Anda di halaman 1dari 12

MPLEMENTASI HUKUM ISLAM DI INDONESIA

Makalah
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia
Dosen Pengampu Dr. Yulis Sulistiana Dewi, M.Pd.I.

disusun:
Farhan Mardiansah NIM 1223060044
Fathi Yakan Al-Fawwaz NIM 1223060046
Fauzan Azmi Maulana NIM 1223060047

JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa dipanjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Semoga sampai
kepada kita selaku umatnya.
Judul makalah ini adalah Implementasi Hukum Islam di Indonesia. Bahwa hukum Islam
sebetulnya dapat diterapkan di Indonesia namun sangat sulit karena problematika yang kompleks
di dalam tubuh masyarakat dan pemerintahan di Indonesia saat ini. Terima kasih kepada dosen
Bahasa Indonesia yaitu ibu Dr. Yulis sulistian Dewi M.Pd.I. yang telah membimbing untuk
menyelesaikan masalah ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran dan masukan serta kritik dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bandung, 10 November 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
1.1 Latar belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan penelitian...............................................................................................
1.4 Manfaat penelitian…………………………………………………………….
1.5 Metode penelitian…………………………………………………………….
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................................
BAB 3 PEMBAHASAN.....................................................................................................
3.1 Hukum Islam diterapkan Sebagai Dasar Hukum di Indonesia..........................
3.2 Implementasi Hukum Islam di Indonesia.........................................................
DAFTAR PUSTAKA

iii
ABSTRAK

Pada tahun 1 Juni 1945 dasar negara sudah mulai dirumuskan oleh BPUPKI meskipun
banyak terjadi perubahan. Pada tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI mengesahkan pancasila dengan
nama piagam Jakarta yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 kala itu. Pada Pancasila
pertama tercantum frasa" dengan menjelaskan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya"sebelumnya Islam sudah hampir menjadikan sebagai dasar negara dengan
dibungkus dengan nama Pancasila atau piagam Jakarta. Tetapi pada tanggal 18 Agustus 1945
sehari setelah kemerdekaan diproklamasikan, panitia persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu
badan yang ditugaskan UUD 1945 Mohammad Hatta Mengganti sila pertama dari 7 kata
menjadi 4 kata yaitu"Tuhan yang maha Esa" atas dasar toleransi, tidak semua penduduk
Indonesia memeluk agama Islam. Karena jika tetap mencantumkan"tujuh kata" pada sila
pertama, maka di Indonesia timur akan memisahkan diri dari Indonesia. Di dalam buku Islam
Sebagai Dasar Negara, M.Natsir memasukan unsur-unsur islam dalam berpolitik dan bernegara.
Bagi M.Natsir berpolitik bukanlah suatu tujuan utama tetapi, sebagai salah satu alat untuk
mencapai pelaksanan aturan-aturan yang ada di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rosulullah saw.
Oleh karena itu, M.Natsir ingin menjadikan Islam sebagai dasar hukum di negara Indonesia
untuk mencapai Islam yang Kaffah. Akan tetapi masyarakat Indonesia tidak seluruhnya
menganut agama Islam. Hukum Islam sudah diimplementasikan didalam beberapa peraturan
perundamg-undangan seperti dalam undang-undang pernikahan yang didalamnya mengatur
tentang pelarangan menjalin hubungan pernikahan dengan orang berbeda agama. Hal ini sesuai
dengan aturan Islam yang dimuat didalam Al-Quraan surat Al-Baqarah ayat 221.

Kata kunci:Hukum Islam

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kami mahasiswa semester 1 dengan prodi hukum pidana Islam ditugaskan untuk
membuat makalah mengenai yang berkaitan dengan HPI. Kami mengambil judul Implementasi
Hukum Islam di Indonesia, mengapa? Karena sebagai seorang muslim di Indonesia yang dimana
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia tetapi tidak
mengimplementasikan atau tidak menjadikan islam sebagai negara.
Padatahun 1 Juni 1945 dasar negara sudah mulai dirumuskan oleh BPUPKI meskipun
banyak terjadi perubahan. Pada tanggal 22 Juni 1945 akhirnya BPUPKI mengesahkan pancasila
dengan nama piagam jakarta yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 kala itu. Padasila
pertama tercantum frasa "dengan menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya"sebetulnya Islam sudah hampir menjadikan sebagai dasar negara dengan di bungkus
dengan nama pancasila/piagam jakarta.
Tetapi pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah kemerdekaan diproklamirkan, Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitubadan yang ditugaskan untuk UUD 1945 Mohammad
Hatta mengganti sila pertama dari 7 kata menjadi 4 katayaitu"Tuhan yang MahaEsa"atas dasar
toleransi, tidak semua penduduk di Indonesia memeluk agama Islam. Karena jika tetap
mencantumkan "tujuhkata" pada sila pertama, makadi Indonesia timur akan memisahkan diri
dari Indonesia.
Umat Islam melalui delegasi-delegasinya seperti M. Natsir, KaharMuzzakir, dan lain-lain
terus berdiplomasi dengan parapejabat tinggi negara melalui sidang konstituante untuk mencari
sistem dan dasar yang ideal untuk sebuah bangsa yang barulahir. Bertahun- tahun umat muslim
berjuang agar terlaksananya islam secara kaffah di negara dengan mayoritas muslim terbanyak
ini. Namun pada akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959 Soekarno mengeluarkan dekret presiden
untuk mengakhiri sidang konstituante yang mengesahkan UUD 1945 dan Pancasila dengan sila
pertamanya "Ketuhanan yang MahaEsa". Ini merupakan kemunduran umat muslim di Indonesia.
Dengan keputusan ini seakan-akan sia-sia bagi umat islam yang sudah berjuang untuk
melanggengkan islam sebagai dasar negara. Umat muslim kecewa terhadap keputusan presiden
Soekarno ini, tetapi ini tidak menjadi tolak ukur bagi umat islam untuk terus berjuang untuk
terusmemperjuangkan agar terlaksananya syaiah islam secara kaffah di negri ini.

Oleh karena itu kami mengambil judul ini atas dasar pertanyaan – pertanyaan dan
keheranan kami mengenai hal itu. Ini bukan hanya sekadar romantisme masalalu, tetapi untuk
mengingatkan kita bahwa umat islam pernah berjaya dan memiliki power yang kuatdinegri ini.
Ini merupakan pecut bagi kita untuk terus melanjutkan etafeta perjuangan para pendahulu umat
islam yang telah berjuang agar negara ini menjadi baldatun, tayyibatun, warobbunghofur.

1
2
1.2 Rumusan Masalah
Meskipun Indonesia merupakan negara mayoritas dengan penduduk muslim terbanyak di
dunia, namun sepertinya hukum islam tidak dapat atau sulit untuk diterapkan di Indonesia
dikarenakan begitu banyak problematika dan pertentangan dari berbagai pihak. Berdasarkan hal-
hal tersebut, maka bisa dirumuskan beberapa masalah sebagai berigkut:
1. Bagaimana implementasi hukum Islam di Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Hukum menjadi indikator bagaimana sebuah negara dapat menegakan keadilan dengan
sebijak-bijaknya. Oleh karena itu, penulis bertujuan untuk memaparkan tujuan atas rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Memaparkan bagaimana implementasi hukum Islam di Indonesia

1. 4 Manfaat Penelitian
Manfaat teoretis, penelitian ini juga memiliki manfaat teoritis yaitu untuk memberikan
landasan bagi para peneliti lain dalam melakukan penelitian lain yang sejenis dalam rangka
meningkatkan kemampuan memecahkan mahasiswa. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan
mampu menjadi skripsi yang berkualitas sehingga mampu meluluskan peneliti dengan nilai yang
memuaskan. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya dan bisa dikembangkan menjadi lebih sempurna.

1.5 Metode Penelitian


Metodologi Penelitian Kualitatif, merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifatinduktif/kualitaif, dan hasi lpenelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 HUKUM ISLAM


Hukum Islam merupakan aturan-aturan yang seharusnya diterapkan oleh setiap pemeluk
agama Islam di seluruh dunia. Karena hukum Islam bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist,
yang dimana itu merupakan pegangan serta pedoman bagi pemeulu agama Islam. Para ahli
menyebutkan hukum Islam sebagai berikut.
Menurut Ali (2005:42) hukum islam adalah hukum yang berusmber dari agama islam.
“Hukum islam merupakan seperangkat peraturan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang
tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini” menurut Amir Sraifuddin
Jadi, hukum islam adalah hukum yang bersum berdari Al-Qur’an dan Assunah serta berlaku
bagi orang-orang yang meyakini serta mengimaninya.
Selain Al-Qur’an dan hadist, hukum Islam bisa merujuk pada Ijma dan Qiyas.
Ijma secara bahasa berarti bertekad bulat (ber ‘azam) untuk melaksanakan sesuatu
juga berarti bersepakat atas sesuatu. Ijma’ menurut istilah ahli Ushul Fiqih adalah
kesepakatan atas hukum suatu peristiwa dan bahwa hukum tersebut merupakan
hukum syara. Dan qiyas adalah satu dari empat sumber hukum Islam yang disepakati
para ulama. Dalam hal ini, qiyas menempati posisi keempat, setelah Al Quran, hadits,
dan ijma. Secara bahasa, kata qiyas (‫اس‬KK‫ ) قي‬berasal dari akar kata qaasa-yaqishu-
qiyaasan (‫اس‬KKK‫ا يقيس ق‬KKK‫ )قياس‬yang artinya pengukuran. Para ulama ushul fiqih
mendefinisikan qiyas dalam redaksi yang beragam namun memiliki makna yang
sama.
Menurut istilah qiyas adalah menyamakan sesuatu yang tidak memiliki nash hukum
dengan sesuatu yang ada nash hukum berdasarkan kesamaan illat atau kemaslahatan
yang diperhatikan syara. Qiyas juga dapat diartikan sebagai kegiatan melakukan
padanan suatu hukum terhadap hukum lain.

2.2 IMPLEMENTASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) implementasi memiliki makna
pelaksanaan atau penerapan. Hal ini berkaitan dengan suatu perencanaan,
kesepakatan, maupunpenerapan kewajiban.
Dalam Wahab (2005:65) Daniel A. Mazamanian dan menguji hal ini dengan
memverifikasi pemahaman tentang apa yang akan terjadi setelah suatu keputusan
ditetapkan, atau dengan merumuskan focus kebijakan implementaasi.
Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksaan dari sebuah rencana yang sudah
disusun secara matang dan terperinci menurut Nurdin Usman (2002).
Jadi, implemenasi merupakan penerapan/pengeksekusian dari sebuah rencana yang
terususun secara matang dan memiliki tujuan yang jelas. Implementasi hukum Islam
di Indonesia bisa saja diterapkan, tetapi kemungkinannya sangat kecil karena begitu
banyak problematika yang kompleks yang terjadi di Indonesia. Dari mulai hukum
positif yang diterapkan di Indonesia, menjadikan Pancasila dan UUD sebagai dasar
negara.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1. Deskripsi Penelitian


Di dalam buku Islam Sebagai Dasar Negara, M.Natsir memasukan unsur-unsur
islam dalam berpolitik dan bernegara. Bagi M.Natsir berpolitik bukanlah suatu tujuan
utama tetapi, sebagai salah satu alat untuk mencapai pelaksanan aturan-aturan yang ada di
dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rosulullah saw. Oleh karena itu, M.Natsir ingin menjadikan
Islam sebagai dasar hukum di negara Indonesia untuk mencapai Islam yang Kaffah. Akan
tetapi masyarakat Indonesia tidak seluruhnya menganut agama Islam
Hukum nyawa dibalas nyawa (qishash) hukuman cambuk bagi orang yang
berzinah (hudud) hukuman potong tangan bagi orang mencuri sebagai contoh hukum
Islam yang tidak bisa diterapkan di Indonesia karena bertentangan dengan hukum positif
dan hak asasi manusia.
3.2. Analisis Data Penelitian
1. Hukum Islam Sebagai Dasar Hukum di Indonesia
Institusi di Indonesia merupan alat untuk menjalankan aturan-aturan yang terdapat di Al-
Quraan dan Sunnah Rasulallah saw. Perundang-undangan menjadi alat perlengkapan yang
mengatur berjalannya hukum Islam. Undang-Undang Dasar 1945 dan pancasila adalah
landasan hukum yang berlaku di Indonesia saat ini, dengan diterapkannya hukum Islam
maka landasan hukum Indonesia akan bertambah menjadi Al-Qur’an, As-Sunnah, UUD
1945 dan pancasila.
2. Implementsi Hukum Islam di Indonesia
Hukum Islam sudah diimplementasikan didalam beberapa peraturan perundamg-
undangan seperti dalam undang-undang pernikahan yang didalamnya mengatur tentang
pelarangan menjalin hubungan pernikahan dengan orang berbeda agama. Hal ini sesuai
dengan aturan Islam yang dimuat didalam Al-Quraan surat Al-Baqarah ayat 221
Jadi pengimplementasian hukum Islam di Indonesia membuat perundang-undangan yang
bersumber Al-Quraan dan As-Sunnah. Undang-undang tersebut harus memuat juga sanksi
bagi pelanggar yang sesusai dengan Al-Quraan dan As-Sunnah
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Hukum islam diimplementasikan sebagai dasar hukum di Indonesia akan banyak
pertentangan karena di Indonesia terdiiri dari berbagai macam agama, suku, ras, dan budaya.
Karena hukum islam bersumber dari Al-Quraan dan Hadist yang dimana masyarakat Indonesia
tidak semua memeluk atau mempercai agama islam. Jadi akan sulit untuk mengimplementasikan
hukum islam di Indobesia, dalam hukum positif yang di terapkan di Indonesia, hukum islam
banyak yang bertentangan dengan undang – undang yang berlaku di Indonesia.
Hukum Islam sudah diimplementasikan didalam beberapa peraturan perundamg-
undangan seperti dalam undang-undang pernikahan yang didalamnya mengatur tentang
pelarangan menjalin hubungan pernikahan dengan orang berbeda agama. Hal ini sesuai dengan
aturan Islam yang dimuat didalam Al-Quraan surat Al-Baqarah ayat 221.

4.2 SARAN
Karena indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama islam
terbesar di dunia harus mencoba menerapkan hukum islam secara kaffah dengan mengajukan
kepada wakil rakyat untuk menerapkan hukum islam sebagai undang-undang yang berlaku di
indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Natsir. 2019 Islam Sebagai Dasar Negara. Bandung: Sega Arsy
Moh. Natsir. 2019 Islam dan Akal Merdeka. Bandung: Sega Arsy
Mahfud MD. 2003 Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Dr. Rais, Muhammad Dhiauddin. 2001 Teori Politik Islam. Jakarta: Gemainsani Press

12

Anda mungkin juga menyukai