Anda di halaman 1dari 3

STRUKTUR TEKS EKSPOSISI

Struktur teks eksposisi sebagai berikut.


a. Tesis, berisi pendapat atau opini yang menjadi pokok pembicaraan dalam suatu teks eksposisi
b. Argumentasi, menjelaskan pokok permasalahan yang dibicarakan dalam suatu teks eksposisi.
Argumentasi adalah isi dari teks eksposisi.

T e k s E k s p o s is i
c. Penegasan ulang, berisi penegasan kembali dari paragraf sebelumnya yang merupakan bagian
dari penutup. Struktur teks eksposisi dapat digambarkan dengan bagan berikut.

Tesis

Argumentasi

Penegasan Ulang

Cermati struktur terperinci teks eksposisi ”Kupas Sistem Pendidikan di Indonesia dan
Perbandingannya dengan Negara Maju” berikut.
Tesis:
Baru-baru ini Pemerintah mencanangkan sistem zonasi pada siswa yang ingin mendaftar sekolah
ke jenjang lebih tinggi. Kebijakan tersebut ternyata menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
Banyak yang setuju dengan keputusan tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang menolaknya.
Argumentasi:
Pelaksanaan sistem zonasi merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam memperbaiki system
pendidikan dengan membaurkan peserta didik dengan nilai akademis tinggi dengan yang tidak.
Upaya ini secara teori dapat meningkatkan kualitas peserta didik secara merata jika sistem
pengajarannya terpadu. Namun, jika tidak terkontrol justru akan menjerumuskan peserta didik
yang awalnya pintar ke sifat yang tidak semestinya. Upaya mengatasi permasalahan pendidikan
tidaklah mudah. Adanya ketimpangan pendidikan karena efektivitas serta efisiensi yang kurang
masih banyak ditemui. Selain itu, gaya pengajaran yang kurang kreatif dan hanya menumpukan
sistem hafalan tanpa memahami masih menjadi masalah yang belum ditemukan jalan keluar.
Menteri pendidikan yang baru diharapkan mampu memberikan stimulasi pada sistem pendidikan
di Indonesia. Dibandingkan dengan indeks pendidikan negara ASEAN lainnya, pendidikan di
Indonesia masih berada di posisi lima terendah. Daya saing yang dimiliki oleh masyarakat
Indonesia dapat dikatakan sangat memprihatinkan. Untuk mengatasi permasalahan sistem
pendidikan tersebut, dibutuhkan perombakan yang berani. Tujuannya agar kualitas pendidikan di
Indonesia dapat menujukkan tren yang positif. Dengan demikian, Indonesia baru bisa bersaing
dengan negara lainnya dalam bidang pendidikan dan menghasilkan sumber daya manusia
berkualitas. Agar revisi sistem pendidikan di Indonesia dapat berjalan optimal, dibutuhkan
contoh referensi dari negara yang lebih maju. Kegiatan membandingkan sistem pendidikan
Indonesia dengan negara maju hendaknya dilakukan agar menjadi bahan introspeksi bagian yang
perlu diperbaiki.
Penegasan Ulang:
Dalam memberikan sistem pendidikan yang berkualitas, Pemerintah harus memiliki tanggung
jawa paling besar. Akan tetapi, tanpa dibarengi dengan andil dari masyarakat, pendidikan di
Indonesia tidak akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena
itu, agar sistem pendidikan di Indonesia dapat berkembang secara merata, masyarakat harus
proaktif memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar.

KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI


1. ISTILAH
Merupakan kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna,
konsep, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu. Contohnya, kesehatan, ekonomi,
pendidikan, dll. Biasanya istilah tersebut digunakan untuk memaparkan argument dalam
teks eksposisi.
2. Adjektiva (Kata Sifat)
Merupakan kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan suatu nomina
(kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat. Contohnya
dingin, panas, murah, mahal, ganteng, cantic, dst.
3. Pronomina ( Kata Ganti)
Merupakan kelas kata yang digunakan mengganti nomina atau frasa benda. Jenis –
jenisnya:
a. Pronomina penanya : digunakan untuk menanda pertanyaan (kata ganti penanya).
Terdiri dari 5W 1H
b. Pronomina persona : kata ganti orang.
Pronomina Tunggal Jamak
Orang pertama Saya, aku, beta, daku, -ku Kami, kita
Orang kedua Kamu, anda, engkau, Kalian, kamu, (sekalian)
saudara, dikau, -mu
Orang ketiga Dia, beliau, ia, -nya Mereka, -nya
c. Pronomina penunjuk : kata ganti penunjuk (untuk menunjukkan sesuatu).
a. Penunjuk umum : ini, itu
b. Penunjuk tempat : sana, situ, sini
c. Penunjuk ihwal : begini, begitu, demikian
4. Konjungsi (kata hubung) : digunakan untuk menghubungkan unsur satu dengan lainnya.
a. Konjungsi antarkalimat : namun, setelah itu, sebaliknya, setelah itu.
b. Konjungsi antarparagraf : oleh karena itu, sementara itu
c. Konjungsi koordinatif : dan, atau, tetapi, serta.
d. Konjungsi subkoordinatif : setelah, jka, karena, sehingga
e. Konjungsi korelatif : baik…. maupun….; tidak hanya….. tetapi juga…..

Anda mungkin juga menyukai