Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan diangkat menjadi PNS oleh
PPK ke dalam jabatan dan pangkat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dengan dasar Hukum yaitu :

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil; 
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 23 Tahun 2019 tentang Kriteria Penetapan Pegawai Negeri
Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019;
4. Peraturan BKN Nomor Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan
Pegawai Negeri Sipil.

Calon Pegawai Negeri Sipil atau biasa disebut CPNS adalah sebutan bagi para
pelamar yang telah lolos serangkaian tes CPNS. Jabatan ini diberikan untuk
mereka yang telah dinyatakan lolos, kurang lebih selama satu tahun sebelum
masa pengangkatan menjadi PNS. Dalam masa uji coba itu CPNS akan
menjalani penilain kinerja maupun penilaian disiplin. Untuk gaji tunjangan Calon
Pegawai Negeri Sipil atau CPNS hanya dibayarkan 80% sedangkan apabila nanti
sudah naik menjadi PNS akan dibayarkan sejumlah 100%. Calon Pegawai Negeri
Sipil atau CPNS juga masih dalam tahap adaptasi dengan lingkungan kerjanya
dan saat menjadi CPNS nantinya kalian belum bisa mendapatkan cuti. Lalu
kemudian PNS atau Pegaweai Negeri Sipil adalah seseorang yang telah
menjalani dan telah diangkat dari masa CPNS. Berikut adalah masa perjalanan
seorang CPNS menjadi PNS,
Calon Pegawai Negeri Sipil atau biasa disebut CPNS adalah sebutan bagi para
pelamar yang telah lolos serangkaian tes CPNS. Jabatan ini diberikan untuk
mereka yang telah dinyatakan lolos, kurang lebih selama satu tahun sebelum
masa pengangkatan menjadi PNS. Dalam masa uji coba itu CPNS akan
menjalani penilain kinerja maupun penilaian disiplin. Untuk gaji tunjangan Calon
Pegawai Negeri Sipil atau CPNS hanya dibayarkan 80% sedangkan apabila nanti
sudah naik menjadi PNS akan dibayarkan sejumlah 100%. Calon Pegawai Negeri
Sipil atau CPNS juga masih dalam tahap adaptasi dengan lingkungan kerjanya
dan saat menjadi CPNS nantinya kalian belum bisa mendapatkan cuti. Lalu
kemudian PNS atau Pegaweai Negeri Sipil adalah seseorang yang telah
menjalani dan telah diangkat dari masa CPNS. (AYP, 2020)
Berbagai nilai-nilai yang ada di instansi pemerintah digabungkan dan
dikerucutkan menjadi tujuh nilai yang dapat berlaku secara umum. Dalam siaran
pers kepresidenan, pada 27 Juli 2021, disebutkan bahwa sejak lama setiap
pemerintah daerah memiliki nilai dan semboyan sendiri sesuai dengan kekhasan
daerah masing-masing. Menurut Presiden, hal tersebut memang memperkaya
keberagaman daerah di Indonesia. Namun lebih baik lagi bila seluruh ASN baik
pegawai pusat maupun daerah mempunyai nilai dasar yang sama. Diluncurkan
dengan tujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar yang ada di dalam diri
ASN di Indonesia, apa sebenarnya yang dimaksud dengan core values ASN
BerAKHLAK dan employer branding ‘Bangga Melayani Bangsa’ Nilai-nilai
dasar ASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai ini
diharapkan akan dapat menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional.
(Dani Suluh Permadi, 2021)
Prevalensi Hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain itu,
akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi,
merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan
gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti
gangguan fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara
tidak sengaja pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan
keluhan lain. Demikian disampaiakan Dirjen Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (PP dan PL), Kemenkes, Prof. dr. Tjandra Yoga
Aditama mengenai beberapa Masalah Hipertensi di Indonesia.
Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi hipertensi di
Indonesia sebesar 25,8%, prevalensi tertinggi terjadi di Bangka Belitung (30,%)
dan yang terendah di Papua (16,8%). Sementara itu, data Survei Indikator
Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 menunjukkan peningkatan prevalensi
hipertensi pada penduduk usia 18 tahun ke atas sebesar 32,4%. (Gemawan Dwi
Putra, 2018).

Merujuk pada data yang ada di Puskesmas Perawatan Saleman tahun


2021 prevalensi Penyakit Hipertensi sangat meningkat dengan jumlah kunjungan
dari 6 Desa yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Perawatan Saleman dengan
jumlah 878 kunjungan dalam satu tahun, dengan total penderita Hipertensi
Sebanyak 78 orang, Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis memilih
untuk melakukan implemetasi nilai-nilai dasar PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang
terdiri dari : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif serta Manajemen ASN dan SMART ASN untuk
mendukung permasalahan yang ada di Puskesmas Perawatan Saleman dengan
judul aktualisasi penulis yaitu “Meningkatkan Pemahaman Masyarakat
tentang Bahaya Resiko Hipertensi yang ada di Wilayah kerja Puskesmas
Saleman Kecamatan Seram Utara Barat Kabupaten Maluku Tengah.
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini adalah untuk menyelesaikan
isu prioritas yang ditemui pada unit kerja penulis yaitu untuk meningkatan
pemahaman masyarakat tentang bahaya resiko Hipertensi yang ada di
Puskesmas Perawatan Saleman, Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten
Maluku Tengah serta melaksanakan tugas aktualisasi pelatihan dasar CPNS
golongan III yang mengimplementasikan nilai-nilai dasar Ber-AKHLAK
(Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif), Manajemen ASN dan SMART ASN secara profesional dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab Penata Muda Penyuluh Kesehatan
Masyarakat sebagai Aparatur Sipil Negara.

C. Ruang Lingkup Aktualisasi


 Tempat Pelaksanaan
Aktualisasi yang dilaksanakan bertempat di Desa Saleman Kecamatan Seram
Utara Barat Kabupaten Maluku Tengah
 Waktu Pelaksanaan
Aktualisasi dilaksanakan terhitung mulai tanggal 28 Maret 202 sampai dengan
07 April 2022
 Jenis Kegiatan
Jenis-jenis kegiatan aktualisasi yang dilakukan antara lain:
1. Pengambilan Data awal pasien Hipertensi di Puskesmas Perawatan
Saleman
2. Pembuatan Leaflet Bahaya resiko Hipertensi
3. Penyuluhan kepada Masyarakat tentang bahaya resiko Hipertensi di
Wilayah kerja Puskesmas Perawatan Saleman
4. Melaksanakan Kegiatan PUBER “ Posbindu Berjalan” di Wilayah kerja
Puskesmas Perawatan Saleman
5. Pembuatan Layar Edukasi Promkes
BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN

Puskesmas Perawatan Saleman merupakan salah satu Puskesmas yang ada di


Wilayah Kecamatan Seram Utara Barat yang ada di Maluku Tengah, dengan jumlah
wilayah kerja sebanyak 6 Desa yang terdiri dari : Desa Saleman, Desa Horale, Desa
Wailulu, Desa SP 1 Karlutu, Desa SP 2 Karlutu dan Desa Herlau, dengan jumlah
sasaran sebanyak 3.712 sasaran untuk seluruh Desa, dan Sasaran PTM berjumlah
2.913 serta Sasaran Hipertensinya berjumlah 649 per satu tahun, yaitu tahun 2022.
Jumlah pegawai yang ada di Puskesmas Perawatan Saleman berjumlah 28 orang,
diantaranya, 1 orang Pimpinan Puskesmas, 1 Dokter, 11 PNS, 2 Kontrak NS, 1
Kontrak BOK, dan Honor berjumlah 12 orang.

Batas-batas lokasi Puskesmas Perawatan Saleman yaitu sebelah barat bangunan


Puskesmas Perawatan Saleman berbatasan dengan rumah warga, Sebelah Timur
berbatasan dengan rumah warga, sebelah utara bangunan Puskesmas Perawatan
Saleman berbatasan dengan Gunung, sebelah selatan berbatasan dengan rumah
warga.

Gambar 2.1. Bangunan Puskesmas Perawatan Saleman


A. Visi, Misi dan Nilai Nilai Organisasi

Visi dan Misi Puskesmas Perawatan Saleman :

1. Visi
Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri serta berkeadilan melalui
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan professional di wilayah kerja
2. Misi
a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau adil dan merata
b. Meningkatkan profesionalisasi bersumberdaya dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan
c. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam pembangunan
berwawasan kesehatan dengan kemitraan
d. Menyediakan infomasi kesehatan yang cepat dan tepat serta manajemen
kesehatan yang mantap dan berkelanjutan
3. Nilai Organisasi
Adapun nilai nilai organisasi yang diambil dari Visi dan Misi Puskesmas
Perawatan Saleman yakni sebagai berikut : “SALEMAN”
a. S : selalu berdoa dan semangat dalam bekerja
b. A : akuntabel, memberikan pelayanan kesehatan sesuai pedoman dan
standar pelayanan yang ditetapkan, dapat di ukur dan di pertanggung
jawabkan
c. L : lihai dan cekatan dalam bekerja
d. E : empati, memberikan pelayanan dengan senyum dan tulus
e. M : malu, memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan
sebaik baiknya
f. A : adil dalam memberikan pelayanan
g. N : nyaman dalam lingkungan kerja
B. Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi Puskesmas Perawatan Saleman, Kecamatan Seram
Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah adalah sebagai berikut :
C. Tugas Dan Fungsi
Adapun Tugas pokok dan fungsi Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah sebagai
berikut :
 Tugas Pokok
Tugas Pokok Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah melaksanakan
kegiatan advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan
masyarakat,  melakukan penyebarluasan  informasi, membuat rancangan
media, melakukan pengkajian/penelitian perilaku masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan, serta merencanakan intervensi dalam rangka
mengembangkan perilaku masyarakat yang mendukung kesehatan.

 Uraian Tugas
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor: 58/KEP/M.PAN/8/2000, Uraian Tugas seorang Penyuluh
Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana tribulanan;


2. Mengolah data untuk menyusun rencana tribulanan;
3. Mengumpulkan data untuk menyusun rencana bulanan;
4. Mengolah data untuk menyusun rencana bulanan;
5. Mengumpulkan data primer dengan cara wawancara biasa dalam rangka
identifikasi potensi wilayah;
6. Mengumpulkan data primer dalam rangka identifikasi potensi wilayah
dengan cara observasi atau pengamatan sesaat;
7. Mengumpulkan data primer dengan cara menggunakan angket secara
langsung;
8. Mengumpulkan data sekunder dari satu sumber dalam rangka
mengidentifikasi potensi wilayah;
9. Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi yang menggunakan satu
instrumen;
10. Menyusun rencana kerja/usulankegiatantingkat kecamatan;
11. Menyusun·materi penyuluhan untuk media luar ruangan dalam bentuk
spanduk
12. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk ceramah;
13. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk poster;
14. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk
transparan;
15. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk spot;
16. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk filler;
17. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk alat peraga penyuluhan;
18. Membuat rancangan media penyuluhan untuk media cetak;
19. Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media penyuluhan
secara manual dengan variabel kurang dari 10;
20. Melakukan pendekatan individu/kelompok terhadap masyarakat umum;
21. Melakukan pendekatan individu/kelompok pada tokoh masyarakat;
22. Melakukan pertemuan lintas program/sektor tingkat kecamatan;
23. Menyusun perencanaan untuk pelaksanaan advokasi di tingkat
kecamatan;
24. Melakukan identifikasi sasaran sekunder dalam rangka penggalangan
dukungan suasana;
25. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara massal dengan
pemutaran film;           
26. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung secara  massal melalui
ceramah tanpa alat bantu;
27. Melaksanakan kegiatan penyuluhan langsung  pada  kelompok  tanpa  atat
bantu;                 
28. Melaksanakan kegiatan penyuluhan individu dengan metode ceramah
tanpa alat bantu;
29. Melaksanakan tuqas sebagai pramuwicara    pada pameran tingkat local;
30. Memberikan pelayanan konseling kepada masyarakat dengan dasar 
pendidikan  dibawah  SMU/SMK;                                          
31. Membimbing dan membantu masyarakat  merencmakan Survei Mawas
Diri (SMD);         
Berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014
Bagan Struktur Organisasi Puskemas Perawatan Saleman
STRUKTUR PUSKESMAS PERAWATAN SALEMAN

Kepala Puskesmas
Kasubang Tata Usaha

Sistem Informasi Umum Kepegawaian Keuangan

SP2TP
UKM UKM Pengembangan Pelayanan Kes. Perorangan Ko. Jaringan dan jejaring
pelayanan PKM
Promkes Kusta Kes. Jiwa Poli Umum
Imunisasi Indra Pustu Wailulu Bindes Saleman
Poli Gigi Poskesdes
UKS Herlau
TB Usila Bindes Horale
UGD Pustu SP 1 K
Perkesmas Diare Kesker Bindes Wailulu
Ranap Pustu SP 2 K
P2PL Ispa Remaja LAB Bindes SP 1 K
Pustu Horale
Malaria Tumbang Farmasi Bindes SP 2 K
Kesling
Rabies MTBS P.Ibu Hamil Bindes Herlau
Gizi
Hepatitis PTM
RM Bindes
KIA Kes. Olaraga
Survelilans Bindes

AIDS Obat Tradisional Bindes

KIA

Anda mungkin juga menyukai