Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

(MATA KULIAH : PERENCANAAN PENDIDIKAN ISLAM)

“TEKNIK-TEKNIK PERENCANAAN PENDIDIKAN ISLAM”

Dosen pengampu:

MUHAMMAD HAMZAH, S.PD., M.PD.

Disusun oleh:

1. Rahma Auliaya (221012100382)


2. Kayla amelia putri (221012100170)
Kelas :
02MPIM001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS PAMULANG
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia – Nya kepada kami hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman
dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
mata kuliah Perencanaan pendidikan islam dengan baik.

Perencanaan dalam dunia pendidikan berperan sebagai petunjuk dalam gerak


langkah lembaga tersebut, dan tujuan itu yang nantinya akan menjadi penyusunan
sebuah kerangka rencana untuk mencapai tujuan. Dan agar sebuah perencanaan
dalam lembaga pendidikan tersebut tidak keluar dari tujuan pendidikan maka
harus digunakan sebuah teknik-teknik perencaaan yang sesuai dan tepat yang akan
kami bahas dalam makalah ini .

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Kepada dosen kami Bapak Muhammad Hamzah S.pd., M.pd. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Kami memohon kritik dan
saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikianlah kata pengantar dari kami. Bila ada kesalahan dan kekurangan pada
makalah ini, kami selaku penulis meminta maaf sebesar-besarnya. Semoga
bermanfaat .

Tanggerang Selatan, 22 Februari 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Diagram Balok (Bar Chart) ................................................................................ 3

B. Diagram Milstone ............................................................................................... 5

C. PERT dan CPM (Network Planning) ............................................................... 6

1. Pert (Program Evaluation and Review Technique) ..................................... 6

2. Cpm (Critical Path Method) .......................................................................... 9

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 11

A. KESIMPULAN .................................................................................................. 11

B. SARAN ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam pembangunan pendidikan pada awalnya harus memerlukan sebuah
perancangan yaitu sebuah perencanaan, baik dalam menentukan visi dan tujuan
pendidikan, arah pembangunan, orientasi pendidikan, jenis jenjang pendidikan
serta fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Perencanaan
atau perancangan tersebut harus dirancang secara efisien, akurat dan cermat serta
melalui perhitungan yang matang. Tanpa perencanaan yang sistimatik dan
rasional upaya pembangunan pendidikan mustahil dapat dilaksanakan dengan
efektif. Perencanaan dalam hal pembangunan pendidikan ini berfungsi sebagai
alat pemandu dasar sehingga apa yang harus dilakukan sudah diatur dan ditata
terlebih dahulu agar mengurangi resiko yang akan dihadapi oleh perencana.

Dalam suatu pembuatan perencanaan diperlukan teknik perencanaan.Teknik


perencanaan dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur pendukung
terbentuknya perencanaan juga berjalan dengan lancar. Dengan teknik
perencanaan dapat membantu perencana dalam mengambil keputusan, baik pada
tingkat perencanaan dimulai, perbaikan rencana maupun pada perencanaan ulang.
Teknik yang dipilih adalah teknik yang dapat digunakan oleh perencana pada
semua tingkatan perencanaan. Selain teknik, juga diperlukan model-model dalam
merencanakan pendidikan. Dalam makalah ini maka akan dibahas mengenai
pengertian dari teknik-teknik yang akan digunakan dalam merencanakan suatu
perencanaan pendidikan.

1
B.PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa itu Diagram balok?


2. Apa yang di maksud Diagram milstone?
3. Apa itu Pert dan Cpm?

C.TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini untuk :

1. Mengetahui apa itu Diagram Balok


2. Mengetahui apa itu Diagram Milstone
3. Mengetahui apa itu Pert dan Cpm

2
BAB 2

ISI PEMBAHASAN

Dalam pembuatan perencanaan diawali dengan teknik perencanaan.


Teknik perencanaan dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur pendukung
terbentuknya dapat berjalan dengan lancar.

Unsur-unsur tersebut antara lain:

1. Sebelum melakukan suatu perencanaan harus


mengetahui keadaan sekarang dan apa yang ingin
direncanakan.
2. Merencanakan sesuatu dengan target agar tujuan
tercapai atau adanya perubahan.

Teknik-teknik dalam perencanaan pendidikan bertujuan membantu


perencanaan dalam mengambil keputusan. Teknik yang dipilih dalam uraian ini
adalah teknik yang dapat digunakan oleh para perencana pada semua tingkat
perencanaan. Teknik-teknik tersebut antara lain yaitu:

A. Diagram Balok (Bar Chart) sering disebut diagram Gannt (Gannt


Chart)

Diagram Balok bisa disebut juga Diagram Gannt. Diagram Balok


memberikan gambaran tentang kegiatan terperinci dari suatu proyek,
waktu memulai sikap kegiatan, dan lamanya kegiatan tersebut. Dalam
suatu proyek biasanya kita menjumpai beberapa kegiatan yang harus
dilakukan secara berurutan, yang berarti suatu kegiatan tidak dapat
dilakukan sebelum kegiatan lain diselesaikan.
Dalam diagram ini terdapat dua macam sumbu, yaitu absis dan
ordinat atau dua dimensi yaitu vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal
menunjukkan tugas atau perincian tugas yang harus dikerjakan, sedangkan
dimensi horizontal menunjukkan waktu, mulai dari yang ditentukan.Dalam
suatu proyek pendidikan biasanya dijumpai beberapa kegiatan yang dapat

3
dilakukan bersamaan waktunya dan kegiatan yang harus dilakukan secara
berurutan. Mengandung arti bahwa bagian yang terakhir tidak bisa
dilakukan sebelum kegiatan awal yang lain diselesaikan.
Kelemahan dari Diagram Balok adalah:
a. Hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya tidak
tergambarkan atau hubungan kebergantungan tidak ditunjukkan.
b. Tidak bisa diidentifikasi kegiatan mana yang merupakan kegiatan
kritis. Kegiatan kritis adalah kegiatan yang tidak dapat ditunda, apabila
tertunda mengakibatkan gangguan terhadap penyelesaian keseluruhan
proyek.
Menurut Timan dalam Damayati (2013) beberapa hal yang dipandang
sebagai kelemahan dari diagram ini antara lain:

a. Hubungan antara satu aktivitas dengan aktivitas lain tidak


ditunjukkan.
b. Kegiatan kritis (kegiatan yang sedemikian pentingnya sehingga
penundaan kegiatan tersebut akan mengganggu atau menunda
keseluruhan proyek) tidak dapat di identifikasikan.
c. Penyempurnaan (updating) informasi karena adanya perubahan
waktu mulai atau waktu penyelesaiannya suatu kegiatan menyebabkan
diagram ini harus diganti seluruhnya.
Meskipun demikian sampai saat ini diagram balok masih banyak
digunakan terutama untuk kegiatan-kegiatan yang tidak kompleks.
Keuntungan menggunakan Gantt Chart :
a. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat
sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Gantt Chart
sangat mudah dipahami, balok horizontal (horizontal bar) dibuat pada
tiap kegiatan proyek sepanjang garis waktu.
b. Gant Chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-
proyek yang kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil,
sedangkan network untuk penjadwalan proyek yang rumit.

4
c. Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang
berulang.
d. Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan
kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan
e. Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat
pelaporan

CONTOH DIAGRAM BALOK


WAKTU APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS dst

KEGIATAN

Keg.A

Keg.B

Keg.C

Keg.D

Keg.E

B. Diagram Milstone
Diagram Milstone disebut juga diagram struktur perincian kerja yang
menggambarkan unsur fungsional suatu proyek dengan keterkaitannya secara
fungsional. Struktur ini dibuat berdasarkan proyek yang disusun secara hierarkis.
Apabila proyek secara keseluruhan dianggap sebagai sistem, maka proyek itu
dipecah menjadi bagian-bagian sistem (subsistem) Cara ini ditempuh untuk
memaksimalkan pekerjaan yang sesuai dengan target awal dalam perencanaan
(terjadual) sehingga tidak meleceng atau bahkan melampaui target.

Milestone digunakan dalam schedule untuk beberapa tujuan, yaitu :

1. Tanda mulai sebuah tahapan penting dalam pekerjaan,


2. Tanda berakhirnya sebuah tahapan penting dalam pekerjaan

5
3. Tanda sebuah deadline dalam pekerjaan,
4. Tanda sebuah keputusan penting yang dibuat dalam pekerjaan

Milestone sangat baik dalam hal komunikasi antar tim dan pelaporan.
Milestone harus dimasukkan dalam Laporan Mingguan/Bulanan untuk menjadi
tolak ukur perkembangan pekerjaan. Milestone sangat baik diterapkan dalam
pekerjaan besar yang memiliki aktivitas yang sangat banyak. Milestone sangat
membantu dalam pelaporan dimana perkembangan pekerjaan bisa dipantau lebih
mudah dan tidak membingungkan karena banyaknya pekerjaan yang harus
direview. Milestone adalah management tools yang sangat berguna dalam
perencanaan, schedule dan pelaporan.

C. PERT dan CPM (Network Planning)


1. PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Menurut Richard dalam Fattah. 12 PERT diartikan sebagai “teknik
manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan proyek-proyek
yang bersifat nonrepetitive atau tak berulang.” Sedangkan menurut
Buku IIB Materi Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V 13
“PERT merupakan representasi diagramatik yang juga berguna dalam
merencanakan kegiatan sekaligus alat manjemen yang efektif”.
Kegunaan PERT ini terletak pada tingkat ketelitian analisis dari suatu
kegiatan, urutan, serta hubungan logisnya. PERT dapat digunakan
hampir dalam segala hal kegiatan, mulai dari memformulasikan
rencana sampai kepada evaluasi dari implementasi suatu rencana.
Metode analisis yang dirancang untuk membantu dalam
penjadwalan dan pengendalian proyek-proyek yang kompleks, yang
menuntut bahwa masalah utama yang dibahas yaitu masalah teknik
untuk menentukan jadwal kegiatan beserta anggaran biayanya
sehingga dapat diselesaikan secara tepat waktu dan biaya.
Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan
yang melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek.Diagram jaringan ini
terdiri dari beberapa titik (nodes) yang merepresentasikan kejadian

6
(event) atau suatu titik tempuh (milestone). Titik-titik tersebut
dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah) yang
merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek.Arah
dari vaktor atau garis menunjukkan suatu urutan pekerjaan.

Langkah-langkah dalam Melakukan Perencanaan dengan PERT


Dalam melakukan perencanaan dengan PERT dibutuhkan beberapa langkah,
yaitu :
 Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone)
Sebuah aktivitas adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
sebuah proyek.Titik tempuh (milestone) adalah penanda kejadian pada awal dan
akhir satu atau lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasi aktivitas dan titik tempuh
dapat menggunakan suatu tabel agar lebih mudah dalam memahami dan
menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi.
 Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah
direncanakan
Langkah ini bisa dilakukan bersamaan dengan identifikasi aktivitas.Dalam
menentukan urutan pengerjaan bisa diperlukan analisa yang lebih dalam untuk
setiap pekerjaan.
 Membuat suatu diagram jaringan (network diagram)
Setelah mendapatkan urutan pengerjaan suatu pekerjaan maka suatu diagram
dapat dibuat. Diagram akan menunjukkan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan berurutan (serial) atau secara bersamaan (paralel). Pada diagram PERT
biasanya suatu pekerjaan dilambangkan dengan simbol lingkaran dan titik tempuh
dilambangkan dengan simbol panah.
 Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas
Dalam menentukan waktu dapat menggunakan satuan unit waktu yang sesuai
misal jam, hari, minggu, bulan dan tahun.
 Menetapkan suatu jalur kritis (critical path)
Suatu jalur kritis bisa didapatkan dengan menambah waktu suatu aktivitas
pada tiap urutan pekerjaan dan menetapkan jalur terpanjang pada tiap

7
proyek.Biasanya sebuah jalur kritis terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang tidak
bisa ditunda waktu pengerjaannya.
Dalam setiap urutan pekerjaan terdapat suatu penanda waktu yang dapat
membantu dalam menetapkan jalur kritis, yaitu :
 ES - Early Start (Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu
mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal
kegiatan dimulai)
 EF - Early Finish (Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan)
 LS - Latest Start (Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa
memperlambat proyek secara keseluruhan)
 LF - Latest Finish (Waktu paling lambat kegiatan diselesaikan tanpa
memperlambat penyelesaian proyek)

Dengan menggunakan empat komponen penanda waktu tersebut bisa


didapatkan suatu jalur kritis sesuai dengan diagram.
 Melakukan pembaharuan diagram PERT sesuai dengan kemajuan proyek
Sesuai dengan berjalannya proyek dalam waktu nyata. Waktu perencanaan
sesuai dengan diagram PERT dapat diperbaiki sesuai dengan waktu nyata. Sebuah
diagram PERT mungkin bisa digunakan untuk merefleksikan situasi baru yang
belum pernah diketahui sebelumnya

Manfaat PERT
Adapun manfaat dari pelaksanaan PERT ini, antara lain :
1) Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu
proyek.
2) Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu
pekerjaan.
3) Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang
lebih baik untuk kelancaran proyek.
4) Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa
jalur kegiatan.
5) Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

8
2. CPM (Critical Path Method)
T. Hani Handoko (1993 : 401) mengemukakan bahwa CPM adalah
suatu metode yang dirancang untuk mengoptimalkan biaya proyek
dimana dapat ditentukan kapan pertukaran biaya dan waktu harus
dilakukan untuk memenuhi jadwal penyelesaian proyek dengan biaya
seminimal mungkin.
CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-
proyek yang merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara
semua sistem yang memakai prinsip pembentukan jaringan. Dengan
CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai
tahap suatu proyek dianggap diketahui dengan pasti, demikian pula
hubungan antara sumber yang digunakan dan waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek. Jadi CPM merupakan fasilitas analisa
jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya total proyek
melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan.
Teknik penyusunan jaringan kerja yang terdapat pada CPM, sama
dengan yang digunakan pada PERT. Perbedaan yang terlihat adalah
bahwa PERT menggunakan activity oriented, sedangkan dalam CPM
menggunakan event oriented. Pada activity oriented anak panah
menunjukkan activity atau pekerjaan dengan beberapa keterangan
aktivitasnya, sedang event oriented pada peristiwalah yang merupakan
pokok perhatian dari suatu aktivitas.

Perbedaan dan Keterbatasn CPM dan PERT


Pada prinsipnya yang menyangkut perbedaan PERT dan CPM adalah
sebagai berikut :
a. PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang
belum pernah dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk
menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas yang sudah pernah

9
dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah
diketahui oleh evaluator.
b. Pada PERT digunakan tiga jenis waktu pengerjaan yaitu yang tercepat,
terlama serta terlayak, sedangkan pada CPM hanya memiliki satu jenis
informasi waktu pengerjaan yaitu waktu yang paling tepat dan layak
untuk menyelesaikan suatu proyek.
c. Pada PERT yang ditekankan tepat waktu, sebab dengan penyingkatan
waktu maka biaya proyek turut mengecil, sedangkan pada CPM
menekankan tepat biaya.
d. Dalam PERT anak panah menunjukkan tata urutan (hubungan
presidentil), sedangkan pada CPM tanda panah adalah kegiatan.

Adapun yang menjadi keterbatas PERT dan CPM adalah :


a. Kegiatan harus jelas dan hubungan harus bebas dan stabil.
b. Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama.
c. Perkiraan waktu cenderung subyektif dan tergantung manajer.
d. Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan pada jalur
kritis, maka yang nyaris kritis perlu diawasi.

10
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dalam makalah ini adalah tekhnik-tekhnik perencanaan dapat
berjalan dengan baik dan lancar apabila sesuai dengan perencanaan yang dibuat
dan unsur-unsur pendukungnya pun relevan dengan perencanaannya, menjadi
sebuah proses pengambilan keputusan yang berdasarkan fakta, mengenai
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan yang
diharapkan atau yang diinginkan. Dengan bantuan perencanaan, kemungkinan
perubahan di masa depan diantisipasi dan berbagai kegiatan direncanakan dengan
cara terbaik, banyak membantu mengatasi masalah yang sedang di hadapi secara
menyeluruh dan jelas.

B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, pada kenyataanya masih banyak kekurangan yang perlu di
perbaiki, di karenakan minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun bagi para pembaca sangat di harapkan sebagai
evaluasi untuk kedepannya. Permasalahan pendidikan yang terjadi di
Indonesia mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia menyebabkan keterbelakangan
Sumber Daya Manusia Indonesia yang pada akhirnya berdampak pada
keterlambatan pembangunan di Indonesia. Hal ini tentu tidak di inginkan, oleh
karena itu marilah kita bersama-sama mengatasi berbagai permasalahan yang
terjadi.

Dengan meningkatkan kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia


yang terlahirakan semakin baik mutunya dan akan membawa bangsa ini
bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia pendidikan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Enoh, J. 1992. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fattah, N. 2014.Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

10 Matin, Dasar-dasar Perencanaan Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2013),


Hal 155.

11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Perencanaan Pendididkan Buku IIB


Materi
Dasar Pendidikan Program Akta Mengajar V, (Jakarta: Ditjen Pendidikan Tinggi,
1983/1984)

Pidarta, M. 1988. Perencanaan Pendidikan Partisipatori dengan Pendekatan


Sistem. Jakarta: P2LPTK Ditjen Pendidikan Tinggi.

Usman, Husaini. 2008. Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.

12

Anda mungkin juga menyukai