Anda di halaman 1dari 14

NAMA : Dwi Rahmatia

NIM : 19040284044
KELAS : 2019B
JUDUL : Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TPS (Think- Pair-
Share) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pembelajaran
Sejarah X-4 di SMA Negeri 20 Surabaya

1) (Fitri et al., 2019) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
dengan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kerja Sama dan Kemampuan Berpikir
Kritis dalam Pembelajaran Sejarah

Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan variabel y berupa
Meningkatkan kerjasama dan kemampuan berpikir kritis. Teori yang dipakai berupa
pembelajaran kooperatif menurut Menurut Eggen dan Kauchak (Trianto, 2009: 42)
model pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi atau bekerja sama untuk menciptakan tujuan
bersama; (Sugiyanto, 2009: 37) Model pembelajaran kooperatif yaitu pendekatan
pembelajaran yang fokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share
menurut (Majid, 2014: 191) Think Pair Share merupakan cara efektif untuk menciptakan
kerja sama siswa dengan memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, menjawab, dan
saling membantu; Trianto (2010: 81) strategi think pair share merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola pikir dan pola
interaksi siswa; Lie (2005: 57) menyatakan bahwa think pair share memberi kesempatan
sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada siswa untuk dikenali dan menunjukkan
partisipasi mereka kepada orang lain. Kerjasama Menurut Soekanto (2006: 66) kerja
sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu; Moedjiono (1991: 60) yaitu bekerjanya sejumlah siswa sebagai
anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil
untuk mencapai suatu tujuan bersama. Berpikir kritis menurut Edward Glaser dalam
Fisher (2009: 3), berpikir kritis adalah suatu sikap berpikir secara mendalam mengenai
permasalahan dengan metode-metode penalaran yang logis dalam menyelesaikan
masalah dengan keterampilan yang dimiliki dan berdasarkan bukti pendukung yang kuat
untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Serta variabel-variabel lain berupa pembelajaran
sejarah, multimedia interaktif menurut beberapa para ahli.
Hasil penelitian menunjukkan jumlah siswa yang memiliki kerja sama kategori tinggi
mengalami peningkatan dari tiap siklus dengan persentase 56,25% menjadi 71,88% pada
siklus I dan 84,38% pada siklus II dan untuk rata-rata persentase pencapaian indikator
kerja sama juga mengalami peningkatan dari 65,45% pada prasiklus menjadi 75,55%
pada siklus I, dan 83,03% pada siklus II. Untuk kemampuan berpikir kritis pada kategori
tinggi mengalami peningkatan yaitu dari 31,25% pada prasiklus menjadi 62,50% pada
siklus I, dan meningkat menjadi 81,25% pada siklus II, Sedangkan peningkatan rata-rata
persentase pencapaian indikator kemampuan berpikir kritis dari 63,88% pada tahap pra
siklus, menjadi 78,13% pada siklus I, dan mengalami peningkatan lagi pada siklus II
menjadi 84,63%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil kerjasama dan kemampuan berpikir
kritis siswa sudah memenuhi target indikator dalam penelitian ini yaitu 80%. Hasil
tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair
share dengan multimedia interaktif mampu meningkatkan kerjasama dan kemampuan
berpikir kritis siswa di kelas X MIPA 5 SMA N 4 Surakarta.

2) (Yuliany et al., 2020) Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share dengan Pendekatan Problem Posing terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis

Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan pendekatan problem posing
dan variabel y berupa kemampuan berpikir kritis. Teori yang dipakai berupa model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share menurut (Husna, M.Ikhsan, 2013)
Think-pair-share merupakan suatu cara efektif untuk membuat variasi suasana pola
diskusi peserta didik, dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan
untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam
think-pair-share lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu .
Berpikir kritis menurut (Oemar, 2001) berpikir kritis merupakan kegiatan menganalisis
ide atau gagasan kearah yang lebih spesifik, membedakan secara tajam, memilih,
mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkan kearah yang lebih sempurna; Facion
mengemukakan bahwa ada 4 aspek berpikir kritis, yaitu 1) kemampuan menginterpretasi,
2) kemampuan menganalisis, 3) kemampuan mengevaluasi, 4) kemampuan membuat
keputusan. Problem posing menurut (J.M, El & Shadily, 1990) problem posing diartikan
sebagai padanan kata seperti pembentukan soal, pembuatan soal, dan pengajuan soal.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik
mengalami peningkatan yang signifikan dilihat dari hasil pretest dan posttest kelas
eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share
dengan pendekatan problem posing menunjukkan hasil pretest memiliki persentase
tertinggi yaitu 43,75% dengan kategorisasi sangat rendah pada interval 0–20 sebanyak 14
peserta didik dan hasil posttest memiliki persentase tertinggi yaitu 46,87% dengan
kategorisasi tinggi pada interval 61-80 sebanyak 15 peserta didik. Sedangkan, kelas
kontrol tanpa menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dengan
pendekatan problem posing menunjukkan persentase kelas kontrol tertinggi yaitu 43,75%
dengan kategorisasi sangat rendah pada interval 0–20 sebanyak 14 peserta didik dan hasil
posttest memiliki persentase tertinggi adalah 40,63% dengan kategorisasi sedang pada
interval 41–60 sebanyak 13 peserta didik menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir
kritis matematis peserta didik tidak terlalu signifikan. Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share dengan pendekatan problem posing efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelas VIII SMPN 3
Binamu kabupaten Jeneponto. Hal ini disebabkan karena guru mencapai kriteria target,
terdapat instrumen untuk mengukur keberhasilan dan melaksanakan pengukuran. Selain
itu, peserta didik terlibat aktif melaksanakan tahapan-tahapan prosedur pembelajaran.

3) (Simanungkalit et al., 2019) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair-
Share (Tps) Disertai Media Gambar terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share disertai media gambar dan variabel y
berupa kemampuan berpikir kritis. Teori yang dipakai berupa model pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share menurut Tamara (2018) melalui penelitiannya
menggunakan model kooperatif think-pair-share (TPS), bahwa berdasarkan skor hasil
perhitungan N Gain dapat dikatakan metode think-pair-share (TPS) lebih tinggi
dibandingkan dengan metode group investigation (GI) pada mata pelajaran ekonomi
materi Menganalisis Ketenagakerjaan Di Indonesia. Berpikir kritis menurut
Khairuntika, (2016) berpikir kritis merupakan suatu proses penggunaan kemampuan
berpikir secara efektif yang dapat membantu seseorang untuk membuat, mengevaluasi
serta mengambil keputusan tentang apa yang dilakukan; Ennis dalam Fisher, (2008)
keterampilan berpikir kritis merupakan kemampuan untuk berpikir secara rasional dan
reflektif berdasarkan apa yang diyakini atau yang dilakukan.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir kritis peserta didik mengalami
peningkatan yang signifikan dilihat dari perbedaan hasil pretest dan posttest kelas
eksperimen (model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share (TPS) disertai media
gambar) dan kelas kontrol (model pembelajaran konvensional). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe think-pair-share (TPS) disertai media gambar terhadap kemampuan
berpikir kritis peserta didik. Dapat dilihat dari hasil penelitian ini dimana terbukti secara
statistika dengan menggunakan uji hipotesis t pada taraf signifikan α = 0,05 dimana
diperoleh thitung> ttabel (3,0946 > 1,9967) yang berarti terdapat perbedaan kemampuan
berpikir kritis secara signifikan antara kedua kelas. peserta didik yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share (TPS) disertai media
gambar lebih tinggi, yang menunjukan bahwa ada pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe think-pair share (TPS) disertai media gambar terhadap kemampuan
berpikir kritis peserta didik.

4) (Lubis et al., 2019) Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Menggunakan
Media Mind Mapping Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran tipe think pair share menggunakan media mind mapping dan
variabel y berupa aktivitas dan hasil belajar. Teori yang dipakai berupa model
pembelajaran tipe think pair share menurut (Marlina et al, 2017) Model Think Pair
Share dapat membuat peserta didik aktif belajar bersama dengan teman lainnya untuk
berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusi di depan pasangan kelompok lainnya. Mind
Mapping menurut (Burzan, 2010) Mind Mapping adalah cara yang kreatif, efektif, dan
secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran kita, selain itu Mind Mapping juga
sederhana; (Suryanto, 2009) Mind Mapping (peta pikiran) adalah pembelajaran dengan
cara menuliskan tema utama sebagai titik sentral/tengah dan memikirkan cabang-cabang
atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antar
tema turunan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh model pembelajaran TPS
menggunakan media Mind Mapping terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas X IPA di
SMAN 06 Kota Bengkulu yang dilihat dari adanya pretest bahwa nilai rata-rata kelas
eksperimen yaitu sebesar 29.86 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol yaitu sebesar
28.79 yang mengindikasikan bahwa kedua kelas tersebut tidak memiliki perbedaan yang
signifikan. dan posttest diketahui bahwa skor rata-rata yang diperoleh siswa sudah bagus
yaitu 85.69 karena seluruh siswa mencapai bahkan melebihi KKM. Hal ini berarti siswa
telah menguasai dan lebih memahami materi pembelajaran yang diterapkan model
pembelajaran TPS menggunakan Mind Mapping. selain itu, hasil perhitungan uji-t
diperoleh nilai ρ value sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) berarti terdapat
pengaruh model pembelajaran TPS menggunakan media Mind Mapping terhadap
aktivitas belajar siswa dan Aktivitas belajar siswa juga mempengaruhi hasil posttest yang
diperoleh siswa, semakin baik aktivitas yang dilakukan siswa maka akan semakin tinggi
pula pemahaman siswa tentang materi pembelajaran karena aktivitas mempengaruhi pola
pikir.

5) (Tamara, 2018) Pengaruh Penerapan Metode Think-Pair-Share dan Group Investigation


Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
metode think-pair-share serta group investigation dan variabel y berupa kemampuan
berpikir kritis. Teori yang dipakai berupa Model Think-Pair-Share menurut (Trianto,
2014: 129) Think- Pair-Share atau berpikir-berpasangan berbagi merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa;
Majid, Abdul (2014: 186) Langkah-langkah model kooperatif metode Think-Pair-Share
adalah 1) thinking (berpikir) 2) pairing (berpasangan) 3) Sharing (berbagi). Group
Investigation, Model pembelajaran kooperatif metode Group Investigation
dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel.
menurut Pradhana dan Pramukantoro (2013: 662) menyatakan bahwa “Group investigasi
merupakan model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil dimana
siswa menggunakan inkuiri kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok dan
kemudian dipresentasikan di depan kelas”. Kemampuan Berpikir Kritis menurut Jhon
Dewey (Fisher, 2009: 2) mendefinisikan bahwa “Berpikir kritis adalah pertimbangan
yang aktif secara terus menerus, dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk
pengetahuan yang diterima begitu saja dengan alasan-alasan yang mendukungnya;
Schlecht (1989) berpikir kritis adalah keterampilan memahami, menganalisis dan
mengevaluasi argumen; Ennis (Fisher, 2009: 4) “Berpikir kritis adalah pemikiran yang
masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau
dilakukan”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan penerapan metode Think-Pair-Share
serta pembelajaran dengan penerapan metode Group Investigation, perbedaan
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara kelas yang menerapkan metode
Think-Pair-Share dengan kelas yang menerapkan metode Group Investigasi didapatkan
hasil siswa pada kelas yang menggunakan metode Think-Pair-Share lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa pada kelas yang menggunakan metode Group Investigation.
Besarnya skor pengaruh perlakuan metode Think-Pair-Share (TPS) dan metode Group
Investigation terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata
pelajaran ekonomi adalah sebesar 0,433 (eta squared (ɳ2) = 0.433), artinya variabilitas
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran ekonomi yang
disebabkan oleh perlakuan metode Think-Pair-Share (TPS) dan metode Group
Investigation hanya sebesar 43,3% dan sisanya 56,7 % dipengaruhi oleh faktor lain.
Dapat terlihat bahwa penerapan metode pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dan Group
Investigation (GI) merupakan salah satu bagian dari model pembelajaran kooperatif
dengan persamaan yaitu dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa di SMA
Negeri 3 Metro. Hal ini sesuai dengan landasan bahwa model pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan berpikir kritis siswa.

6) (Boleng, 2014) Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script dan Think Pair-Share
terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Sikap Sosial, dan Hasil Belajar Kognitif Biologi
Siswa SMA Multietnis
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
Model Pembelajaran Cooperative Script dan Think-Pair-Share dan variabel y berupa
Keterampilan Berpikir Kritis, Sikap Sosial, dan Hasil Belajar Kognitif. Teori yang
dipakai berupa model pembelajaran Cooperative Script menurut (Hamdani, 2011)
Kelebihan pembelajaran Cooperative Script adalah: 1) melatih pendengaran, ketelitian
atau kecermatan, 2) setiap siswa mendapat peran, dan 3) melatih mengungkapkan
kesalahan orang lain dengan lisan; (Schank & Abelson, 1977) Model ini juga
memungkinkan interaksi di antara siswa, siswa dengan lingkungannya sebagai individu,
anggota keluarga, dan sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan yang lebih luas.
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS menurut (Barkley, 2012) Metode ini
merupakan pengembangan dari Think berarti berpikir, Pair berarti berpasangan, dan
Share berarti berbagi; (Huda, 2011) Langkah-langkah model pembelajaran TPS
mengikuti langkah-langkah: 1) siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok (setiap
kelompok terdiri atas empat anggota/siswa, 2) guru memberikan tugas kepada setiap
kelompok, 3) masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut
sendiri-sendiri terlebih dahulu, 4) kelompok membentuk anggota-anggotanya secara
berpasangan, 5) kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompok masing-masing
untuk men-share hasil diskusinya. Keterampilan berpikir kritis menurut (Fahim et al.,
2012; Klimoviene et al., 2006) Berpikir kritis mencakup kompetensi kognitif dan
personal, yang berinteraksi satu dengan lain; (Chaplin et al., (2007) Banyak siswa yang
melakukan latihan dengan menulis dan menjawab pertanyaan yang membutuhkan
berpikir tingkat tinggi akan menjawab dengan lebih baik dalam ujian. Sikap menurut
(Ahmadi, 2009) mempunyai tiga aspek: 1) aspek kognitif (komponen konseptual), yaitu
yang berhubungan dengan gejala-gejala mengenal pikiran. Ini berarti berwujud
pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta harapan-harapan individu tentang objek
atau kelompok obyek tertentu, 2) aspek afektif (komponen emosional), berwujud proses
yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati,
antipati, dan sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek tertentu, 3) aspek konatif
(komponen perilaku atau action component), berwujud proses tendensi/kecenderungan
untuk berbuat sesuatu objek, misalnya: kecenderungan memberi pertolongan,
menjauhkan diri dan sebagainya. Hasil belajar menurut (Sukardi, 2010) Tindakan atau
kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar; (Krathwohl, 2002) Taksonomi
Bloom untuk dimensi kognitif telah direvisi menjadi: mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Taksonomi Bloom yang baru
ini menunjukkan bahwa: pengetahuan (knowledge) mencakup mengingat dan memahami;
keterampilan (skill) mencakup menerapkan; kemampuan (ability) mencakup
mengevaluasi dan mengkreasi.
Hasil penelitian menunjukkan gabungan model pembelajaran CS+TPS memberikan
hasil belajar (keterampilan berpikir kritis, sikap sosial, dan hasil belajar kognitif biologi)
tertinggi di antara model pembelajaran CS, TPS, dan konvensional ditunjukkan dengan
keterampilan berpikir kritis mengungkapkan bahwa gabungan model pembelajaran
CS+TPS memberikan nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa paling tinggi
sebesar 75,7; yaitu 68,4% lebih tinggi dari nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis
siswa yang diberikan oleh pembelajaran konvensional sebesar 44,9 (paling rendah).
Untuk sikap sosial siswa paling tinggi dimiliki oleh kelompok kombinasi CS+TPS Kutai
sebesar 57,7; yaitu 39,9% lebih tinggi dari kombinasi konvensional Jawa yang memiliki
nilai rata-rata sikap sosial sebesar 41,2 (paling rendah) dan untuk hasil belajar kognitif
biologi, menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar kognitif biologi paling tinggi
terlihat pada gabungan model pembelajaran CS+TPS sebesar 81,8; yaitu 56,6% lebih
tinggi dari pembelajaran konvensional yang memiliki nilai rata-rata hasil belajar kognitif
sebesar 52,2 (paling rendah); Etnik siswa tidak berpengaruh terhadap keterampilan
berpikir kritis tetapi Etnik siswa berpengaruh sangat signifikan terhadap sikap sosial
siswa yang menunjukkan nilai rata-rata sikap sosial siswa paling tinggi adalah Kutai dan
yang paling rendah adalah etnik Jawa serta berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
kognitif biologi siswa; Interaksi model pembelajaran dan etnik tidak signifikan
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa tetapi berpengaruh sangat signifikan
terhadap sikap sosial siswa dan hasil belajar kognitif biologi siswa dengan menunjukkan
rata-rata sikap sosial paling tinggi dan kombinasi pembelajaran konvensional Jawa adalah
yang paling rendah.

7) (Sukana et al., 2016) Peningkatan Berpikir Kritis Melalui Aktivitas Model Think Pair
Share Dan Talking Stick
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model think pair share serta model talking stick dan variabel y berupa peningkatan
berpikir kritis. Teori yang dipakai berupa Pembelajaran kooperatif menurut teori Isjoni
(2007:16) bahwa adalah belajar bersama-sama, saling bantu membantu antara yang satu
dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok
mencapai tujuaan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share menurut (Yamin, 2015: 63) adalah diawali dengan
proses Think (berfikir), siswa berfikir terlebih dahulu terhadap masalah yang disajikan
guru, kemudian Pair (berpasangan) siswa diminta untuk membentuk pasangan dan
berdiskusi apa yang telah difikirkannya secara mandiri dan diakhiri dengan Share
(berbagi) setelah tercapai kesepakatan tentang pikirannya, maka salah satu pasangan
membagikan kepada seluruh kelas paa yang menjadi kesepakatan dalam pasangannya
kemudian dilanjutkan pasangan lain hingga sebagian pasangan dapat melaporkan
mengenai berbagaii pengalaman atau pengetahuan yang dimilikinya. Berpikir kritis
menurut (Harris, 1998) berpikir kritis adalah mencakup 4 hal, yakni (1) kemampuan
menganalisis, (2) membelajarkan siswa bagaimana memahami pernyataan, (3) mengikuti
dan menciptakan argumen logis, (4) mengeliminasi jalur yang salah dan fokus pada jalur
yang benar.
Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi model pembelajaran dan aktivitas
belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran sejarah di kelas XI
SMA Ma’arif 05 Padang Ratu ditandai dengan adanya perbedaan kemampuan berfikir
kritis model pembejaran kooperatif tipe Think Pair Share dan model pembelajaran tipe
Talking Stick. Kemampuan berpikir kritis dibedakan menjadi dua berdasarkan tingkat
aktivitas belajar siswa. Siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi dalam
pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
kemampuan berpikir kritis lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran model
pembelajaran tipe Talking Stick. Sedangkan, siswa yang mempunyai aktivitas belajar
rendah kemampuan berpikir kritis siswa yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran tipe Talking Stick lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran model
pembejaran kooperatif tipe Think Pair Share. Pada kenyataannya dalam penelitian pada
mata pelajaran sejarah di kelas XI SMA Ma’arif 05 Padang Ratu lebih pada model
pembelajaran tipe Talking Stick kurang efektif dibandingkan dengan model pembejaran
kooperatif tipe Think Pair Share Karena model pembelajaran tipe Talking Stick lebih
menekan pembelajaran berpusat pada guru sehingga keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran masih sangat kurang. Dalam model pembelajaran tipe Talking Stick siswa
cenderung pasif hanya menerima pembelajaran dari guru sehingga perubahan
kemampuan berpikir kritis kurang berkembang. Oleh karena itu, pembelajaran dengan
model pembelajaran tipe Talking Stick menghasilkan kemampuan siswa yang lemah
dalam menyelesaikan permasalahan mengenai perubahan kemampuan berpikir kritis.

8) (Rizkiwati & Jailani, 2015) Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning
Dipadu Think Pair Share terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar
Mahasiswa
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran problem based learning dipadu think pair share dan variabel y
berupa kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar. Teori yang dipakai berupa model
pembelajaran think pair share menurut Lyman, dkk (dalam Nurhadi, dkk, 2004)
Strategi pembelajaran TPS memiliki sintaks berpikir sendiri (Think), berpasangan (Pair)
dan berbagi (share). Model pembelajaran problem based learning menurut (Arends,
2008) mengemukakan bahwa PBL adalah suatu pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagi suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir
kritis dan keterampilan pemecahan permasalahan. Berpikir kritis Menurut Gunawan
(2004), berpikir kritis adalah kemampuan untuk melakukan analisis, menciptakan dan
menggunakan kriteria secara obyektif dan melakukan evaluasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran pada mata kuliah Perekonomian
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran PBL dipadu TPS efektif terhadap
hasil belajar mahasiswa serta menunjukkan ada pengaruh model pembelajaran PBL
dipadu TPS terhadap kemampuan berpikir kritis dengan rata-rata skor kemampuan
berpikir kritis pre test untuk kelas eksperimen sebesar 63,58% termasuk kategori sedang
dan kelas kontrol sebesar 62,46% termasuk kategori sedang, sedangkan untuk post test
kelas eksperimen sebesar 83,79% termasuk kategori baik dan untuk kelas control sebesar
75,00% termasuk kategori sedang.

9) (Juraida & Nursalam, 2016) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Studi Kasus Materi Atmosfer
pada Siswa Kelas X4 SMA Negeri 1 Mawasangka Tengah
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) dan variabel y berupa hasil
belajar. Teori yang dipakai berupa cooperative learning menurut Isjonni (2012 : 17),
cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu
secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok
atau satu tim; Ismail (2002 : 3) model pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama
siswa dan saling ketergantungan dalam struktur tugas, tujuan dan hadiah. Model
pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS) menurut Kagan (1994) dalam
Eggen & Kauchak (2012 : 134) Think-pair-share adalah strategi kerja kelompok yang
meminta siswa individual didalam pasangan belajar untuk pertama-tama menjawab
pertanyaan dari guru dan kemudian berbagi jawaban itu dengan seorang rekan; Arends
dalam Trinto (2009 : 61) menyatakan bahwa thinkpair-share (TPS) merupakan suatu cara
yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Hasil belajar menurut
Haryono & Hakim (2006:23) adalah kebulatan tingkah laku, jika usaha peserta didik
telah menghasilkan pola tingkah laku yang diharapkan, maka proses belajar dapat
mencapai titik akhir untuk sementara waktu; Nasrun (2002:21) hasil belajar dapat
diartikan sebagai suatu hasil pekerjaan yang telah dicapai dengan usaha atau diperoleh
dengan jalan keuletan bekerja yang dapat di ukur dengan alat ukur yang disebut tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TPS dapat meningkatkan hasil belajar geografi dikelas X4 SMA Negeri 1 Mawasangka
Tengah. Diawali dengan Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran TPS pada materi atmosfer cenderung mengalami
peningkatan, hal ini ditunjukkan oleh skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar
1,91, siklus II sebesar 2,41, siklus III sebesar 3,0 dan siklus IV sebesar 3,4. Dari hasil
belajar geografi siswa kelas X4 pada materi atmosfer diperoleh dengan menggunakan tes
hasil belajar berupa soal uraian yang diberikan pada setiap siklus I,II,III dan IV.
Berdasarkan analisis hasil belajar geografi siswa pada setiap siklus yang di ajar dengan
menggunakan model kooperatif tipe TPS menunjukkan peningkatan yang lebih baik dari
setiap siklusnya. Dapat dilihat pada siklus I diperoleh nilai minimum sebesar 42 nilai
rata-rata 67,50 dan nilai tertinggi 85, pada siklus II diperoleh nilai minimum 47 nilai rata-
rata 71,46 dan nilai tertinggi 87, sedangkan pada siklus III diperoleh nilai minimum 58
nilai rata-rata 76,26 dan nilai tertinggi 88, kemudian pada siklus IV diperoleh nilai
minimum 68 nilai rata-rata 82,76 dan nilai tertinggi 94.

10) (Nurhaeda et al., 2016) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi Kelas XI
IPA MAN 2 Model Palu
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share serta gaya kognitif dan variabel y
berupa hasil belajar. Teori yang dipakai berupa model pembelajaran tipe think pair
share menurut Lie (2010) bahwa pembelajaran TPS memberi siswa kesempatan untuk
bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain; (Halim, 2012) penerapan
pembelajaran kooperatif TPS: (1) guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang
ingin dicapai; (2) siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang
disampaikan guru; (3) siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya
(berkelompok 2-4 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing; (4) guru
memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya; (5)
berawal dari kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan
dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa; (6). kesimpulan/penutup;
Rusmaryanti (2013) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS
merupakan salah satu strategi yang dapat ditetapkan dalam mata pelajaran biologi karena
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta didik. Serta variabel-
variabel lain yang terkait menurut beberapa para ahli.
Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
antara siswa yang diajar melalui model pembelajaran TPS dengan siswa yang diajar
melalui model pembelajaran langsung. Pembelajaran TPS lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Perbedaan hasil belajar
dalam penelitian ini disebabkan model pembelajaran yang diikuti oleh siswa. Pada model
pembelajaran TPS, siswa terlibat langsung dalam setiap tahapan model pembelajaran,
sehingga memungkinkan bagi siswa untuk mengingat konsep yang mereka diskusikan
setelah melakukan pembelajaran. Model pembelajaran memberi dampak tersendiri
terhadap hasil belajar siswa dan gaya kognitif juga memberi dampak tersendiri terhadap
hasil belajar siswa. Model pembelajaran TPS sangat tepat untuk diterapkan pada materi
sistem pernapasan dan model pembelajaran langsung tidak sesuai untuk diterapkan pada
materi sistem pernapasan. Hal ini disebabkan oleh karakteristik materi yang sifatnya
berupa pemberian pengalaman langsung untuk memahami konsep dan bukan bersifat
pengetahuan deklaratif dan prosedural.

11) (Ummah & Fiqry, 2022) Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Informal TWPS terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Berbantuan Utapps LMS Schoology
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
Pembelajaran Kooperatif Informal TWPS (Think Write Pair Share) dan variabel y
berupa berpikir kritis. Teori yang dipakai berupa TWPS (Think Write Pair Share)
menurut (Suhartoyo & Mukminatien, 2015) merupakan kombinasi pembelajaran
kooperatif TPS (Think Pair Share) dan TTW (Think Talk Write), (jpft um), Penggunaan
model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berpikir
kritis menurut (Sulisworo, D., Ummah, R., Nursholih, M., & Raharjo, W,2020) adalah
proses sistematis, terarah dan eksplisit yang digunakan untuk membentuk dan
membangun kepercayaan, mengambil keputusan dalam memecahkan masalah, membuat
keputusan, dan menganalisis asumsi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan
pembelajaran kooperatif TWPS terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik
berbantuan LMS (Schoology) dilihat dari nilai pengetahuan awal kelas kontrol dengan
nilai tertinggi 10, nilai terendah 5, mean 7,05, median 6,50, dan simpangan bakunya
1,395. Sedangkan skor untuk kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi 11, nilai terendah
7, mean 8,40, median 8,00, dan simpangan bakunya 1,095. Untuk skor posttest kelas
kontrol memiliki nilai tertinggi 13, nilai terendah 8, mean 9,45 , median 9,00, dan
simpangan bakunya 1,504. Sedangkan skor kelas eksperimen nilai tertinggi 15, nilai
terendah 11, mean 13,20 , median 14,00, dan simpangan bakunya 1,542. dari hasil pretest
dan posttest menunjukan adanya peningkatan pada skor yang diperoleh. haal tersebut,
menunjukkan adanya pengauh penggunaan pembelajaran kooperatif TWPS terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik berbantuan LMS (Schoology).

12) (Ahmad & Majid, 2022) Pengaruh Model Pembelajaran Inquari Terbimbing terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 3 Kota Ternate
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran inquari terbimbing dan variabel y berupa berpikir kritis. Teori yang
dipakai berupa model pembelajaran inquari terbimbing menurut (Azizah, Jayadinata,
Gusrayani, 2016) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Inquari
terbimbing memberikan pengaruh yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa.
Berpikir kritis menurut (Ennis, 2011) berpikir kritis merupakan proses berpikir secara
reflektif dan masuk akal yang berfokus pada penentuan keyakinan dan tindakan yang
dilakukan secara terpercaya;
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan data, diketahui bahwa nilai F hitung
strategi pembelajaran (34.261) pada taraf signifikansi maka Ho ditolak, artinya model
pembelajaran berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain
itu, kemampuan berpikir kritis siswa dengan presentase nilai selisih 14,88%
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hal tersebut menunjukkan model
pembelajaran Inquari terbimbing berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir
kritis siswa dan hasil uji lanjut membuktikan bahwa ada perbedaan kemampua berpikir
kritis siswa dengan menggunakan model pembelaran Inquari terbimbing dengan
pembelajaran konvensional khususnya siswa kelas XI SMAN 3 Kota Ternate.

13) (Cahyono et al., 2022) Pengaruh Model Think Pair Share Dan Mind Mapping Terhadap
Keterampilan Menulis Eksposisi Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share serta mind mapping dan variabel y
kemandirian belajar siswa. Teori yang dipakai berupa model pembelajaran kooperatif
tipe think pair share menurut (Sumarni, 2016) Think Pair Share adalah metode
pembelajaran kooperatif yang memberikan siswa waktu untuk berpikir dan merespon
serta saling membantu, dimana waktu berpikir menjadi faktor yang kuat dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan; (A.A.I.N. Putra, 2013)
Strategi Think Pair Share dapat memandu siswa untuk pengetahuan mereka sebelumnya
latar belakang dan membuat siswa aktif dalam berpartisipasi dalam diskusi kelas.
Hasil penelitian menunjukkan Model pembelajaran think pair share dan model
pembelajaran mind mapping berpengaruh signifikan terhadap keterampilan menulis
eksposisi ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Akan tetapi, model pembelajaran think
pair share memiliki pengaruh yang lebih signifikan dibandingkan mind mapping terhadap
keterampilan menulis eksposisi ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Dilihat adari
Nilai T hitung keterampilan menulis eksposisi siswa sebesar 2,122 dan tingkat
signifikansi 0,039 (<0,05) serta kemandirian belajar siswa diperoleh Thitung sebesar
2,068 dan tingkat signifikansi 0,044 (<0,05) yang berarti terdapat pengaruh dari model
pembelajaran Think. Pair Share. Sedangkan pada model pembelajaran mind mapping
dapat dilihat bahwa nilai Thitung sebesar 2,256 dan taraf signifikansi 0,029 (<0,05)
menunjukkan bahwa model pembelajaran think pair share memiliki pengaruh yang lebih
signifikan dibandingkan mind mapping.

14) (Oktavia & Mustikaningtyas, Dewi Mubarok, 2014) Pengaruh Model Think-Pair-Share
(TPS) Terintegrasi Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
Model Think-Pair-Share (TPS) Terintegrasi Mind Mapping dan variabel y berupa
kreativitas dan hasil belajar. Teori yang dipakai berupa model think-pair-share (TPS)
menurut Rita (2009) TPS dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri karena adanya kesempatan untuk mengumpulkan, mengorganisasikan dan
membandingkan dengan kontras pemikiran mereka; Sudjana&Rivai (2002) bahwa cara
pembelajaran yang membawa subjek belajar langsung ke objek yang akan dipelajari akan
lebih bermakna karena siswa dihadapkan dengan keadaan sebenarnya. Belajar menurut
Hamalik (2003) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses, kegiatan dan bukan
hanya mengingat. Mind mapping menurut (Imaduddin&Utomo 2012) mind mapping
yaitu dapat malihat gambaran secara menyeluruh dan jelas termasuk inti antar topik suatu
materi, adanya pengelompokkan informasi sehingga mempermudah dalam mempelajari
materi, dapat menarik perhatian mata dan tidak membosankan karena pembuatannya
menggunakan bermacam warna, gambar sehingga memudahkan berkonsentrasi dan
mengingat karena ada penanda visual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TPS terintegrasi Mind
mapping berpengaruh terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa materi Archaebacteria
dan Eubacteria. Hasil persentase akhir menunjukkan bahwa kelas kontrol memiliki rata-
rata persentase 48% dengan kriteria kurang kreatif sedangkan kelas eksperimen 78%
dengan kriteria kreatif dan dari data dapat disimpulkan bahwa kreativitas siswa kelas
kontrol yang menggunakan model konvensional dengan kelas eksperimen yang
menggunakan model TPS berbeda secara signifikan. Hasil uji t (Independent Samples t
Test) menunjukkan nilai Sig. (2 tailed) < 0.05, artinya terdapat perbedaan yang sangat
signifikan pada N-Gain kelas kontrol dan eksperimen bahwa terdapat perbedaan rata-rata
hasil belajar yang signifikan antara kelas kontrol dengan eksperimen. Hal tersebut,
menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan model kooperatif TPS terintegrasi
Mind mapping berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa.

15) (Rahmaniah, 2020) Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas XI IPA 3 SMA
Negeri 1 Woja Tahun Pembelajaran 2018/2019
Teori yang dipakai berkaitan dengan variabel x dan variabel y. Variabel x berupa
model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan variabel y berupa aktivitas dan
hasil belajar . Teori yang dipakai berupa model pembelajaran kooperatif tipe think
pair share menurut Kagan dalam (Lie, A, 2002) mengajarkan siswa untuk lebih mandiri
dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan sehingga dapat membangkitkan rasa
percaya diri siswa dimana siswa dapat bekerjasama dengan orang lain dalam kelompok
kecil yang heterogen.
Hasil penelitian berdasarkan analisis data menunjukkan adanya peningkatan aktivitas
dari skor rata-rata 1,80 dengan katagori kurang aktif pada siklus I menjadi katagori
cukup aktif pada siklus II dengan skor rata-rata 2,01 . Untuk hasil belajar mengalami
peningkatan dari sebelum penelitian dengan rata- rata 62,00 menjadi 66,93 pada siklus I
dan 73,25 pada siklus II dengan ketuntasan yang dicapai 65.67 % sebelum penelitian
menjadi 77 % pada siklus I dan 87 % pada siklus II dari klasifikasi tuntas belum tuntas
menjadi tuntas. Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa penerapan model Pembelajaran
Kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, H., & Majid, I. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Inquari Terbimbing terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Negeri 3 Kota Ternate. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan, 8(1). https://doi.org/10.5281/zenodo.5938436
Boleng, D. T. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script dan ThinkPair-Share
terhadap Keterampilan Berpikir Kritis, Sikap Sosial, dan Hasil Belajar Kognitif Biologi
Siswa SMA Multietnis. Jurnal Pendidikan Sain, 2(2), 76–84.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17977/jps.v2i2.4500
Cahyono, A., Murtono, & Suad. (2022). Pengaruh Model Think Pair Share dan Mind
Mapping terhadap Keterampilan Menulis Eksposisi Ditinjau dari Kemandirian Belajar
Siswa. Jurnal Kredo, 6(1).
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/article/view/8398%0Ahttps://jurnal.umk.ac.id/
index.php/kredo/article/download/8398/3497
Fitri, K. F., Suryani, N., & Isawati. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share dengan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kerja Sama dan
Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sejarah. Candi, 19(1), 40–54.
https://jurnal.uns.ac.id/candi/article/view/35585/23117
Juraida, & Nursalam, L. O. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Studi Kasus Materi
Atmosfer pada Siswa Kelas X4 SMA Negeri 1 Mawasangka Tengah. Jurnal Penelitian
Pendidikan Geografi, 1(1). http://ojs.uho.ac.id/index.php/ppg/article/view/1346
Lubis, R., Herlina, M., & Rukmana, J. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair
Share Menggunakan Media Mind Mapping terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar
Kognitif Siswa. BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 2(2), 160–178.
https://doi.org/10.31539/bioedusains.v2i2.978
Nurhaeda, Tellu, A. T., & Ramadhan, A. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Pair Share dan Gaya Kognitif terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Biologi Kelas XI IPA MAN 2 Model Palu. E-Jurnal Mitra Sains, 4(3), 258–
267. http://jurnal.pasca.untad.ac.id/index.php/MitraSains/article/view/242
Oktavia, R., & Mustikaningtyas, Dewi Mubarok, I. (2014). Pengaruh Model Think-Pair-
Share (TPS) Terintegrasi Mind Mapping terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa.
Unnes Journal of Biology Education, 5(2), 154–162.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/14656
Rahmaniah, E. (2020). Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) pada siswa kelas XI IPA 3 SMA
Negeri 1 Woja Tahun Pembelajaran 2018/2019. Ainara Journal (Jurnal Penelitian Dan
PKM Bidang Ilmu Pendidikan), 1(2), 71–77. https://doi.org/10.54371/ainj.v1i2.17
Rizkiwati, B. Y., & Jailani, H. (2015). Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based
Learning Dipadu Think Pair Share terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Mahasiswa. Jurnal Educatio, 10(2), 249–261. https://e-
journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/edc/article/view/170/169
Simanungkalit, E. H., Gaol, A. Y. D. L., & Karo, D. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair-Share (TPS) Disertai Media Gambar terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis. Jurnal Pelita Pendidikan, 7(4), 151–158.
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/pelita/article/view/11136
Sukana, A., Darson, & Jaya, M. T. B. (2016). Peningkatan Berpikir Kritis Melalui Aktivitas
Model Think Pair Share dan Talking Stick. Jurnal Studi Sosial, 4(3).
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JSS/article/view/12094
Tamara, T. (2018). Pengaruh Penerapan Metode Think-Pair-Share dan Group Investigation
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Indonesian Journal of Economics
Education, 1(1), 73–84. https://doi.org/10.17509/jurnal
Ummah, R., & Fiqry, R. (2022). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Informal TWPS terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Berbantuan Utapps LMS Schoology. JIIP -
Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(11), 5032–5037.
https://doi.org/10.54371/jiip.v5i11.1120
Yuliany, N., Rahman, U., & Kadri, L. (2020). Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share Dengan Pendekatan Problem Posing Terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis. Al Asma : Journal of Islamic Education, 2(1),
65. https://doi.org/10.24252/asma.v2i1.13314

Anda mungkin juga menyukai