Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

BERHUBUNGAN DENGAN DIARE


MAKALAH INI DISUSUN BERTUJUAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
KULIAH METODOLOGI KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING:

Wahyu Tri Ningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5

1. Adi Prayoga (P27820521001)

2. Anisyah Muflihatun (P27820521007)


3. Denny Eka Prasetyawan (P27820521009)
4. Mamluatun Ni'mah (P27820521027)
5. Meylia ilma muta'adiyah (P27820521029)
6. Nadya Khoirun Nisa (P27820521036)
7. Putri Riza Azuwin (P27820521038)
8. Rahmalia alia farida (P27820521039)
9. Risa Nur Fadila (P27820521041)
10. Sekar Difa Ahwal Respati (P27820521042)
11. Syavira Aulia Mentari (P27820521045)
12. Vellsa Zarohtul Cahyani (P27820521047)
13. Moh. Akmal Inzaki (P27820521049)
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KAMPUS TUBAN 2022/2023
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pemenuhan
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Wahyu Tri Ningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes pada mata kuliah Metodologi Keperawatan. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pemenuhan Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wahyu Tri Ningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes
selaku dosen mata kuliah Metodologi Keperawatan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

 
Tuban, 03 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 1
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 2
1.1 Tujuan 2
1.1 Manfaat 2
BAB 2 : KONSEP DASAR KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT 4

2.1 Anatomi Dan Fisiologi 2


2.2 Definisi 2
2.3 Fungsi Cairan Tubuh 2
2.4 Keseimbangan/Komposisi Cairan Tubuh 2
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Normal Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit 2
2.6 Masalah/Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit 2
BAB 3 : KONSEP DASAR DIARE 4
3.1 Definisi 2
3.2 Etiologi 2
3.3 Patofisiologi 2
3.4 Manifestasi Klinis 2
3.5 Pemeriksaan Penunjang 2
3.6 Penatalaksanaan 2
3.7 Komplikasi 2
3.8 Klasifikasi 2
BAB 4 : ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT 4
4.1 Pengkajian 2
4.2 Diagnosa 2
4.3 Perencanaan 2
4.4 Implementasi 2
4.5 Evaluasi 2
4.6 Pathway 2

iii
BAB 5 : LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “Tn.R” 4

5.1 Pengkajian 2
5.2 Analisa Data 2
5.3 Diagnosa 2
5.4 Perencanaan 2
5.5 Implementasi 2
5.6 Evaluasi 2
BAB 6 : PENUTUP 4

6.1 Kesimpulan 2
6.2 Saran 2
DAFTAR PUSTAKA 4

iv
BAB I
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN “TN.R” KELUHAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT BERHUBUNGAN DENGAN DIARE

KASUS :
Asuhan keperawatan Ny. RK berusia 26 tahun hamil usia 9 bulan, pada tanggal 14 Februari
2022 Ny. RK mersakan kenceng – kenceng di baguan perut sejak pukul 22.00 WIB. Ny. RK
sudah mengeluarkan cairan jernih bercampur darah pada pukul 03.00 WIB.

I. IDENTITAS
Nama   : Ny. RK
Tempat, tanggal lahir/umur : 26 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA                               
Alamat, no telp. : Montong
Suku / bangsa : Jawa                                     
Status pernikahan : Kawin                                    
Agama : Islam
Pekerjaan : Petanii
Diagnosa medis :  -
No. medical record : -                                      
Tanggal masuk : 14 Februari 2022                               
                                           
II. KELUHAN UTAMA:
Pasien merasakan kenceng – kenceng.
III. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan hamil 9 bulan,pada tanggal 14-2-2022 ibu merasa kenceng-kenceng
sejak jam 22.00 WIB, sudah mengeluarkan cairan jernih bercampur darah pada jam
03.00 WIB, ibu merasa bingung karena kenceng-kencengnya tidak mau berhenti.
2. Riwayat kesehatan lalu
Sebelumnya pasien tidak pernah merasakan kenceng – kenceng di perut.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit menular maupun keturunan.

IV. RIWAYAT MENSTRUASI


- Menarche : 13 tahun, siklus : 28 hari, lamanya : 7 hari, Bau : anyir, Warna :
Merah, Dismenorhoe : tidak pernah, Fluor albus : 2 hari sebelum haid
- HPHT : 7-5-2021 TP:19-2-2022

v
- Hamil ini
-
V. RIWAYAT KONTRASEPSI

VI. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

VII. POLA KEGIATAN SEHARI HARI

VIII. DATA PSIKOSOSIAL SPIRITUAL

IX.

X. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Persepsi Sehat - Managemen Kesehatan

2. Pola Nutrisi - Metabolisme


TB : 165 cm BB sebelum sakit : 55 kg BB saat sakit: 53 kg
Kebiasaan di rumah:
 Frekuensi makan: 3 x/hari
 Makan memakai sendok:
terkadang
 Jenis makanan di rumah: makan nasi dengan lauk bervariasi
 Nafsu makan : 1 porsi 3 x sehari
 Minum : (+8 gelas) 2000 cc/hari, Jenis : Air putih
Saat sakit:
 Frekuensi makan: 3x /hari
 Nafsu makan : Menurun (habis 2-3 sendok/hari)
 Minum : (+ 4 gelas) + 1000 cc/hari, Jenis : Air putih
 Keluhan/masalah: Mual dan nafsu makan menurun

3. Pola Eliminasi
- Pola defekasi
Sebelum sakit: pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi padat, berwarna
kuning
Saat sakit: pasien mengatakan BAB 4-5x sehari dengan konsistensi cair, bau khas feces,
berwarna kuning
- Pola eliminasi urine
Sebelum sakit: pasien mengatakan BAK 5-7x perhari, berwarna kuning
Setelah sakit: pasien mengatakan BAK 1-2x perhari, berwarna kuning pekat dan bau
urine khas obat

4. Pola Aktifitas - Latihan


Kebiasaan olah raga:
 Jenis : sebelum sakit pasien dapat berolahraga jalan dan lari,

vi
selama sakit pasien hanya berada di tempat tidur dengan berganti
posisi duduk dan berbaring
 Frekuensi : 2x seminggu
 Aktifitas waktu luang: sebelum sakit pasien mendapat hiburan dengan melihat TV,
membaca koran, berbincang-bincang dengan tetangga sekitar
 Kemampuan aktivitas sehari-hari
Sebelum sakit: pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
Saat sakit: pasien mengatakan perlu bantuan orang lain saat melakukan aktivitas sehari-
hari.
 Kemampuan perawatan diri
Sebelum sakit:
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi V
Berpakaian V
Eliminasi V
Mobilisasi ditempat tidur V
Pindah V
Ambulasi V
Naik tangga V

 Aktifitas selama sakit: selama sakit pasien hanya berada di tempat tidur dengan berganti
posisi duduk dan berbaring, selama sakit pasien dapat informasi dari tim medis.

Saat sakit :
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi V
Berpakaian V
Eliminasi V
Mobilisasi ditempat tidur V
Pindah V
Ambulasi V
Naik tangga V
Ket:
Mandiri : 0
Alat bantu: 1
Bantuan orang lain :2
Bantuan orang lain dan alat: 3
Tergantung/tidak mampu: 4

5. Pola Tidur Istirahat


Kebiasaan tidur di rumah:
 Jumlah jam tidur:
Malam = 8 jam
Siang : 1 jam
Saat sakit/ di rumah sakit:
 Jumlah jam tidur:
Malam = 3-4 jam
Siang : Tidak pernah

vii
6. Pola Kognitif Persepsi
 Pola Kognitif:
Daya ingat jangka pendek : selama sakit klien hanya diam dan lesu tidak banyak bicara.
Daya ingat jangka panjang : sebelum sakit klien dapat berbicara dengan lancar, dapat
melakukan aktivitas secara mandiri
 Pola sensori:
Fungsi Penglihatan : Normal (tidak memakai kacamata)
Fungsi Pendengaran : Normal (tidak memakai alat bantu dengar)
Fungsi Pembau : Normal (dapat mencium dan membedakan bau)
Fungsi Raba : Normal (dapat merasakan rangsangan)
Fungsi Pengecapan : Tidak normal (tidak bisa membedakan rasa)

- Kemampuan mengambil keputusan


Pasien lebih sering mengambil keputusan sendiri karena ia kepala keluarga terkadang
berdiskusi dengan istrinya.

7. Pola Persepsi – Konsep Diri


 Gambaran diri : pasien mengatakan tidak nyaman dengan kondisi saat ini dan ingin
segera pulang dengan kondisi sehat
 Identitas diri : pasien berusia 43 tahun, sudah menikah, berjenis kelamin laki-laki
 Ideal diri : pasien berharap bisa tetap menjadi suami yang baik bagi
istrinya
 Harga diri kooperatif : hubungan pasien dengan perawat dan orang lain disekitarnya
baik
 Peran : pasien di rumah sebagai suami dan kepala rumah tangga yang baik
bagi istrinya dan di lingkungan masyarakat sebagai masyarakat biasa. Untuk masalah
keuangan dapat teratasi karena pasien dan istrinya sama-sama bekerja.

8. Pola Peran - Hubungan


 Hubungan dengan keluarga : pasien mengatakan berhubungan baik dengan keluarga
 Hubungan dengan orang lain : selama sakit pasien mengatakan tidur kurang nyenyak
karena terganggu dengan lingkungan sekitar terlalu gaduh / ramai pada saat jam
kunjung pasien

9. Pola Seksualitas – Reproduksi


- Pasien berjenis kelamin laki-laki
- Pasien mengatakan sudah menikah dan belum memiliki anak
- Pasien tidak mengalami gangguan penyakit kelamin seperti Gonore, Candidiasis,
Sifilis dll.

10. Pola Koping - Toleransi Stres


- Komunikasi dan hubungan yang baik dengan keluarga dan lingkungan masyarakat
- Klien selalu mendapatkan dukungan keluarga disaat sakit dan sehat
- Selama sakit pasien tidak dapat beraktivitas seperti biasanya
- Cara pasien mengatasi stress biasanya dialihkan dengan berolahraga

11. Pola Nilai - Keyakinan

viii
Pasien mengatakan beragama Islam, sebelum sakit pasien menjalankan sholat
5 waktu secara rutin dengan berdiri, selama sakit pasien menjalankan sholat 5 waktu
secara rutin di tempat tidur dengan berbaring.
XI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Penampilan umum klien
 Ekspresi wajah, bicara, mood:
 Berpakaian dan kebersihan umum: Bersih
 Gaya berjalan: sebelum sakit pasien dapat berjalan, selama sakit pasien hanya berada
di tempat tidur dengan berganti posisi duduk dan berbaring.

2. Tanda-tanda vital
- Suhu:
- Nadi:
- Respirasi:
- TD:
3. Sistem pernafasan
 Hidung : bersih tidak ada secret, tidak terpasang oksigen.
 Leher : tidak ada pembesaran tiroid dan vena jugularis, tidak ada rasa nyeri saat
menelan.
 Dada : Pengembangan dada kanan dan kiri sama
 Suara napas tambahan: Tidak ada

4. Sistem kardiovaskuler
 Konjungtiva : normal, berwarna merah muda
 Bibir : kering
 Suara jantung : teratur, tidak ada suara tambahan
 Capillary retilling time: normal
 Edema : tidak ada

5. Sistem perncernaan
 Bibir : Kering
 Mulut : Kering
 Abdomen  :
Bising usus : terdengar peristatik usus 35x/menit,
Perkusi : Timpani
Masa: Tidak ada
Nyeri tekan: Tidak ada
 Kemampuan BAB: Diare

6. Sistem saraf
 Kesadaran : composmentis
 GCS: E = 4 V = 5 M = 6 Nilai total= 15
 Kepala: kepala mesochephal, rambut hitam pendek, tidak berketombe, tidak ada
benjolan di kepala.
 wajah: simetris, bentuk oval, tidak ada pembengkakan
 Pupil mata: Isokor
 Leher : tidak ada pembesaran tiroid dan vena jugularis, tidak ada rasa nyeri saat
menelan

ix
 Refleks (spesifik) : normal

7. Sistem muskuloskeletal
 Kemampuan pergerakan sendi: bebas
 Parase: tidak ada
 Paralise: tidak ada
 Hemiprase: tidak ada
 Ekstremitas atas: tidak ada kelainan
 Ekstremitas bawah: tidak ada kelainan
 Tulang belakang: tidak ada kelainan

8. Sistem integument
Warna kulit: sawo matang Akral: Kering Turgor : Jelek/menurun

9. Sistem perkemihan
 Produksi urin: 200ml/hari, frekuensi berkemih :1-2 x/hari
 Warna: Kuningan
 Bau: Seperti obat
 Kemampuan berkemih: Oliguri

10. Sistem reproduksi


Laki-laki
 Keadaan gland penis : normal
 Testis : normal
 Kebersihan : bersih
 Lainnya, sebutkan : tidak terpasang kateter

11. Sistem immun


 Allergi (cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia)   : tidak ada
 Immunisasi : tidak ada
 Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : tidak ada
 Riwayat transfusi dan reaksinya : tidak ada

XII. TEST DIAGNOSTIK


 Creatinin: 4,1 mg/dl (nilai normal p: 0,7-1,2, w: 0,5-0,9 mg/dl)
 Feces: konsistensi cair, warna kekuningan
XIII. TERAPI
- Diberikan infus 0,9 % sodium chlorida 20 tpm, piralen 2 ml/6L, Ulceranin 2 ml/8 j,
Amoxan 1 gr/8 J, Lasix 2 ml/12 J, tonar 3x1 rendah kalium.

Tanda tangan
Nama terang
.................................

x
5.2 ANALISA DATA
N DATA PROBLEM ETILOGI
O
1. DS : Pasien mengatakan minum air putih habis + 4 Gangguan Out put
gelas (+ 1000 ) / hari Pasien mengatakan diare 4-5 keseimbangan berlebihan
x 1 hari, konsistensi cair, warna kekuningan. cairan dan Ditandai
elektrolit dengan
DO : diare
Suhu: 38 °C
Nadi: 80 x/menit
Respirasi: 22 x/ menit.
TD: 90/80 mm Hg,
Turgor jelek/menurun, kulit kering,Mukosa bibir
kering, Feses konsistensi cair, warna kekuningan

xi
5.3 DIAGNOSA
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put

5.4 PERENCANAAN
NO DIAGNOSIS TUJUAN DAN RENCANA RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA KEPERAWATAN
HASIL
1. Gangguan rasa Tujuan: 1. Kaji status 1. Menunjukkan
nyaman dehidrasi: mata, kehilangan cairan
berhubungan kebutuhan cairan tugor kulit dan berlebihan atau
dengan gangguan dan elektrolit membran mukosa. dehidrasi.
adaptasi kehamilan. terpenuhi setelah
2. Gangguan pola dilakukan tindakan 2. Kaji pemasukan 2. Memberikan
tidur berhubungan keperawatan dan pengeluaran informasi tentang
dengan kurang selama 1 x 24 jam cairan keseimbangan
kontrol tidur. 3. Monitor TTV cairan, fungsi
4. Pemeriksaan ginjal dan kontrol
laboratorium sesuai penyakit usus
program; elektrolit, juga merupakan
kriteria hasil: turgor Hb, Ph, dan pedoman untuk
kulit elastis mukosa albumin. pengganti cairan.
bibir lembab, feses 5. Kolaborasi
konsistensi dengan tim medis 3. Dapat
lembek/padat. dalam pemberian membantu
obat anti diare dan mengevaluasi
antibiotik pernyataan verbal
dan keefektifan
intervensi

4. Untuk
menentukan
kebutuhan
penggantian dan
keefektifan terapi.

5. Untuk
memperbaiki
ketidak
seimbangan
cairan / elektrolit

xii
5.5 IMPLEMENTASI

NO DIAGNOSIS TGL/JAM TINDAKAN PARAF


KEPERAWATAN
1 Gangguan tanggal 3 1) Memantau tanda dan Lalita
keseimbangan 2022/jam gejala dehidrasi.
cairan dan elektrolit 08.00 Respon pasien : kulit
b.d out put tidak kering, lembab,
mukosa bibir lembab

2) Menjelaskan
pentingnya cairan
untuk tubuh, respon
pasien :pasien
memperhatikan
penjelasan dari
pertanyaan,
3) mengobservasi TTV
respon pasien :
- TD 120/180 mmHg,
- N : 84 x/menit,
- S : 37’C,
- R : 24 x/menit.

4) memantau pemasukan
dan keluaran urine.
Respon pasien : pasien
BAK 1-2x ( 200 cc ),
minum + 2 gelas ( 520
cc ),

5) melanjutkan terapi
dokter untuk
memberikan obat
antidiare dan
antibiotik. Respon
pasien: pasien bersedia
disuntik.

xiii
5.6 EVALUASI

NO Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi TTD


keperawatan
1 Tanggal 3 Gangguan S: Pasien mengatakan diare
2022/jam 08.00 keseimbangan 4-5 x/hari, konsistensi Lalita
cairan dan elektrolit cair ,BAK 1-2x/hari
berhubungan
dengan out put
O:
 pasien tampak lemas
 Suhu: 38 °C
 Nadi: 80 x/menit
 Respirasi: 22 x/
menit.
 TD: 90/80 mm Hg,
 Turgor
jelek/menurun, kulit
kering,Mukosa bibir
kering, Feses
konsistensi cair,
warna kekuningan

A: masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
1. Kaji status dehidrasi:
mata, tugor kulit dan
membran mukosa.
2. Kaji pemasukan dan
pengeluaran cairan
3. Monitor TTV
4. Pemeriksaan laboratorium
sesuai program; elektrolit,
Hb, Ph, dan albumin.
5. Kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian obat
anti diare dan antibiotik

xiv
BAB VI
PENUTUP

6.1 KESIMPULAN
Diagnosa yang muncul pada kasus Diare pada Tn.R adalah gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put berlebihan. Gangguan pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tak adekuat. Tindakan yang dapat
terlaksana dengan baik dalam perawatan Tn.R adalah mengobsrvasi keadaan umum pasien,
Memantau tanda dan gejala dehidrasi, Memantau pemasukan dan pengeluaran cairan,
Mengobservasi tanda-tanda vital, Menjelaskan pentingnya cairan untuk tubuh, Melanjutkan
terapi dari dokter untuk obat antidiare dan antibiotic, Menganjurkan pasien untuk makan
sedikit tapi sering, Memberikan diet sesuai dengan kondisi pasien, Anjurkan pasien bersikap
rileks. Tindakan yang kurang dapat terlaksana dengan baik yaitu belum bisa memberikan
lingkungan yang tenang, mengkaji kekurangan cairan / dehidrasi hanya berdasarkan
perkiraan keluarga pasien.

6.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memahami penjelasan di dalamnya
sehingga dapat diterapkan, guna pemaksimalan pemahaman mengenai pemenuhan cairan dan
elektrolit berhubungan dengan diare.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Tarwotoh & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika.
Wilkinson dkk. (2011). Buku Saku Diagnosa Keperawatan: dengan diagnosa NANDA,
Intervensi NIC, Dan Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. Jakarta : ECG.
Doenges. ME. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: ECG
Hidayat, AA. (2016). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika
Muralitharan & Pette. (2015). Dasar_Dasar Patofisiologi Terapan. Jakarta: Bumi Medika.
Nanda Diagnosis Keperawatan. 2017. Definisi & klasifikasi. Edisi 10. Indonesia.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Prastowo, Finisia Andi. 2009. Asuhan Keperawatan pada Tn.S dengan Gangguan Sistem
Pencernaan Diare di Bangsal Melati RSUD Sragen. Karya Ilmiah (Diploma).
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 41 hal.

xvi

Anda mungkin juga menyukai