Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN

MATERNITAS PADA Ny. A. G1P0A0, HAMIL 33+3 MINGGU


DENGAN PRE EKLAMSI BERAT DAN HIPERTIROID

Disusun Oleh :
RENI DWIYANTI

( 1908203 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2021
LAPORAN PENDAHULUAN PRE EKLAMSI

A. Pengertian.
Pengertian Preeklampsia adalah hipertensi yang terjadi pada ibu hamil dengan usia
kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan di tandai dengan meningkatnya tekanan
darah menjadi 140/90 mmHg. (Sitomorang, dkk 2016) Preeklamsia merupakan hipertensi
yang timbul setelah 20 minggu kehamilan (Praworihadrjo, 2009). Preeklampsia adalah
hipertensi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah
umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam (Nugroho,
2012).
B. Penyebab/ faktor predisposisi.
Sampai saat ini terjadinya preeklampsia belum diketahui penyebabnya, tetapi ada yang
menyatakan bahwa preeklampsia dapat terjadi pada kelompok tertentu diantaranya yaitu
ibu yang mempunyai faktor penyabab dari dalam diri seperti umur karena bertambahnya
usia juga lebih rentan untuk terjadinya peningkatan hipertensi kronis dan menghadapi
risiko lebih besar untuk menderita hipertensi karena kehamilan, riwayat melahirkan,
keturunan, riwayat kehamilan, riwayat preeklampsia (Sitomorang dkk, 2016). Penyebab
pasti preeklampsia masih belum diketahui secara pasti. Menurut Angsar (2009) beberapa
faktor risiko terjadinya preeklampsia meliputi riwayat keluarga pernah
preeklampsia/eklampsia, riwayat preeklampsia sebelumnya, umur ibu yang ekstrim (35
tahun), riwayat preeklampsia dalam keluarga, kehamilan kembar, hipertensi kronik.
C. Klasifikasi.
Preeklamsi merupakan kumpulan dari gejala-gejala kehamilan yang di tandai dengan
hipertensi dan odem (Kusnarman, 2014) . Gambaran klinik preeklampsia mulai dengan
kenaikan berat badan diikuti edema kaki atau tangan, kenaikan tekanan darah, dan
terakhir terjadi proteinuria (Saraswati, 2016 ). Tanda gelaja yang biasa di temukan pada
preeklamsi biasanya yaitu sakit kepala hebat. Sakit di ulu hati karena regangan selaput
hati oleh perdarahan atau edema atau sakit karena perubahan pada lambung dan
gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan kadang-kadang pasien
buta. Gangguan ini disebabkan penyempitan pembuluh darah dan edema (Wibowo, dkk
2015).
Preeklampsia dibedakan menjadi dua yaitu preeklampsia ringan dan preeklampsia

berat dengan kriteria sebagai berikut: Menurut Icemi dan Wahyu (2013) yang pertama
Hipertensi gestasional, Hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau
kehamilan dengam tanda-tanda preeklamsia namun tanpa proteinuria. TD sistolik ≥140
mmHg atau TD diastolik ≥90 mmHg ditemukan pertama kali sewaktu hamil dan
memiliki gejala atau tanda lain preeklamsia seperti dispepsia atau trombositopenia.
Kedua, Sindrom preeklamsia dan eklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20
minggu kehamilan disertai proteinuria, sedangkan eklamsia merupakan preeklamsia yang
disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma. TD sistolik ≥140 mmHg atau TD diastolik
≥90mmHg dengan proteinuria ≥300 mg/24 jam. Ketiga, hipertensi kronik dengan
superimposed preeklamsia Preeklamsia yang terjadi pada ibu hamil yang telah menderita
hipertensi sebelum hamil. Keempat, Hipertensi kronik Hipertensi (tekanan darah lebih
dari 140/90 mmHg) yang telah didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi
yang timbul sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu.

D. Patofisiologi/ pathways.
Teori lain yang lebih masuk akal adalah bahwa preeklampsia merupakan akibat dari
keadaan imun atau alergi pada ibu. Selain itu terdapat bukti bahwa preeklampsi diawali
oleh insufisiensi suplai darah ke plasenta, yang mengakibatkan pelepasan substansi
plasenta sehingga menyebabkan disfungsi endotel vascular ibu yang luas (Hutabarat dkk,
2016)

E. Pengkajian keperawatan.
Pengkajian adalah pengumpulan data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis sehingga masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spiritual dapat ditentukan (Purba, 2019)
Proses pengumpulan data dimulai dengan mengkaji datademografi, dilanjutkan dengan
pengkajian data stimuli umum, lalu pengkajian tahap pertama atau First Level
Assesmentyang meliputi fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan atau
interdependensi, kemudian pengkajian tahap kedua atau Second Level Assesmentyang
meliputi stimulus fokal, kontekstual dan residual. Pengkajian stimulus menitikberatkan
pada faktor penyebab dan faktor pendukung munculnya perilaku respon yang tidak
efektif (Hidayati, 2014).
1) Data Demografi Mengkaji identitas klien dan pasangan klien yang meliputi :
Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Status Perkawina, Pernikahan, Lama
Pernikahan, Agama, Suku, No. Rekam Medis, Sumber Informasi dan tanggal
dilakukan pengkajian.
2) Stimuli UmumPada tahap ini selain Alasan masuk rumah sakit, Riwayat penyakit
ibu sekarang dan Riwayat penyakit yang lalu perlu dikaji, apakah ibu ada
menderita penyakit akut dan kronis. Pada riwayat penyakit keluarga hal yang
perlu dikaji adalah jenis penyakit keturunan serta penyakit penyakit menular
lainnya yang pernah diderita keluarga. Selanjutnya Riwayat Obsterti dan
Gynecologi ibu yang perlu dikaji adalah segala hal yang berhubungan dengan
riwayat menstruasi ibu termasuk menarche. Dilanjutkan dengan pengkajian
terhadap riwayat ANC, Status obstetric ibu, Riwayat persalinan yang lalu,
Riwayatperkawinan serta Riwayat pemakaian alat kontrasepsi.
3) First Level Assessmenta.
a. Pengkajian fungsi fisiologisPengkajian berhubungan dengan struktur dan
fungsi tubuh, mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang
harus dipenuhi untuk mempertahankanintegritas, terdisir dari 5 kebutuhan
fisiologis dasar dan 4 kebutuhan fisiologis kompleks. Kesembilan
kebutuhan fisiologis tersebut adalah : Oksigenasi, Nutrisi, Eliminasi,
Aktifitas dan istirahat, Keamanan, Sensori, Cairan dan elektrolit, Fungsi
neurologis, Fungsi endokrin.
b. Pengkajian konsep diriBeberapa hal yang dapat mempengaruhi konsep diri
pasien adalah dampak penyakit, perubahan akan memberi dampak pada
gambaran diri, ideal diri, moral, etik dan spiritual pasien. Pengkajian
difokuskan pada bagaiman penerimaan pasien terhadap penyakit, terapi
yang dijalani, harapan pasien dan penatalaksanaan selanjutnya serta nilai
yang diyakini terkait dengan penyakit dan terapinya.
c.Pengkajian fungsi peranFungsi peran berkaitan dengan pola-pola interaksi
seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, bagaimana peran klien
dalam keluarga, adakah energy dan waktu pasien melakukan aktifitas
dirumah, apakah pasien mempunyai pekerjaan tetap, bagaimanan dampak
penyakit saat ini terhadap peran klien, termasuk peran kliendalam
masyarakat.
d.Pengkajian interdependensiPengkajian menggambarkantentang
ketergantungan atau hubungan klien dengan orang terdekat, siapakah orang
yang paling bermakna dalam kehidupannya, sikap memberi dan menerima
terhadap kebutuhan dan aktifitas kemasyarakatan. Kepuasan dan kasih
sayang untuk mencapai integritas suatu hubungan serta keseimbangan antara
ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk
dirinya.Perlu juga dikaji bagaimana pasien memenuhi kebutuhan
interdependensi dalam keterbatasan dan perubahan status kesehatan yang
dialami.
4) Second Level Assesment.
Pada tahap ini termasuk pengkajan stimuli yang signifikan terhadap perubahan
perilaku seseorang.

F. Diagnosa Keperawatan.
Diagnosakeperawatan yang muncul pada kasus preeklampsisebagai berikut:
1) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (D.0003).
2) Nyeri akut b.d adgen pencedera fisiologis (D.0077).
3) Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih (D.0040).
4) Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif (D.0142).
5) Menyusui tidak efektif b.d payudara bengkak (D.0029).
6) Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran keluarga (D.0120)
7) Resiko gangguan perlekatan d.d ketidakmampuan orangtua memenuhi kebutuhan bayi
(D.0127).

G. Rencana tindakan keperawatan.


Berikut Intervensi yang dapat dilakukan sesuai standar intervensi keperawatan Indonesia:
1) Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (D.0003)
a.Tujuan umum: Setelah dilakukan intervensikeperawatan selama waktu tertentu
diharapkan pertukaran gas meningkatb.Kriteria hasil:
a) Pasien melaporkan keluhan sesak berkurang.
b) Tidak terdenga bunyi nafas tambahan.
c) Tanda –tanda vital dalam batas normalc.Intervensi ( Dukungan Ventilasi ):
a) Observasi
(1) Identifikasi adanya kelelahan otot bantu nafas.
(2) Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernafasan.
(3) Monitor status respirasi dan oksigenisasi.
b) Terapeutik
(1) Pertahankan kepatenan jalan nafas.
(2) Berikan posisi semi fowler atau fowler.
(3)Fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin.
(4)Berikan oksigenisasi sesuai kebutuhan.
c)Edukasi
(1)Ajarkan melakukan tehnik relaksasi nafas dalam
(2)Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
2)Nyeri akut b.d adgen pencedera fisiologis (D.0077).
a.Tujuan umum: Setelah dilakukan intervensikeperawatan selama waktu tertentu
diharapkan tingkat nyeri berkurang.
b.Kriteria hasil:
a) Pasien melaporkan keluhan nyeri berkurang
b)Keluhan nyeri meringis menurun
c)Pasien menunjukkan sikap protektif menurun.
d)Pasien tidak tampak gelisah.
c.Intervensi ( Manajemen Nyari )
a)Observasi
(1)Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, intensitas nyeri.
(2)Identifikasi skala nyeri.
(3)Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.
(4)Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri.
(5)Monitor keberhasilanterapi komplementer yang sudah diberikan.
b)Terapeutik
(1)Berikan tehnik norfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(2)Fasilitasi istirahat dan tidur
c)Edukasi
(1)Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri.
(2)Jelaskan strategi meredakan nyeri
(3)Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
(4)Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengutangi nyeri.
d)KolaborasiKolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
3)Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih (D.0040)
a.Tujuan Umum : Setelah dilakukan intervensikeperawatan selama waktu tertentu
diharapkan eliminasi urine pasien membaik.
b.Kriteria Hasil:
a)Pasien melaporkan sensasi berkemihnya meningkat.
b)Pasien melaporkan dapat berkemih dengan tuntas.
c)Tidak ada tandan –tanda distensi kadnung kemih.
c.Intervensi ( Manajemen Eliminasi Urine):
a)Observasi Monitor eliminasi urine (Frekuensi, konsistensi, volume dan
warna).
b)Terapeutik
(1)Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
(2)Ambil sampe urine tenga ( Midstream ).
c)Edukasi
(1)Identifikasi tanda dan gejala infeksi saluran kemih.
(2)Ajarkan mengambil spesimen urine midstream.
4)Resiko infeksi d.d efek prosedur invasif (D.0142).
a.Tujuan Umum : Setelah dilakukan intrevensikeperawatan selama waktu tertentu
diharapkan tingkat infeksi menurun.
b.Kriteria Hasil:
a)Tidak ada tandan –tanda infeksi ( Demam, Nyeri, Kemerahan dan
Bengkak).
b)Kadar sel darah putih membaik.
c.Intervensi ( Pencegahan Infeksi)
a)Observasi Monitor tanda dan gejalan infeksi lokal dan sistemik.
b)Terapeutik
(1)Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien.
(2)Pertahankan tehnik aseptik pada psien beresiko tinggi.
c)Edukasi
(1)Jelaskan tanda dan gejala infeksi
(2)Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar.
(3)Ajarkan cara memeriksa kondisi luka post operasi.
(4)Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Nama pasien : Ny. A Nama Mahasiswa : Reni Dwiyanti

Alamat : Kalilangseh Tanggal pengkajian : 4 Januari 2021

Umur : 22 Tahun Status Obstetri: G1P0A0

Pekerjaan : IRT HPHT: 8 April 2020

Agama : Islam Suku /Bangsa: Jawa /Indonesia

Keluhan:

Pasien mengatakan keluar bercak darah dan lendir dari jalan lahir, kepala pusing dan berkunang-
kunagsejak 2 hari terakhir,kaki mulai terasa berat sejak 1 Bulan terakhir dan semakin lama
bengkak semakin besar.

Riwayat Kesehatan sekarang:

Pasien mengatakan sebelum datang ke Poli klinik Obgyn kepala terasa pusing dan berkunang-
kunang sejak 2 hari yang lalu, Kaki mulai terasa berat sejak 1 bulan terakhir dan semakin lama
bengkak semakin besar. TD: 160/100 mmHg, RR: 20x/mnt, ketuban belum keluar dan belum ada
tanda-tanda persalinan, usia kehamilan 33+3 Minggu. Pasien dibawa ke ruang edelweis untuk
dilakukan perawatan

Riwayat Kesehatan Dahulu :

Pasien mengatakan belum pernah mengalami yang diderita pada saat ini.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit menurun seperti Diabetes
Melitus , Hipertensi serta penyakit yang menular seperti TBC, Hepatitis, dan HIV.

Persepsi dan Harapan klien sehubungan dengan kehamilan

1. Mengapa Ibu datang ke Klinik/

Kepala pusing dan berkunang-kunang, Kaki terasa berat , Bengkak semakin besar

2. Apakah kehamilan ini menimbulkan perasaan terhadap kehidupan sehari hari?

Kehamilan yang sudah masuk trimester 3 ini, Aktifitas sehari-hari agak terbatas
3. Harapan apa yang ibu inginkan selama masa kehamilan?

Selama masa kehamialn mudah mudahan selalu diberikan kesehatan dan kelancaran
sampai melahirkan dengan selamat.

4. Ibu tinggal dengan siapa? tidak ada yang menemani

Tinggal dengan suami dan ibu mertua

5. Siapa orang yang terpenting bagi ibu?

Suami

6. Dengan kunjungan ibu keklinik, dampak apa yang terjadi dalam keluarga?

Ibu mertua tidak ada yang menemani,

7. Apakah suami ( Orang terdekat ) mau menemani untuk datang ke klinik?

Suami mau mengantar ke klinik

8. Rencan melahirkan dimana?

Rencana melahirkan diklinik atau di Rumah Sakit

9. Apakah Ibu suadah di Imunisasi? Kapan ? Apa jenisnya?

Sudah pernah di suntik TT sebelum menikah

10. Apakah ibu memelihara kucing? Siapa yang membersihkan kotoran kucingnya

Pasien mengatakan tidak memelihara kucing

Kebutuhan Dasar Khusus

11. Kenyamanan istirahat tidur

a. Ketidaknyamanan

1) Apakah terjadi gangguan kenyamanan selama hamil? Tidak

2) Apakah yang ibu lakukan untuk mengatasi ketidaknyamann ?

Pasien mengatakan Istirahat dapat mengurangi ketidak nyamanan’

3) Apakah hilang dengan pengobatan? Tidak hilang dengan pengobatan

4) Apakah yang ibu inginkan dari perawat untuk menhilangkan rasa tidak
nyaman tersebut?
Pasien mengatakan agar perawat memberi obat, agar rasa tidak nyamannya
hilang.

b. Istirahat dan tidur

1) Bagaimana kebiasaan tidur ibu sebelum hamil ? Jelaskan waktu, lama, posisi?

Pasien mengatakan tidur malam kurang lebih 5-6 jam,siang kurang lebih 1 jam
dengan posisi miring

2) Adakah gangguan istirahat tidur selama hamil?

Pasien mengatakan selama hamil besar ini tidur kurang nyenyak karena sering
bangun kencing,

3) Bagaimana cara ibu memenuhi kebutuhan istirahat saat beraktivitas/bekerja ?

Pada saat beraktivitas jika sudah mulai capek istirahat tiduran.

c. Hygiene prenatal

1) Bagaimana kebiasaan ibu dalam memenuhi kebersihan diri : mandi,


gosok gigi, kuku,payudara, vagina ? Jelaskan !

Pasien mengatakan mandi sehari 2x, gosok gigi 2 x, Potong kuku


seminggu 1x, kebersihan payudara dan vagina setiap mandi.

2) Apakah ada bahan kimia atau sejenisnya yang digunakan untuk


perawatan kebersihan vagina ?

Tidak ada

3) Bagaimana cara ibu membersihkan daerah perineal setelah BAB ?


Disiram dengan air bersih dari depan dengan tangan kanan , tangan kiri
membersihkan daerah perineal
I2. Keselamatan
a. Pergerakan
1) Adakah kesulitan rentang pergerakan? Tidak ada
b. Penglihatan
1) Adakah gangguan penglihatan ? Tidak ada gangguan penglihata
2) Berapakah jauh gangguan tersebut? Tidak ada
3) Bagaimana mengatasinya? Tidak ada
c. Pendengaran
1) Adakah gangguan penglihatan? Tidak ada
d. Cairan
1) Apakah ada perbedaan jumlah cairan yang diminum selama hamil ?
Saat hamil ini terasa haus terus sehingga minumnya ±3000cc

2) Minuman apa yang disukai ?


Pasien lebih suka minum air putih hangat

3) Minuman apa yang tidak disukai?

Pasien tidak suka minum dingin

4) Kebiasaan minum kopi/ soda/ minuman keras?

Pasien tidak suka minuman kopi,soda,minuman keras

5) Adakah pengeluaran keringat yang berlebihan ? Bila ada, kapan dan


bagaimana cara mengatasinya? biasanya bila siang teraasa panas keluar
keringat, cara mengatasinya dengan diusap, kipasan dan minum air putih
13. Nutrisi

1) 1) Adakah keluhan : mual, muntah. Bila ya,kapan, frekuensi, dan


bagaimana cara mengatasinya ? sekarang tidak ada mual,muntah
2) Apakah kehamilan menimbulkan perubahan cara makan ibu ? Bila
ya, jelaskan ! Pasien mengatakan sekarang sering terasa lapar, biasanya
dengan makan makanan ringan, buah.
3) Makanan apa yang disukai ibu ? Pasien
mengatakan suka susu dan buah
4) Apakah ada makanan pantangan untuk ibu ? Bila ya jelaskan ! tidak ada
5) Makanan yang bagaimana yang penting untuk ibu ? yang sehat dan bergizi
6) Bagaimana cara ibu mendapatkannya ? membeli di supermarket atau dipasar
Apakah ibu melakukan diit khusus ? Bila ya jelaskan ! tidak ada
7) Apakah ada masalah dengan diit tersebut ? Bila ya jelaskan! Pemenuhan
kebutuhan nutrisi sehari-hari : contoh menu dalam 24 jam
Pagi: nasi, sayur,tempe telur
Siang : Nasi, sayur, tahu,ikan
Sore : Nasi, sayur, ayam

Makanan selingan diantara waktu makan:buah,susu,roti


8) Apakah ibu mengkomsumsi makanan tambahan (food supplement) ? Bila
ya jelaskan! Tidak ada
9) Siapa pengambil keputusan dalam pemenuhan kebutuhan makanan sehari-
hari ? saya sendiri dan suami

14. Gaya hidup


a. Apakah ibu mempunyai kebiasaan merokok? Jika ya berapa
banyak dalam sehari? Tidak merokok
b. Apakah ibu mempunyai kebiasaan makan makanan cepat saji
(junk food) ? tidak
c. Apakah ibu mempunyai kebiasaan melakukan exercise (olah raga)? Jika
ya, berapa kali dalam 1 minggu ? seminggu sekali olah raga jalan- jalan
dikomplek rumah dengan suami
15. Eliminasi
a. BAB
1) Adakah keluhan dalam BAB? Bila ada, apa dan bagaimana cara mengatasinya?
Tidak ada
2) Kebiasaan BAB sebelum dan saat hamil

Tidak ada gangguan dalam BAB sehari sekali

3) Adakah kebiasaan menggunakan pencahar? Bila ya, jelaskan jenis dan


frekuensi penggunaan ! tidak ada

b. BAK

1) Adakah keluhan dalam BAK? Bila ada,apa dan bagaimana cara


mengatasinya? Tidak ada
2) Kebiasaan BAK sebelum dan saat hamil sebelum hamil BAK lancar, saat
hamil akhir akhir ini terasa sedikit – sedikit BAK nya
16. Oksigenasi
1) Adakah keluhan sesak nafas ?Bila ya,kapan dan bagaimana cara mengatasinya
? tidak
17. Seksualitas
1) Bagaimana persepsi ibu tentang kebutuhan seksual dalam
kehamilan ? tidak terganggu
2) Bagaimana cara ibu memenuhi kebutuhan seksual ? tidak ada gangguan
3) Apakah kehamilan ini menyebabkan perubahan hubungan seksual dengan
suami?Bila ya, jelaskan !tidak ada

B. Riwayat Obstetri
Ggn Cara Masalah
Kelahi Penolong Masala Masala Keadaa
Kehamila Persalin Persalina
Persalinan h Nifas h Bayi n Anak
ra n ke n an n
_ _ _ _ _ _ _ _

C. Riwayat Menstruasi
1. Menarche usia 12 tahun
2. Siklus menstruasi 28 hari, lama menstruasi 5-6 hari.
3. Adakah keluhan nyeri haid, jika ya bagaimana cara mengatasinya nyeri haid iya, jika sakit
sekali minum obat penghilsng rasa sakit haid.
4. Banyaknya (berapa kali ganti softeks penuh ? 3-5 x sehari
D. Keluarga berencana
1. Berapa anak yang direncanakan ? pingin punya anak 2 saja cukup
2. Jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan ? Belum pernah mengguanakan alat
kontrasepsi

3. Adakah gangguan masalah dengan kontrasepsi tersebut ? Bila ada bagaimana cara
mengatasinya . tidak ada Gangguan

4. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang ? IUD


E. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
1. Antropometri :
a.TB :161 cm
b.BB sebelum hamil : 55kg
c.BB saat ini : 65kg
d.Lingkar lengan : 32cm
2. Keadaan umum : composmentis, tampak gelisah, tegang
3. Kulit,kuku : turgor kulit lembab, bersih
4. Kepala : mesosephal rambut hitam tidak mudah tercabut
5. Leher : pembesaran thyroid (+)
6. Thorax
Pulmonal :
I : bentuk simetris
P : tidak ada benjolan,vocal fremitus normal

P : suara sonor,
A : suara nafas vesikuler,suara ronchi -/-,
wheezing -/-
Kardio :
I : ictus cordis tidak tampak
P : tidak teraba ictus cordis
P : suara redup, nyeri ketuk tidak ada
A : S1 S2 tidak ada suara gallop, tidak ada murmur
7. Abdomen
Pemeriksaan Leopold 1: Teraba bulat keras TFU : 29 cm
Pemeriksaan leopold 11: teraba bagian keras panjang (punggung) pada daerah kanan ibu,
sebelah kiri teraba benda kecil-kecil

Pemeriksaan leopold 111: dibagian bawah rahim teraba lunak


Pemeriksaan leopold 1V : belum masuk PAP
Pengukuran DJJ : 140 x/menit
8. Punggung : tidak ada kelainan
9. Urogenital : bersih tidak ada kelainan ,terpasang DC

10. Estrimitastal :
a.Ekstrimitas superior (tangan)
Dextra (kanan) : oedema tidak ada, Akral hangat,cappilary refile time? < 2
detik kekuatan otot, 5
Sinistra (kiri) : oedema tidak ada,Akral hangat, cappilary refile time<2 detik
kekuatan otot 5
b.Ekstrimitas inferior (kaki)
Dextra (kanan) : oedema +, Akral hangat, cappilary refile time < 2 detik,
kekuatan otot 4
Sinistra (kiri) : oedema +, Akral hangat, cappilary refile
time < 2 detik kekuatan otot
F. Pemeriksaan Penunjang :
1. Hari/ tanggal : Senin,4 Januari 2021

Hasil Laboratorium( ( Hematologi dan Urine analisa )


Pemeriksaan Klien Normal

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Makroskopis Kuning jernih
Ph 4,5- 8,0
7,2
Berat jenis 1000- 1030
1006
Protein Negatif
Positif +2
Reduksi Negatif
Negatif
Katen Negatif
Positif

SGOT <31U/l
SGPT 20 <34 U/l
Urea 15 17- 43 mg/dl
Creatinin 30 0,6- 1,1 mg/ dl
0.9
4 Januari 2021
11,5- 16,5 gr/ dL
HGB
10,6 gr/ dL 4-5
RBC
4,03 (10^ 6/ UL) 37-45
HCT
30,7% 82- 92
MCV
72,6 (fL) 27- 31
MCH
22,2 (Pg) 32- 37
MCHC
30,6 (g/ dL) 35- 47
RDW- SD
46,6 (fL) 11,5- 14,5
RDW- CV
18,6+ (%) 4,3- 10,8
WBC EO
13,74 (10^ 3/ UL) 1,0 – 3,0
% BASO
0,1% 0- 2
% NEUT
0,3% 50- 70
%
89,7% 18- 42
LYMPH%
3,9%
MONO% 6,0 % 2– 11
EO# BASO#
0,01 (10^ 3/ uL)
NEUT#
0,04 (10^ 3/ uL)
LYMPH#
MONO# 12,32+ (10^ 3/ uL)

0,54- (10^ 3/ uL)

0,83+ (10^ 3/ uL)


DARAH
LENGKAP:

Hemoglobin
12,8 gr/ dL 11- 16
Leukosit
Hematokrit 11.700 4000-10000

32% 37- 54 %
Trombosit
257.000 150000- 400000

2. Hari/ Tnggal:4 Januari 2021


Hasil EKG : Sinus Ritme

G. Obat- obatan ( Program terapi)

TANGGAL
No. NAMA OBAT DOSIS INDIKASI

Jenis : Per oral 3x10 mg Menurunkan 4/1/2021


Nifedipin
Jenis : Injeksi 10cc di cairkan Anti kejang 4/1/2021
dengan steril water1:1
MgSO4 40%
Jenis : Supositorial

Jenis : Lain – lain 20 tpm 4/1/2021


Infus RL
Ket:
1. Lengkapi semua nama kandungan (bukan nama merk dagang) obat sesuai dengan jenis
obatnya

2. Isikan dosis obat secara lengkap (berapa mg, berapa kali sehari)
3. Beri tanda centang pada masing – masing tanggal setiap pemberian obat
4. Indikasi obat : kegunaan / fungsi obat (contoh : analgesik/ anti piretik/anti hipertensi/ anti
emetik/ multivitamin/ dll)
H. Tanda - tanda Vital

NO JENIS PEMERIKSAAN TANGGAL DAN WAKTU


PEMERIKSAAN

4 Januari 2021

1 TEKANAN DARAH 160/100mmHg

2 SUHU 370C

3 NADI 88 x /Mnt

4 PERNAPASAN 20 x/ Mnt

1.860

I. Pengkajian Psikososial

1. Bagaimana penerimaan ibu terhadap kehamilan ?sangat senang akan mempunyai anak.
2. Bagaimana dukungan keluarga terhadap kehamilan ? keluarga sangat bangga akan memiliki
keturunan
3. Apa upaya dalam meningkatkan ikatan antara ibu, ayah, sibling dengan bayi? merawat
anaknya dengan sepenuh hati
4. Bagaimana upaya keluarga dalam menyiapkan kebutuhan terhadap kehamilan dan persalinan?
menyiapkan segala kebutuhan saat hamil dan persalinan anaknya
J. Kesimpulan

HPHT : 08 April 2020

HPL : 15 Januari 2020

Usia Kehamilan:33+3 Minggu

Tafsiran Berat janin (TBL) : (29-12 ) x 155 = 2.635


K. ANALISA DATA
HARI /
No DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
TANGGAL
1 4-1-2021 DS : Pasien Hipertensi Resiko perfusi
mengatakan pusing jaringan cerebral
berkunang kunang tidak efektifan
Code buku
DO : KU gelisah D.0017
TD: Hal: 51
160/100mmHg
2 4-1-2021 DS : Kaki terasa berat Penyakit penyerta : Resiko cedera
DO : hipertensi pada janin
- Oedem pada Code buku :
kedua kaki D.0138
- TD: 160/100 Hal : 298
mmHg
- N: 88x/mnt
- Proteine +2
3 4-1-2021 DS: pasien Kekhawatiran Ansietas
mengatakan merasa mengalami kegagalan
Kode buku :
kawatir dengan
D.0080
Kondisi yang
Hal : 180
dihadapi
DO : tampak gelisah,
tegang, sulit tidur,
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN ( BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH)

a. Resiko perfusi cerebral tidak efektif b/d Hipertensi yang ditandai dengan klien mengatakan
pusing
b. Resiko cedera pada janin berhubungan dengan Penyakit penyerta : hipertensi.
c. Ansietas berhubungan dengan Kekawatiran mengalami kegagalan

C. RENCANA KEPERAWATAN (INTERVENSI)


Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Intervensi
No Keperawatan Hasil
SIKI
SDKI SLKI
1. Resiko perfusi Setelah dilakukan Pemantauan TIK
jaringan cerebral tindakan keerawatan Observasi
tidak efektifan selama 3x 24 jam maka a. Monitor peningkatan tekanan
Code buku D.0017 diharapkan perfusi darah
Hal: 51 cerebral meningkat b. Monitor penurunan tingkat
dengan kriteria hasil: kesadaran
1. Tingkat kesadaran therapeutik
meningkat (5) c. Pertahankan posisi kepala
2. tekanan intra kranial dan leher netral
menurun (5) Manajemen pengingkatan
3. Sakit kepala menurun TIK
(5) d. Monitor tanda dan
4. Gelisah menurun (5) gejala peningkatan TIK (
5. Nilai rata-rata tekanan Mis: tekanan darah
darah membaik (5) meningkat)
6.Kesadaran membaik (5) e. Cegah terjadinya kejang
7. Tekanan darah sistolik f. Monitor tanda gejala PTIK
membaik (5)
8. Tekanan darah diastole
membaik (5)
2. Resiko cidera pada Setelah dilakukan Pemantauan denyut jantung
janin berhubungan tindakan janin (l.02056)
dengan penyakit keperawatan selama 1 x Observasi:
penyerta/ hipertensi 24 jam maka diharapkan a. Identifikasi status obstetrik
Code buku : tingkat cedera pada b. Identifikasi riwayat
D.0138 janin menurun obstetrik
Hal : 298 dengan kriteria hasil: c. Identifikasi pemeriksaan
Ketegangan kehamilan sebelumnya
d. Periksa denyut jantung
1. Otot menurun skala 3
janin selama 1 menit
2. Kejadian cedera
e. Monitor tanda – Tanda
menurun (2)
vital ibu Terapeutik:
3. Ekspresi kesakitan
a. Atur posisi pasien
wajah menurun (3)
b. Lakukan manuver leopold
4. Tekanan darah
Menurun (3)
untuk menentukan posisi janin
Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
b. Informasikan hasil
pemantauan

3.. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi anxietas (l.08238)


berhubungan tindakan keerawatan Observasi:
dengan kekawatiran selama 1 x 24 jam maka a. Identifikasi saat tingkat
mengalami diharapkan anxieta anxietas berubah
kegagalan berkurang dengan b. Identifikasi kemampuan
Kode buku : kriteria hasil: mengambil keputusan
D.0080 1. Perilaku gelisah c. Monitor tanda-tanda
Hal : 180 menurun (5) naxietas
2. Perilaku tegang Terapeutik:
menurun (5) a. Ciptakan suasana
3. Konsentrasi terapeutik untuk
meningkat (5) menumbuhkan
4. Verbalisasi khawatir kepercayaan

akibat kondisi yang b.Pahami situasi yang


dihadapi meningkat membuat anxietas

(5) c. Gunakan pendekatan


yang tenang dan
meyakinkan
d. Motivasi mengidentifikasi
situasi yang memicu
kecemasa
Edukasi
a. Jelaskan prosedur dan
sensasi yang mungkin
dialami
b. Informasikan
mengenai diagnosis,
pengobatan dan prognosis
c. Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
d.Kolaborasi pemberian
obat antianxietas, jika
perlu
D. TINDAKAN KEPERAWATAN (IMPLEMENTASI)
HARI &
DP IMPLEMENTASI RESPON PASIEN TTD
TANGGAL
5-1-2021 1. Memonitor TTV DS: Pasien mengatakan masih Reni
09.00 1 pusing
DO: TD: 160/95
N: 90 x/menit
2. Memonitor penurunan
DS: -
tingkat kesadaran
DO: Kesadaran compos
mentis, GCS 15

3. mempertahankan posisi
DS: -
kepala dan leher netral
DO: posisi supinasi

4. mencegah terjadinya DS: -


kejang DO: tidak kejang

DS: pasien mengatakan


5. Memonitor tanda gejala
pusing
PTIK
DO: TD: 150/90
N: 90
Kesadaran Compos mentis
Pupil isokor
06/1/2021 1 DS : Pasien mengatakan Reni
1.Memonitor peningkatan
Jam :08.00
pusing berkurang
tekanan darah
DO : T: 145/95

2.Monitor penurunan
DS: -
tingkat kesadaran
DO: Pasien masih merespon
setiap perawat bertanya
GCS : E:4 V : 5 M: 6

3.Pertahankan posisi
DS : Pasien mengatakan tidur
kepala dan leher netral terlentang miring ke kiri lebih
nyaman

DO: Pasien tidur


supinasi,miring ke kiri

4. Monitor tanda dan


DS:-
gejala peningkatan
DO: Pasien tidak kejang
TIK ( Mis: tekanan
darah meningkat)
02 Desember 1 DS: Pasien mengatakan sudah Endang
1. Memonitor peningkatan
2020
tidak pusing
Jam : 09.00 tekanan darah
DO : Ku baik ,Kesadaran
Compos mentis T : 140/90
mnHg

DS: -
2.Monitor penurunan
DO : GCS : 15
tingkat kesadaran

3.Pertahankan posisi DS: Pasien mengatakan tidur


kepala dan leher netral miring lebih nyaman

DO: Pasien lebih sering tidur


miring kiri

DS: -
4. Monitor tanda dan
DO : Pasien tidak kejang
gejala peningkatan
TIK ( Mis: tekanan
darah meningkat)

6-1-2021 2 a. mengidentifikasi status DS: - Reni


09.30 obstetrik DO: usia kehamilan 33
minggu 3 hari
b. mengidentifikasi riwayat DS: pasien mengatakan hamil
obstetrik pertama kali
DO: G1P0A0

c. mengidentifikasi DS: Pasien mengatakan sudah

pemeriksaan kehamilan memeriksakan kehamilan 6x

sebelumnya di klinik
DO:-
d. Memeriksa denyut DS:
jantung janin selama 1 DO DJJ: 140
menit
e. Memonitor tanda – tanda DS:-
vital ibu
DO: TD: 150/90
N: 86 x/menit
DS:
c. melakukan manuver
DO:
leopold untuk
Pemeriksaan Leopold I :
menentukan posisi janin
teraba bulat keras TFU: 29 cm
Pemeriksaan Leopold II :
teraba bagian keras panjang
(punggung) pada daerah
kanan ibu, sebelah kiri teraba
benda kecil-kecil
Pemeriksaan Leopold III:
teraba bulat lunak
Pemeriksaan Leopold IV:
belum masuk PAP

d. menjelaskan tujuan dan


DS: Pasien mengatakan sudah
prosedur pemantauan
mengerti
DO: -
6-1-2021 3 1. Mengidentifikasi saat DS : Reni
11.00 tingkat anxietas berubah - Ibu mengatakan sudah
2. Mengidentifikasi mengetahui sedikit tentang
kemampuan mengambil apa itu hipertensi dan pre
keputusan eklamsi
3. Memonitor tanda-tanda DO :
anxietas - Ekspresi wajah ibu sudah
4. Pahami situasi yang tampak agak tenang
membuat anxietas - Ibu minta untuk ditemani
5. Menganjurkan keluarga oleh keluarganya
untuk tetap bersama pasien
6. Melatih teknik relaksasi DS:
DO: pasien kooperatif, dan
bisa melakukan apa yang
Diajarkan Perawat

E. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI &
DIAGNOSA KEPERAWATAN RESPON PERKEMBANGAN TTD
TANGGAL
1 2 3 4
7-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S :pasien mengatakan pusing Reni
08.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan berkurang
klien mengatakan pusing
O : KU: cukup, tidak gelisah
Kesadaran Compos mentis
TD: 150/100
mmHg N: 90
x/menit
A : masalah blm teratasai
P : lanjutkan intervensi
01-12-2020 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S : Pasien mengatakan pusing Endang
09.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan berkurang
klien mengatakan pusing
O: Ku baik, Kesadaran Compos mentis
T : 145/100mmHg N : 89x/mnt
Respirasi : 20x/mnt
A : Masalagh teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
7-1-2021 Resiko perfusi cerebral tidak efektif S: pasien mengatakan tidak pusing reni
09.00 b/d Hipertensi yang ditandai dengan O: Ku baik,GCS : 15 T: 140/90 N:
klien mengatakan pusing
89x/mnt
S: masalah teratasi
P : Pertahankan Tekanan Darah Pasien
tetap Normal

07-1-2021 Resiko cidera pada janin b/d Penyakit S :- Reni


penyerta : hipertensi.
08.00 O:
Wajah tampak sedikit rileks
TD: 140/85 mmHg
A :masalah teratasai
P :lanjutkan intervensi dengan
mempertahankan tensi tetap normal
07-1-2021 Ansietas berhubungan dengan S: Pasien mengatakan kekhawatiran reni
08.00 kekawatiran mengalami kegagalan berkurang.
O: wajah pasien tampak rileks.
A: masalah teratasi.
P :selalu memberi motivasi tentang
kehamialan agar ibu lebih tenang

Anda mungkin juga menyukai