Latar Belakang Yang melaratar belakangi penilitian ini yaitu pada bagian
perencanaan, pencatatan dan pelaporan sering menghadapi
permasalahan persediaan seperti barang obat tertentumengalami
overstock dan understock. Masalah ini kemungkinan karena
kurangnya perhatian dan perencanaan yang tepat dalam
inventarisasi. Hal ini dapat terjadi jika ada permintaan obat yang
tidak dapat dikendalikan
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dengan ukuran
kesalahan peramalan terkecil antara Single Moving Average dan
Single Exponential Smoothing. Dalam penelitian ini dirancang
teknik peramalan, untuk mengetahui pola mana yang cocok untuk
kasus data yang akan menjadi objek penelitian dan menentukan
hasil peramalan ketersediaan obat di masa yang akan datang dalam
jangka waktu tertentu dengan membandingkan peramalan tersebut.
Hasil Penelitian Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data
kebutuhan obat pada periode sebelumnya (tahun). Metode
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei
dan wawancara pada data Rencana Kebutuhan Obat 2017-2019
untuk 34 Puskesmas di Kabupaten Jombang. Kemudian dilakukan
rekapitulasi data. Didapatkan 5obat dengan rencana terbesar pada
periode 2017-2019.Obat dengan perencanaan terbesar 2017-2019
yaitu :
Parasetamol 500 mg,Pada tahun 2017 sebanyak 0,694 juta,tahun
2018 sebenyak126.213 juta dan tahun 2019 sebanyak 11.705
juta
Vitamin B6 10 mg,Pada tahun 2017 sebanyak 0,127 juta, tahun
2018 sebenyak 21.284 juta dan tahun 2019 sebanyak 2.060 juta
Vitamin B kompleks, Pada tahun 2017 sebanyak 0.179 juta,
tahun 2018 sebenyak 5,127 juta dan tahun 2019 sebanyak 2,848
juta
Chlorpheniramine 40 mg, Pada tahun 2017 sebanyak 0,274 juta,
tahun 2018 sebenyak 4,209 juta dan tahun 2019 sebanyak 4,377
juta
Amoxicillin tab 500 mg, Pada tahun 2017 sebanyak 0,344 juta,
tahun 2018 sebenyak 0,453 juta dan tahun 2019 sebanyak 5748
juta