Anda di halaman 1dari 104

Tell me and I forget. Teach me and I remember.

Involve
me and I learn. – Benjamin Franklin

Memahami Konsep
“Merdeka Belajar Kampus Merdeka”
pada Perguruan Tinggi
Kementerian Agama Dirjen Bimas Buddha

Hotel Holiday Inn Express Wahid Hasyim, Rabu, Maret 15, 2022

Ifan Iskandar
Universitas Negeri Jakarta
Butir Pembahasan

01 Perubahan yang terjadi

Teacher 02 Aspek terkait MBKM


Professional
Development in
Digital Era
03 Implementasi MBKM
Perubahan yang terjadi

'The measure of intelligence is the ability to change' -


Albert Einstein
Mengapa harus melakukan perubahan?
Apakah karena kebijakan dan aturan atau kebutuhan?
Apa yang sedang terjadi dan apa dampaknya bagi
kehidupan?

Rev Masy
Ind 4,0 5,0

Dunia
VUCA
• Volatility • Ambiguity

Rapid and
Potential for
unstable
misreads
change

Difficult to The
predict confounding
accurately of issues
• Uncertainty • Complexity

VUCA world (Horney, Pasmore, O’Shea, 2010)


Revolusi Industri 4,0 yang transformatif dan disruptif

Mengubah industri tradisional memanfaatkan TIK dan peralatan


yang berbasis pengetahuan (knowledge-related tools) (Salgues,
2018)

Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence): Di AS


Komputer IBM Watson dapat memberikan konsultasi hukum dalam
hitungan detik dengan akurasi 90 % (manusia hanya 70%). 90%
pengacara akan hilang, yang bertahan hanya yang khusus.

Bagaimana eksistensi program studi hukum?


ERA DIGITAL YANG TRANSFORMATIF DAN DISRUPTIF

Teknologi Pencetakan 3D:

❑ Dapat mencetak barang dari yang terkecil sampai rumah;

❑ harga produksi turun dari 18.000 USD s.d 400 USD, dengan 100 kali
lebih cepat;

❑ Di Tiongkok, pavilion 6 lt dalam 24 jam dan hotel 15 lt dalam 6 hari


pada 2010; hotel 30 lt dg 355 kamar dibangun dalam 15 hari
pada 2011 than gempa 7-9 Richter; ”.

(Kemana arsitek dan pekerja bangunan?)


Platform economy dan servitization:

• Dari ekonomi yang berorientasi


kepemilikan ke ekonomi baru
“servitization” atau sistem layanan

ERA DIGITAL YANG • “Uber adalah alat, bukan mobil,


TRANSFORMATIF perusahaan taksi terbesar di dunia;
DAN DISRUPTIF
• Go food memfasilitasi bisnis kuliner dari
dapur rumah tangga.

(Bagaimana mengembangkan Digital


entrepreneurship di kalangan peserta
didik?)
Perubahan yang terjadi dan tantangan dunia pendidikan

Pengetahuan di ujung jari (abundant & accessible) (Salgues, 2018)

Perkembangan pesat pengetahuan dan teknologi

Peserta didik yang unik: pribumi digital (digital natives)

Keterampilan lintas fungsi dan lintas geografis (WEF, 2016)

Dinamika tenaga kerja dan stabilitas keterampilan


PENGETAHUAN DI UJUNG JARI

Dengan pengetahuan yang melimpah dan mudah diakses,


keterampilan yang dibutuhkan adalah kemampuan yang efektif
untuk menemukan, menganalisis, dan mengomunikasikan
pengetahuan/informasi.

Apakah pendidikan kita sudah mengedepankan keahlian utama ini?

Required skills are to effectively find, analyze, and communicate this knowledge, it is the
analysis, evaluation and application of knowledge to solve problems that has taken center
stage. (Salgues, 2018)
Perkembangan pesat pengetahuan

Makna ‘mengetahui’ telah berubah dari kemampuan mengingat dan


mengulang informasi menjadi kemampuan menemukan dan
menggunakannya.

The meaning of ‘knowing’ has shifted from being able to remember and repeat
information to being able to find and use it.” (National Research Council, 2007)

Apakah pembelajaran masih dominan dengan kompilasi informasi atau sudah pada pemanfaatannya?
PELAJAR YANG UNIK (PRIBUMI DIGITAL/DIGITAL NATIVES)

• Tumbuh besar Bersama teknologi tanpa dipaksa mempelajarinya (Prensky,


2010), enggan mengerjakan tugas di atas kertas dan tidak sabar mendengar
penjelasan guru.
• Karakteristik: a) teknologi dalam kesehariannya (Prensky, 2010; Borthwick and
Pierson, 2008); b) teknologi sebagai Bahasa pertama dalam berkomunikasi
dan menyelesaikan kerjaan; c) terhubung secara daring dengan dunia selama
terjaga (tidak tidur) (Prensky, 2010); d) belajar dilakukan di luar sekolah
melalui interaksi menggunakan teknologi (Borthwick and Pierson, 2008).
• Kurang sabar berada di lingkungan sekolah tradisional biasa (Development T.P.
2012)

Apakah berdiri di depan kelas memberi penjelasan dan meminta


pelajar menyimak dan mencatat masih relevan?
KETERAMPILAN LINTAS
FUNGSI SEBAGAI
KETERAMPILAN KERJA INTI

Cross industrial skills and cross geographical


recruitment requires cross-functional skills core
work-related skills.

The challenge of our education system is the


discrete dichotomy between soft (social) and
hard (natural) sciences because what is
required are both to a certain extent (WEF The
Future of Jobs, 2016)

Apakah pendidikan kita sudah


mengakomodasi kebutuhan keterampilan
lintas fungsi?
Dinamika tenaga kerja:

Perubahan cepat dalam


pekerjaan, keterampilan, dan
Dinamika perekrutan pekerja lintas wilayah.

tenaga Stabilitas keterampilan


Ketergangguan keterampilan dari
kerja pekerjaan tertentu, 65% anak SD
sekarang diperkirakan akan
dan berhadapan dengan pekerjaan
yang belum ada saat ini. (WEF,
stabilitas 2016)
keteram
Apakah pembelajaran kita sudah
pilan menyiapkan lulusan yang dapat
menghadapi ketidakmenentuan
dan pekerjaan serta keterampilan
masa depan yang terus berubah?
Perkembangan terkini: perubahan di sekitar kita?
Knowledge doubles every year digital natives: growing up with
at an astounding daily rate technology not forced to learn the a rapid change in jobs,
(Prensky 2009). Much of what’s technology and connected to the world skills, and cross
learned will soon be outdated online nearly all of their waking hours geographical job
(Development T.P. 2012) (Prensky, 2010); have little patience for recruitment; 50% of all
Volume of knowledge is the typical school environment employess need reskilling
doubling every 12 hours (2020) (Development T.P. 2012) by 2025 inc. 40% core
https://in.linkedin.com/in/amitab skills (WEF, 2020)
hray?trk=pulse-article_main- Unique
author-card Rapid students Dynamics of
development of (digital natives) workforces and
knowledge skills stability

Knowledge at
VUCA world
fingertips

Era of knowledge-based economy Volatile – change is rapid and


based on the manipulation and unpredictable in its nature and
transmission of knowledge; extent; Uncertain – the present is
Knowledge is abundantly available unclear and the future is uncertain;
and easily accessible; Required skills Complex – many different,
are to effectively find, analyze, and interconnected factors come into
communicate this knowledge, it is the play, with the potential to cause
analysis, evaluation and application of chaos and confusion; Ambiguous –
knowledge to solve problems that has
terantisipasikah? there is a lack of clarity or
taken center stage. (Salgues, 2018) awareness about situations
Ten emerging trends shaping our new future

New ways of living and working will emerge as soon as fear subsides, so let’s start
now, by discussing ten ways to reimagine and reinvent our lives, our organisations
and our society.

1. Globalisation will be redefined with a stronger emergence of social capitalism


2. Acceleration of digital transformation
3. The use of an on-demand workforce will increase
4. A new burning platform for healthcare reform
5. Supply-chains will fragment and reconfigure themselves
6. The definition of ‘workplace’ will change
7. Industries will be forced to reinvent with upskilling and reskilling becoming a
major priority
8. Change in work habits will lead to urban transformation
9. Rapid innovation will keep businesses afloat
10. New mindsets will drive future success

https://www.ghd.com/en/perspectives/ten-emerging-trends-shaping-our-new-future.aspx
Terkaitkah dengan
pemutakhiran
kurikulum?
Terkaitkah dengan
pemutakhiran
MBKM dan
kurikulum?

Sunrise Industry

Sunset Industry
Generation gaps; implications?
Timeline of generations in the Western world

Digital Immigrants (Baby Boomers & Gen X); Digital Natives (Millennials, Gen Z, & Alpha).
What generation are you?

“If we teach today’s students as we taught yesterday’s, we rob them


of tomorrow.”John Dewey
Generation timeline - Generation Z - Wikipedia
Education 4.0: Here are 3 skills that students will need for the jobs of the future
Jan 2, 2023

https://www.weforum.org/agenda/2023/01/skillsets-cultivated-by-education-4-0-davos23/
EDUCATION IN THE 21ST CENTURY - PEDAGOGICAL
APPROACHES IN DIGITAL ENVIRONMENT. ‘E-
TEACHER’ INFORMATION SYSTEM
Lachezar Lazarov, 2018
Proses pembelajaran dan perkembangan bidang pendidikan
assessment As learning, For learning, and Of learning

https://gerber.ca/progress-always-involves-risk/
assessment as learning primarily involves learner processing in which student
engagement and reflection are the most critical elements, and therefore assessment
as learning might be better expressed as Student-Enacted assessment

assessment for learning might be reframed as Teacher-Enacted assessment


where the teacher evaluates current student comprehension and curricular
competency during a learning journey to identify the learning gaps

How much of the assessment in my class


is Student-Enacted?
How much of the assessment in my class
is Teacher-Enacted?

How much of the assessment in my class


is Summative?
What evidence do I have that supports
engagement in each of these areas?

And finally, is my assessment practice distribution congruent


with student-centred assessment practice?
https://gerber.ca/progress-always-involves-risk/
WORLD ECONOMIC FORUM: ‘SCHOOLS OF THE FUTURE’, 2020
Piramida belajar: terkaitkah dengan proses pembelajaran tertentu?
Jenis kegiatan belajar dan tingkat potensi
keefektifannya
Piramida Belajar dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Apakah pendidikan kita sudah menuju pembelajaran yang berpusat ke peserta didik?
(atau bisa kita ganti menjadi pelaku didik atau pemelajar)
Acuan dalam merumuskan CP/LO dan
Rubrik penilaian
Ten emerging trends shaping our new future

New ways of living and working will emerge as soon as fear subsides, so let’s start
now, by discussing ten ways to reimagine and reinvent our lives, our organisations
and our society.

1. Globalisation will be redefined with a stronger emergence of social capitalism


2. Acceleration of digital transformation
3. The use of an on-demand workforce will increase
4. A new burning platform for healthcare reform
5. Supply-chains will fragment and reconfigure themselves
6. The definition of ‘workplace’ will change
7. Industries will be forced to reinvent with upskilling and reskilling becoming a
major priority
8. Change in work habits will lead to urban transformation
9. Rapid innovation will keep businesses afloat
10. New mindsets will drive future success

https://www.ghd.com/en/perspectives/ten-emerging-trends-shaping-our-new-future.aspx
Ujian Nasional bebas buka akses internet

Since 2012, Norway has practised national exam with


internet access (LOTS has transformed into HOTS)

The art of teaching is the art of assisting discovery.


― Mark Van Doren
The illiterate of the 21st century will not
be those who cannot read and write, but
those who cannot learn, unlearn, and
relearn
(Toffler, Future Shock, 1970 dalam Oxford
Essential Quotations, 2022)
Aspek terkait MBKM
Amanah panduan kurikulum pendidikan tinggi di Era Industri 4,0
tahun 2020 (OBE, 3 literasi baru & 6 Cs utk HOTS, & MBKM)
Keterampilan Abad ke-21 Plus 36
(deskriptor yang dapat mengindikasikan apakah sebagai materi atau metode perkuliahan )
Keterampilan Abad
ke-21 (6Cs plus)

1. Critical Thinking
2. Communication
3. Compassion and Civic Responsibility
4. Computation Logic
5. Creative Thinking
6. Collaboration
Tiga Literasi Baru

Literasi
Literasi Data
Teknologi

Literasi
Manusia

Kurikulum
MBKM & Kurikulum terkait dengan pembelajaran?
Alur Penyesuaian Kurikulum Era Industri 4,0

Apa yang
• Dampak RI 4,0
harus diubah? • OBE, KKNI, & SNPT
• Kebijakan • MBKM, Literasi
• Perkembangan • CP/LO; Baru, & KA-21
Dunia Pendidikan • BK; • SCL
• Pembelajaran
• Penilaian
(kurikulum)
Mengapa harus Bagaimana
berubah? mengubahnya?
OUTCOME-BASED EDUCATION (OBE)
ATAU PENDIDIKAN BERBASIS CAPAIAN

• Spady (1994) sebagai “Clearly focusing and


organizing everything in an educational system
around what is essential for all students to be
able to do successfully at the end of their
learning experience”.

• Willis and Kissane (1995) bahwa OBE sebagai “An


educational process which is based on trying to
achieve certain specified outcomes

• OBE berfokus pada apa yang peserta didik akan


dapat lakukan pada akhir perjalanan program
belajarnya. Hasil akhir dari proses pembelajaran
inilah yang siebut dengan capaian (outcome).

• Kurikulum perlu disusun untuk dapat


mengantarkan anak didik mencapai tingkat
kemampuan atau kualitas yang telah
ditentukan.
OUTCOME-BASED EDUCATION
(OBE) ATAU PENDIDIKAN
BERBASIS CAPAIAN

Salah satu kerangka penyusunan kurikulum yang


banyak digunakan pada OBE ini disebut dengan
Design Down principle, dimulai dengan penetapan
capaian pada level tertinggi (e.g. profil lulusan atau
graduate profile) kemudian diturunkan ke capaian
jenjang (degree outcome) dan capaian program
(program outcome), lalu diturunkan lagi ke capaian
pembelajaran (learning outcome).
Komponen Outcome-Based Education/OBE

OBLT (Learning &


• Graduate Teaching) • How to measure
Attributes (What • How to make what students
students should students achieve have achieved?
be able to do) the intended
outcomes? OBAE
OBC (Curricullum) (Assessment &
Evaluation)

OBE “An educational process which is based on trying to achieve certain specified
outcomes (Willis and Kissane, 1995)
Outcome-based education (OBE) framework consistency with PDCA
(Plan-Do-Check-Act) principle
Outcome-based education (OBE) terintegrasi ke dalam prosedur penyusunan
kurikulum dan RPS

Vission-Mission

CPU (ULO)

CPL Prodi (PLO)

CPMK (CLO)

Sub-CPMK (Sub-CLO)
Gradasi CP sampai ke RPS

CP Nasional

VMTS PT

CP Asosiasi
Program studi

CP Prodi

CPMK/

subCPMK
Contoh Graduate Attributes
College/
University
Graduate
Attributes
Defining & Measuring Student-Centered Outcomes
(Lars Esdal, October 2018)

Domain 1:
Content
Competencies

Domain 4: Student- Domain 2:


Navigational Centred Cognitive
Competencies Competencies
Outcome

Domain 3:
Social-
Emotional
Competencies

Student Learning Outcomes: Four Key Competency Domains


Aspek Capaian pembelajaran lulusan

Kompetensi
Bidang Ilmu

Well-
Kompetensi Kompetensi
Kognitif
Rounded Intrapersonal
Graduates

Kompetensi
Interpersonal
Implementasi MBKM

Refleksi … siapakah yang beruntung itu? Yang datang ke danau mencari air
dan menatap bayangan rembulan (Jalaluddin Rumi)
MBKM

Bentuk Kegiatan Pembelajaran MBKM adalah


kegiatan pembelajaran di luar program studi yang
dapat diikuti oleh mahasiswa selama maksimal tiga
semester baik di dalam maupun di luar perguruan
tingginya yang terdiri dari 8 (delapan) bentuk, di
antaranya pertukaran mahasiswa, magang/praktik
kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan,
penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan
wirausaha, studi/proyek independen, membangun
desa/kuliah kerja nyata tematik (Buku Panduan
Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, 2020)

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DI ERA INDUSTRI 4.0 UNTUK MENDUKUNG
MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2020
MBKM dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi

 IKU 1: Lulusan Mendapatkan Pekerjaan yang Layak


 IKU 2: Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
 IKU 3: Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
 IKU 4: Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
 IKU 5: Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat atau
Mendapat Rekognisi Internasional
 IKU 6: Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia.
 IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif.
 IKU 8: Program Studi Berstandar Internasional.
Bentuk Kegiatan
Pembelajaran Merdeka
Belajar Kampus Merdeka
56
MBKM sesungguhnya adalah BKP MBKM
Komponen
Kurikulum
01 Capaian Pembelajaran

Bahan Kajian
02

03 Proses Pembelajaran

04 Penilaian
MBKM dalam pelbagai aspek

Behaviourism,
Strategies: achievement tests; cognitivism,
constructivism, SCL: active-collaborative
embedded assessment; performance
transformative, etc. learning; T as facilitator;
assessments; portfolio/work
critical thinking to create
sampling; field observations;
knowledge; S assesses
surveys; longitudinal data;
strengths & weaknesses;
administrative data; external
Teori yg assessment to motivate
reviews
relevan

Metode
Assessment Discovery learnin; Small-
Pembelajaran
Facilitating; motivating; group discussion; Role-play
MBKM & simulation learning; g;
tutoring; giving feedback;
counselling; Cooperative learning; Self-
Fasilitasi oleh Aktifitas directed learning; Contextual
Dosen mahasiswa
Pembimbing learning; collaborative
learning; Case-based
learning, problem-based
learning, project-based
Discussion; role play; debate; solving learning, dll
problems; analyzing cases; ; doing projects;
presentations; etc.
61
62
SKS dan BKP MBKM

BKP
MBKM
Structured
Form

1) Bentuk bebas (free form) Kegiatan merdeka belajar selama 6 bulan


disetarakan dengan 20 SKS tanpa penyetaraan dengan mata kuliah;
2) Bentuk berstruktur (structured form) Kegiatan merdeka belajar juga dapat
distrukturkan sesuai dengan kurikulum yang ditempuh oleh mahasiswa.
MBKM dalam implementasinya
MBKM dan moda pembelajaran
MAGANG
program selama 1-2 semester yang memberikan pengalaman dan
pembelajaran langsung kepada mahasiswa di tempat kerja (experiential
learning) melalui perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi
pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup).

14/03/2023
Metode
Learning Theory Aktivitas Mahasiswa Fasilitasi Dosen/Pembimbing Assesment
Pembelajaran

Constructivisme Contextual Merencanakan kegiatan Membimbing dan mengarahkan Ujian


Learning magang CPMK yang harus dicapai mhs pemahaman
pengetahuan

Project based Melaksanakan magang dalam Merencanakan pembelajaran Ujian


learning bimbingan keterampilan
(dosen/pembimbing lapangan) (skill)

Collaborative Mengisi jurnal (logbook) Mendampingi penyusunan


Learning program

Membuat laporan Menetapkan pengakuan kredit


semester

Mengikuti ujian Merencanakan penilaian

Monitoring (kunjungan)
ASISTENSI MENGAJAR
KEGIATAN YANG MEMBERIKAN KESEMPATAN BAGI MAHASISWA YANG MEMILIKI MINAT DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAR TURUT SERTA
MENGAJARKAN DAN MEMPERDALAM ILMUNYA DENGAN CARA MENJADI GURU DI SATUAN PENDIDIKAN SEPERTI SEKOLAH DASAR, MENENGAH,
MAUPUN ATAS YANG BERADA DI KOTA MAUPUN DAERAH TERPENCIL SEHINGGA DAPAT MEMBANTU MENINGKATKAN PEMERATAAN KUALITAS
PENDIDIKAN, SERTA MENINGKATKAN KETERKAITAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PERKEMBANGAN
ZAMAN.

Learning Theory Metode Pembelajaran Aktivitas Mahasiswa Fasilitasi Dosen/Pembimbing Assesment

Constructivisme Role play and simulation Merencanakan kegiatan Membimbing dan Ujian Kinerja
learning asistensi mengajar mengarahkan CPMK untuk (performance)
mahasiswa
Behaviorisme Discovery learning Melaksanakan asistensi Merencanakan
mengajar dalam bimbingan pembelajaran
(dosen/pembimbing lapangan)
Self-directed learning Mengisi jurnal (logbook) Mendampingi menyusun
program
Membuat laporan Menetapkan pengakuan
kredit semester
Merencanakan penilaian
Monitoring (kunjungan)
68
69
70
71
72
BOBOT SKS DALAM BKP MBKM (FREE FORM)

Mahasiswa Magang di Industri selama 6 bulan (Keteknikan) 20 SKS

No. Capaian Pembelajaran SKS


A Hard skills
Merumuskan permasalahan keteknikan 3
Menyelesaikan permasalahan teknis di lapangan 3
Kemampuan sintesa dalam bentuk design 4
B Soft skills
Kemampuan berkomunikasi Kemampuan bekerjasama 2
Kerja keras 2
Kepemimpinan 2
Kreativitas 2

Selain dalam bentuk penilaian capaian, pengalaman/kompetensi yang


diperoleh selama kegiatan magang dapat juga dituliskan dalam bentuk
portofolio sebagai SKPI (surat keterangan pendamping ijazah).
BOBOT SKS DALAM BKP MBKM (STRUCTURED FORM)

mahasiswa T Kimia magang 6 bulan di Industri Petrokimia (20 SKS)


setara dengan belajar mata kuliah:

No. Capaian Pembelajaran SKS


1 Fenomena transport 2
2 Unit operasi 3
3 Industri proses kimia 3
4 Rekayasa reaksi kimia 3
5 Kontrol proses kimia 3
6 Teknologi separasi 2
7 Laporan akhir sebagai pengganti skripsi 4

Selain kedua bentuk di atas, dapat pula dirancang bentuk hibrida,


gabungan antara bentuk bebas (free-form) dan terstruktur (structured).
Implementasi MBKM
Universitas Negeri Jakarta
Membumikan MBKM

MBKM dalam cita-cita …


Refleksi MBKM Universitas Negeri Jakarta

03 Pengembangan
Pelaksanaan Dasar hukum tata
Pertukaran Mahasiswa Merdeka
Dalam Negeri (PMM-DN);
02 Kelola & panduan;
lingkup & mitra
Pertukaran Mahasiswa Permata berkualitas;
Sari; Pertukaran Mahasiswa kuantitas &
Permata Merdeka; Pertukaran kualitas
Mahasiswa Permata LPTK; partisipasi; sistem
Asistensi Mengajar; Magang; informasi
Proyek Kemanusiaan (2021-2022) pendukung (2022-
2024)
01
Persiapan

Penyusunan panduan implementasi; Hibah


kurikulum SFD (TIK & MBKM); Semlok
pematangan konsep MBKM; Program bantuan
kerja sama kurikulum dan implementasi MBKM
(2020-2021)
Roadmap MBKM Universitas Negeri Jakarta
Keg. MBKM secara umum bersifat
BKP MBKM yg tertinggi pesertanya
merespon kegiatan Kementerian dan
adalah Mengajar di Satuan
menjalankan program dalam Hibah
Pendidikan dan Magang.
Kemendikbudristek Ma-
gang
Menga- industri
Proyek
jar di
di desa
sekolah

Pertuka
Bela -ran
Negara BKP mhasis
MBKM wa
UNJ

Proyek
peneliti
kemanu
an
-siaan

Proyek
Wira-
indepen
usaha
-den
Arah implementasi MBKM UNJ pada kebijakan dan infrastruktur
Kebijakan dan infrastruktur MBKM yang
memayungi tiga fase implementasi:
prapelaksanaan, pelaksanaan dan
Universitas pascapelaksanaan

Fakultas Pra-Pelaksanaan Pelaksanaan

Pasca pelaksanaan

Prodi
Cakupan Fase Pertama

Pra-Pelaksanaan Pelaksanaan

Pasca pelaksanaan

1) Dasar hukum dan tata kelola: SK Tim, Kebijakan akademik, BPA,


kurikulum, …
2) Panduan pelaksanaan: muatan dari tiga fase pelaksanaan MBKM
3) Sistem informasi pendukung MBKM: pendaftaran, penyeleksian,
pelaporan, penilaian, pemantauan, & pengevaluasian;
4) Kerja sama dengan mitra: perguruan tinggi, Lembaga dan DUDI
Panduan implementasi Program MBKM lengkap dan rinci untuk
implementasi 8 program MBKM (ISS MBKM 2022)

Identifikasi mitra;
Verifikasi kelayakan mitra dan program;
Verifikasi kelayakan mahasiswa;
Pendaftaran mahasiswa;
Penempatan mahasiswa;
Pelaksanaan program;
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program;
Pelaporan pelaksanaan program;
Penanganan mahasiswa gagal atau mengundurkan diri dari program;
Konversi atau penyetaraan SKS;
Penilaian atau penyetaraan nilai;
Penghentian program yang sedang berjalan
1. Tahap Pra-Pelaksanaan

1) melakukan identifikasi terhadap mitra yang dibuktikan dengan dokumen


daftar mitra program studi dan/atau fakultas dan bukti pembahasan kegiatan
dengan mitra;
2) melakukan verifikasi kelayakan mitra dan program melalui surat
pernyataan alasan pemilihan mitra dan kegiatan BKP MBKM dari program
studi. Program atau BKP MBKM yang dinilai layak adalah yang dapat
dikonversikan atau disetarakan dengan bobot minimal 20 SKS;

3) melakukan verifikasi kelayakan mahasiswa dengan menyertakan bukti


konsultasi mahasiswa dengan dosen pembimbing akademik dan dosen
pengampu mata kuliah terkait dan bukti status mahasiswa aktif yang
terdaftar pada PDDikti;
1. Tahap Pra-Pelaksanaan

4) melakukan verifikasi kelengkapan dokumen yang mencakup:


4.1. perjanjian kerja sama dengan mitra yang memuat minimal tentang hak
dan kewajiban masing-masing pihak;
4.2. konversi/penyetaraan kegiatan MBKM ke dalam mata kuliah dan sks
-nya dari program studi;
4.3. perizinan peserta dari prodi & fakultas;
4.4. penugasan dosen pembimbing atau pengampu mata kuliah terkait;
4.5. Monev pra-pelaksanaan oleh penjaminan mutu pada tingkat prodi/
fakultas/universitas.
Cakupan aspek tahap kedua

Pra-Pelaksanaan Pelaksanaan

Pasca pelaksanaan

1) Pendaftaran seleksi secara daring; 2) Seleksi peserta; 3)


Penginputan KRS peserta ke dalam SIAKAD; 4) Penempatan
peserta; 5) Pelepasan peserta; 6) Pelaksanaan kegiatan dan
pembimbingan; 7) Pelaporan dan pendokumentasian proses
pelaksanaan kegiatan; 8) Penilaian kegiatan; 9) Monev
pelaksanaan kegiatan
Verifikasi kerja sama

Institusi
pendidikan
Kesesuaian dg MBKM, Aksesibilitas daring &
reputasi & luring, lokasi dalam & luar
akuntabilitas,dan rekam negeri, dan tingkat
jejak kerja sama dg PT. simbiosis mutualisme

Menetapkan
mitra terkait

Lembaga
pemerintah/ Perusahaan
atau industri
swasta
Tahap Pelaksanaan
1) peserta melakukan pendaftaran seleksi BKP MBKM secara daring pada
sistem informasi yang disediakan universitas;
2) Tim MBKM universitas melakukan proses seleksi peserta dan mengumumkan
hasilnya melalui sistem informasi yang disediakan universitas. Seleksi
dilakukan dengan menilai kelengkapan persyaratan dan dokumen yang ada
pada tahap Pra-Pelaksanaan;
3) universitas menyusun Surat Keputusan Rektor tentang penempatan peserta
yang dinyatakan lolos seleksi pada mitra yang diusulkan peserta dan program
studi;
4) mahasiswa yang disahkan sebagai peserta BKP MBKM pada mitra yang
tertera dalam Rektor melakukan penginputan KRS peserta ke dalam SIAKAD
dengan bantuan dan bimbingan dari program studi dan UPT TIK UNJ;
Tahap Pelaksanaan

5) universitas melakukan pelepasan peserta BKP MBKM secara serentak dan


dilanjutkan dengan pengantaran dan pendampingan peserta oleh dosen
pembimbing MBKM kepada mitra tujuan;
6) peserta berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
karakterisktik masing-masing BKP MBKM bersama dengan mitra dan dosen yang
aktif melakukan pembimbingan pengembangan terhadap peserta;
7) Peserta membuat laporan perkembangan kegiatan dalam bentuk logbook
mingguan tentang proses pelaksanaan kegiatan dan membuat dokumentasi
pelaksanaan kegiatan dalam bentuk visual dan video yang merekam proses
pelaksanaan kegiatan;
8) Dosen pembimbing/pengampu dan pembimbing dari mitra melakukan penilaian
terhadap kinerja peserta menggunakan instrumen dan rubrik penilaian yang telah
disediakan dan mengonversikan atau menyetarakan BKP MBKM ke dalam mata
kuliah dan sks-nya berdasarkan dokumen program studi tentang konversi/
penyetaraan kegiatan MBKM ke dalam mata kuliah dan sks-nya;
9) Penjaminan mutu universitas, fakultas dan program studi melakukan monitoring
dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
Cakupan aspek tahap ketiga

Pra-Pelaksanaan Pelaksanaan

Pasca pelaksanaan

1) Penyusunan laporan akhir pelaksanaan kegiatan;


2) Presentasi/publikasi laporan pelaksanaan kegiatan;
3) Pemrosesan dan penginputan nilai ke dalam SIAKAD
atau dalam bentuk SKPI;
4) Monev pasca pelaksanaan kegiatan
Tahap Pasca-Pelaksanaan

1) peserta dengan bantuan dan izin dosen pembimbing/pengampu dan


pembimbing dari mitra menyusun laporan akhir pelaksanaan kegiatan;
2) peserta menyajikan dan mempublikasikan laporan akhir pelaksanaan
kegiatan melalui forum ilmiah yang disediakan universitas atau media
informasi lainnya sesuai ketentuan yang ditetapkan universitas;
3) dosen pembimbing/pengampu melakukan pemrosesan dan penginputan
nilai ke dalam SIAKAD;
4) Penjaminan mutu universitas, fakultas dan program studi melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pasca-pelaksanaan kegiatan.
Monitoring dan evaluasi MBKM
Pra-
Implementasi

Monev

Pasca-
Implementasi
Implementasi
Monev pra-implementasi: Kesiapan dokumen & perangkat implementasi

No Dokumen dan Perangkat Implementasi MBKM Ketersediaan


1 Identifikasi mitra Ada
2 Verifikasi kelayakan mitra dan program Ada
3 Verifikasi kelayakan mahasiswa Tdk Ada
4 Pendaftaran mahasiswa
5 Penempatan mahasiswa
6 Pelaksanaan program
7 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
8 Pelaporan pelaksanaan program
9 Penanganan mahasiswa gagal atau mengundurkan diri
dari program
10 Konversi atau penyetaraan SKS
11 Penilaian atau penyetaraan nilai
12 Penghentian program yang sedang berjalan
Monev pra-implementasi: Kesiapan dokumen & perangkat implementasi

No Dokumen dan Perangkat Implementasi MBKM Ketersediaan

13 Verifikasi kerelevanan CP dengan BKP MBKM dan Ada


kurikulum
14 Deskripsi hak dan kewajiban mahasiswa, pengampu Ada
dan mitra
15 Identifikasi kelengkapan instrumen dan rubrik Tdk Ada
penilaian
16 Sistem informasi MBKM (Sosialisasi, registrasi,
seleksi, konsultasi, unggah portfolio kegiatan)
17 …
Monev implementasi: Kesesuaian rencana dengan implementasi dan ketercapaian tujuan

No Dokumen dan Perangkat Implementasi MBKM Kesesuaian


1 Identifikasi mitra sesuai
2 Verifikasi kelayakan mitra dan program sesuai
3 Verifikasi kelayakan mahasiswa Tdk Sesuai
4 Pendaftaran mahasiswa
5 Penempatan mahasiswa
6 Pelaksanaan program
7 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
8 Pelaporan pelaksanaan program
9 Penanganan mahasiswa gagal atau mengundurkan diri
dari program
10 Konversi atau penyetaraan SKS
11 Penilaian atau penyetaraan nilai
12 Penghentian program yang sedang berjalan
Monev implementasi: Kesesuaian rencana dengan implementasi dan ketercapaian tujuan

No Dokumen dan Perangkat Implementasi MBKM Kesesuaian

13 Verifikasi kerelevanan CP dengan BKP MBKM dan kurikulum Sesuai

14 Deskripsi hak dan kewajiban mahasiswa, pengampu dan Sesuai


mitra
15 Identifikasi kelengkapan instrumen dan rubrik penilaian Tdk Sesuai

16 Sistem informasi MBKM (Sosialisasi, registrasi, seleksi,


konsultasi, unggah portfolio kegiatan)

17 …
Kalkulasi SKS untuk BKP MBKM
NAMA KMK Reguler MBKM
A. MKU 13 13
B. MKDK 12 12
C. MKCU (UNJ) 2 2
D. MKCF (fakultas) 2 2
E. PKM/PLP 3 0
F. MKCP (prodi)* 112 52+20+20+20
G. MBKM
1) Magang/Praktik Industri 0
2) PP (Pertukaran Pelajar) 0
a. PP: LPDPT 0 20 (FE)
b. PP: DPLPT 0 20 (UPI)
c. PP: LPLPT 0 0
3) Penelitian 0 0
4) Proyek di Desa 0 0
5) Wirausaha 0 0
6) Studi/Proyek Independen 0 0
7) Proyek Kemanusiaan 0 0
8) Asistensi Mengajar di Sekolah 0 20
Total sks 144 144
BKP MBKM DALAM SEMESTER (CONTOH)

Sem 1 Sem 2 Sem 3

LPDPT/ Sem 4
DPLPT

Magang

Ast Mngjar Sem 5

Sem 8 Sem 7 Sem 6


Pelbagai strategi penilaian capaian
pembelajaran; manakah yang
relevan untuk BKP MBKM
Permasalahan dalam implementasi MBKM
2. CPMK & MK yg
diakui/disetarakan?
SKS?

1. CP yang relevan Asistensi 3. Peran pengampu


utk dikembangkan? Mengajar dan mitra?
di Sekolah

4. Hak & kewajiban


5. SIAKAD & PD
pengampu & mitra?
Dikti?
Penetapan sks (kredit) dan beban kerja (workload) dalam
MBKM (Cara menghitung sks)

Pasal 17
(1)1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah,
responsi, atau tutorial, terdiri atas:
a. kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per
minggu per semester;
b. kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh)
menit per minggu per semester; dan
c. kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu
per semester

Pasal 17
(5) Apabila semester antara diselenggarakan dalam
bentuk perkuliahan, tatap muka paling sedikit 16
(enam belas) kali termasuk ujian tengah semester
antara dan ujian akhir semester antara.

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Penetapan sks (kredit) dan beban kerja (workload) dalam
MBKM (Cara menghitung sks)

Arti 1 sks adalah:

TAMU adalah 50 menit x 16 pertemuan = 800 menit : 60 menit = 13,3 jam


TT adalah 60 menit x 16 pertemuan = 960 menit : 60 menit = 16 jam
TM adalah 60 menit x 16 pertemuan = 960 menit : 60 menit = 16 jam

13,3 jam + 16 jam + 16 jam = 45,3 jam

Bila untuk menguasai suatu CP (ILO) dibutuhkan waktu 100


jam, maka bobot sks-nya adalah:
100 jam : 45,3 jam = 2,2 sks.

Dasar penghitungan 1 sks setara 44 jam beban kerja (termasuk


TAMU, TT dan TM) atau setara dengan 1 pekan (6 hari kerja x
8 jam @ hari).

Jadi 20 sks Magang setara dengan berapa minggu atau


bulankah?
Manakah yang lebih baik untuk kemaslahatan
orang banyak; pikiran yang terisi dengan
kebenaran atau pikiran yang terbuka terhadap
kebenaran?

Education’s purpose is to replace an empty mind with an open one.


(Malcolm Forbes)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai