Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Pinang

2.1.1. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pinang

Pinang merupakan tanaman monokotil dan termasuk famili


palmaceae,genus areca. Selain itu pinang merupakan tanaman berumah satu
(monoceous) yaitu bunga betina dan bunga jantan berada dalam satu tandan dari
menyerbuk silang.

Klasifikasi tanaman pinang :

Kindom : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Sub Devisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Principes / Palmales / Arecales

Famili : Palmae / Arecaceae

Sub Famili : Arecoideae

Genus : Areca

Spesies : Areca Chatecu

Jumlah Kromosom Diploid : 32

a. Batang
Pinang merupakan tanaman soliter (tumbuh secara individual) berbatang
lurus dan mampu mencpai tinggi 20 – 30 cm . batang pinang memiliki ruas
bekas daun (nodus) yang jelas dengan jarak antar ruas daun 15 – 20
cm,tergantung varietas. Makin rapat jarak ruas batang makin baik.
b. Daun
Jumlah daun pinang bervariasi antara 7 – 10 helai. Daun pinang berbentuk
menyirip majemuk dengan panjang antar 1 – 1,5 m, daun memiliki anak
daun (leaflet) berjumlah antara 30 – 50 pinak daun
c. bunga
Bunga pinang berumah satu,bungan jantan dan bunga betina berada dalam,
satu rangkaian bunga (inflorescence) bunga betina terletak pada bagian
dasar dari tangkai rangkaian bunga (spikelet) sedangkan bunga jantan
ukuranny lebih kecil,jumlah nya dan terletak menyebar meluas dari bagian
luar sampai bagian ujung tangkaian rangkaian bunga.
d. Buah
Buah pinang termasuk buah drupe (buah batu ) karena bagian dalam nya
atau endocrap liat,tebal dan keras seperti batu ; bewarna kuning sampai
oranye pada saat masak. Pericarp bersabut dengan ketebalan 5-6 mm. Biji
berbentuk lonjong bulat atau elip,dengan bagian dasar biji rata, embrio
terletak pada bagian biji.

2.1.2. Syarat Tumbuh Tanaman Pinang

a. Tanah

tanaman pinang dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah,tapi yang paling sesuai
adalah jenis tanah berliat (clay loam). Persyaratan lainnya yang perlu diperhatikan
adalah tanh harus beraerasi baik, solum tanah dalam dan tidak terdapat lapisan
cadas.

b. Iklim

Tanaman pinang dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian. Mulai dari
1 meter sampai 1400 meter diatas permukaan laut (Van Steenis, 2003). Menurut
Purseglove (1975),tanaman pinang tumbuh dengan subur pada iklim tropis dengan
pengaruh kondisi laut dan tumbuh sampai pada ketinggian 900 meter diatas
permukaan laut. Tanaman pinang membutuhkan kelembapan tanah yang cukup
dan curah hujan sepanjang tahun dengan kisaran 1500 mm sampai 5000 mm
dengan hari hujan berkisar antara 100 sampai dengan 150 hari. Bulan basa
berkisar antara 3 sampai 6 bulan per tahun,sedangkan bukan kering yang dapat
ditolerir oleh tanaman pinang berkisar pinang antara 4 sampai dengan 8 buan
pertahun. Menurut Purseglove (1975) tanaman pinang sangat sensitif terhadap
kekeringan dan tidak sesuai dikembang di daerah daerah dengan curah hujan
kurang dari 1250 mmpertahun sehingga di butuhkan irigasi.

Cahaya matahari sangat berpengaruh dalam tanaman pinang. Kebutuhan


cahaya matahari yang ideal untuk pertumbuhan tanaman pinang adalah 6 – 8
jam /hari. Beberpa pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman pinang antara lain
:

1. jarak antar ruas batang (nodus) lebih pendek dibandingka tanaman yang
terlindungi
2. pertumbuhan tanaman tidak cepat tinggi
3. fisik tanamn lebih kuat
4. presentase bunga betina menjadi buah lebih besar.

2.2. Kascing

Kascing merupakan singkatan dari “bekas cacing” merupakan salah satu


jenis pupuk organik. Kascing adalah pupuk organik yang berupa kotoran cacing
yang telah dikeringkan. Cacing berperan penting dalam dunia pertanian yaitu
dapat menyuburkan tanah. Lahan yang terdapat banyak cacing mendandakan
lahan tersebut subur. Manfaat cacing didalam tanah yaitu menurunkan pH kisaran
normal. Selain itu cacing juga dapat menggemburan tanah. Karena begitu banyak
manfaat didunia pertanian kascing dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan
media tanam. Kascing mengandung berbagi bahan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tanaman yaitu hormon seperti giberelin,sitokxinin ,auxin serta serta
mengandung unsur hara (N,P,K,Mg, dan Ca ) serta Azobacter sp yang merupakan
bakteri penambat N non simbiotik yang akan membantu memperkaya unsur N
yang dibutuhkan oleh tanaman.

Pemberian kascing pada tanah dapat memperbaiki sifat tanah seperti


memperbaiki struktur ,porositas,permeabilitas, meningkatkan kemampuan untuk
menahan air. Kascing dapat memperbaiki sifat kimia tanah seperti meningkatkan
kemampuan untuk menyerap kation sebagai sumber hara untuk menyerap kation
sebagai sumber hara makro dan hara mikro serta meningkatkan pH pada tanah
asam.

Menurut Nagavallemma et al. (2004)

No Nama Jumlah Kandungan


Nitrogen 1.61
Phospor 0,21
Pottasium 0,73
Kalsium 7,61
Magnesium 0.58
Sodium 0.158
Zinc 0.110
Tembaga 0.0048
Iron 1.3313
Mangan 0.2038
Kalium 0.2
besi 0.79
Molibdenum 14.48
Bahan organik 0.21
KTK 35.80
Kapasitas menyimpan air 41.23
Asam humat 13.88

2.3. NPK

Pupuk majemuk (NPK) merupakan salah satu pupuk anorganik yang dapat
digunakan sangat efisien dalam peningkatan ketersedian unsur hara makro (N,P
dan K). Keuntungan penggunaan pupuk NPK adalah

1. dapat dipergunakan dengan memperhitungkan kandungan zat hara sama


dengan pupuk tunggal
2. apabila tidak ada pupuk tunggal dapat diatasi dengan pupuk majemuk
3. penggunaan pupuk majemuk sangat sederhana
4. pengangkutan dan penyimpanan pupuk ini menghemat waktu,ruangan,dan
biaya (pirngadi dan abdulrachman,2005)

Pupuk NPK Phonska (15-15-15) merupakan salah satu produk pupuk NPK
yang telah beredar dipasaran dengan kandungan nitrogen (N) 15 Persen,Fosfor
(P2O5) 15 persen,Kalium (K2O) 15 persen,sulfur (S) 10 persen dan kadar air
maksimal 2 persen. Pupuk majemuk ini hampir seluruhnya larut dalam
air,sehingga unsur hara yang kandungannya dapat segera diserap dan
digunakan oleh tanaman dengan efektif.

Anda mungkin juga menyukai