Mata Kuliah Metode Penelitian Dosen Pengampu: Miswan Irwansyah Sitorus, S.KM.,M.KM
Disusun Oleh: Khofifa Zuriah Tsani H utasuhut (0801213444)
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2022/2023 Contoh Kasus: Stunting merupakan masalah gizi yang ada di indonesia. Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh. Akan tetapi, kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak pada saat ini di masyarakat kurang memadai sehingga terjadi masalah gizi seperti stunting atau proses pertumbuhan yang terhambat. Pada Riskesdas 2013, kejadian stunting adalah 37,2%, namun pada tahun 2016, temuan status gizi yang terdokumentasi adalah 27,5%, jauh lebih tinggi dari pedoman WHO sebesar <20%. Di Indonesia 8,9 juta anak yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan terhambat, atau satu dari tiga anak. Pertumbuhan terhambat atau stunting mengacu pada keadaan lebih banyak dari usia pada umumya (Kementerian Desa, 2017). Faktor penyebab terjadinya stunting atau pertumbuhan terhambat adalah bayi berat lahir rendah, tinggi badan ibu yang kecil, kebutuhan nutrisi yang kurang memadai, pendapatan keluarga, banyak keluarga, dan menyusui ASI ekslusif. Pertanyaan penelitian: 1. Tunjukan letak Gap-nya ? 2. Tunjukan letak justifikasi ? 3. Tunjukan ramifikasi ? 4. Judul yang tepat menurut Anda berdasar kasus di atas adalah ? 5. Hipotesis-nya? 6. Tujuan Penelitian? 7. Pertanyaan Penelitian? 1. Gap-nya: Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh. Akan tetapi, kebutuhan pada bayi dan anak pada saat ini di masyarakat kurang memadai sehingga terjadi masalah gizi seperti stunting atau proses pertumbuhan yang terhambat. 2. Justifikasi-nya: Pada Riskesdas 2013, kejadian stunting adalah 37,2%, namun pada tahun 2016, temuan status gizi yang terdokumentasi adalah 27,5%, jauh lebih tinggi dari pedoman WHO sebesar <20%. Di Indonesia 8,9 juta anak yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan terhambat, atau satu dari tiga anak. Pertumbuhan terhambat atau stunting mengacu pada keadaan lebih banyak dari usia pada umumya (Kementerian Desa, 2017). 3. Ranifikasi-nya(Akar Masalah): Faktor penyebab terjadinya stunting atau pertumbuhan terhambat adalah bayi berat lahir rendah, tinggi badan ibu yang pendek, kebutuhan nutrisi yang kurang memadai, pendapatan keluarga, banyak keluarga, dan menyusui ASI ekslusif. 4. Judul yang tepat adalah faktor penyebab terjadinya stunting. 5. Hipotesis-nya; misalnya; a. Ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting b. Ada hubungan antara kebutuhan nutrisi yang kurang memadai dengan kejadian stunting. c. Ada hubungan tinggi badan ibu yang pendek dengan kejadian stunting. 6. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya stunting. Pertanyaan penelitian: a. Apakah ada hubungan antara kebutuhan nutrisi yang kurang memadai dengan kejadian stunting di indonesia? b. Apakah ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting di indonesia? c. Apakah ada hubungan antara tinggi badan ibu yang pendek dengan kejadian stunting di indonesia?