Anda di halaman 1dari 3

Nama: Putri Nur Aliya

Nim: 2204688
Mata kuliah; Kesehatan dan gizi untuk aud
Dosen pengampu: RR. Deni Wijayarti,M.PD.

KASUS OBESITAS YANG TERDAPAT DI KOTA BEKASI

Muhammad Kenzie Alfaro, mengalami obesitas yang berasaal dari desa Pusaka Rakyar,
Tarumajaya, Kabupaten Bekasi memili berat badan 27 kilogram.

Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan antara kalori yang dikosusmi dengan kalori yang
dikeluarkan. Sebagai salah satu sisi dari beban ganda malnutrasi. Sebenarnya banyak penyebab
obesitas yang bisa dicegah, tetapi belum ada yang mampu membalikin pertumbuhan obesitas.
Mengurangi jumlah kalori yang dikosumsi seperti lemak dan gula, dapat menurunkan risiko
obesitas, Penelitian menunjukkan pemberian ASI eksklusif pada bayi sejak ia lahir sampai usia 6
bulan dapat mengurangi resiko bayi mengalami obesitas.

Pada kasus Kenzi, kenaikan berat badan yang tidak normal mulai disadari sang ibu sejak Kenzi
berusia 6 bulan, saat itu dalam sepekkan bobot anaknya naik 1 sampai 2 kilogram. Padahal,
dinilai tidak ada yang berbeda dari cara pemberian susu formula kepada Kenzi.

Faktor yang berkontribusi meningkatkan obesitas, seperti:


1. Makanan cepat saji
Makanan cepat saji merupakan makanan yang rendah serat dan nutrisi lainnya, namun kaya akan
gula dan lemak. Hal tersebut menjadikan lebih lapar, sebab bahan-bahan yang digunakan
membuat ketagihan namun kemungkinan ini adalah jenis makanan satu-satunya yang tersedia di
beberapa komunitas, karena biaya dan aksesnya.
2. Gula
Industri makanan dirancang untuk menjual produk yang membuat ketagihan dan ingin lebih
banyak lagi membeli, bukan untuk menjaga kesehatan. Daftar produk tertinggi adalah permen
dan minuman panas yang tidak mempunyai nilai gizi. Begitupun dengan makanan standar yang
tiinggi kadar gula tambahan.
3. Faktor psikolog
Makan untuk merasa lebih baik adalah naluri utama manusia. Sehingga saat bosan, kesepian,
cemas dapat menyebabkan makan berlebihan.
4. Hormon
Hormon bertugas mengatur sinyal lapar dan kenyang, adapun setres, kurang tidr, dan variasi
genetik dapat menganggu proses tersebut. Sulit kapan mengetahui kapan sudah merasa cukup.
Sebab hormon dapat menyebabkan senantiasa menginginkan makanan lebih banyak bahkan
katika kalori tidak lagi dibutuhkan
5. Obat-obat tertentu
Antidepresen, streroid, obat antikejang, obat diabettes dan beta-blocker merupakan beberapa
obat-obatan yang bisa menyebabkan berat badan bertambah.

Penanganan Obesitas, adapun rencana perawatan tersebut ialah:


1. Mengubah pola makan
Untuk menurunkan berat badan, perubahan pola makan perlu dilakukan. Buah-buahan, sayuran,
biji-bijian dan kacang-kacangan kaya akan serat, dan zat gizi mikro serta cenderung lebih rendah
lemak.
2. Meningkatkan aktifitas
Untuk menurunkan dan menjaga berat nadan, diet dan olahraga sama pentingnya salah satu
olahraga yang pali efiesien menurunkan berat badan adalaha berjalan dengan menggunakan
kecepatan sedang.
3. Terapi perilaku
Metode seperti konseling dan terapi perilaku kognitif dapat membantu memperbaiki otak untuk
mendukung perubahan positif menurunkan berat badan.
4. Pengobatan
Dapaat membantu mengatasinta dari sudut lain.
5.. Operasi
Operasi sangat efektif untuk menurunkan berat badan yang signifikan dalam janga panjang.
Meskipun ini merupakan solusi yang parah. Operasi bariatrik bisa menjadi pilihan jika sudah
mengalami obesitas kelas 3.
KONDISI TERAKHIR KENZI
Kenzi sebelumnya sempat diperiksa di Puskesmas kecamatan Tarumajaya, Kabupateb Bekasi,
Selanjutnya, dirujuk ke rumah sakit tipe C RS Ananda Babelan. Terakhir, dorujuk lagi untuk
menjalani pemeriksaan di rumah sakit tibe B RS Hermina Bekasi.

Penangan masalah medis Kenzi juga telah dibantu oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten
Bekasi. Meski, bantuan Pemda terbatas dari sisi makanan atau kosumsi Kenzi sehari-hari.

SUMBER:
Dwinanda, R. (2023, Maret Jumat). Republika. Retrieved Maret Jumat, 2023, from Bayi berusia
16 bulan di Bekasi mengalami obesitas: https://ameera.republika.co.id/berita/rqxw8c414/bayi-
obesitas-di-bekasi-kelainan-genetik-dokter-pertimbangkan-operasi-pemendekan-usus-part1

Sari, P. A. (2023, Februari 24). gaya.tempo.co. Retrieved Februari 24, 2023, from Bayi Obestitas
dari Bekasi, Apa penyebab Berat Badan Berlebih itu?: https://gaya.tempo.co/amp/1695501/bayi-
obesitas-dari-bekasi-apa-penyebab-berat-badan-berlebih-itu

Anda mungkin juga menyukai