Disusun oleh :
Hasil Belajar Materi Dimensi Tiga Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Batu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya pikir manusia. Karenanya matematika diberikan mulai sekolah dasar untuk membekali
peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan
pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar sesamanya sebagai sebuah tim dalam
menyelesaikan atau membahas suatu masalah atau tugas. Kegiatan pembelajaran di sini
terpusat pada siswa yang sedang berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing. Guru
hanya menjadi fasilitator di dalam pembelajaran, mengarahkan siswa kepada hasil belajar
dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami
konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan konsep-konsep itu dengan
sama antar siswa dalam kelompok adalah dengan model Think Pair Square. Teknik berpikir
partisipasi mereka kepada orang lain (Lie, 2005:57). Model ini dikembangkan oleh Kagan
(2002:37) yang merupakan pengembangan dari pembelajaran kooperatif model Think Pair
Share. Dalam pembelajaran dengan model Think Pair Square, pertama siswa berpikir secara
Berdasarkan hasil pembelajaran matematika yang selama ini peneliti lakukan untuk
materi dimensi tiga dengan beberapa metode seperti: ceramah, penemuan, dan permainan
pada siswa kelas XII IPA 4 SMAN 1Batu, ternyata hasil belajar yang diperoleh masih di
bawah kriteria ketuntasan minimal sekolah yaitu 75. Setelah peneliti amati, ternyata dalam
mempelajari materi dimensi tiga khususnya menentukan jarak dan sudut dalam bangun ruang
dibandingkan materi lain yang ada pada dimensi tiga, sebagian besar dari mereka
membangun pola pikir materi dimensi tiga ini dengan secara individu. Padahal materi
dimensi tiga merupakan materi yang sangat membutuhkan penalaran yang tinggi, sehingga
jika siswa membangun pola pikir secara individu akan mengalami kesulitan. Oleh karena itu,
menerapkan model pembelajaran kooperatif Think Pair Square diharapkan siswa dapat lebih
tertarik dan lebih memahami materi dimensi tiga. Model ini tepat diterapkan pada materi
dimensi tiga karena materi ini sangat membutuhkan daya nalar yang tinggi, hal ini
disebabkan materi dimensi tiga yang tidak mudah sehingga dibutuhkan pemikiran secara
Penelitian terkait dengan model Think Pair Square yang telah dilakukan beberapa
peneliti seperti: Wawan Gunawan (2008) yang menemukan bahwa model Think Pair Square
ini dapat meningkatkan kemampuan inquiri siswa SMA 1 Madiun pada konsep fungsi, Septi
Triwahyu (2009) menemukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square dapat
Square pada mata pelajaran Akuntansi, dan penelitian Irma Wulandari (2008) tentang
penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Square untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI-IPS 3 SMA Negeri 7 Malang. Hasil dari
matematika dengan model Think Pair Square efektif dalam meningkatkan kemampuan
inquiri siswa. Hal ini dikarenakan, dengan kemampuan inquiri tercipta kondisi belajar yang
lebih kondusif seperti siswa di beri kesempatan berperan lebih aktif dalam mengelola
informasi, berfikir kritis dan bertanggung jawab. Dalam pembelajaran ini siswa diberi
generalisasi untuk memecahkan masalah, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Peran guru dalam pembelajaran matematika dengan model Think Pair Square adalah sebagai
Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Square Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Materi Dimensi Tiga Siswa Kelas XII IPA 4 SMAN 1 Batu”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat diuraikan masalah yang
meningkatkan hasil belajar dimensi tiga siswa kelas XII IPA 4 SMA Negeri 1 Batu?
2. Bagaimana respon siswa terhadap rancangan pembelajaran Think Pair Square untuk siswa
kelas XII IPA 4 SMA Negeri 1 Batu?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pembahasan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
meningkatkan hasil belajar dimensi tiga siswa kelas XII IPA 4 SMA Negeri 1 Batu.
2. Mengetahui respon siswa terhadap rancangan pembelajaran Think Pair Square untuk
siswa kelas XII IPA 4 SMA Negeri 1 Batu.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat semakin meningkat hasil belajarnya.
b. Bagi Guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, guru dapat mengetahui penerapan model Think
Pair Square yang dapat digunakan sebagai variasi dalam menentukan dan menerapkan
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diberikan kepada pihak SMA Negeri 1Batu sebagai bahan referensi
sekolah dan diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka meningkatkan mutu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan sumber pengetahuan
mengenai pelaksanaan pendekatan pembelajaran dengan model Think Pair Square
selama kegiatan belajar yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
E. Definisi Operasional
1. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk kelompok -
kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman intelektual, jenis kelamin dan setiap
anggota kelompok saling kerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan
pembelajaran.
2. Think Pair Square adalah pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan tahapan siswa
3. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai tes yang diperoleh siswa
setelah melakukan proses pembelajaran Think Pair Square dengan melalui tes pada setiap
akhir siklus.
4. Materi Dimensi Tiga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah materi menghitung jarak
5. Hasil belajar dikatakan meningkat jika persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada
penerapan model Think Pair Square siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan yaitu
dimisalkan dari gagal menjadi kurang atau lebih, atau kurang menjadi cukup, atau cukup
menjadi baik dan memenuhi kriteria ketuntasan yaitu 75. Persentase ketuntasan belajar
secara klasikal dihitung dengan cara membandingkan jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar dengan jumlah siswa secara keseluruhan (siswa maksimal) kemudian
dikalikan 100%.
75 – 87 B Baik
62 – 74 C Cukup
49 – 61 D Kurang
0 - 48 E Gagal
BAB III
METODE PENELITIAN
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square pada mata pelajaran matematika untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat
deskriptif, yaitu penjelasan tentang pembelajaran materi dimensi tiga dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Dalam penelitian ini, peneliti adalah instrumen utama karena peneliti yang
kesimpulan dan membuat laporan. Melihat karakteristik penelitian seperti di atas maka