Makalah Profesi Keguruan
Makalah Profesi Keguruan
Oleh :
Kelompok 2
Akbar Waliyullah 1911040017
Azriel Anandsyah Murti 1911042017
Vicarianti 1911042009
JURUSAN MATEAMATIKA
2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur atas ke hadirat Allah SWT,yang mana telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sebagai makhluk-Nya. Karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah “
Kompetensi Profesional Guru “.
Makalah ini disajikan secara sistematis dan dengan pemikiran- pemikiran yang
relevan, sehingga mempermudah pembaca untukmemahaminya. Dalam makalah ini
diharapkan dapat menambah wawasan pembaca mengenai materi yang disajikan.Akhir kata,
tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalahini, masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun kami harapkan untuk kesempurnaan
makalah ini dan menjadi perbaikan untuk penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
dari itu guru harus mempunyai kompetensi dan professional di dalam mengajar. Di dalam
berikut. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten
sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta
didik. Dengan kata lain kompetensi itu merupakan kemampuan unjuk kerja (ability to do)
yang dilatarbelakangi oleh penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hal ini
mengandung arti bahwa kualitas unjuk kerja itu ditentukan oleh kualitas penguasaan
sikap dan keterampilan, semakin tinggi juga unjuk kerjanya, dan sebaliknya. Jadi ada
korelasi positif tinggi antara tingkat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan
dengan kompetensi yang terbentuk. Maka dari itu guru harus memliki kompetensi dan
bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan
Dari uraian diatas, yang memberikan gambaran tentang kompetensi guru, maka
sangatlah mendorong penulis untuk menulis makalah ini dengan formulasi judul “
Kompetensi Profesional Guru”.
1
2. Bagaimanakah Kompetensi Profesional seorang Guru ?
3. Apa pentingnya Kompetensi Seorang Guru ?
4. Bagaimana pembentukan Kompetensi Profesional Seorang Guru ?
5. Apa sajakah Komponen Profesional Seorang Guru ?
BAB II PEMBAHASAN
2
Makna profesionalitas adalah melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok
sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hobby belaka.
Profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
prinsip memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan memiliki kualifikasi akademik dan
latar belakang pendidikan sesuai dengan bidangnya. Hal ini tertuang pada UU No. 14
Tahun 2005 Pasal 7 ayat (1). Karna itulah seseorang yang berprofesi sebagai guru
harus memiliki penjaminan mutu yang dapat menguatkan atau menunjang
profesionalitasnya. Sedangkan pengertian mengenai kompetensi, dalam UU No. 14
tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.”
Dari uraian ini nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan
sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan. kompetensi guru mengarah pada
performance dan perbuatan yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di
dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Maksud dari rasional yaitu memiliki
tujuan dan arah yang jelas, dan performance merupakan perilaku yang nyata dari
guru. Menurut McAshan, kompetensi juga dapat diartikan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
bagian dari dirinya sehingga dia dapat melakukan perilaku – perilaku kognitif, afektif,
dan psikomotorik dengan sebaik – baiknya.
3
1. Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar.
2. Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera dalam
Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP).
3. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar.
4. Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.
5. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.
4
Dalam undang-undang No 14 Tahun 2005 Twentang Gutu (pasal 10 ayat
1) kompetensi guru di kelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu kompetensi
Pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi
professional.
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik. Termasuk ke dalam kemampuan ini antara lain sub-sub
kemampuan.
a. Menata ruang kelas.
b. Menciptakan iklim kelas yang kondusif.
c. Memotivasi siswa agar bergairah belajar.
d. Memberi penguatan verbal maupun non verbal.
e. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas kepada siswa.
f. Tanggap terhadap gangguan kelas.
g. Menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
Termasuk dalam kemampuan ini antara lain sub-sub kemampuan. a.
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memahami tujuan pendidikan dan pembelajaran.
c. Memahami diri (mengetahui kekurangan dan kelebihan dirinya).
d. Mengembangkan diri.
e. Menunjukan keteladanan kepada peserta didik.
f. Menunjukkan sikap demokrasi, toleransi, tenggang rasa, jujur, adil,
tanggung jawab, disiplin, santun, bijaksana dan kreatif.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
5
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan dengan peserta didik.,
sesama guru, orang tua / wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Temasuk dalam kemampuan ini adalah :
a. Luwes bergaul dengan sisiwa, sejawat dan masyarakat
b. Bersikap ramah, akrab dan hangat terhadap siswa, sejawat dan
masyarakat.
c. Bersikap simpatik dan empatik.
d. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam. Dirjen Dikti memaknai kompetensi
professional guru secara lebih luas dan lebih lengkap, seperti berikut.
Menurut Dikti (2006:7), sosok utuh kompetensi professional guru
terdiri atas kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a. Mengenal secara mendalam peserta didik yang hendak dilayani.
b. Menguasai bidang ilmu sumber bahan ajaran baik dari segi
subtansi dan metodologi bidang ilmu maupun pengemasan bidang
ilmu menjadi bahan ajar dalam kurikulum.
c. Menyelenggarakan pembelajaran bersifat mendidik yang
mencakup:
1. Perancangan program pembelajaran berdasarkan serentetan
keputusan situasional.
2. Implementasi program pembelajaran termasuk penyesuaian
sambila jalan berdasarkan on-going transactional decisions
berhubungan reaksi unit dari peserta didik terhadap tindakan
guru.
3. Mengembangkan kemampuan professional secara
berkelanjutan.
6
akademis ketiga kompetensi tersebut tidak bisa terpisahkan, dimana kopetensi
tersebut berjalin secara terpadu dalam karakteristik tingkah laku guru.
Kegunaan/peranan kompetensi bagi seorang guru antara lain:
a. Kompetensi Guru Sebagai Alat Seleksi Penerimaan Guru
Perlu ditentukan secara umum jenis kompetensi apa yang perlu di
penuhi sebagai syarat agar seseorang dapat diterima menjadi guru. Dengan
adanya syarat sebagai kriteria penerimaan calon guru, maka akan terdapat
pedoman bagi para administrator dalam pemilihan nama guru yang di
perlukan untuk satu sekolah. Asumsi yang mendasari kritera ini adalah
bahwa setiap calon guru yang memenuhi syarat tersebut, diharapkan atau
dipikirkan bahwa guru tersebut akan berhasil mengemban tugasnya selaku
pengajar disekolah.
Dengan demikian pemilihan guru tidak didasarkan suka maupun tidak
suka, atau karena alasan yang bersifat subjektif, melain kan atas dasar yang
objetif, yang berlaku secara umun untuk semua calon guru.
7
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar
yang efektif, menyenangkan , dan akan lebih mampu mengelola kelasnya,
sehingga belajar siswa berada pada tingkat yang optimal.
d. Kriteria Profesional
Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian
khusus. Sebagai suatu profesi, maka harus memenuhi kriteria professional,
(hasil lokakarya pembinaan Kurikulum Pendidikan Guru UPI Bandung)
sebagai berikut.
1. Fisik
• Sehat jasmani dan rohani.
• Tidak mempunyai cacat tubuh yang bias menimbulkan
ejekan/cemoohan atau rasa kasihan dari anak didik.
2. Mental/Kepribadian
• Berkepribadian/berjiwa pancasila.
• Mampu menghayati Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
• Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih sayang
kepada anak didik.
• Berbudi pekerti yang luhur.
• Ketaatan akan disiplin.
3. Keilmiahan /Pengetahuan
• Memahami ilmu yang dapat melandasi pembendukan pribadi.
• Memahami iilmu pendidikan dan keguruan dan mampu
menerapkannya dalam tugasnya sebagai bendidik.
• Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang
akan diajarkan.
• Senang membaca buku-buku ilmiah.
• Memahami prinsip-prinsip kegiatan mengajar.
4. Keterampilan
• Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar.
• Mampu menyusun bahan ajar atas dasar pendekatan struktural,
interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi.
• Mampu menyusun garis besar program pengajaran.
• Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar
8
yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan.
• Mampu melasanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan.
• Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan
diluar sekolah.
b. Perkembangan Kognitifnya
Menurut Piaget dalam Elida Priyanto (1991/1992 : 50) perkembangan
kognitof peserta didik berada pada tahap berpikir konkret dengan
karakteristik.
1. Peserta didik hanya mampu memecahkan persoalan-persoalan yang
bersifat konkret (nyata), yaitu persoalan-persoalan yang dapat di
inderai (dilihat, didengar, diraba, dirasa, dan dicium) peserta didik sulit
memahami sesuatu yang berbeda dengan yang ia alami.
9
2. Peserta didik lebih mudah memahami persoalan yang divisualkan dari
pada persoalan yang disampaikan secara verbal.
3. Peserta didik, lebih kelas awal masih mengalami kesulitan untuk
memilah milah pengalaman belajarnya. Ia menghayati pengalaman
belajarnya sebagai suatu totalitas (Tisno Hadi Subroto dan Ida Siti
Herawati, 2002 : 1.10) pengalaman belajar itu dihayati sebagai sesuatu
kebulatan atau keseluruhan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
peserta didik sehubungan dengan perkembangan kognitifnya adalah: a)
Berpikir konkret
b) Mudah memahami persoalan yang divisualkan
c) Menghayati pengalaman belajar secara holistik terutama pada
kelas- kelas awal.
c. Tingkat Kecerdasan
Dengan menggunakan tes intelegensi kecerdasan peserta didik dapat
diketahui. Leser D.Crow dan Alice Crow (1863 : 156) mengelompokan
kecerdasan manusia menjadi 9 kelompok yaitu:
1. Near genius or genius indek, kecerdasan 140 keatas
2. Very superior, 130-139
3. Superior, 120-129
4. Above average, 110-119
5. Normal or average, 90-109
6. Below average, 80-89
7. Dull or borderline, 70-79
8. Feeble minded, 50-69
9. Imbecile, Idiot, 49 kebawah
d. Perkembangan Sosialnya
Peserta didik yang berusia 6-12 tahun oleh ahli psikologi disebut
sebagai usia berkelompok (Gang Age). Anak laki-laki mengelompok
dengan lakilaki dan anak perempuan mengelompok dengan perempuan.
Kelompokkelompok itu semata-mata untuk bermain dan menyalurkan
bakat. Mereka memperoleh kegembiraan, kepuasan dalam bermain dengan
teman-teman sebayanya.
11
matematika itu sudah tersusun rapi dari yang sederhana sampai yang
kompleks, dari yang mudah sampai yang sulit.
2. Menguasai Bidang Ilmu Sumber Bahan Ajaran Lima Mata Pelajaran di SD.
Dengan cara yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa guru SD wajib
menguasai bahan ajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PPKn.
Kemampuan menguasai bahan ajaran itu mencakup:
a. Menguasai substansi bahan ajaran.
Substansi adalah The important part of something (Halsey William,
1987 : 625). Jadi substansi bahan ajaran adalah bagian penting dari bahan
ajaran itu. Supaya anda menguasai Sub Kompetensi ini, buatlah table yang
berisi bahan ajaran yang berisi lima mata pelajaran, kemudian tentukan
substansi dari masing-masing bahan ajar.
b. Menguasai metodologi bidang ilmu
Sub Kompetensi ini menghendaki guru menguasai cara
mengajarkannya bahan ajaran itu kepada peserta didik. Termasuk didalam
kemampuan memiliki metode yang tepat untuk tiap-tiap bahan ajaran.
Agar anda memiliki Sub Kompetensi ini, lakukan pengamatan bahan
berikut:
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Aspek-aspek peserta didik yang perlu dipahami guru adalah tahap
perkembangannya, perkembangan kognitifnya, perkembangan sosialnya,
kecerdasannya, persepsi yang di miliki, kemampuan awal siswa.
Kompetensi “Mengenal peserta didik” terbentuk melalui pemahaman
karakteristik peserta didik dan latihan menerapkan karakteristik peserta didik dalam
pembelajaran
Kompetensi “Mengetahui bidang ilmu sumber bahan ajar” terbentuk melalui
latihan menentukan substansi bahan ajar, latihan memilih dan menggunakan metode
yang sesuai dengan bahan ajar serta latihan mengemas bahan ajar.
Kompetensi “Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik” terbentuk
melalui, 1. latihan merancang program pembelajaran. 2. latihan
mengimplementasikan program pembelajaran. 3. latihan meng-ases proses dan hasil
belajar. 4. latihan melaksanakan pembelajaran remedial.
Kompetensi “Mengembangkan kemampuan professional” terbentuk melalui
partisifasi berbagai kegiatan pengembangan keprofesionalan guru.
3.2. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka saran yang bisa kami utarakan yaitu agar guru
memiliki kompetensi yang di paparkan di depan. Salah satunya adalah Kompetensi
“Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik” terbentuk melalui, 1. latihan
merancang program pembelajaran. 2. latihan mengimplementasikan program
pembelajaran. 3. latihan meng-ases proses dan hasil belajar. 4. latihan melaksanakan
pembelajaran remedial. Maka dari itu guru merupakan sebuah pekerjaan yang
menggunakan professional kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2012). UKG Uji Kompetensi Guru Online 2015. Diambil dari
15
http://www.katailmu.com/2012/07/ukg-uji-kompetensi-guruonline.html, pada 20
Desember 2014
E. Mulyasa, Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya,
2007), hal. 26
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. "Pedoman Uji Kompetensi Guru". Diakses
tanggal 1 Agustus 2013.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. "Referensi UKG". Diakses tanggal 1 Agustus
2013
Mulyasa, E. (2013.a). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, hal 39-40
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen.
16