Anda di halaman 1dari 5

1.

Florence

 Profil Kota dan Tokoh Pelopor Renaissance

Florence adalah ibu kota provinsi Firenze, regione Toscana, Italia Tengah. Dibelah


oleh Sungai Arno, di kaki perbukitan Apennine, kota ini berpopulasi 400.000 jiwa. Merupakan
tempat kelahiran Renaissance, sejak abad ke-14 sampai 16. Florence dikenal sebagai
pusat budaya, ekonomi dan keuangan penting di Italia dan Eropa sehingga dijuluki "Athena di
Barat".
Sebagian besar orang-orang yang berperan dalam perkembangan Renaissance banyak
lahir di Florence dan sekitarnya seperti Giotto, Luca della Robbia, Botticelli, Verrocchio, Fra
Angelico, Leonardo da Vinci dan Michelangelo. Tokoh-tokoh asal Florence lain yang
berpengaruh dalam berbagai bidang antara lain Brunelleschi (arsitek), Donatello (pematung),
dan Mosaccio (pelukis). Machiavelli dan Guicciardini yang merupakan
bapak politik dan sejarah modern juga lahir di sini. Galileo juga berasal dari Toscana dan
akhir hidupnya dihabiskan di Florence.
Selain pusat kebudayaan, Florence merupakan
kawasan keuangan dan perdagangan pada masa lalu yang ditandai dengan munculnya bank-
bank dan perusahaan wol milik keluarga Medici, Recellai, Peruzzi, Pazzi dan Bardi. Mata
uangnya pada saat itu adalah Florin. Setelah abad ke-16, peran sebagai kota penting sedikit
menurun namun masih dikenal sebagai pusat budaya. Pada tahun 1865, Florence terpilih
sebagai ibu kota Italia sampai tahun 1871. Setelah Perang Dunia II, warga Florence
membangun kembali kotanya dan bangkit dari kehancuran. Setelah pulih, kota ini kembali
dikunjungi turis-turis yang ingin menikmati seni budayanya yang telah terkenal sejak lama.
Selain pariwisata sebagai salah satu sumber devisa, bidang-bidang lain juga menambah
kemakmuran dalam bidang ekonomi seperti pemrosesan wol, kerajinan tangandari kulit, ukir-
ukiran kayu, batu intarsia dan busana wanita. Pameran besar barang-barang antik digelar 2
kali setahun dan dikunjungi orang-orang dari berbagai negara.

 Pengaruh Terhadap Renaissance dan Faktor yang Membuat Florence Dianggap Sabagai
Kota Kelahiran Renaissance

Pada masa Renaisans, kota Florence (Firenze dalam bahasa Italia) adalah salah satu
negara kota (city-state) di semenanjung Italia, Italia saat itu terpecah menjadi raturan negara
kota, wilayah kepangeranan, yang merdeka satu sama lain.
 
Renaisans ini umumnya dianggap pertama kali terjadi di kota Florence dan menyebar dari
sana ke tempat lain di Italia dan kemudian Eropa. Perekonomian kota dan para penulis,
pelukis, arsitek, dan filsufnya adalah faktor yang membuat Florence menjadi pusat Renaisans.
Florence abad ke-13 adalah salah satu kota penting di Eropa. Pada 1425 kota ini berpenduduk
60000 jiwa dan merupakan kota pusat ekonomi yang independen.
Karena Florence bukanlah kota pelabuhan seperti Venesia, perdagangan laut bukanlah
sumber pendapatan utamanya. Ekonomi Florence bergantung pada sektor perbankan dan
produksi para perajin di kota ini. Sebagian besar kekayaan Florence bergantung pada
peroduksi dan perdagangan kain, terutama wol, yang diolah oleh para perajin di kota ini. Wol
kualitas unggul dibeli mentah oleh pedagang Florence dari Inggris dan Iberia. Pekerja tekstil
Florentine kemudian membersihkan, menyulam, mewarnai, dan merajut wol menjadi kain
dengan kualitas tinggi. Mereka menjual kain jadi ini di Italia, kota-kota Eropa utara, dan
bahkan di negara-negara timur. Kerajinan dan perdagangan ini memberi kekayaan besar pada
Florence.
Perbankan adalah sektor lainya yang mendukung ekonomi Florence. Banyak keluarga
di Florence, mulai pada abad ketigabelas, menjadi bankir yang sukses. Koin emas Florentine
yang dikenal sebagai florin memiliki kemurnian tinggi yang dapat dipercaya sehingga
merupakan mata uang standar di seluruh Eropa. Bankir Florentine juga dikenal di seluruh
Eropa, karena mereka mendirikan kantor perbankan di kota-kota penting lainnya di Eropa saat
itu seperti London, Paris, Jenewa, dan Bruges (Belgia). Diantara para keluarga bankir ini,
yang paling berkuasa adalah keluarga Medici.
  Kekayaan ini membuat para bangsawan dan keluarga bankir di Florence berlomba-
lomba membuat karya seni dan membangun bangunan yang menunjukkan keksuksesan
mereka. Bangunan dan karya seni ini memiliki kualitas tinggi yang menjadi inspirasi dan
ditiru oleh seluruh Eropa. Misalnya, Cosimo de Medici, pemimpin keluarga Medici yang
hidup antara tahun 1389-1464, menghabiskan sekitar 600000 florin emas yang mendukung
arsitektur, pembelajaran ilmiah, dan seni lainnya di Florence. Beberapa seniman besar yang
bekerja di Florence misalnya adalah Michelangelo dan Botticelli. Michelangelo belajar
melukis di Florence dengan seniman Ghirlandaio dan kemudian belajar pahatan di bawah
dukungan Lorenzo de Medici, pemimpin keluarga bankir Medici. Michelangelo menciptakan
patung Daud untuk katedral Florence itulah yang terkenal. Patung ini dipahat dari marmer
oleh Michelangelo pada tahun 1501 and 1504.
 
Seniman paling terkenal di masa Renaisans, Leonardo da Vinci, memulai karirnya sebagai
pelukis di Florence pada tahun 1480an, sebelum dia pindah ke Milan dan Paris. Karyanya
pada masa ini misalnya adalah “Madonna of the Carnation” dan "Ginevra de' Benci”.
 Pelukis Botticelli adalah teman Michelangelo dan Leonardo da Vinci, dan pelukis utama
keluarga Medici. Untuk keluarga Medici dia menciptakan dua karyanya yang paling terkenal:
Primavera dan “The Birth of Venus”. Sastrawan Dante Alighieri juga membuat karya
terkenalnya “Divine Comedy” di kota Florence ini.

2. Venesia

 Profil Kota dan Tokoh Pelopor Renaissance

Venesia (bahasa Italia: Venezia) adalah ibu kota regione Veneto dan Provinsi


Venezia di Italia. Kota ini memiliki luas wilayah 412 km² dan populasi 271.663 jiwa. Sejarah
kota Venesia dimulai pada abad ke-5 dan ke-6 dimana pada abad ini Venesia pertama kali
dijadikan sebagai tempat pengungsian dari beberapa kota di bawah pendudukan Romawi yang
menghindari serangan dari suku Germania dan Han dari daratan Cina. Selain itu, di Venesia
terdapat gereja yang pertama kali dibangun pada tahun 421 Masehi. Gereja tersebut
merupakan bangunan pertama yang menandai pengesahan berdirinya kota Venesia. Karena
posisi ini Venesia mulai menjadi kota yang menjadi pusat perdagangan antara Eropa Barat dan
Timur.
Lukisan Venesia adalah kekuatan utama dalam lukisan Renaisans Italia dan
seterusnya. Dimulai dengan karya Giovanni Bellini (1430–1516) dan saudaranya Gentile
Bellini (1429–1507) dan bengkel mereka, artis utama sekolah Venesia
termasuk Giorgione (1477–1510), Titian (1489–1576), Tintoretto (1518–1594), Paolo
Veronese (1528–1588) dan Jacopo Bassano (1510–1592) serta para putranya. Dianggap
memberikan keunggulan warna daripada garis, tradisi sekolah Venesia kontras
dengan Mannerisme yang lazim di seluruh Italia. Gaya Venesia memberikan pengaruh yang
besar pada perkembangan seni lukis Barat selanjutnya. 

 Pengaruh Terhadap Renaissance Faktor yang Membuat Venesia Dianggap Sabagai


Kota Pelopor Renaissance

Renaisans Venesia memiliki karakter yang berbeda dibandingkan dengan Renaisans


Italia umum di tempat lain. Republik Venesia secara topografis berbeda dari negara-kota lain
di Italia Renaisans karena lokasi geografis mereka yang mengisolasi kota secara politik,
ekonomi, dan budaya yang memungkinkan kota itu menikmati waktu luang untuk mengejar
kesenangan seni. Pengaruh seni Venesia tidak berhenti berlanjut pada penghentian periode
Renaissance . Praktiknya bertahan melalui karya kritikus seni dan seniman yang berkembang
pesat di seluruh Eropa hingga abad  19. 
Meskipun penurunan panjang dalam kekuatan politik dan ekonomi Republik dimulai
sebelum 1500, Venesia pada tanggal itu tetap menjadi "kota Italia terkaya, paling kuat, dan
terpadat" dan menguasai wilayah signifikan di daratan, yang dikenal sebagai terraferma ,
termasuk beberapa kota kecil yang menyumbangkan seniman ke sekolah Venesia,
khususnya Padua , Brescia dan Verona . Wilayah Republik juga termasuk Istria , Dalmatia dan
pulau-pulau yang sekarang berada di lepas pantai Kroasia , yang juga berkontribusi. Memang,
"pelukis utama Venesia pada abad keenam belas jarang merupakan penduduk asli kota" itu
sendiri,  dan sebagian besar bekerja di wilayah lain Republik, atau lebih jauh.  Hal yang sama
juga terjadi pada arsitek Venesia. Meskipun bukan merupakan pusat humanisme Renaisans
yang penting, Venesia tidak diragukan lagi adalah pusat penerbitan buku di Italia, dan sangat
penting dalam hal itu; Edisi Venesia didistribusikan ke seluruh Eropa. Aldus Manutius adalah
pencetak / penerbit terpenting, tetapi bukan satu-satunya.

3. Roma

 Profil Kota dan Tokoh Pelopor Renaissance


Roma adalah sebuah kota dan comune khusus (bernama Roma Capitale) di Italia.
Roma adalah ibu kota Italia dan regioni Lazio. Dengan 2,9 juta penduduk dalam wilayah
seluas 1.285 km2, Roma juga merupakan comune terpadat dan terbesar di negara tersebut
serta kota terpadat keempat di Uni Eropa menurut jumlah populasi di dalam batas kota. Kota
Metropolitan Romamemiliki populasi 4,3 juta penduduk. Kota ini terletak di bagian barat-
tengah Semenanjung Italia, dalam Lazio, di sepanjang pesisir Sungai Tiber. Kota
Vatikan merupakan suatu negara independen yang secara geografis terletak di dalam batas-
batas kota Roma, menjadi satu-satunya contoh yang masih ada negara yang terdapat di dalam
suatu kota sehingga karenanya Roma sering kali didefinisikan sebagai ibu kota dua negara.
Tokoh pelopor salah satunya adalah Lorenzo Valla (1405-1457) Lahir di Roma pada
1405 dari keluarga pengacara. Salah satu ungkapannya yang paling terkenal adalah
"Mengorbankan hidup untuk kebenaran dan keadilan adalah jalan menuju kebaikan tertinggi,
kehormatan tertinggi dan biaya tertinggi." Di antara karyanya adalah De volupte (kesenangan),
diterbitkan pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoicist, yang mengajarkan
pentingnya menjadi tidak bergerak secara fisik (askese) untuk mendapatkan keselamatan jiwa.
Buku yang berjudul De Libero erbitrio (kehendak bebas) yang menyatakan bahwa
individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keunikan manusia, terutama kebebasan
sehingga kehendak asli Sang Pencipta tidak membatasi tindakan bebas manusia dan tidak
meniadakan peran kreatif manusia. dalam sejarahnya. Judul buku Deklamasi Sumbangan De
falso credita et ementita Constantini, yang berisi tentang pemberian hadiah kepada Paus oleh
Kaisar Konstantinus, sebenarnya salah karena dari segi bahasa sumbangan jelas bukan gaya
sumbangan. Abad ke-4 tapi abad ke-8.

 Pengaruh Terhadap Renaissance

Renaisans di Roma menempati periode dari pertengahan abad ke -


15 hingga pertengahan abad ke-16 , periode yang melahirkan guru-guru
seperti Michelangelo dan Raphael , yang meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada seni
figuratif Barat. Kota ini telah menjadi magnet bagi seniman yang ingin mempelajari
reruntuhan klasiknya sejak awal 1400-an. Ketertarikan yang dihidupkan kembali pada Klasik
membawa studi arkeologi pertama peninggalan Romawi oleh arsitek Filippo Brunelleschi dan
pematung Donatello . Ini mengilhami klasisisme yang sesuai dalam seni lukis dan pahatan,
yang termanifestasi dalam lukisan Masaccio dan Uccello . Pisanello dan asistennya juga sering
mengambil inspirasi dari peninggalan kuno, tetapi pendekatan mereka pada dasarnya adalah
membuat katalog, memperoleh repertoar model untuk dieksploitasi nanti. 

Anda mungkin juga menyukai