Anda di halaman 1dari 80

21/05/2014

ASPEK KEBENCANAAN, DAMPAK DAN


ANTISIPASINYA PADA BANGUNAN
GEDUNG SERTA PEMELIHARAAN
DAN PERAWATANNYA PADA
STRUKTUR BAJA

Andre Novan, MT. IP-U.


Staff Pengajar Prodi Sipil Univ Riau – Praktisi Struktur HAKI

1
21/05/2014

Bencana adalah berlangsungnya suatu kejadian bahaya yang luar biasa yang
menimbulkan dampak pada komunitas-komunitas rentan dan mengakibatkan
kerusakan, gangguan dan korban yang besar serta membuat kehidupan komunitas
yang terkena dampak tidak berjalan dengan normal tanpa bantuan dari pihak luar.
(Sumber: Perangkat untuk Pengurangan Resiko Bencana, 2007)

Kerentanan adalah potensi untuk tertimpa kerusakan atau kerugian yang berkaitan
dengan kapasitas untuk mengantisipasi suatu bahaya, mencegah bahaya dan
memulihkan diri dari dampak bahaya.
(Sumber: Perangkat untuk Pengurangan Resiko Bencana, 2007)

Bahaya alam adalah suatu kejadian geofisik, atmosferik (berkaitan dengan


atmosfer) atau hidrologis misalnya, gempa bumi, tanah longsor, tsunami, angin
ribut, ombak atau gelombang pasang, banjir, atau kekeringan) yang berpotensi
menimbulkan kerusakan atau kerugian. (Sumber: Perangkat untuk Pengurangan
Resiko Bencana, 2007)

Mitigasi adalah segala bentuk langkah struktural (fisuik) atau non struktur
(misalnya, perencanaan penggunaan lahan, pendidikan publik) yang dilaksanakan
untuk meminimalkan dampak merugikan dari kejadian-kejadian bahaya alam yang
potensial timbul. (Sumber: Perangkat untuk Pengurangan Resiko Bencana, 2007)

2
21/05/2014

3
21/05/2014

1. Bencana Banjir
2. Bencana Tanah Longsor
3. Bencana Vulkanologi
4. Bencana Gempa Bumi
5. Bencana Tsunami
6. Bencana Kebakaran
7. Bencana Kekeringan
8. Bencana Angin Siklon
9. Bencana Wabah Penyakit
10.Bencana Kegagalan Teknologi
11.Konflik

1. Bencana Banjir
• Scouring Pondasi Gedung/Basement
• Scouring Diaphragm Wall/Secant Pile Wall Basement
• Kerusakan Kolom Lantai Dasar Akibat Hantaman benda
Hanyutan Banjir
• Kebakaran

2. Bencana Tanah Longsor


• Rotational Base Lanslide menyebabkan Bangunan dan
pondasi Terbongkar dari tanah terbawa massa tanah.
• Liquifaction membuat pondasi + Bangunan Amblas
• Creeping merusak instalasi bangunan gedung seperti pipa
PDAM , Gas dan Pipa Pembuangan.
• Creeping juga bisa mematahkan sloof, Capping Plate dan
bahkan membelah gedung

4
21/05/2014

MEKANISME KELONGSORAN TEBING UMUM

KATEGORI PERGERAKAN TANAH

1
1

5
21/05/2014

SOIL LIQUEFACTION DUE TO NIGATA EARTHQUAKE

Amblesan akibat likuifaksi

6
21/05/2014

INCREASED LATERAL PRESSURE ON RETAINING WALL

7
21/05/2014

3. Bencana Vulkanologi
• Bahaya Utama : Pyroclstik flow (awan panas), Lontaran batu
pijar, hujan abu, lava flow, gas beracun dan Gempa vulkanik
yang berdampak langsung pada gedung.
• Bahaya Ikutan : Lahar Dingin, Tsunami Vulkanik yang juga
berdampak langsung menerjang bangunan.

4. Bencana Gempa Bumi


• Kelongsoran tanah tempat bangunan berada, perekahan
tanah pada pondasi.
• Tsunami yang akan menerjang langsung bangunan
• Kebakaran.
• Kerusakan sistem struktur bangunan akibat gaya inersia
sebegai efek percepatan gempa terhadap massa bangunan.
• Banjir kiriman akibat kerusakan bendungan, waduk dsb

5. Bencana Tsunami
• Hantaman langsung gelombang berkecepatan tinggi sekitar
v=750 kph pada bangunan.
• Hantaman benda hanyutan tsunami terhadap gedung
• Scouring / gerusan pada pondasi bangunan

6. Bencana Kebakaran
• Dampak Langsung saat kebakaran
 Pelumeran Baja struktural
 Crack, Spalling dan crushing Beton struktural
• Dampak Pasca Kebakaran
 Brittleness / penurunan daktilitas, Penurunan nilai
kelelehan Baja struktural, kerusakan elemen sambungan
(baut, rivet dan las).
 Kegetasan / penurunan daktilitas Beton struktural.
 Deformasi permanen yang berlebihan.
 Penurunan kinerja total sistem struktur

8
21/05/2014

7. Bencana Angin Siklon


• Perusakan elemen non struktural seperti cladding, shading,
kaca jendela dan ACP.
• Efek Turbulensi Angin hisap (Vortex Shedding) bisa
memperkuat gaya tekanan pada bangunanan.
• Efek flutter (getaran) elemen struktural akibat tiupan angin
bisa berisiko kegagalan struktural jika beresonansi dengan
perioda naturalnya
Hisapan
Tekanan

Bangunan

Kecepatan angin

Denah Bangunan

9
21/05/2014

8. Bencana Kegagalan Teknologi


• Ledakan instalasi (Nuklir, Power Plant dsb) bisa merusak
struktur bangunan langsung bahkan merusak lingkungan
• Kegagalan teknologi Base Isolation menyebabkan keruntuhan
bangunan.
• Kegagalan sistem TMD atau AMD yang mengakibatkan tidak
teredamnya energi gempa akan menimbulkan kegagalan
struktur.

10
21/05/2014

BAJA VS TEMPERATUR

Baja Pada temperatur melebihi 200oF (93oC) maka kurva tegangan-


regangan mulai menjadi tidak linier, kemudian secara bertahap titik leleh
yang jelas menghilang. Pada temperatur antara 800oF sampai dengan
1.000oF (430oC sampai dengan 540oC) akan terjadi laju penurunan yang
maksimum. Modulus elastisitas, kekuatan leleh dan kekuatan tarik akan
menurun apabila temperatur semakin tinggi .

11
21/05/2014

BAJA VS TEMPERATUR

Pada saat baja dikenai temperatur mencapai 700oF (370oC), tegangan leleh dan
kekuatan tariknya akan menurun. Saat temperatur naik, baja paduan dengan
kekuatan tinggi akan mengalami penurunan tegangan batas (Fu) lebih cepat
dibandingkan dengan baja karbon.

Proses pendinginan, kekuatan dari baja karbon mendekati kekuatan awalnya. Baja
paduan dengan kekuatan tinggi mengalami penurunan kekuatan batas yang
permanen ketika temperatur telah berkisar antara 300oC sampai dengan 400oC.

Baja dengan persentase karbon yang tinggi seperti baja A36, menunjukkan
pelapukan regangan (strain aging) pada temperatur 300oF sampai dengan 700oF
(150oC sampai dengan 370oC). Hal ini dapat dilihat dari kenaikkan relatif titik leleh
dan kekuatan tarik pada daerah temperatur tersebut.

Bila temperatur mencapai 500oF s/d 600oF (260oC s/d 320oC) kekuatan tariknya naik
kira-kira sebesar 10% diatas kekuatan pada temperatur ruang dan titik leleh
kembali mendekati titik leleh pada temperatur ruang. Pelapukan regangan yang
terjadi dapat mengakibatkan juga daktilitas dari material baja tersebut menjadi
menurun

BAJA VS TEMPERATUR

Baja Pada temperatur 600oF sampai dengan 800oF (320oC sampai dengan
430oC) menyebabkan struktur yang getas. Apabila pemanasan dilakukan
terus menerus sampai melewati 1.000oF (540oC) senyawa karbon dan
elemen paduannya mengendap, hal ini menyebabkan mikrostrukturnya
menjadi lebih getas.

Pada saat baja menerima kenaikkan temperatur sampai 7000C maka


tegangan leleh dan kuat tariknya akan menurun berbanding lurus dengan
kenaikkan temperatur yang diterimanya. Tegangan leleh berkisar 60%
sampai dengan 70% ketika temperatur yang diterima material baja
tersebut telah melewati 1.000oF (540oC)

12
21/05/2014

Jenis Material Proteksi Kebakaran

Material proteksi kebakaran dapat dikelompokkan kedalam empat jenis:


 Semprotan dan pelapisan
Rockwool, material gypsum dan semen disemprot langsung atau dilapis ke bahan
baja. Semua material ini biasanya dipakai dalam keadaan basah.
Pembungkusan
Bahan flanel rockwool, bracket wool keramik dan bahan serat anorganik
dibungkuskan keliling baja. Semua material ini diaplikasikan dalam keadaan kering
dan dikencangkan dengan menggunakan batang pengikat.
Material bentukan
Bahan papan seperti papan kalsium silikat campuran serat, papan gypsum dan
papan kayu dipasang atau ditempelkan pada bahan baja. Material ini biasanya
diaplikasikan dalam kondisi kering dan dikencangkan dengan meggunakan batang
pengikat atau zat perekat.
Pelapisan Intumescent
Lapisan atas dan lapisan dasar material pelapis busa diaplikasikan langsung dengan
laminasi ke baja.

13
21/05/2014

Gypsum Board Sebagai Proteksi Kebakaran

Gypsum board sering digunakan sebagai pelindung konstruksi dari bahaya


api atau kebakaran. Tingkat ketahanan api yang dapat dicapai oleh
gypsum board berasal dari susunan senyawa-senyawa pembentuk yang
terdiri dari kalsium sulfat dan biasa disebut dengan crystalline. Crystals
ini mengandung kurang lebih 50% air, sehingga mengakibatkan gypsum
board sangat efektif digunakan sebagai fire retardant.

Pada saat terjadi kenaikkan temperatur atau mengalami kebakaran, maka


temperatur gypsum board akan naik secara perlahan. Kenaikkan
temperatur yang terjadi akan berhenti dan menjadi stabil apabila
temperatur gypsum board telah mencapai kurang lebih temperatur titik
didih air (100 0C). Hal ini juga menyebabkan kandungan air yang terdapat
dalam crystalline akan menguap. Proses penguapan ini biasa disebut
dengan istilah calcination.

Gypsum Board Sebagai Proteksi Kebakaran

Perbedaan ketebalan gypsum board sebagai bahan lapisan pelindung profil


baja saat mengalami kebakaran terdapat perbedaan yang signifikan

Pada saat pengujian pembakaran dilakukan, baja yang tidak di lapis oleh
pelindung (gypsum board) memerlukan waktu selama 8 menit untuk
mencapai temperatur 581,6 0C. Baja yang di lapis pelindung (gypsum
board) dengan ketebalan 12 mm memerlukan waktu selama 32 menit
untuk mencapai temperatur 552,1 0C. Baja yang di lapis pelindung
(gypsum board) dengan ketebalan 24 mm memerlukan waktu 52 menit
untuk mencapai temperatur 565,4 0C.

Kurva hubungan tegangan – regangan dari material baja pasca


kebakaran (temperatur maksimum 5400C) setelah mengalami
pendinginan pada udara terbuka (normalizing), baik yang dilindungi
maupun tidak dilindungi oleh lapisan gypsum board, dengan setiap
ketebalan gypsum board 12 mm dan 24 mm tidak mempunyai perbedaan
yang signifikan.

14
21/05/2014

DIMANA GEMPABUMI DAPAT TERJADI

15
21/05/2014

16
21/05/2014

GEMPA TEKTONIK

 Gempa tektonik
Gempa yang disebabkan oleh terlepasnya energi elastic
strain. Jenis ini yang paling banyak merusak bangunan.

 Syarat terjadinya gempa tektonik


1. Adanya penimbunan tegangan secara perlahan-lahan
pada batu-batuan di dalam bumi
2. Batu-batuan tersebut harus cukup kuat untuk dapat
menimbun tegangan hingga mencapai suatu besaran,
kira-kira 1020 - 1030 erg.

Boen’ 05

Suatu perbandingan:
Bom atom Hiroshima mempunyai energi sebesar 8 x 1020
erg.
Magnitude Dan Besarnya Energi Yang
Dilepaskan

M (Richter) 5 6 6.5 7 7.5 8 8.4 8.5

E (1020 Erg) 0.08 2.5 14.1 80 446 250 10000 20000


0

Anggapan yang dipakai selama ini adalah gempa


bumi tektonik terjadi karena ada pelepasan stress
energi yang tertimbun di dalam batu-batuan dan
terjadinya penimbunan tegangan adalah karena
pergerakan di dalam bumi.
Boen’ 05

17
21/05/2014

Continental Drift Theory


Dikembangkan oleh Alfred Wegener tahun 1912,
disebut juga dengan Teori Supercontinent yang
dinamakan Pangea.
Pembuktian:
Cocoknya bentuk benua Afrika Barat dengan bentuk
pantai timur Amerika Selatan dan Afrika Utara
dengan Eropa
Flora dan fauna di pantai-pantai yang dahulunya
berhubungan ternyata sama.
Kelemahan:
Wegener tidak dapat menjelaskan apa yang
sebetulnya menyebabkan benua-benua bergerak.
Boen’ 05

Pangea
Boen’ 05

18
21/05/2014

Tipikal Fauna Pada Dua Benua


Boen’ 05

320 juta 100 juta


tahun lalu tahun lalu

250 juta 45 juta


tahun lalu tahun lalu

135 juta
sekarang
tahun lalu

19
21/05/2014

Bumi Dalam Keadaan Sekarang

Boen’ 05

SEA FLOOR SPREADING THEORY

Teori yang dipakai untuk menerangkan


terjadinya pergerakan-pergerakan tersebut
adalah “Sea Floor Spreading Theory” yang
dikembangkan oleh F.V Vine dan D.H
Mathews pada tahun 1963.
Teori ini berkembang menjadi “Plate
Tectonics”, dan sekarang dinamakan “New
Global Tectonics”.

Boen’ 05

20
21/05/2014

TEORI PLATE TECTONICS


Permukaan bumi terdiri dari kurang
lebih 12 lempeng Lithosphere yang
terpisah-pisah dan mengambang di atas
cairan Asthenosphere.
Pada perbatasan antar lempengan,
terdapat tiga macam interaksi, yaitu
saling menjauh (divergent margins),
saling mendekat (convergent margins),
atau saling melewati dengan menggeser
(transform margins). Inilah yang
menyebabkan terjadinya gempa.

Boen’ 05

Outer
core

Inner
core HOT

Mantle
(solid)

21
21/05/2014

Secara umum, bumi terdiri tiga lapisan: core atau centrosphere,


mantle atau asthenosphere, dan crust atau lithosphere.

Core adalah pusat bumi dengan radius 3500


km. Karena tidak dapat merambatkan
gelombang transversal, sebagian dari
permukaannya dianggap cair. Di atas core
terdapat mantle dengan ketebalan 2900 km,
sebagian besar berisi batuan ultrabasic
olivine dinamakan lapisan asthemospher. Di
atas mantle terdapat kulit bumi (crust) yang
mempunyai komposisi yang berbeda antara
laut dan daratan. Kulit bumi dalam lautan
adalah basaltic dengan ketebalan kurang
lebih 5 km.

Kulit bumi dinamakan lapisan lithospher dalam daratan terdiri dari


2 lapisan: granit di bagian atas dan basaltic di bagian bawah dengan
ketebalan antara 30 sampai 60 km. Maka, dataran berbentuk pelat
tipis yang keras disebut lempengan dan mempunyai karakter yang
viskoelastis yang mengapung di atas mantle.
Boen’ 05

Perbatasan Lempeng
Tiga jenis interaksi perbatasan lempengan:
1. Divergent Margins (Perbatasan saling menjauh)
2. Convergent Margins (Perbatasan saling mendekat)
3. Transform Margins (Lempengan yang saling menggeser)
Boen’ 05

22
21/05/2014

23
21/05/2014

DUA LEMPENGAN BUMI SALING


MENDEKAT

24
21/05/2014

Seismic Source Areas for Development


of Seismic Hazard Map of Indonesia

Palawan Sulu Palu-Koro Sangihe Halmahera

Tarakan Ransiki
Semangko Sorong
North
Kutai Sulawesi Mamberamo
Sukabumi
Walanae

Baribis

Lasem

Aru
Sumatra Subduction

Tarera-Aiduna
Jawa Subduction Bumiayu
Flores Back- Seram
arc Banda

25
21/05/2014

Beginning of
the new earthquake cycle

(Natawidjaja, 2005)

Inter-seismic period
(slow strain accumulation)

Slow uplift

Slow
Submergence

(Natawidjaja, 2005)

26
21/05/2014

During recent giant The Sumatran Coasts


earthquakes SINK!
the islands RISE suddenly!

(Natawidjaja, 2005)

27
21/05/2014

28
21/05/2014

29
21/05/2014

30
21/05/2014

31
21/05/2014

Parameter Pengaruh Gempa


Terhadap Struktur Gedung

1. Jarak Hiposentrum dan episentrum ke Bangunan


2. Kondisi Statigrafi Tanah di bawah Bangunan
3. Kedalaman Lapisan Batuan Dasar
4. Jenis Rambatan Gelombang
5. Percepatan Gempa
6. Type Sistem Struktur
7. Besaran dan Sebaran Massa Bangunan
8. Sebaran kekakuan sistem struktur

Parameter yang bisa diantisipasi dan direkayasa


no.6,7 dan 8

Oleh Karena itu Antisipasi Kegempaan Lebih Banyak berbicara seputar


Sistem Struktur Bangunan di Daerah Rawan Gempa

32
21/05/2014

33
21/05/2014

34
21/05/2014

35
21/05/2014

TAHAP 1 : FOKUS KE KONSEP BESARAN GAYA GEMPA

TAHAP 2 : FOKUS KE KONSEP SEBARAN REALISTIK GAYA GEMPA


DAN PENGARUH MASSA (AWAL APLIKASI ANALISIS
DINAMIK)

TAHAP 3 : FOKUS KE KONSEP FLEXIBILITAS, DISSIPASI ENERGI


(KONSEP DAKTILITAS) DAN DEFORMASI PLASTIS
(PUNCAK ANALISIS DINAMIK DAN KE NON
LINIERITASAN PERILAKU)

TAHAP 4 : FOKUS KE KONSEP PENGONTROLAN RESPON


STRUKTUR (RESPONSE CONTROL CONCEPT)

36
21/05/2014

37
21/05/2014

38
21/05/2014

PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM STRUKTUR


FASE KE-3

Bangunan Bertingkat Rendah (2 Lt s/d 5 Lt)

Struktur baja :
• Ordinary Momen Frame (OMF)
• Intermediate Momen Frame (IMF)
• Special Momen Frame (SMF)

Bangunan Bertingkat Menengah/Tanggung (5 Lt s/d 10 Lt)

Struktur baja :
• Ordinary Momen Frame (OMF)
• Intermediate Momen Frame (IMF)
• Special Momen Frame (SMF)
• Ordinary Concentric Brace Frame (OCBF)
• Special Concentric Braced Frame (SCBF)
• Eccentric Braced Frame (EBF)
• Steel Plate Shear Wall (SPSW)

PEMAHAMAN TERHADAP SISTEM STRUKTUR


FASE KE-3
Bangunan Bertingkat Tinggi (10 Lt s/d 40 Lt)
Struktur baja :
• Ordinary Concentric Brace Frame (OCBF)
• Special Concentric Braced Frame (SCBF)
• Eccentric Braced Frame (EBF)
• Steel Plate Shear Wall (SPSW)
• Steel Plate Core Wall
• Concentric Brace Core Wall

Bangunan Pencakar Langit (Skyscraper) (>>>40 Lt)

Gabungan Struktur Baja dan Beton :


• Concrete Super Core Wall + Concrt Shear Wall + Concrt/Steel Outrigger.
• Concrete Super Core Wall + Concrt Shear Wall + Concrt/Steel Outrigger+
Concrete/Steel Belting Truss.
• Concrete/Steel Frame Tube/Brace Tube
• Concrete/Steel Tube in Tube (Frame/Brace Tube)
• Concrete /Steel Tube + Outer Steel Mega Braced
• Concrete/Steel Bundled/Modular Tube

39
21/05/2014

40
21/05/2014

41
21/05/2014

42
21/05/2014

43
21/05/2014

SISTEM CONCENTRIC BRACE


FRAME

BRACING TYPE BRB

44
21/05/2014

BRACING TYPE BRB

TYPE
SPSW+OPENING

45
21/05/2014

TYPE
SPSW+OPENING

46
21/05/2014

47
21/05/2014

48
21/05/2014

SYSTEM BEARING DAN


DUMPING

49
21/05/2014

SYSTEM BEARING DAN


DUMPING

SYSTEM BEARING DAN


DUMPING

101

50
21/05/2014

102

103

51
21/05/2014

104

105

52
21/05/2014

106

107

53
21/05/2014

108

109

54
21/05/2014

110

111

55
21/05/2014

SISTEM STRUKTUR BAJA HRB


(Fazlur Khan)

113

56
21/05/2014

57
21/05/2014

SISTEM STRUKTUR CORE


WALL+OUTRIGGER+BELTING TRUSS

The outrigger and belt truss system is one of


the
lateral load resisting system in which the
external columns are tied to the central core
wall with very stiff outriggers and belt truss
at
one or more levels (Figure 1). When the
lateral
load acts on the building, the bending of the
core
rotates the stiff outrigger arms, which is
connected to the core and induces tension and

SISTEM STRUKTUR CORE


WALL+OUTRIGGER

Reduksi Momen dengan penambahan Outrigger Pada Core Wall atau


Shear Wall

58
21/05/2014

RAGAM DENAH SISTEM


FRAME TUBE

59
21/05/2014

VARIASI SISTEM
STRUKTUR

BUNDLED/MODULAR TUBE
SYSTEM

Denah Modular tube

Frame Mega Diagonal Brace


Modular Tube

60
21/05/2014

SISTEM STRUKTUR BUNDLED


TUBE

Tegangan Pada Dasar Flexible Bundled Tube


menimbulkan efek shear lag berupa
pembesaran tegangan pada sisi kolom
perimeter terluar

MEGA STRUCTURE SYSTEM

Tampilan Parsial Sistem Mega struktur


pada gedung skyscrapers

61
21/05/2014

Mega struktur pada shanghai financial


centre

Mega struktur Taipei


101

62
21/05/2014

World Trade Centre


• Sistem struktur gedung WTC menggunakan sistem struktur rangka tabung
(framed tube system) yang berperilaku sebagai "equivalent hollow tube".
Sistem struktur ini juga diterapkan pada gedung - gedung super tinggi
lainnya di dunia, yaitu Sears Tower (110 tingkat), John Hancock Building
(100 tingkat), dan Standard Oil Building (83 tingkat).
• Dimensi denah lantai tipikal adalah 63.50m x 63.50m dan dimensi core
adalah 24.00m x 42.00m dengan jarak tipikal antar lantai 3.66m. Struktur
bangunan adalah struktur baja dengan lantai komposit yang menggunakan
beton ringan
• Penggunaan sistem struktur tabung diyakini sangat ekonomis dan memiliki
tingkat kehandalan dan keamanan yang tinggi, khususnya untuk bangunan
super tinggi yang menghadapi berbagai beban-beban lateral seperti gempa
dan angin. Sistem tabung ini akan bekerja dengan baik sebagai hollow-tube
bila perimeter gedung berupa dinding-dinding kaku sebagai struktur
penahan gaya-gaya.
• Struktur Tabung Tersebut Digunakan kolom-kolom perimeter baja
berbentuk box berdimensi 450mm x 450mm, yang dipasang dengan jarak
antar kolom 1.020mm (pusat ke pusat), dengan balok spandrel setinggi 1.320
mm. Pada lantai bawah setiap kelompok yang terdiri dari 3 kolom berubah

63
21/05/2014

World Trade Centre


Mega Structure

Unit tipikal dari kolom-kolom berjarak


1.020mm (pusat ke pusat) dengan balok
spandrel

World Trade Centre


Mega Structure

Struktur lantai komposit yang terdiri


Tiga kolom yang berubah dari "deep bar joist" setinggi 900mm
menjadi kolom tunggal dengan jarak antar joist 2.040mm dan
800mm x 800mm lantai setebal 100mm terbuat dari
beton ringan. Dead weight lantai
sekitar 50 kg/m2 dan imposed live load
sebesar ~ 500 kg/m2. Struktur baja
juga dilapisi pelapis tahan api
vermiculite setebal 3 mm.

64
21/05/2014

World Trade Centre


Mega Structure

65
21/05/2014

Tallest structure ever


built: 828 m (2,717 ft)
(previously Warsaw
radio mast 646.38 m
(2,121 ft)

Tallest extant structure: 828


Tallest skyscraper to top of spire:
m (2,717 ft)
828 m (2,717 ft)
(previously KVLY-TV mast
(previously Taipei 101 - 509.2 m
628.8 m (2,063 ft)
(1,671 ft)
Building with most
Tallest freestanding floors: 160 (previously
structure: 828 m both 1 & 2 World Trade
(2,717 ft) World's fastest elevators centre 110)
(previously CN Tower at speed of 64 km/h (40
553.3 m (1,815 ft)) mph)
or 18 m/s (59 ft/s)
(previously Taipei 101
16.83 m/s)

66
21/05/2014

Highest vertical concrete


pumping (for a building): 606
m (1,988 ft)
(previously Taipei 101 449.2 m
(1,474 ft))

The first world's tallest structure in history to include residential space

67
21/05/2014

Highest outdoor observation deck in the world

World's highest
installation of an
aluminum and glass
facade,
at a height of 512 m
(1,680 ft)

68
21/05/2014

139

69
21/05/2014

140

SKYSCRAPER BUILDING
1. Burj Al Khalifa
Gedung Burj Al Khalifa menjadi gedung tertinggi di dunia,
mengalahkan gedung Taipei 101 di Taiwan yang saat ini tercatat
sebagai gedung tertinggi di dunia dengan tinggi 508 meter.
2. Taipei 101 Building
Nama sebenarnya adalah Gedung Finansial Internasional Taipei,
namun kemudian lebih populer dengan nama Taipei 101 Building.
Gedung yang terletak di Distrik Xinyi, Taipei, Taiwan ini memiliki
tinggi 509 meter atau 1.671 kaki.
3. Shanghai World Financial Centre, gedung setinggi 492m ini terdiri atas
101 lantai dan selesai dibangun pada tahun 2008.
4. Petronas Tower 2, Kuala Lumpur, Malaysia
Hingga tahun 1998, gedung pencakar langit tertinggi di dunia selalu
berada di Amerika Serikat. Perubahan terjadi ketika Menara Petronas
Malaysia dibangun, menara kembar ini kemudian menancapkan dirinya
sebagai gedung paling tinggi di dunia. Predikat itu dipegang selama
enam tahun dan pada 2004 predikat gedung tertinggi di dunia beralih
menjadi milik Taipei 101 Building yang lebih tinggi 188 kaki atau 61
meter lebih tinggi dari Menara Petronas.
5. Petronas Tower 1, Kuala Lumpur, Malaysia
Merupakan bagian dari Menara Kembar Petronas, berdiri dengan tinggi
mencapai 1.483 kaki atau 452 meter, selesai dibangun pada 1998.

70
21/05/2014

5. Sears Tower, Chicago


Berdiri pada pada tahun 1974 dengan ketinggian mencapai 1.450 kaki atau 442 meter.
Ketika dibangun, tingginya melebihi the World Trade Center di Kota New York yang kala
itu menjadi simbol kemegahan Amerika sehingga menjadikan Menara Sears sebagai
gedung tertinggi yang pernah dibangun Amerika Serikat.
6. Jin Mao Tower, Shanghai, Cina
Menara Jin Mao selesai dibangun pada tahun 1998 dengan tinggi mencapai 1.380 kaki
atau 421 meter.
7. Two International Finance Centre, Hong Kong, Cina
Two International Finance Centre berdiri megah di Kota Hong Kong hingga ketinggian
1.362 kaki atau 415 meter. Bangunan yang selesai dibangun pada 2003 ini tercatat
sebagai bangunan tertinggi keenam di dunia.
8. CITIC Plaza, Guangzhou, Cina
CITIC Plaza selesai dibangun pada tahun 1997, yang ketika selesai dibangun
mencatatkan diri sebagai bangunan tertinggi di Cina, hingga tahun 1998 saat menara Jin
Mao selesai dibangun. Tingginya mencapai 1.283 kaki atau 391 meter.
9. Shun Hing Square, Shenzhen, Cina
Ini merupakan gedung ketiga tertinggi di Cina dan kedelapan tertinggi di dunia. Shun
Hing Square yang berdiri menjulang hingga ketinggian 1.260 meter atau 384 meter,
selesai dibangun pada 1996, hingga sekarang tercatat sebagai bangunan baja tertinggi di
Cina.
10.Empire State Building, New York, AS
the Empire State Building berdiri menjulang hingga ketinggian 1.250 kaki atau 381
meter. Dibangun pada tahun 1931 the Empire State Building merupakan struktur paling
tinggi di Bumi. Dengan dibangunnya menara kembar World Trade Center (WTC) di New
York, yang berdiri menjulang setinggi 1.368 kaki (417 meter) dan 1.362 kaki (415 meter).
Menara kembar tersebut merupakan struktur paling tinggi di New York, hingga

Burj Al Khalifa Taipei 101 Building

Shanghai World Financial Centre

71
21/05/2014

Sears Tower, Chicago Jin Mao Tower, Shanghai, Cina


Petronas Tower

Two International
Finance Centre, Hong CITIC Plaza, Guangzhou, Cina
Shun Hing Square,
Kong, Cina Shenzhen, Cina

72
21/05/2014

Empire State
Building, New York,
AS

OUTER STEEL BRACING TRUSSES


TUBE SYSTEM

73
21/05/2014

PERBANDINGAN TINGGI
SKYSCAPERS

74
21/05/2014

MUSUH UTAMA STRUKTUR BAJA :


• KOROSI
• FATIGUE

FOKUS PERAWATAN STRUKTUR BAJA :


• PERLINDUNGAN KOROSI
• MINIMALISASI EFEK FATIGUE
• PERKUATAN JIKA TERJADI PERLEMAHAN

75
21/05/2014

76
21/05/2014

Baja akan terkorosi apabila tidak dilindungi terhadap udara dan air,
oleh sebab itu baja harus dilindungi terhadap terjadinya karat dengan
cara pengecatan atau galvanisasi. Lapisan pelindung yang bergalvanis
mempunyai umur yang terbatas .

umur lapisan pelindung tersebut tergantung dari beberapa faktor yaitu


sbb :
• Ketebalan cat atau galvanis.
• Besarnya ketereksposan terhadap udara laut atau bahan kimia
lainnya.
• Besarnya ketereksposan terhadap air atau adanya uap air yang
terjebak (pada sambungan dsb).

Daya tahan sistem lapisan pelindung baja ini pada umumnya :


• Permukaan yang digalvanis yang diredam panas dapat bertahan
sekitar 15-20 tahun.
• Permukaan yang dicat di pabrik dapat bertahan sekitar 10-15 tahun.
• Permukaan yang dicat di lapangan bertahan sekitar 10 tahun.

77
21/05/2014

Bagian –bangian struktur baja yang rusak (bengkok) akibat adanya beban
yang berlebihan harus diperbaiki dengan mengadakan perkuatan sebagai
berikut :
• Penambahan pelat pengaku dengan melakukan pengelasan.
• Mengganti bagian struktur baja tersebut dengan yang baru yang
mempunyai kekuatan yang tinggi.
• Menabah struktur baja lain.
• Membuat perkuatan dengan kabel prategang pada bagian bawah Balok.

Penurunan mutu lapisan pelindung ini dapat disebabkan oleh :


• Umur
• Lingkungan korosif
• Pemakaian
• Tumbukan
• Kulitas burukpada penanganan awal
• Vandalisme

Pengaplikasian cat dengan menggunakan :


• Kuas, baik untuk pekerjaan pemeliharaan rutin.
• Penyemprotan udara normal, baik untuk pekerjaan ukuran menengah.
• Penyemprotan hampa udara, baik untuk pekerjaan besar dimana bidang yang
luas harus dicat.

78
21/05/2014

Untuk lingkungan yang normal ketebalan lapisan cat kering akhir minimum 150
mikron yang terdiri dari :
• Lapisan ke-1 : 40 mikron cat dasar alkyd sinc chromate
• Lapisan ke-2 : 40 mikron lapisan dasar alkyd
• Lapisan ke-3 : 35 mikron lapisan enamel alkyd
• Lapisan ke-4 : 35 mikron lapisan enamel alkyd

Pada lingkungan yang agresif seperti lingkungan berair asin maka sistem
pengecatan yang berbeda dipergunakan. Disarankan agar lapisan dasar epoxy
mempunyai ketebalan film kering minimum 150 mikron dan satu atau dua lapisan
dari karet berklorin setiap ketebalan film 100 mikron dan 125 mikron digunakan
dalam lingkungan berair asin untuk pemakian pada lingkungan berair asin.

Beberapa penangnanan terhadap keretakan pada pekerjaan baja adalah :

• Penghilangan tegangan dengan pemboran lubang pada ujung retak.


Metode ini untuk retak yang kecil tetapi memerlukan pemantauan setelah
pengeboran. Setelah menemukan ujung retak maka periksa setiap sisi
bagian tersebut untuk menemukan keretakan terpanjang. Lubangilah
dengan tepat ujung yang retak, kemudian bor, ratakan dan kemudian
dicat. Lubang bor disarankan berdiameter 20mm.
• Perbaikan retak dengan pengelasan. Perbaikan ini paling umum digunakan,
keretakan tersebut dapat ditangani sebagai las sambungan. Cara
pengelasan dengan kawat las harus sepadan dengan baja yang ada.
Ukuran dari las harus paling sedikit sama padatnya dengan bagian asli yang
retak.
• Perbaikan dengan pemasangan pelat penutup melalui pengelasan.
• Pengurangan tegangan atau penggantian. Elemen baja yang retak dapat
diperbaiki dengan memperkecil beban yang dipikul. Hal ini dapat dilakukan
dengan menaruh balok penunjang. Balok penunjang lain dapat diletakkan
disamping elemen yang rusak guna menampung semua atau sebagian
beban yang ada. Penggantian elemen yang rusak merupakan metode
perbaikan yang paling banyak dan pasti tetapi mungkin harus
menghentikan lalu lintas yang lewat di jembatan selama proses penggantian
tersebut berlangsung.

79
21/05/2014

80

Anda mungkin juga menyukai