Anda di halaman 1dari 1

Kebenaran menurut Hegel adalah realitas yang berkembang sama seperti roh dunia,

tetapi menuju kebenaran penuh daripada menuju pengetahuan penuh tentang dirinya sendiri.
Karakter roh adalah bebas. Roh tidak tergantung pada apa yang berada di luar dirinya.
Kebebasan ini secara khusus hadir melalui kesadaran dirinya. Dalam pandangan Hegel
keseluruhan sejarah manusia adalah roh yang memahami dirinya sebagai suatu realitas.
Filsafat roh dari hegel menunjukkan bagaimana akal mengatasi alam objektif, kembali ke
dirinya sendiri atau masuk ke dalam kesadaran diri. Perubahan historis merupakan
perkembangan ke arah yang lebih baik atau lebih sempurna dimana terdapat rangkaian yang
panjang melalui aturan-aturan tertentu yang berlaku, dimana suatu pemikiran biasanya
diajukan atas dasar pemikiran-pemikiran lain yang sebelumnya pernah diajukan. Meskipun
dunia ini bersifat tetap dan segala bentuk perubahan akan kembali padanya, namun akal
manusia bersifat dinamis untuk menuju kesempurnaan seperti pendapat Hegel, yang mana
juga menunjukkan bahwa perkembangan pemikiran oleh akal manusia akan kembali lagi
pada dunia yang statis itu. Dialektika sendiri membawa konsep yang sama. Dalam proses
tesis-antitesis-sintetis dimana pemikiran terus berkembang melalui kontradiksi (antitesis)
serta pendamaian tesis dan antithesis, dimana dalam proses itu, kesadaran diri menyadari
dirinya sedang bergerak dari satu bentuk kesadaran menuju bentuk kesadaran yang lain.

Referensi:
Suyanto, Bagong. (Ed.). 2013. Filsafat Sosial. Malang: Aditya Media Publishing.
Raunch, Leo. 2014. Filsafat Sejarah/G.W.F Hegel. (Win Usuluddin dan Harjali, Terjemahan).
Jogjakarta: Panta Rhei Books.
Suyanto, Bagong. 2013. Filsafat Sosial. Malang: Aditya Media Publishing
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/rizkirulya/hegel-sejarah-langkah-
menemukan-kebenaran-mutlak_55006176a33311e572510adc.

Anda mungkin juga menyukai