PROPOSAL PENELITIAN
NOFIANTO
NIM : C01416058
v
10. Teman- teman seperjuangan angkatan tahun 2016 terima kasih telah
banyak mendukung dan menemani baik dalam suka maupun duka.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang disebabkan
oleh keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan penulis. Oleh
karena itu, penulis sangat menghargai masukan guna penyempurnaan
dalam penulisan Studi literature riview ini, semoga dapat bermanfaat untuk
perkembangan ilmu kesehatan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.....................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................4
4
DAFTAR TABEL
Halaman
5
DAFTAR GAMBAR
Halaman
6
DAFTAR LAMPIRAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
Keterangan skor :
a. Hijau :0–1
b. Kuning : 2 – 3
c. Orange : 4 – 5
d. Merah : ≥ 6
a). Hijau
Pasien dalam kondisi stabil
b). Kuning
Pengkajian ulang harus dilakukan oleh Perawat Primer/ PJ Shift. Jika skor
pasien akurat maka perawat primer atau PP harus menentukan tindakan
terhadap kondisi pasien dan melakukan pengkajian ulang setiap 2 jam oleh
perawat pelaksana. Pastikan kondisi pasien tercatat di catatan perkembangan
pasien.
c). Orange
Pengkajian ulang harus dilakukan oleh Perawat Primer/ PJ Shift dan diketahui
oleh dokter jaga residen. Dokter jaga residen harus melaporkan ke DPJP dan
memberikan instruksi tatalaksana pada pasien tersebut. Perawat pelaksana
harus memonitor tanda vital setiap jam.
d). Merah
Aktifkan code blue, TMRC melakukan tatalaksana kegawatan pada pasien,
dokter jaga dan DPJP diharuskan hadir disamping pasien dan berkolaborasi
untuk menentukan rencana perawatan pasien selanjutnya. Perawat pelaksana
harus memonitor tanda vital setiap jam (setiap15 menit, 30 menit, 60 menit)
Ide utama bahwa perubahan kecil dalam parameter ini akan dihargai
menggunakan EWS dari pada menunggu perubahan yang jelas dalam parameter
individu seperti penurunan dalam tekanan darah sistolik, yang seringkali
merupakan suatu kondisi terminal. Skor meningkat biasanya menunjukkan
kerusakan, dan bahkan dapat memprediksi kematian, namun early warning score
bukanlah obat mujarab, untuk penilaian pasien yang akurat melainkan sebagai
tambahan dan harus di tindak lanjuti dengan penilaian klinis yang teliti Setiap
skor yang diukur mencerminkan bagaimana variasi parameter yang dibandingkan
dengan norma dari tiap parametrik. Skor tersebut kemudian dikumpulkan,
dengan penekanan penting bahwa parameter ini sudah rutin diukur di rumah
sakit dan dicatat pada grafik klinis (Ners et al., 2019).
2.3 Konsep Pengetahuan
2.3.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari mengingat kembali kejadian yang
pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja setelah dilakukan
pengamatan pada suatu objek yang dapat menjadi bagian penting untuk
terbentuknya suatu tindakan seseorang, Tingkat pengetahuan yang baik akan
memudahkan seorang perawat mengimplementasikan pengetahuannya dalam
menangani kasus kegawatan di ruang perawatan.(Suwaryo Widyaswara, 2019)
Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh informasi dan lingkungan
melalui proses pengalaman. Setelah mendapat informasi dari luar, seseorang
akan mengingat materi tersebut untuk dipelajari dan mempunyai kemampuan
untuk menjelaskan secara benar tentang materi tersebut yang digunakan
kemampuan tersebut dalam kondisi real (Bylow et al 2019).
pengetahuan seseorang Pendidikan yang rendah dan lama bekerja akan
mempengaruhi seseorang dalam memperoleh informasi melalui panca indera,
Lamanya pengalaman kerja akan memungkinkan berkembangnya pengetahuan
perawat karena beragamnya kasus pasien dalam kondisi gawat darurat yang
dijumpai selama bertahun-tahun. (Suwaryo Widyaswara, 2019)
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ada 2 yaitu
a. Internal seperti pendidikan, umur, pekerjaan, pengalaman kerja.
b. Eksternal seperti lingkungan, sosial budaya dan informasi (Ners et al.,
2019)
2.3.2 Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan atau kognitif sangat penting terbentuknya tindakan
seseorang, kognitif ada 6 yaitu (Ners et al., 2019)
a. Tahu (know)
Diartikan sebagai pengingat yang telah di pelajari, tahu merupakan
tingkatan yang paling rendah.
b. Memahami ( comprehence)
Kemampuan memahami atau menginterprestasikan dengan sesuatu
objek.
c. Aplikasi (aplication)
Kemampuan yang di pelajari dengan menggunakan metode, rumus dan
prinsip.
d. Analisis (analysis)
Kemampuan seseorang penguasaan materi atau objek dalam
komponen terstruktur dan berkaitan satu sama lain.
e. Sintetis (syntetis)
Kemampuan menghubungkan formulasi baru dari formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Kemampuan dimana seseorang mampu melakukan justifikasi atau
memberi penilaian yang berdasarkan kriteria yang ada.
2.4 Konsep Kegawat Daruratan
2.4.1 Definisi Gawat darurat
gawat darurat merupakan pelayanan keperawatan yang komprehensif
diberikan kepada pasien dengan injury akut atau sakit yang mengancam
kehidupan”. Instalasi Gawat Darurat atau IGD sebagai unit pertama intra rumah
sakit yang dapat diakses oleh pasien atau keluarga pasien untuk mendapatkan
pertolongan awal yang cepat, tepat dan holistik terutama pada kasus kegawat
daruratan, Keberhasilan pertolongan terhadap kegawatan pasien sangat
tergantung dari kecepatan dan ketepatan dalam melakukan pengkajian awal
yang akan menentukan keberhasilan asuhan keperawatan pada sistem
kegawatan pasien. (Kusniawati & Susanti, 2019)
Kejadian gawat darurat bisa terjadi kepada siapa, kapan dan dimana saja,
kondisi ini menuntut kesiapan petugas kesehatan untuk mengantisipasi kejadian
itu. Kejadian buruk yang parah seperti henti jantung dan kematian seringkali
ditandai oleh tanda-tanda vital yang abnormal beberapa jam sebelum kejadian
Keberhasilan pertolongan terhadap kegawatan pasien sangat tergantung dari
kecepatan dan ketepatan dalam melakukan pengkajian awal yang akan
menentukan keberhasilan asuhan keperawatan pada sistem kegawatan pasien.
Keberhasilan pertolongan terhadap kegawatan pasien sangat tergantung dari
kecepatan dan ketepatan dalam melakukan pengkajian awal yang akan
menentukan keberhasilan asuhan keperawatan pada sistem kegawatan pasien.
(Ekawati et al., 2020)
2.4.2 Respon Time Perawat
menjelaskan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi
keterlambatan penanganan kasus gawat darurat antara lain karakter pasien,
penempatan staf, ketersediaan stretcher dan petugas kesehatan, waktu ketibaan
pasien, pelaksanaan manajemen dan, strategi pemeriksaan dan penanganan
yang dipilih. Hal ini bisa menjadi pertimbangan dalam menentukan konsep
tentang waktu tanggap penanganan kasus di IGD rumah sakit. (Yunding et al.,
2020).
Prosedur yang menempatkan pasien pada kategori – kategori prioritas
untuk transpor dan perawatan berdasarkan tingkat keparahan cedera serta
kegawatdaruratan medis, yang ditentukan dengan pertimbangan tata cara
pertolongan pengkajian pada setiap pasien yang masuk ke IGD berdasarkan
tingkat kegawatan dengan berfokus menemukan masalah pada airway (A),
breathing (B), circulation (C), disability (D) dan exposure (E). (Kusniawati &
Susanti, 2019)
Salah satu strategi untuk menurunkan angka kematian akibat henti jantung
adalah dengan penerapan EWS, sangat bermanfaat pada pemantauan atau
deteksi dini sebelum pasien mengalami kondisi yang lebih buruk dan mampu
menggunakan jalur rujukan atau tindakan yang sesuai. Apapun penyakit yang
mendasarinya tanda-tanda klinis perburukan kondisi. (Suwaryo Widyaswara,
2019)
2.5 Kerangka Teori
Pengukuran :
Parameter Early
pelaksanaan Early 1. Tekanan
Warning Score darah
Warning Score Di
Rumah sakit 2. Pernapasan
3. Denyut nadi
4. Suhu badan
5. Tingkat
Penggunaan Early Warning kesadaran
Score digunakan di Ruangan
1. Intensive Care Unit
(ICU)
2. Instalasi Gawat darurat
(IGD)
Pengumpulan Data
Konseptualisasi
Analisa
Literatur diidentifikasi
Literatur dikeluarkan
1. Hanya abstrak (tidak
full text)
Literatur di screening 2. Tidak bisa di
SCREENING melalui akses dalam full download/ berbayar
text, terbitan 5 tahun 3. Memerlukan
terakhir username dan
password untuk login
Literatur dikeluarkan
Literatur dikaji kelayakan 1. Literatur merupakan
KELAYAKAN
ulasan, opini
Kriteria inklusi
1. Jurnal nasional dan
internasional
2. Rentang waktu
penerbitan jurnal 5 tahun
Literatur yang memenuhi
INKLUSI terakhir (2015-2020)
kriteria inklusi
3. Dapat diakses/download,
full text dan tidak
berbayar
4. Jurnal sesuai dengan
topik penelitian
Untuk proses pencarian literatur yang akan direview dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 4. alur proses seleksi Literature
Literatur dikeluarkan
1. Hanya abstrak (tidak
Literatur diidentifikasi full text)
2. Tidak bisa di
download/ berbayar
Literatur di screening
3. Memerlukan
melalui akses dalam full
SCREENING username dan
text, terbitan 5 tahun
password untuk login
terakhir (N:3711)
Literatur dikeluarkan
KELAYAKAN Literatur dikaji kelayakan
1. Literatur merupakan
(N:27)
ulasan, opini
J:
D : Ebsco
2. A : Ekawati et al 2020 apakah ada D : cross sectional
hubungan antara
T : Hubungan pengetahuan P:
Pengetahuan perawat dengan S : 66 perawat
Perawat penerapan L : RS Swasta
Tentang NEWSS. Makassar
NEWSS V:
dengan I:
Penerapanny A:
a
J:
D : Google
Scholar
3. 2019 untuk D:
A : Liu et al mengeksplorasi
T : Hubungan persepsi dan P:
Pengetahuan reaksi perawat S : Pasien
Perawat rumah sakit L : rumah sakit
Tentang terhadap Skor Norwegia
NEWSS Peringatan Dini V:
dengan Nasional selama I:
Penerapanny program A : tematik
a pengenalan.
J:
D : Ebsco
D : ebsco
6. D : Studi kohort
A :Pimentel et al retrospektif
T : Hubungan P:
Pengetahuan S : Pasien
Perawat L:
Tentang V:
NEWSS I:
dengan A:
Penerapanny
a
J:
D : Google
Scholar
D : Google
Scholar
D : Google
Scholar