kurangnya
konsentrasi. Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat
keparahan yang bisa ringan sampai berat.

Pada usia remaja, yang merupakan transisi dari masa anak ke masa dewasa, ditandai
sejumlah perubahan yaitu berupa biologis, kognitif, dan emosional. Asupan zat gizi yang
optimal dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek tersebut. Selama
masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, dikatakan WHO bahwa anemia merupakan masalah
gizi terbesar. Anemia pada remaja dan dewasa muda dapat berdampak negatif pada
kinerja dan pertumbuhan kognitif mereka. Selanjutnya, melalui dampaknya pada kinerja
kognitif, anemia dapat mempengaruhi produktivitas ekonomi saat ini dan masa depan. Di
usia remaja biasanya lebih cenderung untuk mengkonsumsi makan cepat saji sehingga
dapat memicu untuk timbulnya gejala anemia. Sebaiknya tidak terlalu sering untuk
mengkonsumsi makan cepat saji dan minuman seperti kopi.

Zat besi adalah salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk proses fisiologis dasar
seperti produksi hemoglobindan fungsi enzim. Tubuh membutuhkan lebih banyak zat
besi ketika tumbuh dengan cepat dan ketika sering terjadi kehilangan darah, misalnya
melalui menstruasi. Oleh karena itu, remaja putri berisiko tinggi mengalami defisiensi zat
besi.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN PROMOSI KESEHATAN

1. Tujuan Instraksonal Umum (TIU)


Remaja putri SMPN 3 Semarang mampu memahami penyakit anemia dan cara-
cara pencegahannya dengan benar. Setalah dilakukan kegiatan pendidikan
kesehatan dengan pencapaian 80%.
2. Tujuan Instraksonal Khusus (TIK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 120 menit, pada remaja putri putri
SMPN 3 Semarang dilingkungan sekolah akan mampu:
a) Menjelaskan kembali pengertian anemia
b) Menjelaskan kembali penyebab anemia
c) Menjelaskan kembali tanda dan gejala
d) Menjelaskan kembali siklus anemia
e) Menjelaskan ciri-ciri anemia

C. KEPANITIAAN DAN SETING ACARA

A. Pengorganisasian

1) Ketua: Karisa Safitri


Sekretaris: Leny Yuliana
Bendahara : Safrina Rizqi Amalia
2) Pembawa Acara: Bagas Tegar Rahmawan

3) Penyaji 1: Dwi Oktaviani


Penyaji 2: Alifia Noor Aisyah Ranna

4) Fasilitator
 Mencatat Pertanyaan
- Noviyanti
- Nur Laila
 Menjawab Pertanyaan
- Alifia Noor Aisyah Ranna
- Bagas Tegar Rahmawan
- Dwi Oktaviani

B. Susunan Acara
No. Waktu Kegiatan Aktivitas Pendidik Aktivitas Audien

1 08.00-08.20 Pembukaan a. Salam sambutan a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan


(Penyaji)

c. Menjelaskan TIU &


TIK
c. Memperhatikan
d. Mengkaji Pengetahuan
(Pretest)

e. Mengecek Hasil Pretest d. Mengerjakan Soal

f. Menyampaikan hasil
prestest e. Memperhatikan

f. Memperhatikan

3 08.20-09.20 Penyampaian Materi a. Menjelaskan Materi Memperhatikan


TIK yang dicapai

- Menjelaskan Pengertian
Mendengarkan
Anemia

- Menjelaskan Tanda &


Gejala Anemia Mendengarkan

- Menjelaskan Penyebab
Anemia

- Cara Pencegahan dan Mendengarkan


Pengobatan Anemia

b. Mencatat Pertanyaan
Mendengarkan

c.Mendengarkan Hasil
Memberikan Pertanyaan
Pertanyaan
Memberikan Penjelasan
dari penanya

4 09.20-10.00 Penutup a.Melakukan Post Test Mengerjakan

b. Mengecek dan Memperhatikan


Mengumpulkan Hasil
Post Test

c. Menyimpulkan Hasil
Penkes Memperhatikan

d. Penutupan Acara
Penkes Mendengarkan
e. Salam Penutup

Mendengarkan
D. METODE

Adapun metode yang dipergunakan adalah

1. Ceramah
2. Tanya Jawab (PreTest dan Post Test)

E. MEDIA dan Alat

1. Power Point
2. Zoom Meeting
3. Laptop
4. Pamflet

F. EVALUASI

1) Evaluasi Struktur
a) Peserta yang akan diberikan Pendidikan Kesehatan sudah disiapkan
b) Media telah disiapkan yaitu zoom meeting dengan topik Anemia 2 hari sebelum
pemberian Pendidikan Kesehatan
c) Waktu Pendidikan Kesehatan 60 menit
d) Pendidikan Kesehatan di ruang zoom kelas A & B D3 Keperawatan Unissula
e) Materi telah siap dipaparkan dan penyaji sudah siap dalam memberikan
pendidikan Kesehatan
f) Kewajiban Pengorganisasian
 Penyaji
o Mampu menyampaikan tujuan Pendidikan Kesehatan secara jelas
o Mampu menjelaskan materi secara sistemis
o Mampu menjawab pertanyaan dari sasaran
 Fasilitator
o Mampu memfasilitasi sasaran
2) Evaluasi Proses
a) Selama Pendidikan Kesehatan peserta aktif mengikuti
b) Selama Pendidikan Kesehatan peserta bertanya jika ada hal-hal yang tidak
dipahami
c) Peserta mengikuti dari awal sampai akhir, tidak ada yang meninggalkan ruangan
sebelum acara selesai
d) Acara dapat berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir

3) Evaluasi Hasil
Pretest dan Posttest
Pelaksaaan : soal berupa pilihan ganda melalui google form
a) 90% Peserta hadir dalam penyuluhan Kesehatan
b) 85% Peserta paham tentang pengertian anemia
c) 80% Peserta paham tentang tanda dan gejala anemia
d) 80% Peserta paham tentang penyebab anemia
e) 80% Peserta paham tentang pencegahan dan pengobatan anemia
f) 83% Peserta mampu melakukan prettest dan posttest

Soal dan Kunci Jawaban (Pretest dan Posttest)

1. Apa yang di maksud dengan anemia?


a. kurang hemoglobin dalam darah
b. kurang gizi
c. kelebihan berat badan

2. Berikut tanda tanda dari anemia, kecuali


a. kehilangan rasa atau bau
b. tampak pucat
c. tekanan darah rendah
3. Dibawah ini adalah penyebab terjadinya anemia akibat perdarahan, kecuali
a. cidera
b. gangguan menstruasi
c. kerusakan pada sumsum tulang

4. Manakah dibawah yang merupakan makanan yang harus dikonsumsi untuk penderita
anemia?
a. daging
b. buah-buahan
c. benar semua

5. Berapa nilai normal hemoglobin pada usia remaja putri?


a. hb <12/dL
b. hb <13/dL
c. hb <11/dL

6. Dibawah ini termasuk obat-obatan untuk penyakit anemia, kecuali


a. sangobion
b. tablet tambah darah
c. neurobion

7. Jenis anemia dimana sel-sel darah merah pecah (hemolisis), merupakan pengertian
dari ?
a. anemia hemolitik
b. anemia defisiensi besi
c. anemia penyakit kronis

8. Dibawah ini merupakan Batasan anemia menurut Manuba (2007) dalam


Salmariantity berdasarkan pemeriksaan hemoglobin yaitu
a. tidak anemia dan anemia ringan
b. anemia sedang dan anemia berat
c. benar semua

9. Berikut merupakan ciri-ciri dai anemia ringan, kecuali


a. tampak pucat
b. kelelahan
c. perubahan warna tinja

10. Penyakit anemia merupakan penyakit yang tidak menular, namun demikian perlu ada
upaya pencegahannya. Dibawah ini merupakan pencegahan, kecuali
a. mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi
b. mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol
c. menambah asupan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah
Lampiran Materi

ANEMIA
A. Pengertian
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah
merah dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan
karena sel darah merah mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk kelelahan dan stress pada organ
tubuh. Anemia sebenarnya adalah sebuah tanda dari proses penyakit bukan penyakit itu
sendiri (Proverawati, A, 2011).

Anemia sering disebut kurang darah yaitu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam
darah kurang dari normal (<12gr/dL) yang berakibat pada daya tahan tubuh, kemampuan dan
konsentrasi belajar, kebugaran tubuh, menghambat tumbuh kembang dan akan
membahayakan kehamilan
nanti (Kemenkes RI, 2010).

Anemia merupakan kondisi dimana kadar hemoglobin seseorang kurang dari 10gr/dL,
sedangkan angka idealnya untuk ibu dewasa berdasarkan standar WHO adalah 12gr/dL.
Artinya, seorang ibu dewasa yang sedang hamil maupun tidak akan didiagnosis mengalami
anemia jika kadar hemoglobinnya di bawah 12gr/dL. Akan tetapi, munculnya gejala bersifat
individual, bisa jadi orang yang memiliki hemoglobin 10gr/masih dapat beraktifitas secara
normal dan energik, sedangkan yang lain tampak letih dan lesu (Fatonah, S, 2016).
Menurut Arisman (2009), seseorang dikatakan anemia bila kadar hemoglobin sebagai berikut:

Kadar hemoglobin sebagai indikator anemia

Kelompok umur Hemoglobin ( gr / dL )

Anak umur 6 bulan – 5 tahun < 11

Anak umur 6 tahun- 11 tahun < 11,5

Anak umur 12-14 tahun < 12

Laki – laki dewasa < 13

Wanita dewasa tidak hamil < 12

Wanita dewasa hamil < 11

Batasan anemia menurut Manuaba (2007) dalam Salmariantity (2012) berdasarkan


pemeriksaan hemoglobin adalah :

1. Tidak anemia: Hb 11,00 gr/dL

2. Anemia ringan: Hb 9,00 gr/dL-10,00 gr/dL

3. Anemia sedang: Hb 7,00 gr/dL-8,00 gr/dL

4. Anemia berat: Hb < 7,00 gr/dL


B. Penyebab

Menurut Proverawati, A (2011) banyak kondisi medis yang dapat menyebabkan anemia.
Penyebab umum dari anemia adalah:

a). Anemia dari pendarahan aktif

Kehilangan darah melalui perdarahan menstruasi berat atau luka dapat menyebabkan
anemia. Ulkus gastrointestinal atau kanker seperti kanker usus besar mungkin secara perlahan
dapat menyebabkan anemia. Kehilangan darah akut dari perdarahan internal (dampak dari
ulkus peptikum) atau perdarahan eksternal (seperti trauma) dapat menyebabkan anemia dalam
kurun waktu yang sangat singkat. Jenis anemia ini bisa mengakibatkan gejala parah dan
konsekuensi berat jika tidak segera ditangani.

b). Anemia defisiensi besi

Kebutuhan besi pada sumsum tulang untuk membuat sel-sel darah merah. Iron
memainkan peranan penting dalam struktur yang tepat dari molekul hemoglobin. Jika asupan
besi terbatas atau tidak memadai karena asupan diet yang buruk, anemia dapat terjadi sebagai
hasilnya. Hal ini disebut anemia kekurangan zat besi.

c). Anemia penyakit kronis

Setiap kondisi medis jangka panjang dapat menyebabkan anemia. Mekanisme yang tepat
dari proses ini tidak diketahui, tetapi berlangsung lama dan kondisi medis yang berkelanjutan
seperti infeksi kronis atau kanker dapat menyebabkan anemia.

d). Anemia yang berhubungan dengan penyakit ginjal

Ginjal mengeluarkan hormon yang disebut eritropoietin yang membantu tulang untuk
membuat sel darah merah. Pada orang dengan penyakit ginjal kronis (jangka panjang),
produksi hormon ini berkurang, hal ini dapat menyebabkan anemia.

e). Anemia yang berhubungan dengan kehamilan

Peningkatan kadar cairan plasma selama kehamilan mengencerkan darah (hemodilusi),


yang dapat tercermin sebagai anemia.
f). Anemia yang berkaitan dengan gizi buruk

Banyak vitamin dan mineral diperlukan untuk membuat sel-sel darah merah. Selain zat
besi, vitamin B12 dan folat diperlukan untuk produksi hemoglobin yang tepat. Kekurangan
dalam salah satu dapat menyebabkan anemia karena kurangnya produksi sel darah merah.

g). Anemia pernisiosa

Masalah dalam perut atau usus dapat menyebabkan gangguan penyerapan vitamin B12.
Hal ini dapar menyebabkan anemia karena kekurangan vitamin B12.

h). Anemia sel sabit

Pada beberapa individu, masalahnya mungkin berhubungan dengan produksi molekul


hemoglobin abnormal. Dalam kondisi ini masalah hemoglobin kualitatif atau fungsional.
Molekul hemoglobin dapat menyebabkan masalah pada integritas struktur sel darah merah
dan mereka mungkin menjadi berbentuk bulan sabit.

l). Thalassemia

Ini adalah kelompok lain penyebab hemoglobin yang berhubungan dengan anemia.
Thalassemia merupakan penyakit yang diwariskan, tetapi mereka menyebabkan kelainan
hemoglobin kuantitatif, yang berarti jumlah cukup dari tipe molekul hemoglobin yang benar
dibuat.

j). Anemia aplastic

Kadang-kadang beberapa infeksi virus parah dapat mempengaruhi sumsum tulang dan
secara signifikan mengurangi produksi semua sel-sel darah.

k). Anemia hemolitik

Anemia hemolitik adalah jenis anemia dimana sel-sel darah merah pecah (hemolisis).
Beberapa bentuk anemia ini bisa turun temurun dengan kehancuran konstan atau obat-obat
tertentu yang mengganggu struktur sel darah merah.
C. Ciri-Ciri Anemia

a. Anemia Ringan

Anemia dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala, karena jumlah sel darah merah yang
rendah menyebabkan berkurangnya pengiriman oksigen ke setiap jaringan dalam tubuh.
Anemia ringan biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi anemia secara perlahan
terus-menerus (kronis), tubuh dapat beradaptasi danmengimbangi perubahan, dalam hal ini
mungkin tidak ada gejala.apapun sampai anemia menjadi lebih berat.
Menurut Proverawati, A (2011) gejala anemia diantaranya:

1. Kelelahan

2. Penurunan energi

3. Kelemahan

4. Sesak nafas

5. Tampak pucat

b. Anemia Berat

Beberapa tanda yang menunjukan anemia berat pada seseorang (Proverawati, A, 2011)
diantaranya:

1. Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan lengket dan berbau busuk, berwarna
merah marun, atau tampak berdarah jika anemia karena kehilangan darah melalui saluran
pencernaan.

2. Denyut jantung cepat

3. Tekanan darah rendah

4. Frekuensi pernafasan cepat

5. Pucat atau kulit dingin


6. Kelelahan atau kekurangan energi

7. Kesemutan

8. Daya konsentrasi rendah

D. PENCEGAHAN dan PENGOBATAN ANEMIA

Menurut Depkes (2009), cara mencegah dan mengobati anemia adalah

1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi.

a) Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi.


b) Bahan makanan hewani: daging, ikan, ayam, hati dan telur
c) Bahan makanan nabati: sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan tempe.
Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C sangat
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus. Bahan makanan
tersebut, antara lain daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan
nanas.

2. Menambah asupan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet tambah darah (TTD).
3. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia, seperti kecacingan,
malaria, TB paru.

Anda mungkin juga menyukai