Anda di halaman 1dari 6

Herlin Lodian Singky Seminar PPG

2201660052 Refleksi
PPG Prajabatan Matematika Pembelajaran Berdiferensiasi

Nama Mata Pembelajaran Berdiferensiasi


kuliah
Review Dalam perkuliahan pembelajaran berdiferensiasi selama satu semester
pengalaman
dengan alur penugasan MERDEKA yang tersedia di LMS, saya mendapat
belajar
pemahaman baru dalam mempelajari 5 topik yang terdapat pada mata kuliah ini
yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru selama ini belum benar-benar
mengakomodir setiap karakteristik individu siswa. Guru masih cenderung
menyamakan kemampuan siswa di dalam kelasnya. Setelah saya bertemu dengan
mata kuliah ini, saya mempelajari banyak topik mengenai pembelajaran yang
dapat mengakomodir setiap karakteristik siswa lebih mendalam yaitu mulai dari
menentukan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi kebutuhan belajar murid yang
sesuai dengan mata pelajaran matematika, menerapkan strategi diferensiasi,
merancang dan mengimplementasikan RPP dan penilaian berkelanjutan (evaluasi)
mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Hal-hal tersebut saya pelajari dari 5 topik
yang dibahas dalam mata kuliah ini, yaitu:
Topik 1 Teori-teori yang mendasari pembelajaran berdiferensiasi
Pada topik ini diawali dengan perlunya pembelajaran berdiferensiasi, dimana
pembelajaran ini penting dilakukan mengingat setiap siswa memiliki perbedaan
sehingga perlu adanya pembelajaran yang dapat mengakomodir siswa sesuai
dengan kebutuhannya. Saya belajar mengenai teori-teori keragaman peserta didik,
pengertian dan ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi, mengidentifikasi kasus-
kasus yang berkaitan dengan strategi yang diterapkan di pembelajaran
berdiferensiasi seperti pengelompokan siswa secara homogen sesuai dengan
kebutuhan.
Topik 2 Aspek-Aspek Pembelajaran Berdiferensiasi
Pada topik ini saya mempelajari mengenai aspek pembelajaran berdiferensiasi
yaitu diferensiasi konten, proses, produk dan lingkungan belajar. Saya awalnya
tidak paham bagaimana praktiknya jika harus melakukan semua aspek
diferensiasi. Setelah mendapat penjelasan dosen, saya memahami untuk
mempraktikkan pembelajaran berdiferensiasi kita bisa menyesuaikan aspeknya
dengan mata pelajaran yang kita ampu dan pemetaan peserta didik yang kita
ambil. Sebagai contoh, dalam mata pelajaran matematika guru akan membuat
pembelajaran matematika berdasarkan tingkat kemampuan belajar siswa maka
aspek yang berdiferensiasi adalah aspek proses (perlakuan sesuai dengan
kemampuan siswa), konten (materi yang diberikan), dan lingkungan belajar
(posisi siswa belajar).
Topik 3 Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Setelah mempelajari aspek yang digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi,
selanjutnya adalah memilih strategi yang akan digunakan untuk mengajar dengan
pembelajaran berdiferensiasi. Langkah ini penting untuk menentukan langkah
pertama yang harus dilakukan guru supaya pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Di topik ini dijelaskan mengenai model-
model pembelajaran yang mungkin bisa diterapkan untuk pembelajaran
berdiferensiasi seperti model CBL, PBL, PjBL, Cooperative Learning, dll. Dari
hal tersebut saya menyadari tidak semua model cocok dengan pembelajaran
berdiferensiasi seperti yang dicontohkan dosen waktu perkuliahan yaitu model
jigsaw dimana model ini kurang cocok dilakukan untuk pembelajaran
berdiferensiasi jika aspek yang digunakan adalah gaya belajar siswa karena siswa
memiliki gaya belajar yang berbeda sedangkan di model jigsaw ini siswa dituntut
untuk bisa menjelaskan sebuah materi kepada temannya yang mungkin siswa
tersebut tidak sama gaya belajarnya.
Topik 4 Rancangan dan Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi
Selanjutnya dalam topik 4 saya belajar bagaimana merancang dan
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Sebelum saya
membuat sebuah modul ajar atau RPP pembelajaran berdiferensiasi saya
mempelajari langkah-langkah yang dilakukan sebelumnya yaitu memetakan siswa,
dapatkan wawasan siswa untuk menentukan metode, pengelompokkan,
memberikan pilihan kepada peserta didik, memberikan informasi dari berbagai
bentuk, tidak memberikan latihan umum, menghubungkan pembelajaran secara
kontekstual yang dekat dengan siswa, mengkombinasikan dengan guru lain atau
ahli, sering berlatih, dan melakukan percobaan. Di dalam topik ini juga mahasiswa
dilatih untuk mencoba mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi di
kelas micro teaching sehingga saya merasa cukup melihat gambaran bagaimana
pembelajaran ini dilakukan di dalam kelas.
Topik 5 Evaluasi Pada Pembelajaran Berdiferensiasi
Topik terakhir yang saya pelajari ini adalah mengevaluasi pembelajaran
berdiferensiasi. Apakah dalam pembelajaran yang dilakukan sudah memuat
diferensiasi kepada siswanya sesuai aspek-aspek yang digunakan. Disini saya dan
teman-teman saling mengevaluasi modul ajar atau RPP masing-masing apakah
modul ajar atau RPP yang dibuat sudah cukup melakukan pembelajaran
berdiferensiasi atau belum menggunakan panduan evaluasi pembelajaran
berdiferensiasi yang sudah disediakan di LMS. Dari hasil evaluasi tersebut modul
ajar atau RPP yang saya buat pada topik 4 sudah cukup melakukan pembelajaran
berdiferensiasi dengan aspek proses karena saya memetakan siswa berdasarkan
kemampuannya.
Refleksi Menurut saya topik 4 tentang Rancangan dan Implementasi Pembelajaran
pengalaman
Berdiferensiasi sangatlah penting untuk dipelajari lebih lanjut karena dalam
belajar yang
dipilih praktiknya mengimplementasikan dan merancang pembelajaran berdiferensiasi
sangatlah sulit karena banyak yang harus dipersiapkan dibanding dengan
pembelajaran biasanya. Dalam topik ini saya belajar bagaimana merancang dan
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi yang dapat mengakomodir
kebutuhan belajar peserta didik. Walaupun dalam praktiknya saya belum
mengimplementasikan rancangan yang sudah saya buat dalam topik ini. Akan
tetapi, menurut saya keterampilan merancang pembelajaran berdiferensiasi ini
penting dimiliki oleh setiap guru supaya peserta didik dapat terpenuhi kebutuhan
belajarnya.
Topik ini penting dipelajari karena ketika guru dapat merancang dan
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi maka guru mampu memenuhi
kebutuhan setiap peserta didik dengan baik.
Topik ini sangatlah berkaitan dengan mata kuliah filosofi pendidikan
Indonesia mengenai pemikiran Ki Hajar Dewantara dimana seorang guru berperan
dalam menuntun segala kodrat yang ada pada murid agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik secara manusia
maupun sebagai anggota masyarakat. Untuk mendukung hal itu tentunya perlu
pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar dan dapat mengakomodir
setiap peserta didiknya seperti pembelajaran berdiferensiasi ini.
Selain itu, topik ini juga berkaitan dengan mata kuliah pemahaman peserta
didik dan pembelajarannya dimana dalam melaksanakan pembelajaran
berdiferensiasi guru perlu mengidentifikasi dan memetakan karakter setiap peserta
didiknya sehingga guru harus bisa memahami peserta didiknya. Untuk memahami
peserta didiknya guru harus sudah menguasai kemampuan dalam mengidentifikasi
peserta didiknya yang dapat dipelajari melalui mata kuliah pemahaman peserta
didik dan pembelajarannya.
Untuk mempelajari topik ini saya mengerjakan tugas-tugas yang ada di
LMS dan mempelajari materi-materi yang tersedia di dalamnya. Selain tugas-
tugas yang wajib dikerjakan di LMS, saya juga mempelajari topik ini dari kuliah
umum yang diselenggarakan oleh universitas, dimana dalam kuliah umum ini
mendatangkan guru-guru yang memiliki pengalaman dalam
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Akan tetapi, dalam
mengikuti kuliah umum ini, saya merasa kurang dalam memahaminya karena
disampaikan secara teoritis dimana saya sudah mendapatkan hal itu di kelas.
Walaupun demikian saya bisa melihat gambaran bahwa dilapangan ada beberapa
guru yang sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi ini walaupun dalam
praktiknya masih kesulitan karena kurangnya literatur pembelajaran ini di
Indonesia. Selain mengikuti kuliah umum dan mengerjakan tugas di LMS, saya
juga mempelajari dan memahami topik ini dari mahasiswa lain yang melakukan
micro teaching pembelajaran berdiferensiasi di kelas sehingga saya lebih bisa
melihat gambaran pembelajaran ini jika dilakukan di kelas.
Strategi yang saya implementasikan dalam mempelajari topik ini yaitu
merancang dan membuat sebuah modul ajar atau RPP pembelajaran
berdiferensiasi yang dipetakan menurut tingkat kemampuan belajarnya. Walaupun
dalam praktiknya di sekolah saya belum dapat mengimplementasikan modul ajar
tersebut.
Analisis Artefak pembelajaran pada topik 4 yang mendukung hasil refleksi
artefak
pengalaman belajar saya yaitu koneksi antar materi
pembelajaran

Rancangan aksi nyata


Rancangan modul ajar berdiferensiasi
Pembelajaran Berdasarkan pengalaman yang saya pelajari, saya mendapatkan
bermakna
pengetahuan dan wawasan yaitu untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta
(good practices)
didik kita dapat melakukan tes diagnostik maupun tes angket seperti pada mata
kuliah pemahaman peserta didik. Selain itu juga bisa dengan proses pembelajaran
yang sudah dilakukan sebelum-sebelumnya maka kita mendapat wawasan siswa
sehingga kita dapat menentukan metode dan model yang cocok digunakan untuk
setiap siswa. Selanjutnya yaitu merancang pembelajaran berdiferensiasi pada mata
pelajaran matematika dengan memperhatikan aspek mana yang harus dibedakan
dan tidak. Dari pembelajaran bermakna yang saya peroleh, rencana tindak lanjut
yang akan saya lakukan yaitu mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi
pada kelas yang saya ajar.

Anda mungkin juga menyukai