Anda di halaman 1dari 2

Nama: Alifia Noor Aisyah Ranna

Materi: Keutamaan Ibadah Puasa (Ust. H. Choeroni,S.HI, M.Ag., M.Pd.)

TUGAS LAZIS
Taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di akhirat. Marilah kita
meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Dengan melaksanakan kewajiban dan
meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah Swt. Sebentar lagi kita akan memasukki bulan
suci ramadhan 1443 H. petang ini jika hilal terlihat maka besok kita akan berpuasa, sebaliknya
jika petang ini hilal belum terlihat karena mendung maka bulan sya’ban digenapkan eenjadi 30
hari. Namun bagi saudara kita yang menggunakan atau mengikuti metode hisab karena
perhitungan telah menentukan puasa diawali dengan hari sabtu, maka dari itu kita seharusnya
senantiasa untuk menyiapkan diri menyambut Ramadhan ini dan perbedaan ini kita jadikan
Rahmat dari Allah Swt. Untuk persatuan dan kesatuan kita.
Ibadah puasa memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh ibadah yang lainnya seperti
yang disabdakan rasulullah saw. “Setiap amal baik dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan
balasannya adalah 10 kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat.” Allah ta’ala berfirman dalam hadist
Qudsi kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu milikku dan aku langsung yang
membalasnya, orang yang berpuasa meninggalkan syahwat dan makanannya karena aku didalam
hadist diats disebutkan bahwa puasa adalah milik Allah Swt. Kenapa puasa disebut khusus bagi
milik Allah? Padahal kita tahu semua kebaikan dan seluruh ibadah itu pada hakekatnya adalah
milik Allah Swt.
Imam an-nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa yang dimaksud
karena puasa adalah ibadah yag jauh yaitu melakukan ketaatan bukan karena Allah tapi karena
ingin dipuji dari seorang hamba, tidak ada seseorang yang mengetahuinya kecuali Allah Swt.
Dan diri yang berpuasa itu sendiri yang berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya yang tampak dan
bisa dilihat oleh orang banyak. Ibadah puasa tidaklah tampak dan tidak dapat ditampakkan
kepada orang lain kecuali dengan ucapan dari pelakunya bahwa ia sedang berpuasa, tapi orang
yang berpuasa dengan mudahnya menyelinap ke dapur untuk makan dan minum lalu ia keluar
dari dapur dan menampakkan dirinya seakan ia masih berpuasa, kenapa hal itu tidak ia dilakukan?
Karena tujuannya bukan ingin mendapatkan pujian dari sesame hamba yang ia harapkan semata-
mata hanyalah Ridha dari Allah Swt. Ini dikatakan dalam hadist diatas bahwa ibadah puasa
dikhususkan sebagai ibadah yang Allah hakekatkan dengan Allah lah yang membalas semua
kebaikan yang lain disebutkan dilipatgandakan pahalanya menjadi 10 hingga 700 pahala, tetapi
pahala puasa adalah pengecualian, maka dari itu dikarenakan pahala puasa dijelaskan begitu
besarnya pahala puasa dan begitu agungnya keutamaannya hanya Allah yang tahu sebesar pahala
itu dilipatgandakan.
Dengan melakukan puasa seseorang bisa jadi terlepas dari api neraka, akan tetapi para
ulama menegaskan bahwa perbuatan yang paling utama setelah iman adalah shalat lima waktu,
pada bulan Sya’ban tahun ke-2 H nabi diwahyukan pertama kali hingga tahun ke 2 H, umat
islam belum diwajibkan berrpuasa, itu artinya selama kurang lebih 15 tahun setelah nabi
berdakwah di mekkah selama kurang lebih 13 tahun. Setelah itu beliau diperintahkan berhijrah ke
madinah, jadi pemberlakuan syariat islam pada waktu itu berjalan secara bertahap dan tidak
diberlakukan semuanya dalam satu waktu yang sama sebelum wafatnya Rasulullah Saw.
Sebanyak 9 kali berpuasa Ramadhan. Puasa Ramadhan termasuk maklum artinya hukum
wajibnya puasa ramadhan diketahui oleh semua lapisan baik ulama, maupun orang-orang awam.
Karenanya orang yang mengingkari hukum wajibnya puasa ramadhan maka ia termasuk orang-
orang kafir, kecuali orang yang baru masuk islam, atau orang muslim yang tinggal dipedalaman
yang jauh dari para ulama. Sedangkan orang yang tidak berpuasa ramadhan tapi sebab syar’i
sebab yang dibenarkan oleh syar’i dan ia meyakini wajibnya harus mengganti pada hari-hari
setelah bulan ramadhan.

Anda mungkin juga menyukai