Anda di halaman 1dari 11

GENTA HREDAYA Volume 4 No 2 Oktober 2020 P ISSN 2598-6848

E ISSN 2722-1415

Filsafat Ketuhanan Menurut Baruch de Spinoza


I Wayan Kariarta
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
e-mail : bagustamtam@yahoo.com

ABSTRACT
Philosophy is an attitude towards life and nature. Philosophers use different
terminology and points of view in seeing nature according to their respective backgrounds
and interests. Spinoza as a philosopher in the 17th century used rationalism and mysticism
in conveying his thoughts. Through his philosophy, Spinoza tries to instill an inclusive,
pluralist insight into society. With the hope that everyone can live in a society with peace,
tolerance, mutual respect for each other's differences and diversity. To be happy, each
individual must uphold ethics. Because the goal of ethics is happiness. Happiness is
freedom. True freedom is an understanding of various needs which will ultimately be able
to free oneself from emotional turmoil that misleads logic. Pantheism is the belief that
everywhere is God or every aspect of nature is described as being controlled by God.
Pantheism contains various fundamental aspects of harmony that humans need, such as
love, brotherhood, tolerance, peace and so on. As much as possible, every individual
makes use of the freedom he has in normative ways in order to create welfare for all living
things.
Keywords: Rational, Mistical, Pantheisme

I. PENDAHULUAN filsafat lebih bersifat merangkum secara


Kehidupan merupakan rangkaian menyeluruh (inclusive) dan meninjau secara
waktu yang menawarkan berbagai macam keseluruhan (synoptic). Melalui cara
pilihan. Setiap pilihan yang ditawarkan berfikir kritis yang reflektif, filsafat
memiliki korelasi dengan capain yang berusaha memberikan jawaban logis
berbeda. Semakin besar resiko yang berani terhadap berbagai keingintahuan serta
diambil maka semakin besar pula hasil problem yang dihadapi manusia.
yang akan diperoleh, serta semakin besar Para filsuf menggunakan
pula perjuangan dan tanggung jawab yang terminologi dan sudut pandang yang
harus dipikul. Ditengah upaya memilih dan berbeda sesuai dengan latar belakang serta
memilah perbuatan yang bermanfaat kepentingannya masing-masing. Dengan
ataupun tidak dibutuhkan ketenangan dalam perbedaan latar belakang ini mereka
berlogika, serta kebijaksanaan dalam merumuskan difinisi filsafat secara
menyikapi hasil yang mungkin akan dicapai berlainan. Memberikan penekanan yang
(Suadnyana, 2020). berbeda dan menggunakan metode yang
Filsafat yang merupakan sikap bersesuaian dengan aliran filsafatnya.
terhadap kehidupan dan alam, akan Spinoza sebagai seorang filsuf diabad ke-17
membatu dalam menentukan pilihan yang menggunakan rasionalisme dan mistik
bersesuaian dengan tujuan yang ingin dalam menyampaikan pemikirannya.
dicapai. Bersesuaian dengan karakter yang Melalui rasionalisme akan diperoleh
dimiliki oleh tiap individu, serta pertanggung jawaban secara logis terhadap
bersesuaian dengan cara pandang seseorang segala perbuatan yang dilaksanakan.
terhadap hidup dan kehidupan. Metode Sedangakan melalui mistis akan
yang ditawarkan dalam filsafat adalah memberikan penekanan bahwa ditengah
metode berfikir kritis dan reflektif. Jika kehidupan yang menuntut penjelasan secara
dibandingkan dengan ilmu-ilmu lainnya, ilmiah, terukur dan dapat diuji, masih
124
terdapat kuasa supranatural yang sudut pandangan filsafat, dimana Tuhan
mempengaruhi kehidupan. bukanlah raja dengan sifat cinta kasih,
Hal ini memperkuat pernyataan tetapi Beliau adalah raja dari cintaksih itu
yang menyatakan bahwa masa lalu adalah sendiri. Para teolog akan mampu
suatu hal yang dapat ditelusuri jejaknya, menghabiskan waktu berjam-jam untuk
masa kini adalah kondisi yang dapat membicarakan masalah Ketuhanan yang
dijalankan dengan kesadaran, namun masa merupakan hal yang substansial dari
depan tetaplah menjadi sebuah misteri. padangannya. Memberikan berbagai macam
Tidak ada yang dapat mengetahui apa yang ulasan tentang cinta kasih Tuhan dan siap
akan terjadi dimasa depan, karena sebagian pasang badan apabila ada yang menistakan
besar rencana yang disusun untuk masa keyakinannya.
depan hasilnya tidak sesuai dengan Disi lain orang awam juga
planning yang ditetapkan. Adanya perilaku menganggap penting keberadaann Tuhan,
mistis dengan seperangkat kekuatan tetapi bukan sebagai sebuah dirkursus
supranatural didalamnya, sesungguhnya pedebatan teologis-filosofis-intelektual.
menunjukkan keterbatasann yang dimiliki Melainkan sebatas medium bagi
oleh manusia. menyalurkan aspirasi spiritual dan pernik-
Perilaku mistis menyediakan ruang pernik ritual keagamaan. Berketuhanan
dan toleransi bagi manusia terhadap hal-hal seperti para teolog bukanlah proyoritas bagi
yang tidak bisa ia capai. Semakin lama mereka, karena mereka hidup dalam
manusia semakain menyadari bahwa sikap dimensi materialisme dengan berbagai
antroposentris yang menempatkan manusia tuntutan duniawi yang tak habis-habisnya.
sebagai tuan bagi alam, dan berhak Terdapat berbagai tanggung jawab yang
mengeskploitasi alam sesuai dengan membuat mereka dilema antara ajaran
keinginan bukanlah pilihan bijak. Untuk ketuhan dan realita kehidupan yang mesti
selanjutnya manusia berusahan dijalanani. Orang awam ini biasanya adalah
memperlakukan alam secara humanis dan para teistik yang percaya pada kekuatan
menciptakan simbiosis mutualisme supranatural (kekuatan gaib transcendental)
dianatara kedua belah pihak (Suadnyana, yang mempengaruhi kehidupan di alam
2020). semesta (Suadnyana, 2020).
Kekuatan supranatural yang Spinoza melalui filsafatnya
mempengaruhi kehidupan manusia dan berusaha menanamkan wawasan inklusif
kehidupan diseluruh alam semesta disebut pluralis kepada masyarakat. Dengan
dengan nama Tuhan. Menutut Spinoza alam harapan agar setiap orang dapat
dan Tuhan adalah satu substansi. bermasyarakat dengan damai, toleran,
Interpretasi rasionalistis memandang saling menghargai perbedaan serta
pemikiran Spinoza sebagai contoh paling keragaman masing-masing. Memandang
murni dari panteisme (Hamersma, kemajemukan sebagai anugrah Tuhan yang
1984:11). Menghormati Tuhan berarti harus dapat dikelola demi terciptanya persatuan,
mengolah alam dengan bijak. Alam kedamaian dan kemakmuran bagi
bukanlah objek pasif yang bisa dilolah peradaban manusia. Apapun keyakinan
sesuka hati. Karena kekeliruan dalam (agama) yang dianut oleh individu yang
mengolah alam akan menyebabkan bencana bersangkutan, semestinya mampu untuk
bagi kehidupan (Suadnyana & Darmawan, mendidik umatnya agar menjadi orang yang
2020). bermartabat. Tidak terjebak dalam
Bagi para teolog, Tuhan adalah raja kepentingan para politisi, apalagi sebagai
dari alam semesta yang memiliki cinta aktor dalam politik praktis.
kasih yang besar bagi seluruh makhluk Para tokoh keagamaan sepantasnya
hidup. Beliau adalah bentuk dari kesucian dapat menjalankan perannya dengan baik.
dan kemurnian. Namun beda halnya dalam Menjadikan agama sebagai medium kritik

125
sosial yang mencerahkan dan bukan sebagai Ketuhanan dan menumbuhkembangkan
alat legitimasi kekuasaan yang tumpul, pluralitas dalam diri (Darmawan, 2020).
yang terikat pada politik kekuasaan dengan
menjual secara murah nama Tuhan demi II. METODE
tujuan pragmatis duniawi. Jika praktik Metode mempunyai peranan
penyelewengan ajaran agama dijalankan penting dalam mengumpulkan dan
oleh para tokoh keagamaan, maka agama mengolah data pada pelaksanaan penelitian.
hanya akan berperan sebagai karya seni Metode merupakan cara-cara berfikir dan
yang indah untuk dipandang dan berbuat yang dipersiapkan dengan sebaik-
dipertontonkan, namun tidak memberikan baiknya untuk mengadakan penelitian dan
tuntunan bagi kehidupan masyarakat. untuk suatu tujuan penelitian. Artikel yang
Keseimbangan antara rasionalisme dan berjudul Filsafat Ketuhanan Menurut Bruch
mistis perlu untuk dipertahankan demi de Spinoza merupakan artikel dengan
terciptanya tatanan sosial yang tertib dan kajian kuwalitatif. Adapun pengkajian
humanis (Darmawan, 2020). terhadap filsafat Ketuhanan yang
Spinoza sebagai seorang filsuf yang dipaparkan oleh Bruch de Spinoza
berkontribusi besar bagi pemikiran- dilakukan dengan menganalisis
pemikiran setelah zamannya merupakan pandangannya tentang: 1) rasionalisme dan
seorang sosok yang kritis dan sangat mistik, 2) ajaran etika dan kebahagiaan,
mencintai Allah (Tuhan). Pembicaraannya serta 3) Phanteisme mistik-rasional.
yang kontinyu tentang hubungan Tuhan Pendekatan yang digunakan dalam
dengan manusia membuat Spinoza tampil penelitian ini adalah pendekatan rasionalis-
sebagai filsuf yang religius. Walaupun mistis yang diharapkan akan menyajikan
demikian, bukan berarti buah dari keseimbangan dari kacamata logika dan
pemikiran Spinoza bernuansa dogmatis dan intuisi.
konservatif. Namun justru sebaliknya,
filsafat Spinoza dengan tegas III. PEMBAHASAN
menyampaikan hubungan rasionalisme Bruch de Spinoza lahir di
yang dimiliki manusia dengan Tuhan yang Amsterdam pada tahun 1633, merupakan
merupakan pencipta alam semesta. Selain keluarga Yahudi yang hijrah dari Portugal
itu, teologinya cukup jauh dari ortodoksi ke Belanda. Spinoza adalah sosok yang
agama Yahudi dan agama Masehi yang cerdas dan teguh pada pendiriannya. Hal
sedang berkembang dikala itu. tersebut terlihat dengan dikuasainya
Berdasarkan latar belakang diatas, berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu filsafat,
maka terdapat beberapa hal yang akan teologi Yahudi, dan berbagai bahasa klasik.
dibahas dalam artikel ini yaitu: 1) Spinoza sangat tertarik terhadap filsafat
rasionalisme dan mistik dalam filsafat Descartes terutama masalah logika, dan
Spinoza, 2) ajaran etika dan kebahagiaan, 3) metode ilmu pasti yang selanjutnya
Pantheisme mistik-rasional sebagai ciri memainkan peranan penting dalam buah
khas pemikiran Spinoza. Melalui penulisan pemikirannya. Pemikiran yang melampaui
artikel ini diharapkan akan dapat zamanya merupakan salah satu ciri dari
memberikan pemahaman tentang corak filsafat Spinoza. Namun hal tersebut yang
filsafat Ketuhanan yang berkembang di justru membuat ia dikeluarkan dari
abad ke 17, yang mempengaruhi pemikir- Sinagoge di Amsterdam, karena
pemikir setelahnya seperti Schelling, pemikirannya dianggap tidak ortodoks.
Lessing, Goethe dan Hegel. Ketiga poin Ia pernah ditawari sebagai pengajar
yang akan dibahas dalam artikel ini disebuah perguruan tinggi, namun tawaran
merupakan satu kesatuan yang tidak tersebut ditolaknya. Hal ini karena Spinoza
terpisahkan. Semoga nantinya akan mampu ingin tetap hidup bebas. Bebas dalam
meningkatkan pemahaman terhadap filsafat berpikir dan berwacana. Dia beranggapan

126
bahwa dengan masuk pada suatau instansi mempengaruhi pemikiran Spinoza
maka secara otomatis Ia akan harus tunduk membedakan idea yang ada dalam diri
terhadap aturan dan etika yang ditetapkan manusia menjadi innate idea dan
oleh instansi terkait, dan hal tersebut berarti adventitious idea.
mengungkung kebebasan pemikirannya. Innate idea adalah adalah idea
Oleh karenanya, sepanjang hidup Spinoza bawaan yang dibawa manusia sejak ia lahir.
memperoleh nafkah dari usaha optika yang Sedangakan adventitious idea adalah idea-
ia geluti dan mengajar pelajaran tambahan idea yang dihasilkan oleh pikiran itu
bagi anak-anak orang kaya dikotanya. Pada sendiri. Kedua idea ini berperan penting
tahun 1677 Spinoza meninggal dunia di dalam mempengaruhi efektifitas dan
Den Haag saat berusia 44 tahun. kapasitas tiap individu ketika memberikan
solusi bagi suatu permasalahan.
3.1 Rasionalisme dan Mistik Mempengaruhi cara pandang dalam melihat
Filsafat Spinoza merupakan ramuan kesulitan sebagai suatu peluang, serta
antara rasionalisme dan mistik. membentuk karakter yang merupakan takdir
Rasionalisme dan mistik merupakan sebuah yang ditulis sendiri oleh manusia. Mereka
paradok dalam kehidupan. Hal-hal yang yang memiliki ide-ide kreatif dan dalam
dilabeli mistik akan tetap berada dalam kacamata rasionalitas, akan mampu
dimensi supranatural selama belum melahirkan berbagai inovasi untuk
ditemukan penjelasan rasioanal dibaliknya. melewati berbagai permasalahan.
Pada zaman dahulu masyarakat Kemampuan berpikir kritis dalam
menganggap gerhana bulan dan matahari berbagai situasi merupakan modal dasar
sebagai fenomena mistik. Namun sejalan yang akan membebaskan manusia dari
dengan perkembangan zaman dan teknologi jebakan dogma. Membantu manusia untuk
ternyata penyebab dari gerhana tersebut menyingkirkan berbagai kekaburan konsep
adalah karena siklus alam yang dapat yang seringkali mengacaukan objektifitas
dijelaskan secara ilmiah. Kalau zaman sehingga mampu bersikap dengan
dahulu kemampuan sesorang yang dapat semestinya. Adapun langkah yang
menyembukan suatu penyakit yang aneh ditempuh adalah dengan menjelaskan
dianggap memiliki kekuatan mistik dan istilah yang dipakai dalam ilmu
mukzizat, namun kini dengan majunya ilmu pengetahuan, ataupun yang dipakai dalam
kedokteran, hanya dengan berbekal vaksin kehidupan sehari-hari melalui bahasa yang
maka berbagi macam penyakit dapat mudah dipahami.
disembuhkan dan dianggap hal yang Penguasaan terhadap bahasa
profan. memiliki peranan penting dalam upaya
Sering terjadi pergeseran pandangan menanamkan pengertian. Karena bahasa
dari mistik menuju rasional, namun kedua yang dimiliki manusia merupakan media
variable ini selalu ada sepanjang zaman. eksperimen dalam usaha memahami dan
Rasionalisme berpandangan bahwa semua menetapkan arti secara tepat, yang berujung
pengetahuan bersumber pada akal. Akal pada dipahaminya korelasi diantara arti-arti
memperoleh bahan lewat indra yang tersebut. Melalui rasionalitas manusia
kemudian diolah oleh akal menjadi berusaha berdialog dengan realitas
pengetahuan. Rasionalisme mendasarkan peradaban manusia yang kompleks, plural
pada metode diskusi, yaitu cara dan dinamis. Berusaha menyikapi berbagai
memperoleh kepastian melalui langkah- fakta sosial-historis dengan berbagai
langakh metodis yang bertitik tolak pada problem kemasyarakatan yang
hal-hal yang bersifat umum untuk menyertainya.
mendapatkan kesimpulan yang bersifat Gagasan, pandangan atau pemikiran
khusus (Sudadi dan Watra, 2007:68). Rene yang berorientasi pada realitas seringkali
Descartes yang pemikirannya banyak menjebak manusia dalam perilaku

127
pragmatis. Mengelabui manusia dalam progresif-adaktif dalam ruang dan waktu.
hitung-hitungan antara untung dan rugi, Mampu melahirkan orang-orang kreatif
yang berujung pada upaya memperoleh dengan inovasi yang spektakuler. Spinoza
keuntungan pribadi. Seringkali sekelompok menyatakan bahwa ada tiga jenis
orang mengorbankan kepentingan pengetahuan yaitu: pengetahuan panaca
masyarakat umum demi memperoleh indera, pengetahuan akal budi dan
keuntungan bagi diri dan kelompoknya. pengetahuan intuitif. Dari ketiga
Melalui pola rasionalisme-mistis Spinoza pengetahuan tersebut pengetahuan intuitif
berusaha memberikan persfektif baru dalam merupakan pengetahuan yang paling
melihat dan menyikapi kehidupan. sempurna. Orang yang mancapai
Berusaha memecahkan berbagai isu- pengetahuan ini, melihat segala sesuatu
isu krusial yang mewarnai konteks dalam persfektif keabadian (sub specie
kehidupan sosial masyarakat, serta aetemitatis). Mereka tidak hanya menilai
memberikan pemahaman bahwa logika berdasarkan efektivitas, namun juga
tidak selamanya benar. Logika yang sering berdasarkan asas kemanusiaan.
membuat jarak antara aku dan kamu, antara Pengetahuan intuitif menjadikan
milikku dan milikmu berusaha dijembatani. manusia sebagai pemimpin bagi dirinya
Dengan harapan agar manusia dapat tampil sendiri. Para pemimpin adalah mereka yang
menjadi manusia yang bermartabat dan mampu mengarahkan perjalanan hidupnya
mampu menanggulangi virus-virus militan sesuai dengan pandangan ideal yang telah ia
yang anti pada kesetaraan dan pluralitas. tetapkan. Setiap tindakan yang telah dipilih
Spinoza berkeinginan untuk tidak hanya akan dipertanggung jawabkan
memunculkan spirit toleransi dan didunia ini saja, namun diakhirat juga akan
perdamaian (grassroots peacebuilding) ditagih pertanggung jawaban terhadap
ditengah hiruk pikuk sikap intoleransi dan kepemimpinan yang telah dilaksanakan.
radikalisme yang sering menginjak-injak Oleh karenanya maka sudah sepantasnyalah
hak asasi manusia. Karena di zaman ia setiap tindakan yang kita laksanakan
hidup sering kali terjadi pemaksaan untuk senantiasa memikirkan dampak yang
masuk pada suatu agama tertentu. Menurut mungkin muncul dalam jangka panjang,
Spinoza cinta kepada Tuhan adalah serta menjadikan keseimbangan ekosistem
kebahagiaan yang muncul dari kebebasan sebagai tujuan yang harus dipenuhi.
dan buka dari pemaksaan. Kebebasan untuk Keyakinan terhadap kekuatan yang
menjalankan keyakina terhadap Tuhan berada di alam metafisis (mistik)
sesuai dengan pilihan masing-masing merupakan salah satu faktor yang dapat
merupakan sumber kebahagiaan. Disini berperan sebagai pengendali sosial. Kaum
Filsafat Sponoza mendapat ciri religius teistik harus konsekuen
karena pengetian akan cinta kasih kepada mentransformasikan kebesaran nama Tuhan
Tuhan, kebebasan dan kebahagiaan menjadi menjadi keadilan (God of justice) dalam
satu. Sikap semacam ini merupakan bentuk perjuangan kongkrit menegakkan keadilan
dari liberalisme religius. sosial dimuka bumi. Para tokoh-tokoh
Interpretasi rasionalistis religius yang dihormati oleh pengikutnya
memandang Spinoza sebagai bapak harus mampu mengajarkan pluralisme dan
liberalisme religius modern (Hamersma, rasa persaudaraan. Kemampuan mereka
1984:11). Liberalisme dalam pola pikir dalam melafalkan atau mengumandangkan
merupakan salah satu dampak dari ayat-ayat Ketuhanan yang meneduhkan,
rasionalitas yang berusaha harus dijadikan modal dalam menanamkan
mendayagunakan dan mengembangkan toleransi ditengah masyarakat.
segala potensi yang ada, agar pengetahuan Menanamkan keyakinan bahwa Tuhan
terus berkembang demi kehidupan yang sangat mencintai umatnya yang sabar, dan
lebih baik. Karakter dari rasionalitas adalah mampu hidup harmonis dengan orang lain.

128
merupakan hasil kontemplasi terhadap
3.2 Ajaran Etika dan Kebahagiaan dinamika sosial dizamannya. Ia menyatakan
Secara umum etika dianggap bahwa untuk menjadi bahagia maka tiap
sebagai cabang dari filsafat yang individu harus memegang teguh etika.
membicarakan tentang tingkah laku Karena tujuan dari etika adalah
manusia. Perilaku yang dijalankan adalah kebahagiaan. Dengan beretika maka secara
perilaku berkesadaran dan mendatangkan otomatis akan mendatangkan kebahagiaan
kebaikan. Etika juga sering disebut dengan bagi individu maupun orang disekitar.
filsafat tingkah laku, yang selanjutnya Kebahagiaan menurut Spinoza
berkembang menjadi kesusilaan dan filsafat adalah kebebasan. Kebebasan dalam
moral (Sudadi dan Watra, 2007 :23). Nilai- pengertian ini bukanlah kebebasan
nilai yang terkandung dalam etika bereksfresi, ataupun bebas dari berbagai
merupakan nilai yang telah melewati belenggu materialisme seperti dalam paham
berbagai internalisasi dan secara perlahan teologi. Kebebasan pada pandangan
diterima oleh masyarakat pendukungnya. Spinoza mempunyai arti yang agak
Nilai-nilai etis tersebut lambat laun berubah istimewa, dimana kebebasan yang
menjadi norma yang tidak tertulis dan wajib dimaksud adalah suatu bentuk perasaan.
untuk dijalankan. Perasaan yang hanya dapat dicapai melalui
Terdapat sangsi sosial bagi para pengertian (logika), yang akan mampu
pelanggar etika. Baik berupa teguran mengendalikan dan membebaskan diri dari
maupun pengucilan. Secara tidak langsung semua gerak emosional (Hamersma,
etika telah berperan sebagai bentuk 1984:11).
pengendalian sosial dalam pergaulan Kebahagiaan itu adalah kebebasan.
ditengah masyarakat. Setiap orang harus Kebebasan yang sejati mengerti berbagai
mengatur tingkah lakunya agar tidak keperluan, dan mengerti terhadap keperluan
menyinggung perasaan individu yang lain akan mampu memerdekakan diri dari
dan tidak melanggar batas dalam kehidupan gejolak emosi yang menyesatkan logika.
sosial. Tidak ada seorangpun yang boleh Dari premis-premis yang disampaikan oleh
bertindak sesuka hati, memaksakan otoritas Spinoza tentang kebebasan, keseluruhannya
terhadap yang lain dan merampok bertumpu pada pola pikir yang benar.
kebebasan individu yang lain. Semuanya Melalui pola pikir yang benar akan
harus berprilaku berdasarkan aturan yang membantu dalam melihat permasalahan
berlaku. secara jernih, objektif, dan sesuai konteks
Secara esensial, setiap tindakan yang menyertainya.
pasti akan memiliki efek tersendiri. Tidak Berbagai hal akan bisa dicapai
ada tindakan yang tidak saling apabila dilaksanakan berdasarkan pola yang
mempengaruhi. Tiap individu akan menilai tepat, dan berbagai permasalahan yang
individu yang lain dari tindakannya. pelik tidak akan menjadi semakin kronis
Penghargaan yang diberikan bagi individu apabila dilandasi pikiran yang benar dalam
yang bersangkutan (status sosial) juga menghadapinya. Setiap kehendak yang
diukur dari tindakan yang ia laksanakan. berladaskan atas pikiran yang benar akan
Oleh karenanya berhati-hatilah dalam berpotensi mendatangkan kebaikan.
bertindak. Karena tindakan yang Sehingga antara kehendak dan kebahagian
dilaksanakan merupakan cerminan dari berjalan berdampingan dan bergandeng
karakter seseorang, dan karakter akan tangan. Semakin besar keinginan seseorang
mengantarkan pemiliknya pada maka akan semakin terasa kecil rintangan
keberuntungan ataupun kemalangan. yang menghadang. Hal ini merupakan salah
Spinoza memiliki pandangan yang satu hukum alam yang mengerakaan roda
sederhana namun berfaedah bagi kehidupan.
kehidupan. Pandangannya tentang etika

129
Kesadaran terhadap perilaku yang Keluarga merupakan lembaga pertama yang
baik dan buruk disebut dengan kesadaran menanamkan displin, tanggung jawab dan
etis. Kesadaran etis membuat manusia rasa hormat terhadap diri sendiri. Semua
memiliki martabat dan dihargai oleh nilai positif tersebut ditanamkan kepada
sesamanya. Didalamnya terkandung anak melalui permodelan (pemberian
kematangan emosional yang menjadi harta contoh) oleh orang tua kepada anaknya. Hal
terpendam dalam kesuksesan pergaulan di ini menempatkan orang tua sebagai guru
masyarakat. Semakin cakap seseorang bagi anak-anaknya. Membentuk
dalam mengendalikan perilakunya maka kepribadian anak agar menjadi unggul dan
akan semakin dihargailah orang yang bermartabat yang berlandasakan kearifan
bersangkutan oleh lingkungannya. lokal.
Perilakunya akan dijadikan pedoman bagi Muara dari segala proses
rekan-rekan sejawat dan mampu internalisasi etika adalah implementasi
mengisfirasi berbagai kebaikan. Kesadaran dalam masyarakat. Kesuksesan seseorang
etis merupakan salah satu ciri dari manusia dalam berinteraksi ditengah masyarakat
dewasa (Untara & Supastri, 2020) lebih banyak disebabkan oleh kecerdasan
Manusia dewasa adalah manusia emosional (kemampuan bersikap dan
yang mampu bertanggung jawab terhadap memberikan pengahrgaan kepada individu
dirinya sendiri, pada orang lain, dan dapat lain), dibandingkan dengan kecerdasan
hidup dengan individu yang lain. Mampu intelektual. Dalam menjalin relasi dengan
mencapai tujua hidup dengan cara-cara sesama, maka etika selalu dijadikan
yang normatif, serta memahami landasan dari tiap tindakannya. Berbagai
kebudayaan yang dimiliki agar dapat upaya yang senantiasa berlandaskan etika
berkontribusi bagi masyarakat. Kedewasaan akan selalu berbuah manis dan mendapat
merupakan efek logis dari kesuksesan penerimaan. Disiniliah pernyataan Spinoza
dalam menginternalisasikan ajaran etika yang menyatakan etika adalah kebahagiaan
kedalam diri. Etika selain sebagai memperlihatkan kebenaranya. Setiap orang
pengejawantahan terhadap norma yang akan cenderung lebih mudah bersimpati dan
berlaku, juga sebagai wujud kesediaan membuka diri terhadap mereka yang ramah
untuk ikut serta dalam membangun serta mampu menghargai orang lain.
keharmonisan masyarakat (Untara & Mereka tidak akan ragu membantu dan
Suardika, 2020) membagikan rahasia terhadap mereka yang
Orang pertama dan utama yang menjunjung nilai-nilai luhur dalam beretika.
mesti dihormati oleh mereka yang Karena etika sejatinya identik dengan
memahami ajaran etika adalah orang tuanya kejujuran dan kesetiaan.
sendiri. Orang tua merupakan wujud kasih Orang yang diyakini memiliki etika
sayang yang tulus dan tiada bandingnya di yang baik, akan dengan mudah
muka bumi. Mereka tidak pernah hitung- mendapatkan kepercayaan dan merasakan
hitungan dalam menyayangi anaknya dan kebahagiaan. Dimanapun mereka berada,
siap berjuang dengan gagah berani demi mereka akan disambut dengan hangat dan
kebahagiaan orang yang mereka sayangi. dijadikan orang-orang dalam lingkaran
Kasih sayang orang tua terhadap anaknya persahabatan. Tidak ada hubungan
tetap mekar sepajang hayat. Memiliki harmonis yang bertahan lama tanpa didasari
prestasi, berkarakter mulia dan menjadi atas kejujuran, kesetiaan dan etika
manusia yang beretika merupakan salah didalamnya. Interaksi yang berkualitas
satu bentuk penghormatan anak terhadap adalah interaksi yang membangun
orang tua (Untara & Somawati, 2020) kesetaraan, saling menghargai, saling
Manusia yang memiliki karakter menghormati dan bertoleransi.
yang kuat dan beretika sesungguhnya Kesucian dan etika merupakan dua
dibentuk serta dibangun dalam keluarga. variable yang tidak mungkin dipisahkan.

130
Etika menopang kesucian dan kesucian eksistensi Tuhan. Bagaimanakah wujud
memberikan vibrasi positif bagi perilaku Tuhan, dimana Ia berada, mengapa Ia
yang berlandaskan etika. Hidup adalah menciptakan dunia, adakah waktu sebelum
perjalanan yang menawarkan beraneka terciptanya alam semesta, dan berbagai
ragam pilihan, dengan berorientasi pada pertanyaan lainnya yang menyangkut hal-
etika maka pilihan yang diambil akan hal yang fundamental.
melahirkan kebaikan. Melalui konsep etika Manusia dengan berbagai
yang mendatangkan kebahagiaan dan keterbatasan yang ia miliki tentu saja hanya
menempatkan Tuhan sebagai kekuatan yang mampu memberikan jawaban yang bersifat
memiliki andil didalamnya, maka tentatif. Karena secara teologi Tuhan
pemikiran Sponoza juga sering disebut pola merupakan kekuatan yang sangat rahasia
pikir mistik-rasional. dan susah untuk dipahami. Apabila Ia
mudah untuk dipahami itu berarti Ia
3.3 Pantheisme Mistik-Rasional bukanlah Tuhan. Disinilah letak tantangan
Individu yang lahir kedunia yang sejati, ketika manusia berusaha untuk
merupakan individu yang unik. Memiliki melampaui keterbatasannya agar mampu
tedensius tersendiri dan gaya hidup yang memahami hal yang tidak terbatas.
berbeda. Ada yang suka berdagang, rajin Pemahaman tentang Tuhan
berolah raga, gemar memasak, ahli merupakan pegangan alamiah yang harus
dibidang pertukangan dan beraneka dimiliki manusia apabila ia ingin merasakan
keunikan lainnya. Ada pula yang sangat kedamaian. Apabila pemahamannya
terobsesesi dengan kepemilikan materi, bersifat abstrak maka secara otomatis
sehingga mereka kecanduan bekerja dalam manusia akan terjebak dalam ketidak
jam kerja yang panjang dengan jelasan dan skeptisisme. Spinoza
mengabaikan kesehatan. Dari berbagai berkeyakinan bahwa Tuhan merupakan
tendensius yang dimiliki manusia, terdapat sesuatu yang dipikirkan. Statemen ini
pula mereka yang gemar dengan hal-hal bertumpu pada fakta rasional bahwa hanya
yang bersifat spiritual. Seperti ranjin mereka yang memiliki pikiranlah yang
bersembahyang, melakukan pelayanan bagi dapat memaknai eksitensi Tuhan, dan
sesama, dan taat melaksanakan disiplin dengan demikian didalam pikiranlah salah
spiritual. satu tempat bersemayamnya Tuhan. Tuhan
Berbagai upaya dijalankan untuk bisa berada dimana saja dan tiada tempat
memiliki rasa dekat dengan Tuhan. Tuhan yang tidak dapat Ia jangkau. Kekuatan
atau Allah yang sering dibicarakan oleh supranatural merupakan bagian dari
Spinoza merupakan sosok yang memegang kuasanya sehingga terdapat umatnya yang
peranan vital dari alam semesta. Agar dapat berusaha mendekatinya dengan pendekatan
hidup bahagia dan sejahtera secara lahir- mistis.
bhatin, maka penghayatan terhadap Mistik-rasional merupakan suatu hal
kemahakuasaan Tuhan merupakan suatu yang harus dipahami melalui pengetahuan
point yang mesti selalu dipupuk. intuisi. Manusia harus menjunjung tinggi
Penghayatan terhadap Tuhan akan dapat pemikiran logis agar tidak dibodoh-bodohi
menumbuhkan semangat yang kuat, dan dengan label mistik. Hal-hal yang bersifat
menjadi bahan bakar dalam mencapai mistik sah-sah saja untuk diyakini
tujuan yang telah dicita-citakan. sepanjang ia mampu menciptakan
Berbicara tentang tentang Tuhan, ketertiban dan mendidik manusia menjadi
tentu saja akan berbicara tentang kekuatan pribadi yang lebih baik. Penguasaan
transenden dan juga imanen, abstrak dan terhadap ilmu pengetahuan merupakan
real, serta materi dan metafisis. Dari zaman sebuah prioritas agar manusia mampu
Yunani kuno sampai pada zaman sekarang mengembangkan potensi yang dimiliki
terdapat berbagai pertanyaan tentang secara optimal.

131
Kegelapan yang terdapat dalam diri Dalam pantheisme, kesalehan
dapat diatasi dengan memiliki ilmu bukanlah suatu hal yang perlu
pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan dipertontonkan ke khayalak ramai, apalagi
sahabat sejati yang akan menemani dengan sikap pamer dan angkuh. Kualitas
kemanapun kita melangkah. Berbagai kesalehan tidak diukur dari mahalnya
permasalahan hidup akan mudah untuk pakaian yang dikenakan atau mewahnya
diatasi apabila memiliki ilmu pengetahuan. tempat ibadah. Karena Tuhan sejatinya
Maka sudah sepantasnyalah setiap individu tidak membutuhkan gedung-gedung yang
untuk selalu memupuk diri dengan berbagai megah sebagai tempat memuja-Nya. Sikap
pengetahuan. Bagi mereka yang memiliki toleran yang ringan tangan dalam melayani
ilmu pengetahuan maka ketenangan dan sesama merupakan salah satu bentuk
kebijaksanaan akan menjadi bagain dari kesalehan yang sesungguhnya, dan hal ini
hidupnya. Kebijaksanaan bukalah suatu hal sering kali terlewatkan dari benak para
yang didapat karena keturuna, namun ia pemeluk agama. Karena derasnya pusaran
diusahakan melalui pendidikan dan materialisame yang mendominasi di zaman
kontemplasi (Untara & Gunawijaya, 2020) ini, tanpa disadari manusia cenderung
Melalui kontemplasi terhadap menilai berbagai hal dengan ukuran
berbagai fenomena alam dan permasalahan kemewahan.
yang dihadapi manusia maka seseorang Disinilah dibutuhkan kedewasaan
akan menjadi lebih dewasa. Dengan serta kecerdasan dalam beragama dan
kontemplasi maka manusia akan berlogika. Tidak semua hal dapat
mendapatkan kebijaksanaan yang diajarkan diperbandingkan dan mempergunakan tolak
oleh alam dan memahami konsep ukur yang sama dalam penilaian. Segala hal
pantheisme. Pantheisme merupakan yang ada di muka bumi ini memiliki
keyakinan bahwa dimana-mana serba keunikannya tersendiri. Dan mereka mesti
Tuhan atau setiap aspek alam digambarkan dihargai berdasarkan ukurannya masing-
dikuasai oleh Tuhan. Dalam pandangan masing. Jika ingin mengukur kemampuan
pantheisme, ihwal ketuhanan termaktub renang dengan mempertandingkan ikan,
(immanen) di alam semesta (Titib, monyet, gajah, rusa dan hewan lainnya
2003:31). adalah suatu hal yang sia-sia. Karena sudah
Pantheisme mistik-rasional pasti ikan merupakan makhluk yang paling
merupakan ciri khas dari pemikiran lihai berenang. Sama halnya
Spinoza. Mereka yang bertakwa terhadap memperbandingkan tingginya pohon kelapa
Tuhan adalah mereka yang mampu menjaga yang sudah tua dengan tingginya pohon
hubungan harmonis dengan alam. Karena pisang yang juga sudah tua. Karena sudah
antara Tuhan dengan alam merupakan satu pasti pohon kelapa akan lebih tinggi dari
kesatauan, dan kesatuan ini sebagai satu- pohon pisang. Setiap makhluk memiliki
satunya substansi. Keberdaan Tuhan ukurannya masing-masing dan memiliki
dianggap sebagai aturan kosmos itu sendiri, kapasitas yang berbeda pula. Alangkah
sehingga hukum-hukum alam dianggap bijaknya apabila mampu menerima
sebagai kehendak Tuhan. Dalam perbedaan itu sebagai sebuah keniscayaan.
pantheisme terkandung berbagai asfek Tiap individu sedapat mungkin
keharmonisan fundamental yang dihargai layaknya manusia lainnya. Tidak
dibutuhkan manusia, seperti cinta kasih, ada lagi perilaku rasisme ataupun intimidasi
persaudaraan, toleransi, perdamaian dan terhadap kaum minoritas. Kita tidak boleh
sebagainya. Hal ini penting untuk lagi berfikir sepeti zaman Monarki, dimana
ditanamkan agar menjauhkan diri dari sikap perang dan kekerasan terhadap komunitas
radikalisme dan intoren yang dapat yang lemah dianggap legitimate dan
menyulut perpecahan (Untara, 2019) menjadi bagian integral dari kebudayaan
manusia. Sejalan dengan perkembangan

132
peradaban dan semakin meningkatnya kebebasan pada masing-masing individu.
kesejahteraan hidup manusia, maka Setiap individu sedapat mungkin
pengakuan terhadap hak asasi manusia memanfaatkan kebebasan yang dimiliki
semakin diperjuangkan. Tidak ada lagi yang dengan cara-cara yang normatif agar
namanya perbudakan, imperialisme ataupun tercipta kesejahteraan bagi seluruh makhluk
penindasan-peindasan lainnya. hidup.
Pelayanan terhadap publik
dilaksanakan secara terbuka (transparan), IV. SIMPULAN
demokratis dan akuntabel. Jika dahulu Spinoza merupakan filsuf dengan
terdapat ekslusifisme dari kelompok pemikiran yang paling modern di abad ke
tertentu yang berkeinginan untuk tujuh belas dan kedelapan belas. Dalam
mendominasi atau memonopoli, tapi kini dunia barat, filsafat Spinoza dianggap
telah terjadi perubahan pradigma, dimana sebagai pantheisme mistik-rasional.
berbagai macam entis siap bersatu Pantheisme merupakan keyakinan bahwa
mengabdikan dirinya untuk melayani para dimana-mana serba Tuhan atau setiap aspek
hamba Tuhan yang membutuhkan alam digambarkan dikuasai oleh Tuhan.
pertolongan. Hal ini merupakan suatu Dalam pantheisme terkandung berbagai
langkah progresif dalam perjuangan moral, asfek keharmonisan fundamental yang
politik dan sosial guna menumpas penyakit dibutuhkan manusia, seperti cinta kasih,
kemanusiaan, menegakkan keadilan, serta persaudaraan, toleransi, perdamaian dan
mewujudkan kemakmuran masyarakat. sebagainya. Melalui pola rasionalisme-
Spinoza sebagai seorang pemikir bebas mistis Spinoza berusaha memberikan
yang percaya terhadap keberadaan Tuhan persfektif baru dalam melihat dan
memiliki pandangan tersendiri tentang menyikapi kehidupan. Berusaha
teologi dan politik (teologico-politicus). memecahkan berbagai isu-isu krusial yang
Tractatus teologico-politicus dari mewarnai konteks kehidupan sosial
Spinoza memiliki peranan penting dalam masyarakat, serta memberikan pemahaman
sejarah filsafat barat. Menurut Spinoza bahwa logika tidak selamanya benar.
kitab suci merupakan sabda suci Tuhan
yang tidak sepantasnya dijadikan sebagai
pembenaran politik konservatif. Setiap
orang memiliki kebebasan dalam berpolitik,
namun berpolitiklah secara bermartabat. Daftar Pustaka
Dalam bidang tindakan, seluruh kekuasaan Banchoff, Thomas. 2001. Religious
itu hanya untuk pemerintah, tetapi dalam Pluraalism, Globlalization and Word
bidang berfikir dan berbicara semua Politics. Boulder: Westview Press.
anggota masyarakat memiliki kebebasan
penuh. Setiap orang bebasa untuk Darmawan, I. P. A. (2020). Pemujaan
memberikan opininya tentang politik dan Barong di Bali dalam Pandangan
agama. Hanya saja dia tidak boleh Animisme Edward Burnett Tylor.
bertindak melawan politik pemerintah, agar Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 10(2),
ketenangan (syarat mutlak untuk kebebasan 147-153.
semua anggota masyarakat) tidak diganggu Darmawan, I. P. A. (2020). Bab 10
(Hamersma, 1984:12). EKSISTENSI SENI DI TENGAH
Berorientasi dari pandangan ini BADAI PANDEMI COVID-
sesungguhnya terdapat upaya untuk 19. Bali vs COVID-19: Book
menjaga keseimbangan dalam masyarakat. Chapters, 151.
Bahwasanya kekuasaan eksekutif adalah Hamersma, Herry. 1984. Tokoh-Tokoh
untuk pemerintah, namun dalam bidang Filsafat Barat Modern. Jakarta :
berfikir, berbicara dan beragama diberikan Gramedia.

133
Qurtuby, Sumanto Al. 2016. Dialog Agama Untara, I. M. G. S., & Gunawijaya, I. W. T.
Dan Peradaban. Semarang : Elsa (2020). Estetika dan Religi
Press. Penggunaan Rerajahan pada
Masyarakat Bali. Jñānasiddhânta:
Suadnyana, I. B. P. E. (2020). AJARAN Jurnal Teologi Hindu, 2(1), 41-50.
AGAMA HINDU DALAM Titib, I Made. 2003. Teologi Dan Simbol-
KISAH ATMA Simbol Dalam Agama Hindu.
PRASANGSA. Sphatika: Jurnal Surabaya : Paramita.
Teologi, 11(2), 209-221.
Suadnyana, I. B. P. E. (2020). Kain Tenun Weber, Max. 2012. Sosiologi Agama.
Cagcag pada Upacara Manusa Yogyakarta: Ircisod.
Yadnya di Kelurahan
Sangkaragung Kabupaten
Jembrana. Jñānasiddhânta: Jurnal
Teologi Hindu, 2(1), 51-60.
Suadnyana, I. B. P. E. (2020). Ajaran
Agama Hindu dalam Cerita Batur
Taskara. Sanjiwani: Jurnal
Filsafat, 11(2), 232-244.
Suadnyana, I. B. P. E., & Darmawan, I. P.
A. (2020). Nilai Pendidikan
Agama Hindu Dalam Lontar Siwa
Sasana. Cetta: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(2), 371-391.
Sudadi dan Watra. 2007. Dasar-Dasar
Filsafat. Surabaya : Paramita.
Untara, I. M. G. S. (2019). KOSMOLOGI
HINDU DALAM
BHAGAVADGĪTĀ. Jñānasiddhâ
nta: Jurnal Teologi Hindu, 1(1).
Untara, I. M. G. S., & Supastri, N. M.
(2020). AJARAN AHIMSA
DALAM
BHAGAVADGĪTĂ. Vidya
Darśan: Jurnal Mahasiswa
Filsafat Hindu, 1(1).
Untara, I. M. G. S., & Suardika, I. N.
(2020). MAKNA FILOSOFI
AJARAN SIWA BUDDHA
DALAM LONTAR
BUBUKSAH. Genta
Hredaya, 3(1).
Untara, I. Made Gami Sandi, and Ayu
Veronika Somawati. "Internalisasi
Pendidikan Karakter Pada Anak
Usia Dini Dalam Keluarga Hindu
Di Desa Timpag Kabupaten
Tabanan." Cetta: Jurnal Ilmu
Pendidikan 3.2 (2020): 333-358.

134

Anda mungkin juga menyukai