1. Latar belakang
Rumah sakit merupakan organisasi yang kompleks, unik, padat modal,
padat karya, padat teknologi, padat masalah dan padat limbah yang
dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Rumah sakit sebagai
tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan
dipelihara dengan memperhatikan aspek kesehatan manusia dan
lingkungan mencakup kebersihan fisik, sampah, limbah cair, air bersih,
dan serangga atau binatang pengganggu. Namun menciptakan
kesehatan lingkungan yang bersih dan aman bukanlah hal yang mudah,
mengingat masalah kebersihan ini dipengaruhi berbagai aspek antara
lain budaya / kebiasaan, perilaku masyarakat, kondisi lingkungan,
sosial dan teknologi. Oleh karena itu perlu adanya upaya pelaksaaan
dan pemantauan kesehatan lingkungan. Hal ini juga telah diatur dalam
Kepmenkes No.7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit.
2. Tujuan
a. Umum
Diketahuinya gambaran kondisi kualitas lingkungan rumah sakit
berdasarkan parameter fisik, kimia, dan mikrobiologi
b. Khusus
1) Diketahuinya gambaran kondisi kualitas fisika rumah sakit
berdasarkan parameter suhu, kelembaban dan pencahayaan.
2) Diketahuinya gambaran kondisi kualitas kimia rumah sakit
berdasarkan parameter kimia air bersih, kimia air limbah,kimia
makanan.
3) Diketahuinya gambaran kondisi kualitas mikrobiologi rumah
sakit berdasarkan parameter mikrobiologi air bersih, mikrobiologi
air limbah, mikrobiologi makanan, mikrobiologi udara,
mikrobiologi makanan dan swab (alat medis, alat makan,lantai)
2
3. Kegiatan
Pemantauan kualitas lingkungan di RSUD Budi Rahayu dilakukan
dengan pengambilan sampel air, udara, makanan, air limbah dan swab
yang kemudian dilakukan pemeriksaan di UPT Laboratorium Kesehatan
Kota Magelang. Pengambilan sampel dilakukan di ruang rawat inap,
ruang IGD, ruang IBS,IPAL, ruang farmasi, ruang gizi, ruang poli
4. Hasil Kegiatan
Hasil pemeriksan sampel sebagai berikut:
a) Pemeriksaan Swab Uji Sterilitas
Nama alat Hasil
1) Paket alat steril autoklave Webeka Jamur (Negatif)
Bakteri (Positip)
2) Paket alat steril autoklave RAU 326 Jamur (Negatif)
Bakteri (Positip
3) Ovarium klem panjang autoklave Webeka Jamur (Negatif)
Bakteri (Positip
4) Pinset anatomi panjang autoklave Webeka Jamur (Negatif)
Bakteri (Positip
5) Sendok curet besar autoklave Webeka Jamur (Negatif)
Bakteri (Positip
6) Gown autoklave Webeka Jamur (Negatif)
Bakteri (Positip
7) Gunting operasi autoklave Webeka Jamur (Negatif)
Bakteri (Positip
3
Nama alat Hasil
1) Linen (Gown)1 13 (TMS)
2) Linen (duk) 2 0 (MS)
3) Duk ruang CSSD 0(MS)
4
13) Kebisingan Ruang Farmasi (MS)
14) Pencahayaan Ruang Farmasi (MS)
15) Kebisingan Ruang Cempaka 1 (MS)
16) Pencahayaan Ruang Cempaka 1 (MS)
17) Kebisingan Ruang Perawat atas (MS)
18) Pencahayaan Ruang Perawat atas (MS)
5
E.coli (TMS)
9) Kran wastafel ruang poli anak Coliform (TMS)
E.coli (TMS)
10) Kran wastafel ruang IBS Coliform (MS)
E.coli (MS)
11) Bak tandon depan Coliform (TMS)
E.coli (TMS)
12) Bak tandon belakang Coliform (TMS)
E.coli (TMS)
13) Kran wastafel ruang HCU Coliform (TMS)
E.coli (TMS)
14) Kran wastafel ruang poli Coliform (TMS)
E.coli (TMS)
15) Kran wastafel ruang cempaka Coliform (TMS)
E.coli (MS)
16) Kran wastafel UV ruang bedah Coliform (TMS)
E.coli (MS)
6
l) Pemeriksaan mikrobiologi air limbah
Nama Sampel Hasil
1) Out Let IPAL (MS)
2) Out Let IPAL (MS)
5. Evaluasi
a. Uji sterilitas
Hasil uji sterilitas (Bakteri dan Jamur) terhadap 7 (tujuh) alat medis
bersih yang disterilkan menggunakan autoklave Merek Webeka dan
RAU yang diambil dari ruang CSSD menunjukkan bahwa semua
positif (100%) mengandung bakteri dan 7 (tujuh) (100%) bebas dari
jamur. Hal tersebut mungkin disebabkan panas uap yang dihasilkan
kurang maksimal sehingga tidak bisa membunuh bakteri. Pemanas
yang kurang maksimal bisa disebabkan heater pemanas diruang
pemanas sudah kotor dan berkerak sehingga uap air panas yang
dihasilkan tidak maksimal sehingga perlu dibersihkan secara
berkala. Untuk mengurangi kotoran dan kerak di ruang heater
sebaiknya menggunakan air dengan kadar mineral Nol.
b. Pemeriksaan Swab Angka Lempeng Total (Alat Medis)
Dari pemeriksaan 3 sampel swab angka lempeng total alat medis
diketahui 2 (66,6%) memenuhi syarat dan 1 (33,3%) tidak memenuhi
syarat kesehatan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan cara
membersihkan alat yang kurang bersih, heater pemanas autoclave
kotor berkerak sehingga panas dan suhu serta tekanan autoclave
kurang maksimal, otomatis peluap tekanan gas udara autoclave
sudah rusak
c. Pemeriksaan Swab Angka Lempeng Total (Linen)
Dari pemeriksaan 3 sampel swab angka lempeng total alat medis
diketahui 2 (66,6%) memenuhi syarat dan 1 (33,3%) tidak memenuhi
syarat kesehatan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan cara
membersihkan alat yang kurang bersih, suhu dan tekanan autoclave
yang kurang maksimal.
d. Pemeriksaan kualitas fisik udara
7
Hasil pemeriksaan terhadap 9 sampel kebisingan menunjukkan
bahwa 7 (77,7%) sampel kebisingan udara memenuhi syarat batas
baku mutu kebisingan udara rumah sakit. 2 (22,2%) sampel yang
diambil diruang IGD dan Poli anak melebihi batas syarat baku mutu
kebisingan udara di rumah sakit. Kebisingan yang melebihi baku
mutu disebabkan ruang IGD yang terletak dipinggir jalan dan tempat
parkir. Ruang poli anak yang ramai dengan suara anak bermain
sehingga terjadi peningkatan kebisingan.
e. Pemeriksaan Mikrobiologi makanan
Hasil pemeriksaan mikrobiologis terhadap 2 sampel makanan
menunjukkan bahwa 2 (100%) sampel tidak memenuhi syarat
kesehatan. Hal tersebut dapat disebabkan karena tempat makanan
saji yang kurang bersih, perilaku penjamah makanan yang tidak baik
dalam mengelola makanan, lingkungan dapur yang kurang bersih
f. Pemeriksaan kimia air limbah
Hasil pemeriksaan kimia terhadap 2 sampel air limbah yang diambil
dari outlet pembuangan air limbah menunjukkan bahwa 100%
memenuhi syarat kesehatan baku mutu.
g. Pemeriksaan mikrobiologis air bersih
Hasil pemeriksaan terhadap 16 sampel air bersih yang diambil dari
ruang-ruang di RSUD Budi Rahayu didapat hasil 2 sampel (12,5%)
memenuhi syarat kesehatan dan 14 sampel (87,5%) tidak memenuhi
syarat kesehatan. Beberapa hal yang menyebabkan tingginya
kandungan bakteri dalam air bersih adalah bak tandon atas yang
belum dilakukan pengurasan, kandungan sisa chlor air yang kurang.
Perlu peningkatan frekuensi penguransan bak tandon. Menjaga
kebersihan kran.
h. Pemeriksaan mikrobiologi udara
Hasil pemeriksaan mikrobiologi udara terhadap 8 sampel udara yang
diambil di ruang- ruang menunjukkan bahwa 6 (75%) sampel
memenuhi batas syarat baku mutu jumlah bakteri udara. 2 (25%)
sampel masih melebihi batas syarat baku mutu. Hal tersebut dapat
disebabkan sirkulasi udara ruang yang tidak baik, kebersihan ruang
yang tidak baik, suhu dan kelembaban udara yang tidak baik.
i. Pemeriksaan Kimia Air Bersih
8
Hasil pemeriksaan kimia terhadap 2 sampel air bersih yang diambil
dari bak ground tank menunjukkan bahwa 100% memenuhi syarat
kesehatan.
j. Pemeriksaan mikrobiologi air limbah
Hasil pemeriksaan mikrobiologi terhadap 2 sampel air limbah yang
diambil di bak outlet menunjukkan bahwa 100% memenuhi syarat
jumlah mikroba dibawah batas syarat baku mutu.
9
fooging ruangan untuk membunuh mikroba. Menjaga kelembaban
udara ruang.
g. Pemeriksaan Mikrobiologi air limbah
Menjaga kebersihan dan melakukan pemeliharaan sarana prasarana
IPAL. Membuat usulan pengadaan IPAL baru.
10