Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

Hasil Analisis Pengukuran Kapasitas dan Kecepatan Jalan

Dilaporkan oleh :

Agung Harianto Latanro 2020061014060


Juriel Yusnianto Sampe 2020061014034
Chasya S. A. Tamariska 2020061014044
Mariyanti 2020061014140
Nadya Priscila Kansil 2020061014050
Anantha Crisnaela Rumpaidus 2020061014026
Papuano Julev Alessandro Furay 2020061014038
Hendrick Buiney 2020061014014

FAKULTAN TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jayapura, 18 Maret 2022

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II METODE PENELITIAN..............................................................................................2
2.1 Pelaksanaan Penelitian................................................................................................2
2.2 Data Primer..................................................................................................................3
2.2.1 Kapasitas Dasar (Co)............................................................................................4
2.2.2 Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu-lintas (FCw).......................5
2.2.3 Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP)................................6
2.2.4 Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FCsf)..........................7
2.2.5 Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs).....................................8
2.2.6 Kapasitas..............................................................................................................9
2.2.7 Derajat kejenuhan (DS)......................................................................................10
2.2.8 Tingkat pelayanan jalan.....................................................................................10
2.2.9 Kecepatan...........................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

3
DAFTAR TABEL

Table 1 : Geometrik jalan di lampu merah otonom...................................................................3


Table 2 : Kendaraan dari arah Timur ke Barat...........................................................................3
Table 3 : Kendaraan dari arah Barat ke Timur...........................................................................4
Table 4 : Kapasitas dasar ruas jalan...........................................................................................4
Table 5 : Kapasitas dasar (Co)...................................................................................................5
Table 6 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (FCw)..............................5
Table 7 : Faktor koreksi kapasitas akibat lebar jalan (FCw)......................................................6
Table 8 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCsp).....................................6
Table 9 : Faktor koreksi kapasitas untuk pemisahan arah (FCsp).............................................6
Table 10 : Faktor bobot hambatan samping (FCsf)...................................................................7
Table 11 : Faktor koreksi kapasitas untuk hambatan samping (FCsf).......................................7
Table 12 : Penentuan kelas hambatan samping..........................................................................7
Table 13 : Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCsf) untuk jalan
perkotaan (jalan dengan bahu/jalan dengan kereb)....................................................................8
Table 14 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs)..........................................9
Table 15 : Karakteristik tingkat pelayanan ruas jalan..............................................................10
Table 16 : Kendaraan dari arah Timur ke Barat.......................................................................11
Table 17 : Kendaraan dari arah Barat ke Timur.......................................................................12
Table 18 : Data hasil analisis...................................................................................................13

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan yang
dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk jalan dua lajur dua
arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk
jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan per
lajur.
Menurut buku Standar Geometri Jalan Perkotaan yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jendral Bina Marga (1993). Kapasitas dasar adalah volume maksimum kendaraan per
jam yang dapat melaui suatu potongan jalur jalan (untuk jalan multi lajur) atau suatu
potongan jalan (untuk jalan empat jalur) pada kondisi jalan dan arus lalu lintas jalan
yang ideal.
Kapasitas suatu arus jalan dalam sistem jalan adalah jemlah kendaraan maksimum
yang memiliki kemungkinan yang cukup untuk melewati ruas jalan tersebut (dalam
satu ataupun dua arah) dalam periode waktu tertentu dan di b awah kondisi jalan dan
lalu lintas yang umum.
Kapasitas dinyatakan dalan satuan mobil penumpang sehingga perlu adanya faktor
koreksi untuk jenis kendaraan di luar kendaraan mobil penumpang (pick-up, jeep dan
van).

1.2 Tujuan
1.1.1. Mengetahui jumlah kendaraan kapasitas ruas jalan
1.1.2. Untuk mengetahui dampak aktivitas parkir terhadap kinerja lalu lintas di

5
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Pelaksanaan Penelitian


Dalam suatu analisa, pengumpulan data merupakan salah satu tahapan yang sangat
penting, tujuan dari tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah untuk
mendapatkan seluruh data mentah yang akan digunakan dalam analisis, data yang
dikumpul kan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dan
Sebelum melakukan survey untuk mendapatkan data secara lengkap dan akurat,
Survey pendahuluan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui keadaan sekitar
lokasi penelitian dan untuk memperkirakan titik – titik tempat pengamatan
ditempatkan. Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan selama 1(Satu)
hari , survey pendahuluan untuk penelitian ini adalah survei kondisi jalan dalam
melayani arus lalu lintas yang digunakan sabagai dasar untuk menentukan tingkat
pelayanan jalan. Dari hasil survei pendahuluan, diperoleh kondisi arus lintas pada
jam – jam sibuk sebagai berikut :
1. Senin, 14 maret 2022, pukul 17 : 00 – 18 : 00 WIT

Survei dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode pelaksanaan pengambilan data


pada saat survei adalah sebagai berikut:
1. Data geometrik jalan
Pengumpulan data geometrik jalan dilakukan dengan mengukur segmen jalan,
lebar jalur masing - masing sisi median serta bahu jalan.
2. Data lalu lintas
Pada saat pengambilan data kendaraan ringan, berat serta sepeda motor surveyor
diletakkan pada dua sisi jalan, dengan jumlah surveyor 4 orang. Survey untuk
masing – masing Kendaraan seperti kendaraan ringan (LV), kendaraan berat
(HV) dan kendaraan bermotor (MC) dibagi menjadi 2 orang/jenis kendaraan.
3. Hambatan samping
Pada saat pengambilan data hambatan samping surveyor berjumlah 2 orang,
dengan posisi surveyor berada di tengah-tengah lokasi penelitian
4. Survey kecepatan
Survey kecepatan diambil pada jarak 200 m.

6
Alat Yang Digunakan:
1. Kalkulator untuk perhitungan data survei dilapangan
2. Alat tulis untuk mencatat hasil survey dilapangan
3. Meteran untuk menghitung lebar jalan
4. Kamera untuk dokumentasi lapangan
5. HandPhone untuk mengukur kecepaan kendaraan dengan menggunakan Apk
Smart Speed

2.2 Data Primer


Pengambilan data survey lalu lintas ini dilakukan selama 1 hari yakni pada hari senin
tanggal 14 Maret 2022. Adapun data tabel pengamatan 2 dan 3 merupakan data survei
lalu lintas.

Table 1 : Geometrik jalan di lampu merah otonom


Geometrik Jalan Empat Lajur Terbagi (4/2 D)
Lebar Jalur 7.05 m
Lebar bahu 35 cm
Median 1.48 m
Trotoar 1.85 cm
(Sumber : Data hasil survei, 2022)

Table 2 : Kendaraan dari arah Timur ke Barat


Mc Lv Hv Total
No. Waktu (motorcycle) (live vechile) (Heavy Vehicle)
Kend. Smp Kend. Smp Kend. Smp
1. 07.00 : 07.15 277 69.25 222 222 13 16.9

2. 07.15 : 07.30 330 82.5 157 157 12 15.6


3. 07.30 : 07.45 462 115.5 195 195 17 22.1
4 07.45 : 08.00 421 105.25 163 163 17 22.1
Jumlah : 1490 372.5 737 737 59 76.7 1186.2

Q = 1186.2
(Sumber : Data hasil survei, 2022)

7
Table 3 : Kendaraan dari arah Barat ke Timur
Mc Lv Hv Total
No. Waktu (motorcycle) (live vechile) (Heavy Vehicle)
Kend. Smp Kend. Smp Kend. Smp
1. 07.00 : 07.15 400 100 220 220 15 19.5

2. 07.15 : 07.30 495 123.75 280 280 15 19.5


3. 07.30 : 07.45 454 113,5 222 222 6 7.8
4 07.45 : 08.00 461 115,25 353 353 10 13
Jumlah : 1810 452.5 1075 1075 46 59.8

Q = 1587.3
(Sumber : Data hasil survei, 2022)

Ket nilai emp :


Mc = 0.25
Lv = 1
Hv = 1.3

Ket nilai volume lalu lintas


Q1 + Q2 = 1186,2 + 1587,3
= 2773,3 kend/jam

2.2.1 Kapasitas Dasar (Co)


ditetapkan dengan mengacu pada tabel:

Table 4 : Kapasitas dasar ruas jalan

8
Berdasarkan table diatas, dapat kami peroleh data nilai Co sebagai berikut :

Table 5 : Kapasitas dasar (Co)


Kapasitas
Tipe
Tipe jalan dasar jalan Jumlah lajur Total
alinyemen
perkotaan
Empat lajur
Datar 1650 smp/jam 4 6600 smp/jam
terbagi (4/2D)
(Sumber : Data hasil survei, 2022)

Jadi, Total kapasitas dasar (Co) dari penelitian kami sebesar :


Co = kapasitas dasar jalan perkotaan x jumlah lajur
= 6600 smp/jam

2.2.2 Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu-lintas (FCw)


ditetapkan dengan mengacu pada tabel:

Table 6 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (FCw)

9
Tabel diatas menunjukan kesesuaian antar tipe jalan dan lebar jalan untuk
menciptakan lalu lintas yang efektif, dengan nilai faktor penyesuaian lebar jalan
(FCw) berbeda – beda pada setiap tipe dan lebar jalan yang dimiliki.
Berdasarkan hal tersebut dengan penelitian yang telah dilakukan dapat kami
peroleh :

Table 7 : Faktor koreksi kapasitas akibat lebar jalan (FCw)


Lebar lajur lalu FCw
Tipe jalan
lintas efektif (wc) (m) Jalan perkotaan
Empat lajur terbagi
3.50 1.00
(4/2D)
(Sumber : Data hasil survei, 2022)

2.2.3 Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCSP) 


ditetapkan dengan mengacu pada tabel berikut:

Table 8 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisahan arah (FCsp)

Dari tabel diatas menunjukan bahwa semakin jalur terbagi rata faktor pengaruh
untuk kapasitas akan tetap (1), akan tetapi semakin terbagi tidak rata faktor
pengaruh terhadap kapasitas jalan akan berkurang.
Data yang kami peroleh berdasarkan dari penelitian kami:

Table 9 : Faktor koreksi kapasitas untuk pemisahan arah (FCsp)


Pemisahan arah SP % - % 50 – 50

FCsp Empat lajur terbagi (4/2D) 1.00

(Sumber : Data hasil survei, 2022)

10
2.2.4 Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FCsf)
ditentukan dengan mengacu pada kelas hambatan samping (side friction).

Table 10 : Faktor bobot hambatan samping (FCsf)

Hasil dari data kami :

Table 11 : Faktor koreksi kapasitas untuk hambatan samping (FCsf)


Faktor bobot
Tipe kejalan hambatan
Symbol Jumlah jalan Frekuensi
samping
perkotaan
Pejalan kaki PED 210 0.6 126
Parker/kendaraan
PSV 79 0.8 63.2
berhenti
Kendaraan keluar -
EEV 125 1.0 125
masuk
Kendaraan lambat SMV 47 0.4 18,8

TOTAL 333
(Sumber : Data hasil survei, 2022)

Table 12 : Penentuan kelas hambatan samping

11
Berdasarkan data yang dikumpulkan dapat diketahui kelas hambatan
sampingnya adalah sedang (M) untuk bobot kejadian diantara 300 – 499 untuk
jalan perkotaan. Setelah diketahui kelas hambatan samping, selanjutnya
ditentukan faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping.

Table 13 : Faktor penyesuaian kapasitas akibat hambatan samping (FCsf) untuk jalan
perkotaan (jalan dengan bahu/jalan dengan kereb)

Dari hasil pengamatan kami dengan tipe jalan 4/2D untuk faktor penyesuaian
akibat hambatan samping (FCsf) jalan dengan bahu (WS) 1.5 dengan kelas
hambatan sedang (M) = 0.98

2.2.5 Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs)


khusus untuk jalan perkotaan, ditetapkan dengan mengacu pada table

12
Table 14 : Faktor penyesuaian kapasitas untuk ukuran kota (FCcs)

Pada pertengahan tahun 2021 jumlah penduduk kota jayapura sebanyak


362.998 jiwa, maka faktor penyesuaian untuk ukuran kota (FCcs) adalah 0.1 –
0.5 = 0,90

2.2.6 Kapasitas
Kapasitas jalan didefinisikan MKJI (1997) sebagai arus maksimum melalui
suatu titik di jalan yang dapat di pertahankan per satuan jam pada kondisi
tertentu untuk jalan dua lajur dua arah, kapasitas di tentukan untuk arus dua
arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisah
per arah dan kapasitas di tentukan per lajur. Nilai kapasitas diamati melalui
pengumpulan data lapangan selama memungkinkan. Kapasitas juga di
perkirakan dari analisa kondisi lalu-lintas dan secara teoritis dengan
mengasumsikan hubungan matematika antara kecepatan dan arus. Kapasitas
dinyatakan dalam satuam mobil penumpang (SMP).
Persamaan untuk kafasitas jalan dalam MKJI (1997) adalah sebagai berikut:
C =Co x FCw x FCsp x FCcs (smp/jam)
Dengan :
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi)
FCsf = Faktor penyesuiaan hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCsf = Faktor penyesuaiaan ukuran kota

Maka, dapat kami hitung untuk menentukan kapasitas ruas jalan sebagai
berikut:

13
𝐶 = 𝐶𝑜 𝑥 𝐹𝐶𝑤 𝑥 𝐹𝐶𝑠𝑝 𝑥 𝐹𝐶𝑠𝑓 𝑥 𝐹𝐶𝑐𝑠
C = 6600 x 1 x 1 x 0.98 x 0.90
C = 5.821,2 smp/jam

2.2.7 Derajat kejenuhan (DS)


Derajat kejenuhan adalah perbandingan dari volume ( nilai ams) lalulintas
terhadap kapasitasnya. lni merupakan gambaran apakah suatu jenis masa jalan
mempunyai masalah atau tidak, berdasarkan asumsi jika ruas jalan makin
dekat dengan kapasitasnya kemudahan gerak semakin terbatas. Derajat
kejenuhan didefinisikan sebagai rasio ams lalu lintas Q (smp/jam) terhadap
kapasitas C (smp/jam) digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan
tingkat kinerja segmen jalan. Nilai DS menunjukan apakah segmen jalan
tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Derajat kejenuhan
dirumuskan dengan:
DS =Q/C
DS = Derajat kejenuhan
Q = Volume lalu lintas (smp1Jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
Maka, derajat kejenuhan pada analisis jalan tersebut adalah:
Q 2773,3
DS = = = 0,476
C 5.821,2

= 0,476

2.2.8 Tingkat pelayanan jalan


Mencari Nilai LOS :

Table 15 : Karakteristik tingkat pelayanan ruas jalan

14
(Sumber: KM 14 Tahun 2006)
Dari Hasil data pengamatan kami, nilai Ds yang kami dapatkan adalah 0,476
Maka dari data tersebut kami dapat mengambil klasifikasi tingkat pelayanan
Level Of Service (LOS) di daerah Otonom adalah Type Tingkat pelayanan :
C ( Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan di kendalikan.
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan) dengan Batas Lingkup V/C =
0.45 – 0.74

2.2.9 Kecepatan
Mencari Kecepatan Kendaraan

Table 16 : Kendaraan dari arah Timur ke Barat


Mc Lv Hv
No. Waktu (motorcycle) (live vechile) (Heavy TOTAL
Vehicle)
Km/jam
1. 07.00 : 07.15 39,4 33,5 29,2
2. 07.15 : 07.30 36,5 32,8 24,2
3. 07.30 : 07.45 32,8 24,0 26,6
4 07.45 : 08.00 34,8 28,0 19,1
Rata-rata 35,87 29,57 24,77 30,07

(Sumber : Data hasil survei, 2022)

15
Table 17 : Kendaraan dari arah Barat ke Timur
Mc Lv Hv
No. Waktu (motorcycle) (live vechile) (Heavy TOTAL
Vehicle)
Km/jam
1. 07.00 : 07.15 43,5 31,7 22,1
2. 07.15 : 07.30 38,6 28,6 20,5
3. 07.30 : 07.45 34,1 26,3 20,8
4 07.45 : 08.00 34,6 26,4 20,3
Rata-rata 37,7 28,25 20,92 28,96

30,07 + 28,96 = 59,03 km/jam


(Sumber : Data hasil survei, 2022)

16
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan pada
tabel 2.18 di bawah ini.

Table 18 : Data hasil analisis

No. Uraian Hasil

1 Kapasitas jalan (C) 5.821,2 smp/jam

2 Derajat kejenuhan (DS) 0,476

3 Indeks tingkat pelayanan C ( Arus stabil, tetapi kecepatan dan


gerak kendaraan di kendalikan.
Pengemudi dibatasi dalam memilih
kecepatan) dengan Batas Lingkup V/C
= 0.45 – 0.74

4 Kecepatan arus bebas kendaraan 59,03 km/jam


(Sumber : Data hasil survei, 2022)
3.2 Saran
Saran yang bisa disampaikan pada kesempatan ini adalah :
1. Melakukan peningkatan kapasitas jalan , dalam hal ini peran aktif pemerintah
daerah sangat diharapkan, mengingat volume lalu lintas di lampu merah
otonom tidak sebanding lagi dengan kapasitas jalan saat ini.
2. Diperlukan kesadaran semua pihak khususnya pengguna jalan untuk menaati
peraturan-peraturan lalu lintas yang berlaku di jalan tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

Rusdianto H. L. (2015). Analisa Kapasitas Ruas Jalan Samratulangi dengan Metode Mkji
1997 dan Pkji 2014. Jurnal Sipil Statik

Khairulnas. (2018). Analisis Derajat Kejenuhan dan Tingkat Pelayanan Jalan Sudiman
Kota Pekanbaru. Jurnal Teknik Sipil

Saiful E. (2020). Analisis Kinerja Ruas Jalan Akibat Aktivitas Pasar ( Studi Kasus: Pasar
Keru-Narmada Lombok Barat ). Tugas Akhir. Universitas Muhammadiyah Mataram.

18

Anda mungkin juga menyukai