Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH DESA HULA’AN

KELOMPOK 30 DESA HULA’AN

UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULLUM LAMONGAN

TAHUN 2022

Jln. Airlangga 03 Sukodadi Lamongan (62212)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang sudah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun artikel ini dengan baik serta
tepat waktu. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa “Sejarah” itu sangatlah berarti untuk
bangsa dari mulai dini.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang sejarah dari salah satu desa di
Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Mudah-mudahan artikel ini kami buat ini bisa
menolong untuk menambah pengetahuan kita supaya jadi lebih luas lagi. Kami
menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta masukan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna kesempurnaan artikel ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang sudah turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gresik adalah sebuah wilayah atau salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa
Timur. Gresik sendiri terbagi menjadi beberapa wilayah Kecamatan, pada kecamatan
tersebut juga terdapat beberapa desa yang memiliki keunikan sejarahnya masing-
masing. Salah satunya yaitu pada Desa Hula’an yanng berada di Kecamatan Menganti,
Gresik.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam artikel ini.
ada pula sebagian permasalahaan yang hendak dibahas dalam artikel ini, antara lain:

 Mengenal Desa Hula’an


 Sejarah Desa Hula’an
1.3 Tujuan Masalah

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hinggan
tujuan dalam penyusunan artikel ini merupakan sebagai berikut:

 Pembaca dapat mengenali Desa Hula’an


 Pembaca dapat mengetahui sejarah dari Desa Hula’an
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengenal Desa Hula’an

Desa Hula’an adalah salah satu Desa dari 22 (Dua Puluh Dua) Desa yang berada di
daerah Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Desa Hula’an
memiliki letah kurang lebih 39 Km dari Kabupaten Gresik. Pusat pemerintahan Desa
Hula’an berada di Dusun Tlogobedah. Hula’an memiliki tiga Dusun yaitu Dusun
Sidomulyo, Dusun Tlogobedah dan Dusun Karangpoh. Konon menurut masyarakat
Desa Hula’an, ketiga Dusun tersebut memiliki ssejarah yang berbeda-beda dan sangat
unik.

Pada Dusun Tlogobedah awal mulanya bernama Pecangkrangan karena konon katanya,
bahwa dahulu sering terjadi wabah cangkrang (Penyakit Cacar). Lantas kenapa Dusun
Pecangkrang berganti nama menjadi Dusun Tlogobedah? Jadi diceritakan bahwa dahulu
terdapat sekawanan Gajah dari arah utara desa yang menerobos tanggul tlogo (telaga)
dan menyebabkan tanggul tersebut jebol. Maka penduduk mengganti lagi nama
Dusunnya, yang semula bernama Pecangkrangan menjadi Dusun Tlogobedah.

Sedangkan Pada Dusun Karangpoh sendiri sebagian wilayahnya dari Dusun tersebut
adalah bagian pedukuhan dari Desa Hula’an. Namun mayoritas penduduknya
mengatakan bahwa wilayah tersebut memiliki banyak pekarangan pohon mangga yang
istilah Jawa disebut “Pekarangan Poh”. Maka dari itu, Dusun tersebut memiliki nama
“Karangpoh”

Lalu untuk Dusun Sidomulyo sendiri, sebelumnya merupakan bagian dari wilayah
Dusun Tlogobedah. Kemudian Penduduk setempat menggelar rapat bersama untuk
memisahkan diri dari Dusun Tlogobedah dan memberi nama Dusun baru tersebut
dengan nama “Sidomulyo”
2.2 Sejarah Desa Hula’an

Pada zaman dahulu, ada salah satu keturunan keraton (belum diketahui pasti untuk
nama kerajaannya) yang mengasingkan diri dan menjadi seorang Resi (orang suci atau
penyair yang mendapat wahyu dalam agama hindu) Ia mendirikan sebuah
perkampungan yang terletak di sekitar wilayah Kecamatan Menganti. Setelah sekian
lama berdirinya perkampungan tersebut, Sunan Bonang (salah satu anggota dari wali
songo) yang sedang menyebarkan agama islam melewati perkampungan tersebut, Sunan
Bonang mendapatkan atau menemukan sebuah sumber minyak yang menyembur di
kawasan perkampungan tersebut. Dengan bantuan dan petunjuk dari Allah maka, Sunan
Bonang menambak sumber minyak tersebut dengan tanah yang konon katanya Ia ambil
dari Persia, Pantai Selatan, dan Pantai Utara Pulau Jawa. Karena melihat tanah yang
subur dan menyimpan banyak kandungan alam bawah tanahnya maka, Sunan Bonang
menamakan Perkampungan tersebut dengan nama Hula’an, Hula’an sendiri berasal dari
Bahasa Arab yang memiliki sebuah arti yaitu “Tanah yang dianugerahi Allah dan
mengandung banyak mutiara alam di bawahnnya”.

Anda mungkin juga menyukai