Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PERKULIAHAN KEEMPAT

Nama : Aulia Devani Putri


NIM : 22032055
Prodi : Biologi NK
HP/WA : 083184130752
E-mail : defaniaulia@gmail.com

Ketentuan Tugas:
 Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini secara mandiri.
 Jika teridentifikasi ada plagiarism maka tugas Anda dibatalkan.
 Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai
berikut: NAMA-NIM contoh: AHMAD-202021989
 Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda
mendownloadnya sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
 Selamat mengerjakan tugas.

Pertanyaan:
1. Bagaimana posisi sunnah/hadis dalam islam? Menjelaskan
2. Bagaimana pendapat anda tentang pengamalan hadis dha’if dalam kehidupan
sehari-hari?
3. Jelaskan kenapa terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama mengenai
pemahamansuatu hadis?
4. Analisis kenapa sunnah/hadis menjadi pegangan penting bagi umat
Islam?analisis
Jawaban
1. Posisi Sunnah/hadis dalam islam
Sunnah berfungsi sebagai sumber atau dalil kedua setelah Al-Qur'an
karena fungsi utama hadits adalah untuk menjelaskan Al-Qur'an. Dalam
posisinya sebagai penjelas, hadis terkadang memperluas hukum dalam al-
Qur'an atau menetapkan hukumnya sendiri di luar apa yang ditentukan oleh
Allah dalam al-Qur'an. Hadis atau sunnah memberikan penjelasan atau rincian
ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan sesuatu secara global. seperti tata cara
sholat yang tidak dijelaskan secara detail di dalam Al-Qur'an tetapi dijelaskan
secara detail di dalam hadis.

2. Pendapat tentang pengamalan hadis dha’if dalam kehidupan sehari-hari


Menurut saya, pengalaman hadis dha'if ini boleh diamalkan asalkan
berdampak baik bagi kita, namun kita tidak boleh mengamalkan atau
melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan hukum halal haram, akidah, dan
hanya sebatas fadhail amal karena hadits dha'if ini masih diragukan
keabsahannya yang tidak begitu meyakinkan kepada Rasulullah SAW.

3. Alasan perbedaan pendapat diantara para ulama mengenai pemahamansuatu


hadis
 Tidak mengetahui tentang hadits Nabi (perbedaan ilmu). Para sahabat
berbeda intensitasnya dalam berinteraksi dengan Nabi Shallallahu 'alaihi
wasallam. Jadi mereka berbeda dalam mengetahui hadits. Ada sahabat
yang mengetahui banyak hadits, sebaliknya ada sahabat yang hanya
mengetahui sedikit hadits. Perbedaan pengetahuan tentang hadits ini
menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan ulama.
 Meragukan validitas sebuah hadits. Para ulama tidak serta merta
mengamalkan hadits yang mereka dapatkan tanpa terlebih dahulu
memeriksa keabsahannya. Perbedaan dalam menilai keabsahan hadis
menimbulkan perbedaan hukum fikih. Adanya dua dalil yang berbeda dan
nampaknya bertentangan dan masing-masing ulama menguatkan satu
hadits yang menurut ulama lain sebenarnya lemah, hal ini juga akan
memicu perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai suatu hadits.

4. Alasan sunnah/hadis menjadi pegangan penting bagi umat Islam


Kerena Hadis atau disebut juga sunnah, adalah perkataan, perbuatan,
ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan
syariat Islam. Hadis dijadikan sumber hukum kedua Islam setelah al-Qur'an.
Sebagai umat islam kita harus berpedoman pada hadis karena Hadis berfungsi
menjelaskan hukum-hukum dalam Al-Qur'an dalam segala bentuknya,
memberi kepastian hukum Islam yang tidak dijelaskan di dalam Al-Qur'an. Al
kepastian tentang hukum yang belum dijelaskan dalam Al-Qur’an. jika tidak
ada hadis maka akan terjadi kesalah -Qur'an memaparkan suatu perkara
secara universal, adapun peran hadis adalah memberi fahaman dalam
melakukan ibadah-ibadah atau hal-hal yang di perintahkan dalam AL-Qur’an.
Contohnya penjelasan nabi Muhammad SAW mengenai hukum
pencurian. “Rasulullah SAW didatangi seseorang yang membawa pencuri,
maka beliau memotong tangan pencuri tersebut dari pergelangan tangan”
Hadist diatas menafsirkan surat Al-maidah ayat 38: “Laki-laki yang mencuri
dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah” -
(QS.Al-Maidah: 38). Dalam Al Quran, Allah memerintahkan hukuman bagi
seorang pencuri dengan memotong tangannya. Ayat ini masih bersifat umum,
kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan batasan bahwa yang dipotong
dari pergelangan tangan.

Anda mungkin juga menyukai