Disusun Oleh :
RENI DWIYANTI
( 1908203 )
SEMARANG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN PRE EKLAMSI
A. Pengertian.
Pengertian Preeklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada ibu hamil dengan usia
kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan di tandai dengan meningkatnya tekanan
darah menjadi 140/90 mmHg. (Sitomorang, dkk 2016) Preeklamsia merupakan hipertensi
yang timbul setelah 20 minggu kehamilan (Praworihadrjo, 2009). Preeklampsia adalah
hipertensi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah
umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam (Nugroho,
2012).
B. Penyebab/ faktor predisposisi.
Sampai saat ini terjadinya preeklampsia belum diketahui penyebabnya, tetapi ada yang
menyatakan bahwa preeklampsia dapat terjadi pada kelompok tertentu diantaranya yaitu
ibu yang mempunyai faktor penyabab dari dalam diri seperti umur karena bertambahnya
usia juga lebih rentan untuk terjadinya peningkatan hipertensi kronis dan menghadapi
risiko lebih besar untuk menderita hipertensi karena kehamilan, riwayat melahirkan,
keturunan, riwayat kehamilan, riwayat preeklampsia (Sitomorang dkk, 2016). Penyebab
pasti preeklampsia masih belum diketahui secara pasti. Menurut Angsar (2009) beberapa
faktor risiko terjadinya preeklampsia meliputi riwayat keluarga pernah
preeklampsia/eklampsia, riwayat preeklampsia sebelumnya, umur ibu yang ekstrim (35
tahun), riwayat preeklampsia dalam keluarga, kehamilan kembar, hipertensi kronik.
C. Klasifikasi.
Preeklamsi merupakan kumpulan dari gejala-gejala kehamilan yang di tandai dengan
hipertensi dan odem (Kusnarman, 2014) . Gambaran klinik preeklampsia mulai dengan
kenaikan berat badan diikuti edema kaki atau tangan, kenaikan tekanan darah, dan
terakhir terjadi proteinuria (Saraswati, 2016 ). Tanda gelaja yang biasa di temukan pada
preeklamsi biasanya yaitu sakit kepala hebat. Sakit di ulu hati karena regangan selaput
hati oleh perdarahan atau edema atau sakit karena perubahan pada lambung dan
gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan kadang-kadang pasien
buta. Gangguan ini disebabkan penyempitan pembuluh darah dan edema (Wibowo, dkk
2015).
Preeklampsia dibedakan menjadi dua yaitu preeklampsia ringan dan preeklampsia
berat dengan kriteria sebagai berikut: Menurut Icemi dan Wahyu (2013) yang pertama
Hipertensi gestasional, Hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau
kehamilan dengam tanda-tanda preeklamsia namun tanpa proteinuria. TD sistolik ≥140
mmHg atau TD diastolik ≥90 mmHg ditemukan pertama kali sewaktu hamil dan
memiliki gejala atau tanda lain preeklamsia seperti dispepsia atau trombositopenia.
Kedua, Sindrom preeklamsia dan eklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20
minggu kehamilan disertai proteinuria, sedangkan eklamsia merupakan preeklamsia yang
disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma. TD sistolik ≥140 mmHg atau TD diastolik
≥90mmHg dengan proteinuria ≥300 mg/24 jam. Ketiga, hipertensi kronik dengan
superimposed preeklamsia Preeklamsia yang terjadi pada ibu hamil yang telah menderita
hipertensi sebelum hamil. Keempat, Hipertensi kronik Hipertensi (tekanan darah lebih
dari 140/90 mmHg) yang telah didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi
yang timbul sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu.
D. Patofisiologi/ pathways.
Teori lain yang lebih masuk akal adalah bahwa preeklampsia merupakan akibat dari
keadaan imun atau alergi pada ibu. Selain itu terdapat bukti bahwa preeklampsi diawali
oleh insufisiensi suplai darah ke plasenta, yang mengakibatkan pelepasan substansi
plasenta sehingga menyebabkan disfungsi endotel vascular ibu yang luas (Hutabarat dkk,
2016)
E. Pengkajian keperawatan.
Pengkajian adalah pengumpulan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan (Purba, 2019)
Proses pengumpulan data dimulai dengan mengkaji datademografi, dilanjutkan dengan
pengkajian data stimuli umum, lalu pengkajian tahap pertama atau First Level
Assesmentyang meliputi fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan atau
interdependensi, kemudian pengkajian tahap kedua atau Second Level Assesmentyang
meliputi stimulus fokal, kontekstual dan residual. Pengkajian stimulus menitikberatkan
pada faktor penyebab dan faktor pendukung munculnya perilaku respon yang tidak
efektif (Hidayati, 2014).
1) Data Demografi Mengkaji identitas klien dan pasangan klien yang meliputi :
Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Status Perkawina, Pernikahan, Lama
Pernikahan, Agama, Suku, No. Rekam Medis, Sumber Informasi dan tanggal
dilakukan pengkajian.
2) Stimuli UmumPada tahap ini selain Alasan masuk rumah sakit, Riwayat penyakit
ibu sekarang dan Riwayat penyakit yang lalu perlu dikaji, apakah ibu ada
menderita penyakit akut dan kronis. Pada riwayat penyakit keluarga hal yang
perlu dikaji adalah jenis penyakit keturunan serta penyakit penyakit menular
lainnya yang pernah diderita keluarga. Selanjutnya Riwayat Obsterti dan
Gynecologi ibu yang perlu dikaji adalah segala hal yang berhubungan dengan
riwayat menstruasi ibu termasuk menarche. Dilanjutkan dengan pengkajian
terhadap riwayat ANC, Status obstetric ibu, Riwayat persalinan yang lalu,
Riwayatperkawinan serta Riwayat pemakaian alat kontrasepsi.
3) First Level Assessmenta.
a. Pengkajian fungsi fisiologisPengkajian berhubungan dengan struktur dan
fungsi tubuh, mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang
harus dipenuhi untuk mempertahankanintegritas, terdisir dari 5 kebutuhan
fisiologis dasar dan 4 kebutuhan fisiologis kompleks. Kesembilan
kebutuhan fisiologis tersebut adalah : Oksigenasi, Nutrisi, Eliminasi,
Aktifitas dan istirahat, Keamanan, Sensori, Cairan dan elektrolit, Fungsi
neurologis, Fungsi endokrin.
b. Pengkajian konsep diriBeberapa hal yang dapat mempengaruhi konsep diri
pasien adalah dampak penyakit, perubahan akan memberi dampak pada
gambaran diri, ideal diri, moral, etik dan spiritual pasien. Pengkajian
difokuskan pada bagaiman penerimaan pasien terhadap penyakit, terapi
yang dijalani, harapan pasien dan penatalaksanaan selanjutnya serta nilai
yang diyakini terkait dengan penyakit dan terapinya.
c.Pengkajian fungsi peranFungsi peran berkaitan dengan pola-pola interaksi
seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, bagaimana peran klien
dalam keluarga, adakah energy dan waktu pasien melakukan aktifitas
dirumah, apakah pasien mempunyai pekerjaan tetap, bagaimanan dampak
penyakit saat ini terhadap peran klien, termasuk peran kliendalam
masyarakat.
d.Pengkajian interdependensiPengkajian menggambarkantentang
ketergantungan atau hubungan klien dengan orang terdekat, siapakah orang
yang paling bermakna dalam kehidupannya, sikap memberi dan menerima
terhadap kebutuhan dan aktifitas kemasyarakatan. Kepuasan dan kasih
sayang untuk mencapai integritas suatu hubungan serta keseimbangan antara
ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk
dirinya.Perlu juga dikaji bagaimana pasien memenuhi kebutuhan
interdependensi dalam keterbatasan dan perubahan status kesehatan yang
dialami.
4) Second Level Assesment.
Pada tahap ini termasuk pengkajan stimuli yang signifikan terhadap perubahan
perilaku seseorang.
F. Diagnosa Keperawatan.
Diagnosakeperawatan yang muncul pada kasus preeklampsisebagai berikut:
1) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (D.0003).
2) Nyeri akut b.d adgen pencedera fisiologis (D.0077).
3) Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih (D.0040).
4) Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif (D.0142).
5) Menyusui tidak efektif b.d payudara bengkak (D.0029).
6) Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran keluarga (D.0120)
7) Resiko gangguan perlekatan d.d ketidakmampuan orangtua memenuhi kebutuhan bayi
(D.0127).
A. PENGKAJIAN
Keluhan:
Pasien mengatakan keluar bercak darah dan lendir dari jalan lahir, kepala pusing dan berkunang-
kunagsejak 2 hari terakhir,kaki mulai terasa berat sejak 1 Bulan terakhir dan semakin lama
bengkak semakin besar.
Pasien mengatakan sebelum datang ke Poli klinik Obgyn kepala terasa pusing dan berkunang-
kunang sejak 2 hari yang lalu, Kaki mulai terasa berat sejak 1 bulan terakhir dan semakin lama
bengkak semakin besar. TD: 160/100 mmHg, RR: 20x/mnt, ketuban belum keluar dan belum ada
tanda-tanda persalinan, usia kehamilan 33+3 Minggu. Pasien dibawa ke ruang edelweis untuk
dilakukan perawatan
Pasien mengatakan belum pernah mengalami yang diderita pada saat ini.
Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menurun seperti Diabetes
Melitus , Hipertensi serta penyakit yang menular seperti TBC, Hepatitis, dan HIV.
Kepala pusing dan berkunang-kunang, Kaki terasa berat , Bengkak semakin besar
Kehamilan yang sudah masuk trimester 3 ini, Aktifitas sehari-hari agak terbatas
3. Harapan apa yang ibu inginkan selama masa kehamilan?
Selama masa kehamialn mudah mudahan selalu diberikan kesehatan dan kelancaran
sampai melahirkan dengan selamat.
Suami
6. Dengan kunjungan ibu keklinik, dampak apa yang terjadi dalam keluarga?
10. Apakah ibu memelihara kucing? Siapa yang membersihkan kotoran kucingnya
a. Ketidaknyamanan
4) Apakah yang ibu inginkan dari perawat untuk menhilangkan rasa tidak
nyaman tersebut?
Pasien mengatakan agar perawat memberi obat, agar rasa tidak nyamannya
hilang.
1) Bagaimana kebiasaan tidur ibu sebelum hamil ? Jelaskan waktu, lama, posisi?
Pasien mengatakan tidur malam kurang lebih 5-6 jam,siang kurang lebih 1 jam
dengan posisi miring
Pasien mengatakan selama hamil besar ini tidur kurang nyenyak karena sering
bangun kencing,
c. Hygiene prenatal
Tidak ada
b. BAK
B. Riwayat Obstetri
Ggn Cara Masalah
Kelahi Penolong Masala Masala Keadaa
Kehamila Persalin Persalina
Persalinan h Nifas h Bayi n Anak
ra n ke n an n
_ _ _ _ _ _ _ _
C. Riwayat Menstruasi
1. Menarche usia 12 tahun
2. Siklus menstruasi 28 hari, lama menstruasi 5-6 hari.
3. Adakah keluhan nyeri haid, jika ya bagaimana cara mengatasinya nyeri haid iya, jika sakit
sekali minum obat penghilsng rasa sakit haid.
4. Banyaknya (berapa kali ganti softeks penuh ? 3-5 x sehari
D. Keluarga berencana
1. Berapa anak yang direncanakan ? pingin punya anak 2 saja cukup
2. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan ? Belum pernah mengguanakan alat
kontrasepsi
3. Adakah gangguan masalah dengan kontrasepsi tersebut ? Bila ada bagaimana cara
mengatasinya . tidak ada Gangguan
P : suara sonor,
A : suara nafas vesikuler,suara ronchi -/-,
wheezing -/-
Kardio :
I : ictus cordis tidak tampak
P : tidak teraba ictus cordis
P : suara redup, nyeri ketuk tidak ada
A : S1 S2 tidak ada suara gallop, tidak ada murmur
7. Abdomen
Pemeriksaan Leopold 1: Teraba bulat keras TFU : 29 cm
Pemeriksaan leopold 11: teraba bagian keras panjang (punggung) pada daerah kanan ibu,
sebelah kiri teraba benda kecil-kecil
10. Estrimitastal :
a.Ekstrimitas superior (tangan)
Dextra (kanan) : oedema tidak ada, Akral hangat,cappilary refile time? < 2
detik kekuatan otot, 5
Sinistra (kiri) : oedema tidak ada,Akral hangat, cappilary refile time<2 detik
kekuatan otot 5
b.Ekstrimitas inferior (kaki)
Dextra (kanan) : oedema +, Akral hangat, cappilary refile time < 2 detik,
kekuatan otot 4
Sinistra (kiri) : oedema +, Akral hangat, cappilary refile
time < 2 detik kekuatan otot
F. Pemeriksaan Penunjang :
1. Hari/ tanggal : Senin,4 Januari 2021
SGOT <31U/l
SGPT 20 <34 U/l
Urea 15 17- 43 mg/dl
Creatinin 30 0,6- 1,1 mg/ dl
0.9
4 Januari 2021
11,5- 16,5 gr/ dL
HGB
10,6 gr/ dL 4-5
RBC
4,03 (10^ 6/ UL) 37-45
HCT
30,7% 82- 92
MCV
72,6 (fL) 27- 31
MCH
22,2 (Pg) 32- 37
MCHC
30,6 (g/ dL) 35- 47
RDW- SD
46,6 (fL) 11,5- 14,5
RDW- CV
18,6+ (%) 4,3- 10,8
WBC EO
13,74 (10^ 3/ UL) 1,0 – 3,0
% BASO
0,1% 0- 2
% NEUT
0,3% 50- 70
%
89,7% 18- 42
LYMPH%
3,9%
MONO% 6,0 % 2– 11
EO# BASO#
0,01 (10^ 3/ uL)
NEUT#
0,04 (10^ 3/ uL)
LYMPH#
MONO# 12,32+ (10^ 3/ uL)
Hemoglobin
12,8 gr/ dL 11- 16
Leukosit
Hematokrit 11.700 4000-10000
32% 37- 54 %
Trombosit
257.000 150000- 400000
TANGGAL
No. NAMA OBAT DOSIS INDIKASI
2. Isikan dosis obat secara lengkap (berapa mg, berapa kali sehari)
3. Beri tanda centang pada masing – masing tanggal setiap pemberian obat
4. Indikasi obat : kegunaan / fungsi obat (contoh : analgesik/ anti piretik/anti hipertensi/ anti
emetik/ multivitamin/ dll)
H. Tanda - tanda Vital
4 Januari 2021
2 SUHU 370C
3 NADI 88 x /Mnt
4 PERNAPASAN 20 x/ Mnt
1.860
I. Pengkajian Psikososial
1. Bagaimana penerimaan ibu terhadap kehamilan ?sangat senang akan mempunyai anak.
2. Bagaimana dukungan keluarga terhadap kehamilan ? keluarga sangat bangga akan memiliki
keturunan
3. Apa upaya dalam meningkatkan ikatan antara ibu, ayah, sibling dengan bayi? merawat
anaknya dengan sepenuh hati
4. Bagaimana upaya keluarga dalam menyiapkan kebutuhan terhadap kehamilan dan persalinan?
menyiapkan segala kebutuhan saat hamil dan persalinan anaknya
J. Kesimpulan
a. Resiko perfusi cerebral tidak efektif b/d Hipertensi yang ditandai dengan klien mengatakan
pusing
b. Resiko cedera pada janin berhubungan dengan Penyakit penyerta : hipertensi.
c. Ansietas berhubungan dengan Kekawatiran mengalami kegagalan
3. mempertahankan posisi
DS: -
kepala dan leher netral
DO: posisi supinasi
2.Monitor penurunan
DS: -
tingkat kesadaran
DO: Pasien masih merespon
setiap perawat bertanya
GCS : E:4 V : 5 M: 6
3.Pertahankan posisi
DS : Pasien mengatakan tidur
kepala dan leher netral terlentang miring ke kiri lebih
nyaman
DS: -
2.Monitor penurunan
DO : GCS : 15
tingkat kesadaran
DS: -
4. Monitor tanda dan
DO : Pasien tidak kejang
gejala peningkatan
TIK ( Mis: tekanan
darah meningkat)
sebelumnya di klinik
DO:-
d. Memeriksa denyut DS:
jantung janin selama 1 DO DJJ: 140
menit
e. Memonitor tanda – tanda DS:-
vital ibu
DO: TD: 150/90
N: 86 x/menit
DS:
c. melakukan manuver
DO:
leopold untuk
Pemeriksaan Leopold I :
menentukan posisi janin
teraba bulat keras TFU: 29 cm
Pemeriksaan Leopold II :
teraba bagian keras panjang
(punggung) pada daerah
kanan ibu, sebelah kiri teraba
benda kecil-kecil
Pemeriksaan Leopold III:
teraba bulat lunak
Pemeriksaan Leopold IV:
belum masuk PAP
E. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI &
DIAGNOSA KEPERAWATAN RESPON PERKEMBANGAN TTD
TANGGAL
1 2 3 4
7-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S :pasien mengatakan pusing Reni
08.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan berkurang
klien mengatakan pusing
O : KU: cukup, tidak gelisah
Kesadaran Compos mentis
TD: 150/100
mmHg N: 90
x/menit
A : masalah blm teratasai
P : lanjutkan intervensi
01-12-2020 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S : Pasien mengatakan pusing Endang
09.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan berkurang
klien mengatakan pusing
O: Ku baik, Kesadaran Compos mentis
T : 145/100mmHg N : 89x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
A : Masalagh teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
7-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S: pasien mengatakan tidak pusing reni
09.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan O: Ku baik,GCS : 15 T: 140/90 N:
klien mengatakan pusing
89x/mnt
S: masalah teratasi
P : Pertahankan Tekanan Darah Pasien
tetap Normal