Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“VALIDASI MEDIA DAN VALIDASI MATERI,UJI COBA PRODUK”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Research & Development bahan ajar

Dosen Pengampu:

Zumrotus Sadiyah, M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 5

Semester 6

Isnaeni Suryanti 20260363

Rahil Putri Anggraini 20260386

Nova Auliyatul faizah 20260384

Selya 202603
St. Ulyatur R 202603

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmat, berkah
dan rahmat serta hidayah-Nya yang senantiasa selalu diberikan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Validasi media
dan validasi materi,uji coba produk ". Dalam penyusunan makalah ini, semua yang
penulis lakukan tidak lepas dari doa dan dukungan beberapa pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara moril maupun materil. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah. Terlebih kami ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak M. Jauharul Ma’arif, M.Pd I selaku Rektor Universitas Sunan Giri


Bojonegoro.

2. Bapak Ahmad Mansyur, M.A Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Universitas


Sunan Giri Bojonegoro.

3. Bapak M.Romadlon Habibullah, M.Pd.I Selaku Ketua Prodi pendidikan guru


madrasah Ibtidaiyah.

4. Ibu Zumrotus Sadiyah , M.Pd.I Selaku Dosen Pembelajaran R&D Bahan ajar

5. Teman- teman S-1 PGMI khususnya dan teman-teman semua yang ikut
membantu terselesainya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk menyempurnakan
makalah ini. Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberi manfaat,
khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pihakpihak yang terkait.

Bojonegoro, 5 Maret 2023

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................. 1

C. TUJUAN MASALAH....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 4

A. ............................................................................................................................................................... 2

B. ............................................................................................................................................................... 2

C. ........................................................................................................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................................ 9

A. KESIMPULAN................................................................................................................................. 9

B. SARAN............................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 10

iv
BAB l

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang, maka di buat rumusan masalah ini sebagai berikut :

1.

C. TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan masalah dalam penulisan ini yaitu :

1.

1
BAB lI

PEMBAHASAN

A. Validasi Media

Validasi media bertujuan untuk memberikan masukan informasi dan


mengevaluasi media pembelajaran yang dikembangkan, yaitu pada media pembelajaran
interaktif berbasis Adobe Flash untuk sulam pita berdasarkan aspek-aspek yang akan
diukur. Validasi dilakukan oleh ahli media.

B. Validasi Materi

Validasi Ahli materi bertujuan untuk mengevaluasi media pembelajaran apakah sudah
sesuai dengan media chart tiga dimensi, terdapat beberapa hal yang dinilai. Validator ahli
materi dilakukan oleh Dosen dan Guru yang menguasai materi pembuatan belahan dua lajur
tidak sama lebar.

C. Uji Coba Produk

Setelah tahap pengembangan produk selesai dilakukan, tahapan selanjutnya adalah


tahap uji coba produk. Pada tahap ini telah melewati tahapan validasi dari tim ahli. Uji coba
produk dilakukan pada uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama. Uji coba yang
dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan efektivitas produk yang telah
dikembangkan dalam membantu guru untuk meningkatkan kemampuan angka pada anak.
Setelah melewati uji coba lapangan awal dan lapangan utama, selanjutnya dilakukan uji coba
lapangan operasional. Hasil dari uji coba lapangan operasional ini yang menjadi dasar dalam
melakukan revisi akhir terhadap produk yang dikembangkan dan kemudian menghasilkan
produk final.

1. Uji Coba Kelompok Kecil

Setelah produk pengembangan melewati validasi ahli maka tahap selanjutnya yang

2
dilakukan oleh peneliti adalah uji coba awal produk penelitian yakni uji coba kelompok kecil.
Uji coba harus dilakukan karena produk masih bersifat tentatif atau produk yang
dikembangkan masih bisa berubah. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994) tertulis bahwa kata
"uji' diartikan sebagai percobaan untuk mengetahui mutu sesuatu. Sedangkan kata 'coba adalah
pengujian sesuatu sebelum dipakai atau dilakukan. Sehingga uji coba bisa diartikan kegiatan
yang dilakukan untuk mengetahui mutu sesuatu, sebelum ia digunakan atau dipakai dalam
aplikasi senyatanya, Uji coba terbatas dilakukan pada 6 guru (Sukmadinata, 2013: 185) dan
tujuan dari uji lapangan awal adalah untuk mendapatkan evaluasi kualitatif awal dari produk
pendidikan baru, Borg and Gall (1983: 775) pada poin ke 4 bahwa uji coba lapangan
(preliminary field testing) pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6-12 subjek uji coba.

Peniliti harus membuat draf atau panduan penggunaan produk agar memudahkan
subjek penelitian dalam penggunaan selama peneltian. Dalam hal uji kelayakan sebuah produk
perlu dilakukan evaluasi terhadap keefektifan produk tersebut. Untuk pelaksanaan uji coba hal
yang perlu direncanakan dengan seksama adalah instrumen-instrumen yang diperlukan selama
uji coba pengembangan dan pengujian, baik instumen untuk pengamatan maupun pengukuran
hasil (Sukmadinata, 2013: 174), Borg & Gall (1983: 781) menyatakan Kuesioner dan pedoman
wawancara untuk digunakan dalam uji lapangan awal dalam rangka mengumpulkan data.

Evaluasi produk dilakukan sesuai dengan tujuan dari apa yang ingin dicapai dengan
menggunakan produk tertentu. Contoh dalam pengembangan paket latihan guru dalam
mengajar, setelah guru diberikan paket panduan cara mengajar dan selama pelaksanaan
mengajar atau selama proses pembelajaran peneliti mengadakan pengamatan secara intensif.
Pengembang atau peneliti menyiapkan angket penilaian cara mengajar baru yang dilaksanakan
oleh guru untuk mengetahui perbedaan cara mengajar lama dengan cara mengajar baru.

1) Instrumen Uji Coba Kelompok Kecil

Instrumen merupakan alat-alat yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan


data dalam rangka memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitaian
(Winarno, 2011:93-103). Adapun jenis-jenis instrumen menurut Winamo (2011) yakni tes,

3
angket atau kuesioner.interviu, observasi, dan dokumentasi.

Umumnya instrumen yang digunakan dalam uji coba kelompok kecil adalah pedoman
wawancara dan angket ataupun kuesioner, adapun teknik dokumentasi juga digunakan untuk
pengumpulan data selama uji coba kelompok kecil. Kuesioner dan pedoman wawancara harus
disiapkan pada uji awal (Borg & Gall, 1983: 781).

Instrumen digunakan untuk mendapatkan atau mengukur tujuan dari produk


pengembangan. Dengan menjabarkan variabel ke dalam kisi-kisi, agar indikator dari variabel
dapat dengan mudah diketahui. Pertanyaan harus mewakili semua indikator, sekurang-
kurangnya satu pertanyaan untuk satu indikator. Kriteria instrumen yang baik menurut
Winarno (2011: 105- 108) yakni instrumen harus memiliki validitas (kesahihan atau ketepatan,
reabilitas (keterandalan), dan praktikabilitas (kepraktisan atau keterpakaian).

Kemudian untuk fokus pertanyaan untuk evaluasi kelompok kecil secara umum
menurut Tessme (1996) meliputi beberapa aspek seperti:

 Efektifitas dan efisiensi, seberapa besar siswa yang lulus post-test dibandingkan dengan
pre-test? Dapatkah siswa menyelesaikan pembelajaran dengan waktu yang secara
rasional cukup efisien? Bagian mana saja yang memberikan potensi ketidak berhasilan
siswa?, dan lain-lain.

 Aspek implementasi, dapatkah guru dan siswa menggunakannya dengan mudah,


Apakah ada potensi guru dan siswa tidak memanfaatkannya diwaktu yang akan datang?
Hal-hal apa saja yang memungkinkan guru dan siswa tidak mau menggunakan atau
schaliknya? Dan lain-lain

 Aspek materi, memastikan apakah materi menarik, tidak terlalu dalam atau sebaliknya
tidak terlalu rendah, dan lain-lain.

 Aspek desain pembelajaran; apakah startegi atau pendekatan yang digunakan tidak
menarik, Unsur-unsur apa saja yang membuat guru dan atau siswa tidak tertarik atau
sebaliknya?, dan lain-lain.

Selain fokus pertanyaan diatas, pengembang atau peneliti harus memberikan

4
kesempatan pada responden untuk memberikan komentar pada produk pengembangan.
Sehingga data yang diperoleh bukan hanya data kuantitatif saja namun data kualitatif juga
harus diperoleh melalui komentar responden.

2) Revisi Produk

Setelah uji coba kelompok terlaksana dan data yang terkumpul kemudian dianalisis.
Berdasarkan temuan-temuan baik itu temuan dari evaluasi hasil dan evaluasi proses uji coba
kelompok kecil maka diadakan penyempurnaan-penyempurnaan terhadap produk
pengembangan, Saran dari responden juga menjadi penentu dalam perbaikan produk

2. Uji Coba Kelompok Besar

Produk yang sudah direvisi dan disempurnakan menurut hasil uji coba kelompok kecil
sekarang masuk pada tahap uji coba kelompok besar. Uji coba kelompok besar tidak jauh
berbeda dengan uji coba kelompok kecil, namun pada jumlah sampel pada uji kelompok besar
lebih luas atau lebih besar. Borg & Gall (1983) pada poin 6 langkah penelitian pengembangan
menyatakan uji coba lapangan (main field testing), melakukan uji coba yang lebih luas pada 5
samapi dengan 15 sekolah melibatkan 30 sampai dengan 100 subjek uji coba

Tujuan dari uji lapangan utama R & D adalah untuk menentukan apakah produk
pendidikan dalam pengembangan memenuhi tujuan kinerjanya. Umumnya desain
eksperimental digunakan untuk menjawab pertanyaan ini (Borg & Gall, 1983: 783). Pengujian
dapat dilakukan dengan ekperimen (Sugiyono, 2015: 415). jadi sebelum uji coba kelompok
besar menggunakan produk pengembangan sebaiknya kemampuan awal dari responden harus
diukur terlebih dahulu untuk melihat keefektifan dari sebuah produk yang telah
disempurnakan.

1) Instrumen Uji Coba Kelmpok Besar

5
Adapun karakteristik dan alat pengukurannya bisa disesuikan dengan yang digunakan
dalam evaluasi kelompok kecil. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah informasi yang perlu
digali dalam uji lapangan. Tentunya hal ini akan lebih banyak menekankan pada masalah
implementasi. Menurut Tessmer (1996) ada beberapa fokus pertanyaan yang perlu dijadikan
patokan dalam uji lapangan, diantaranya adalah sebagai berikut:

 Kemampuan untuk dapat dilaksanakan (Implementability), seperti dapatkah hasil


desain pembelajaran tersebut digunakan sesuai dengan apa yang diharapkan?. Apakah
penggunaanya memerlukan pelatihan khusus?, Apakah diperlukan perangkat
pendukung lain?, Kendala apa saja yang dihadapi pengguna dalam menggunakan hasil
desain pembelajaran tersebut?

 Kesinambungan (Sustainability), seperti faktor-faktor apa saja yang memungkinkan


hasil desain pembelajaran tidak digunakan atau sebaliknya oleh pengguna (guru/siswa),
Akankah materi (content) suatu ketika nanti akan kedaluarsa (out of date)?, Apakah
hasil desain pembelajaran tersebut memungkinkan diadaptasi atau disesuaikan dengan
kebutuhan di lapangan oleh pengguna, khususnya guru?

Apakah teknologi pendukung, dalam periode waktu yang relatif pendek kedepan akan
kedaluarsa?

 Efektifitas, masalah efektifitas dan efisiensi masih penting dalam evaluasi formatif.
Seperti apakah dengan hasil desain pembelajaran tersebut yang digunakan dalam situasi
senyatanya dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik?. Apakah revisi yang
telah dilakukan sebelumnya dapat meningkatkan pencapaian terhadap tujuan
pembelajaran yang diharapkan?, Apakah siswa (peserta pelatihan) dapat
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan setelah belajar dengan memanfaatkan
hasil desain pembelajaran tersebut?.

 Kecocokan dengan lingkungan (appropriateness), seperti apakah hasil desain


pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam beberapa variasi lingkungan seperti di
rumah, di dalam kelas, untuk belajar sendiri, untuk belajar klasikal, dan lain-lain.
Apakah faktor yang mendukung dan menghambat ketika digunakan dalam berbagai
variasi lingkungan yang berbeda-beda tersebut?, Apakah hasil desain pembelajaran

6
tersebut dapat digunakan dengan kondisi fasilitas yang paling minimal?.

 Penerimaan dan kemenarikan (acceptance & attractiveness); seperti pada bagian-bagian


manakah yang membosankan atau sebaliknya?, Hal-hal apa saja yang menyebabkan
hasil desain pembelajaran tersebut membosankan atau sebaliknya?, Apakah pengguna
(guru, dan siswa) menunjukkan kepuasan terhadap hasil desain pembelajaran tersebut?,
Apakah pengguna menyatakan bahwa hasil desain pembelajaran tersebut dapat
memenuhi atau sesuai dengan kebutuhan mereka?.

Pada kasus pengujian efektifitas metode mengajar dengan pengumpulan data melalui
kuesioner ini dipandang kurang akurat, maka dalam kenyataan pengujian kecepatan
pemahaman terhadap pelajaran diukur dengan sesungguhnya (satuan menit) dan hasil belajar
tidak diukur dengan menggunakan kuesioner, tetapi melalui test dengan instrumen yang valid
dan reliabel (Sugiyono, 2015: 425-426). Tes formatif biasanya digunakan untuk mengevaluasi
pemahaman atau penguasaan responden.Tes formatif mengukur tingkat penguasaan siswa dan
posisinya baik antar teman sekelas maupun dalam penguasaan target materi (Sukmadinata,
2013: 224).

2) Revisi Produk

Pengujian pada kelompok yang lebih luas untuk mendapatkan informasi tentang
efektivitas produk pengembangan. Dengan tujuan untuk manunjukkan bahwa produk layak
digunakan pada sampel yang lebih luas dimana sampel tersebut diambil (Sugiyono, 2015: 425).
Revisi atau perbaikan produk dilakukan berdasarkan temuan-temuan empirik dilapangan baik
itu temuan dari evaluasi hasil, evaluasi proses dan hasil dari pengamatan pengembang atau
peneliti serta masukan saran dari responden.

7
BAB lII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

8
DAFTAR PUSTAKA

9
10

Anda mungkin juga menyukai