Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERKEMBANGAN DAN BELAJAR GERAK

“TERMINOLOGY TEORI PERKEMBANGAN DAN BELAJAR GERAK”

Dosen Pengampu :

1. Prof. Dr. Gusril, M.Pd.


2. Fahmil Haris,S.Pd, M.Pd

Kelompok 5 :

1. Rahmad David Saputra (21089081)


2. Sabda Nur Azizah (21089091)
3. Viona Putri Ananda (21089101)

DEPARTEMEN KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu dipanjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, “Terminology
dan Teori Perkembangan dan Belajar Gerak” dengan baik. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata Perkembangan dan belajar gerak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa
bimbingan dan bantuan serta dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada Bapak Prof. Dr. Gusril M.Pd, Fahmil Haris,S.Pd, M.Pd.,
sebagai dosen mata kuliah yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing,
dan memberikan dorongan sampai makalah ini selesai.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
bahkan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan di masa datang. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, 07 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................4

C. Tujuan.................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................5

A. Pengertian Belajar Gerak....................................................................................................5

B. Terminology Dalam Perkembangan Gerak.......................................................................6

C. Teori Perkembangan...........................................................................................................7

D. Implikasi Teory Perkembangan dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga........................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................................9

A. Kesimpulan.........................................................................................................................9

B. Saran...................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, gerak merupakan aktifitas yang selalu melekat
dalam kehidupan manusia, baik gerak sebagai tujuan maupun gerak sebagai alat
untuk mencapai tujuan atau untuk memecahkan masalah. Gerak sebagai tujuan, pada
umumnya terjadi dalam dunia olahraga, seperti dalam gerakan-gerakan senam,
dimana objek yang dinilai adalah gerakan itu sendiri, baik keindahan maupun kualitas
gerak itu sendiri. Secara sederhana, gerak sebagai tujuan, apabila gerak yang
dilaksanakan merupakan objek yang ingin dicapai atau yang dinilai. Sedangkan gerak
sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah, apabila gerakan-gerakan yang dilakukan
bukanlah objek yang dinilai, melainkan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Gerak
sebagai alat atau instrumen untuk mencapai tujuan terjadi hampir pada seluruh
aktifitas kehidupan manusia, termasuk gerak dalam olahraga.
Bila kita coba untuk menghitung, berapa kalikah dalam satu hari manusia
melakukan gerakan, baik gerak yang dilakukan oleh seluruh tubuh, maupun gerak
yang dilakukan oleh bagian-bagian anggota tubuh. Jumlah gerak yang dilakukan
manusia dalam sehari mungkin mencapai ratusan ribu kali. Gerak bagi manusia,
adalah sesuatu yang amat penting dan melekat pada diri manusia itu sendiri, baik
gerak untuk mencapai sesuatu, memecahkan masalah, maupun gerak yang dilakukan
dalam berkomunikasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian belajar gerak?
2. Apa terminology dalam perkembangan gerak?
3. Apa teori perkembangan gerak?
4. Apa implikasi teori perkembangan dalam pendidikan jasmani dan olahraga?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian belajar gerak
2. Untuk mengetahui apa terminology dalam perkembangan gerak
3. Untuk mengetahui apa teori perkembangan gerak
4. Untuk mengetahui apa implikasi teori perkembangan dalam pendidikan
jasmani dan olahraga.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Gerak


Membahas pengertian dan batasan belajar gerak sudah barang tentu perlu
diawali dengan mendiskusikan pengertian belajar secara umum, baru setelah itu
membicarakan pengertian yang lebih spesifik, yaitu menyangkut pengertian belajar
gerak. Sedangkan gerak itu sendiri akan senantiasa mendapatkan penjelasan secara
komprehensif, termasuk gerak dalam hubungannya dengan keterampilan, olahraga,
dan pendidikan jasmani dalam bagian-bagian berikutnya.
Belajar pada hakikatnya selalu terintegrasi dengan kehidupan manusia,
demikian juga binatang.Peristiwa belajar yang dialami baik oleh manusia maupun
binatang pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Dalam arti kata bahwa tanpa belajar baik nanusia maupun
binatang, maka kelangsungan hidupnya bisa terancam. Hergenhahndan Olson (1993)
menyimpulkan bahwa, kemampuan one trial learning pada binatang merupakan
pelengkap dari instingnya agar binatang tersebut dapat mempertahankan
kehidupannya. Demikian pula halnya dengan manusia, agar mereka bisa terus
mempertahankan hidupnya, maka mereka dituntut untuk senantiasa belajar dan
belajar.
Belajar dalam pengenlitian Hergenhahn dan Olson (1933) didefinisikan
sebagai perubahan yang relatif permanen dalam peilaku atau potensi perilaku yang
merupakan hasil dari pengalaman dantidak bercirikan tanda-tanda yang disebabkan
oleh pengaruh yang sifatnya sementara seperti yang disebabkan oleh sakit, kelelahan
atau pengaruh obat-obatan. Ketika membaca definisi ini kita bisa menyimpulkan
bahwa Hergenhahn dan Olson beraliran behavioris, karena mereka menempatkan
perilaku sebagai indikator perubahan yang diakibatkan oleh belajar. Oleh karenaitu,
maka orang yang lebih simpati terhadap aliran kognitivis serta merta akan
mendebatnya atau bahkan mungkin menolaknya. Sebagai contoh, Mayer (1987) yang
beraliran kognitivis mengajukan definisi belajar sebagai perubahan yang relatif
permanen dalam pengetahuan(knowledge) dan perilaku seseorang yang disebabkan
oleh pengalaman.

5
B. Terminology Dalam Perkembangan Gerak
Terminology dalam perkembangan gerak membahas pengertian beberapa
istilah yang digunakan dalam studi perkembangan pada umumnya dan studi
perkembangan gerak pada khususnya. Ada beberapa istilah dalam studi
perkembangan gerak yang perlu dijelaskan pengertiannya, yaitu:
a. Pertumbuhan (growth)
Adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat
kuantitatif, atau peningkatan dalam hal ukuran. Biasanya ukuran fisik.
Contoh : bertambahnya timggi badan, lebar bahu, lebar panggul, ketebalan dada, dan
berat badan.
b. Perkembangan (development)
Adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-
organ tubuh kearah keadaan yang semakin teorganisasi(organ-organ tubuh makin bisa
dikendalikan sesuai dengan kemauan) dan terspesialisasi ( organ-organ tubuh
semakin bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing).
c. Perubahan kuantitatif
Adalah perubahan yang bisa di ukur atu dihitung, perubahan kulitatif adalah
perubahan dalam bentuk semakin baik, semakin lancar, pada dasarnya perubahan
yang tidak bisa diukur atau sukar diukur.
d. Perkembangan gerak
Adalah suatu proses terjadi sejalan dengan bertambahnya usia dimana secara
bertahap dan berkesinambung gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana,
tidak terorganisasi dan tidak terampil kearah penampilan gerak yang kompleks dan
terorganisasi dengan baik pada akhirnya mengalami penurunan keterampilan
menyertai terjadinya pada masa usia tua. Dalam hal ini latihan fisik memacu atau
mempercepat peningkatan kualitas perkembangan gerak.
Contoh : belum bisa berjalan, karena berlatih 2-3 langkah pada saat mengawali masa
anak kecil dan selanjutnya menjadi bisa berjalan dengan lancar.
e. Kematangan (maturation)
Adalah kemajuan yang bersifat kualitatif dalam perkembangan biologis.
Kematangan merupakan kemajuan yang bersifat instrinsik dan menggambarkan
perubahan yang berkembang dalam suatu urutan sejalan dengan pertambahan usia,
dan tanpa pengaruh langsung olehstimulus eksternal.
Contoh tanda-tanda kematangan:
 pada bayi yang sudah bisa duduk pada usia mendekati satu tahun, yang
seolah- olah ingin mengankat tubuhnya untuk berdiri. Tiba-tiba anak tersebut
mampu berdiri, padahal sebelumnya ia belum pernah mampu berdiri. Keadaan
ini menunjukkan anak ini mulaii matangn untuk bisa berdiri. Pada saat ini
peranan orang tua menjadi penting dalam memberi kesempatan pada anak itu
untuk belajar berdiri sendiri.
 Pada awal masa puber, anak laki-laki bermimpi sampai mengeluarkan sperma.
Gejala ini menunjukkan dia matang pada organ reproduksinya.

6
Ada beberapa sifat yang menandai terbentuknya proses kematangan atau
bukan karena proses belajar :
 perilaku muncul atau terjadi pertamakali secara tiba-tiba. Pemunculannya
tanpa proses belajar
 perwujudan pola perilaku terjadi secara urut dan teratur, tetapi polanya bisa
sedikit berbeda antara setiap individu.
 Dalam segi fisik dan biologis terjadi peniingkatan integrasi fungsi system
organ- organ tubuh dan kemampuan reproduksi.
f. Penuaan(aging)
Proses penurunan kualitas organic karena bertambahnya usia.perubahan ini
terjadi setelah individu mencapai puncak kematangan atau puncak perkembangan.
Contoh : persendian dan otot mulai semakin kaku atau tidak fleksibel yang
mengakibatkan kemampuan gerak menurun. Keknyalan lensa mata menurun sehingga
menjadi rabun.

C. Teori Perkembangan
Perkembangan dikaji dari perspektif biologis dan psikologis, yaitu :
 Perspektif biologis: keterbentukan dan perkembangan bagian-bagian dan
system tubuh dpelajari dalam level seluler dan pada level organistik.
 Perspektif psikologis : individu dipelajari dalam segi berpikir, emosi dan
perasaan..
Ada beberapa pandangan dan teori penting dalam psikologi perkembangan
yang bisa menjadi acuan dalam studi perkembangan gerak :
a. Teori kematangan ( maturational theory)
Individu berkembang dengan iramanya masing-masing tetapi dengan pola
urutan yang sama dengan individu yang lain. Arnold Gessel menjelaskan kematangan
sebagai proses yang lebih terkontrol oleh factor internal dan kurang terkontrol oleh
factor eksternal.
Dalam teori ini menyatakan bahwa perkembangan dan penguasaan pola gerak
tertentu tidak bisa dipercepat melalui program latihan tertentu sebelum perkembangan
biologisnya mencapai taraf kesiapan untuk mempelajarinya gerakan tertentu itu.
b. Teori keperilakuan (behavioral theory)
Teori ini kebalikan dari teeori kematangan, kalau kematangan berprinsip
factor internal yang paling berpengaruh, teori keperilakuan berprinsip factor
eksternallah yang mempengaruhi perkembangan individu.
c. Teori kognitif
Teori ini menyatakan bahwa manusia dapat mempengaruhi lingkungan dan
sebaliknya llingkungan dapat mempengaruhi individu. Menurut piages proses
perkembangan dipengaruhi oleh pertumbuhan biologis, penngalaman anak, hubungan
social dan sikap orang dewasa, serta kecenderungan yang ada pada diri manusia
untuk mencari keseimbangan dengan lingkungan dan dalam dirinya.

7
D. Implikasi Teory Perkembangan dalam Olahraga
Apabila seseorang menganut teori kematangan, maka di dalam bidang
olahraga dianggap sebagai pengantar, karena bakat dan faktor keturunanlah yang
menentukan keberhasilan orang tersebut.
Apabila seseorang menganut teori keprilakuan maka peran pendidik ataupun
pelatih sangatlah besar, karena disinilah faktor keberhasilan olahragawan ditentukan.
Lingkungan dan pendidik sangatlah berpengaruh.
Dari kedua paham yang bertolak belakang tersebut, para ahli mencoba
memadukannya. Konsekuensi pemaduan kedua paham tersebut dalam bidang
olahraga adalah bahwa bakat dan pembinaan sama pntingnya. Prestasi olahraga yang
tinggi hanya dapat dicapai oleh individu yang memiliki bakat di bidang olahraga dan
dibina dengan baik sejak usia muda. Karena tidak semua orang berbakat di bidang
olahraga maka penanganan olahraga seharusnya tidak berorientasi pada arah
pembinaan prestasi di bidang olahraga melainkan membina anak agar dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik sesuai dengan potensinya masing-masing.
Dalam menangani anak yang berbakat olahraga sejak usia dini seharusnya
dilakukan secara berhati. Setiap fase perkembangan ada kecenderungan tertentu pada
diri individu di dalam pertumbuhan, perkembangan dan kematangannya yang
memerlukan perlakuan yang dari para pendidik. Perlakuan yang tidak sesuai dengan
fase perkembangan bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Belajar pada hakikatnya selalu terintegrasi dengan kehidupan manusia,
demikian juga binatang.Peristiwa belajar yang dialami baik oleh manusia maupun
binatang pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Dalam arti kata bahwa tanpa belajar baik manusia maupun
binatang, maka kelangsungan hidupnya bisa terancam. Hergenhahndan Olson (1993)
menyimpulkan bahwa, kemampuan one trial learning pada binatangmerupakan
pelengkap dari instingnya agar binatang tersebut dapat
mempertahankankehidupannya. Demikian pula halnya dengan manusia, agar mereka
bisa terus mempertahankan hidupnya, maka mereka dituntut untuk senantiasa belajar
dan belajar.
Terminology dalam perkembangan gerak membahas pengertian beberapa
istilah yang digunakan dalam studi perkembangan pada umumnya dan studi
perkembangan gerak pada khususnya. Ada beberapa istilah dalam studi
perkembangan gerak yang perlu dijelaskan pengertiannya, yaitu: pertumbuhan
(growth), perkembangan (development), perubahan kuantitatif, perkembangan gerak,
kematangan (maturation) dan penuaan(aging).
Perkembangan dikaji dari perspektif biologis dan psikologis, yaitu :
 Perspektif biologis: keterbentukan dan perkembangan bagian-bagian dan
system tubuh dpelajari dalam level seluler dan pada level organistik.
 Perspektif psikologis : individu dipelajari dalam segi berpikir, emosi dan
perasaan..
Ada beberapa pandangan dan teori penting dalam psikologi perkembangan
yang bisa menjadi acuan dalam studi perkembangan gerak : Teori kematangan
( maturational theory), Teori keperilakuan (behavioral theory), dan Teori kognitif .

B. Saran
Kami sadar bahwa banyak sekali kekurangan yang kami miliki,baik dari
tulisan maupun bahasa yang kami sajikan,oleh karena itu kami mohon di berikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi, dan semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan menjadi wawasan kita dalam membuat
makalah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ma’mun, Amun., M. Saputra, Yudha. (2000). Perkembangan Gerak dan Belajar


Gerak. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Yanuar, Phil Kiram. (2016). Belajar Keterampilan Motorik. Universitas Negeri
Padang.
Sriwahyuniati. (2017). Belajar motorik (1st ed.). UNY Press.
Wijaya, & Kanca. (2019). Media pembelajaran aktivitas pengembangan PJOK untuk
pendidikan dasar dan menengah. JOSSAE (Journal of Sport Science And Education),
4(1), 31-40.

10

Anda mungkin juga menyukai