NIM : 40902000016
No.Absen : 14
(KASUS I)
Seorang santri putra usia 12 tahun dibawa Ustadznya ke IGD. Hasil pengkajian yang
dilakukan Ners : “Ustadznya menceritakan bahwa sudah dua hari ini santri tersebut panas
yang terjadi secara mendadak dan sebelum dibawa ke RS santri mengalami perdarahan pada
gusinya. Ustadz juga mengatakan sebelumnya teman satu kamar klien mengalami hal yang
sama namun sembuh dan tidak sampai terjadi perdarahan”. Pemeriksaan fisik didapatkan
adanya sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembab, dan anak tampak gelisah. Ners
kemudian memberikan oksigen 2L/menit secara nasal.
TTV Nadi lemah dengan frekuensi 98 x/ menit, pernafasan 26 x/menit, tekanan darah 100/70
mmHg, suhu 38,5oC. Ners melakukan rumple lead test yang didapatkan hasil positif. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai trombosit 30.000/mm 3, hematokrit 65%,
haemoglobin 14 g/dL, dan leukosit 4500/mm 3. Dokter melakukan pemberian cairan
parenteral hanya menggunakan larutan isotonik dengan perkiraan berat badan 40 kg,
pemberian parasetamol bila demam dan jangan berikan asetosal atau ibuprofen. Kemudian
Ners juga menganjurkan agar nantinya selama perawatan, ustadz dapat memberikan banyak
minum jus jambu pada santri putra tersebut.
Dokter mendiagnosa suspect DHF grade II
KOMPONEN URAIAN
Masalah (Label Diagnosis) Hipovolemia
Mayor
Subjektif: -
Objektif:
1. Nadi terasa lemah
Tanda dan Gejala (untuk Diagnosis aktual dan p 2. Frekuensi nadi 98x/menit
romosi kesehatan) 3. hematokit meningkat 65%
Minor
Subjektif: -
Objektif: 1. Suhu tubuh meningkat
Keterangan : Hipovolemia berhubungan dengan evaporasi dibuktikan dengan Nadi terasa lemah
98x/menit dan Hematokrit meningkat 65%
KOMPONEN URAIAN
Masalah (Label Diagnosis) Hipertermia
Mayor
Subjektif: -
Objektif: Suhu tubuh 38,5°C
Keterangan : Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit dibuktikan dengan suhu tubuh
38,5 derajat celsius
KOMPONEN URAIAN
Masalah (Label Diagnosis) Resiko Pendarahan
Mayor
Subjektif: -
Objektif: -
Faktor Risiko (untuk diagnosis risiko) Dibuktikan dengan adanya gangguan koagulasi
1. 16 juni 2021, Hipertermia Setelah dilakukan 1.Intervensi utama 2.Intervensi Utama Renna
pukul 10.20 intervensi manajemen Manjemen
WIB keperawatan hipertermia Hipertermia
selamata 4 jam observasi : Observasi:
diharapkan - Identifikasi
termogulasi penyebeab - Untuk
membaik dengan hipertermia mengetahui
kriteria hasil - Monitor penyebab
1. Menggigil suhu tubuh Hipertermia
menurun - Monitor - Untuk
2. Akrosianosi kadar mengetahui
s menurun elektrolit suhu tubuh
3. Kutis - Monitor pasien
Memorata haluaran - Untuk
menurun urine mengetahui
4. Pucat - Monitor kadar
menurun komplikasi elektrolit
5. Takipnea akibat dalam tubuh
menurun hipertermia pasien
(kurang Tarapeutik: - Untuk
lebih 30 - Longgarkan mengetahui
permenit) pakaian tingkat
6. Bradikardi - Basahi dan output cairan
menurun pasien
kipasi
7. Suhu tubuh - Untuk
permukaan
membaik tubuh mengetahui
(36,7 dampak
- Berikan
derajat hipertermia
cairan oral
celcius) untuk pasien
Edukasi:
8. Suhu kulit dan sesegera
- Anjurkan
membaik mungkin
tirah baring
Kolaborasi: melakukan
- Kolaborasi dalam
pemberian pencegahan
cairan dan penyebaran
elektrolit meluas
intravena Tarapeutik:
2.Intervensi Utama: - Untuk
- Reagulasi memberikan
Temperatur kenyamanan
Observasi: kepada
- Monitor pasien dalam
suhu tubuh peningkatan
anak setiap pola nafas
dua jam - Untuk
- Monitor memberikan
tekanan kelembaban
darah, pada
frekuensi permukaan
pernafasan, tubuh terluar
dan nadi pasien
- Monitor - Untuk
warna dan mencegah
suhu kulit dehidrasi dan
- Monitor perkelanjutan
dan catat Edukasi:
tanda dan - Untuk
gejala mengistirahat
hipertermia kan pasien
Terapeutik: Kolaborasi:
- Tingkatkan - Untuk
asupan pemenuhan
cairan dan cairan pasien
nutrisi yang 2.Intervensi Utama
adekuat Reagulasi
- Gunakan Temperatur
kasur Observasi:
pendingin - Untuk
untuk mengetahi
menurunka perkembanga
n suhu n suhu pasien
tubuh - Untuk
- Sesuaikan mengetahui
suhu tanda vital
lingkungan pasien
dengan - Untuk
kebutuhan mengetahui
pasien apakah ada
Edukasi: tanda seperti
- Jelaskan kepucatan
cara atau
pencegahan kemerahan
heat - Untuk
exhaucation keteraturan
dan heat dalam
stroke penulisan
Kolaborasi: tanda dan
- Kolaborasi gejala dari
pemberian pasien
Antiripetik. Tarapeutik:
- Untuk
meningkatka
n asupan
cairan dan
nutrisi pasien
- Untuk
memstabilisa
si tirah
baring
dengan suhu
pasien
- Untuk
memberikan
kenyamanan
pada pasien
dan
menghindari
tabrakan
suhu
Edukasi:
- Untuk
memberikan
pemahaman
kepada
pasien dalam
pencegahann
ya
Kolaborasi:
Untuk menunjang
penurunan suhu
panas pasien
Terapeutik
- Hitung
kebutuhan
cairan
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
cairan IV
isotonis
(mis.NaCl,
RL)
3.
18 Januari Risiko Setelah dilakukan 1.Intervensi Utama 1.Intervensi Utama Renna
2021, pukul Perdarahan Intervensi Pencegahan Pencegahan
08.25 WIB Keperawatan selama Perdarahan Perdarahan
3x24jam, maka Observasi: Observasi:
Risiko Perdarahan - Monitor - Untuk
menurun dengan tanda dan mengetahui
kriteria hasil: gejala tanda
- Kelembaban perdarahan perdarahan
membran Tarapeutik: Tarapeutik:
mukosa - Batasi - Untuk
meningkat tindakan menghindari
- Kelembaban invasif kemungkinann
kulit - Hindari ya pasien
meningkat pengukuran mengalami
- Tekanan suhu rektal perdarahan
darah Edukasi: Edukasi:
membaik - Jelaskan - Untuk
(120/80 tanda dan memberikan
mmHg) gejala pemahaman
- Tekanan perdarahan akan gejala
darah apikal - Anjurkan perdarahan
membaik menggunaka - Untuk
- Suhu tubuh n kaus kaki mengurangi
membaik saat tekan pada
(36,7 derajat ambulasi pasien
celcius) - Anjurkan - Untuk
meningkatka menghindari
n asupan konstipasi
cairan untuk - Untuk
menghindari menjaga dan
konsipasi menstabilkan
- Anjurkan darah dan
meningkatka tubuh
n asupan - Untuk berjaga
makanan jaga jika
dan vitamin terjadi
K perdarahan
- Anjurkan Kolaborasi:
segera - Untuk
melapor jika mengurangi
terjadi dan
perdarahan mengecilkan
Kolaborasi: kemungkinan
- Kolaborasi perdarahan
pemberian pada pasien
obat
pengontrol
perdarahan
B. IMPLEMENTASI