LATIHAN MEMBACA EKG

Nama : Miftakul Janah

Tanggal : 3 Januari 2023
1.

Irama regular, HR 75x/mnt, Gelombang P ada, PR interval 0,20 detik QRS

Durasi sempit, Kesan sinus rythme
2.

Irama regular, HR 44x/mnt, Gelombang P ada, PR interval 0,20 detik, QRS

Durasi sempit, Kesan sinus bradikardi
3.

Irama regular, HR 150x/mnt, Gelombang P ada, PR interval 0,12 detik, QRS

Durasi sempit, Kesan sinus takikardi
4.

Irama ireguler, HR 50-75x/mnt, Gelombang P ada, PR interval 0,12 detik, QRS

Durasi sempit, Kesan sinus aritmia
5.

Irama reguler, HR 85x/mnt, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS

Durasi sempit, Kesan sinus arrest
6.

Irama regular, HR 100x/mnt, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS

Durasi sempit, Kesan sinus blok
7.

Irama ireguler, HR 60-100x/mnt, Gelombang P keriting, PR interval tidak dapat dinilai, QRS
Durasi sempit, Kesan atrial fibrilasi normo ventrikel respon
8.

Irama ireguler, HR 70x.mnt, Gelombang P banyak, PR interval tidak dapat dinilai, QRS
Durasi sempit, Kesan atrial flutter
9.

Irama ireguler, HR 120x/mnt, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS

Durasi sempit, Kesan atrial ekstrasistole

10.

Irama ireguler, HR diatas 150x/mnt, Gelombang P lebih dari 1, PR interval tidak dapat dinilai,
QRS Durasi sempit, Kesan atrial ekstrasistole
11.

Irama regular, HR > 150x/mnt, Gelombang P tidak ada, PR interval tidak dapat dinilai, QRS
Durasi sempit, Kesan supra ventrikel takikardi
12.

Irama ireguler, HR 60x/mnt, Gelombang P ada, PR interval memanjang konstan, QRS

Durasi sempit, Kesan AV Blok derajat 1
13.

Irama ireguler, HR 70x/mnt, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS

Durasi sempit, Kesan AV blok derajat 2 tipe 2
14.

Irama HR ireguler, Gelombang P ada, PR interval memanjang tidak konstan, QRS

Durasi sempit, Kesan AV blok derajat 2 tipe 1
15.

Irama ireguler, HR 50x/mnt, Gelombang P tidak ada, PR interval (-), QRS

Durasi sempit, Kesan junctional rythme
16.

Irama regular, HR >100x/mnt, Gelombang P tidak ada,PR interval (-). QRS

Durasi sempit, Kesan junctional accelerate
17.

Irama regular, HR 120x/mnt, Gelombang P tidak ada, PR interval (-), QRS

Durasi sempit, Kesan junctional tachicardia
18.

Irama regular, HR 40x/mnt, Gelombang P tidak ada, PR interval (-), QRS

Durasi lebar, Kesan idioventrikuler
19.

Irama regular, HR 85x/mnt, Gelombang P tidak ada, PR interval (-), QRS

Durasi lebar, Kesan accelerated idioventrikuler
20.

Irama regular, HR 44x/mnt, Gelombang P ada, tidak ada koordinasi, PR interval normal, QRS
Durasi sempit, Kesan TAVB (Av blok derajat 3)
21.

Irama regular, HR 100x/mnt, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS

Durasi lebar, Kesan VES bigemini

22.

Irama ireguler, HR 60x/mnt, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS

Durasi lebar, Kesan VES couplet
23.

Irama regular, HR 73x/mnt, normo axis, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS Durasi
lebar, Kesan sinus rythme dengan LBBB

24.

Irama regular, HR tidak bisa dihitung, axis LAD, Gelombang P ada, PR interval
Normal, QRS Durasi sempit Kesan sinus ST elevasi inferior dan ST depresi anterolateral
25.

Irama regular, HR >100x/mnt, axis normal, Gelombang P tidak ada, PR interval (-), QRS
Durasi sempit, Kesan SVT

26.

Irama regular, HR 60x/mnt, axis RAD, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS Durasi
sempit, terbalik, Kesan dextrocardia
27.

Irama regular, HR 60x/mnt, axis LAD, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS Durasi
sempit, ada R’ di V2, V3, Kesan sinus rythme dengan RBBB incomplete
28.

Irama regular, HR 150x/mnt, axis normal.Gelombang P ada, PR interval

Normal, QRS Durasi lebar, Kesan sinus takikardi dengan LBBB complete
29.

Irama sinus rythme, HR 60x/mnt, axis normo, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS
Durasi sempit, Kesan sinus rythme dengan STEMI anterolateral
30.

Irama regular, HR 100x/mnt, axis LAD, Gelombang P ada, PR interval normal, QRS Durasi
sempit,Kesan normo sinus rythmr dengan STEMI inferior dan curiga di posterior

Tugas tambahan:
Kenapa bisa muncul VES di EKG?

Jawaban:
VES bisa muncul jika ada gangguan hormon tiroid, ketidakseimbangan elektrolit dalam darah,
gangguan pada otot jantung, hipertensi, efek obat tertentu (digoksin), efek kafein dan nikotin
yang dikonsumsi.