Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

“Teori Belajar Behavioristik”

Dosen Pengampu :
Eka Kurniawan, S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
1. Reza Wahyu Adha (E1R020117)
2. Soraya Oktaria (E1R020133)
3. Saskia Katrunada (E1R020125)
4. Fatiha Putri Aura Diva (E1R020143)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas rahmat dan karunianya
akhirnya kami berhasil menyelesaikan tugas pembuatan makalah i ni. Kedua kalinya
sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada baginda Nabi Besar kita Nabi
Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman modern
seperti saat ini. Terima kasih untuk team yang telah bekerja sama sehingga makalah ini
dapat selesai tepat waktu. Walaupun memang dalam penyusun makalah ini terdapat
beberapa kendala karena dikerjakan secara online. Semoga dengan di susunnya makalah
ini, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Aamiin Allahumma Aamiin.
Kami juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung atas pembuatan
makalah ini. Selain itu jika terdapat kesalahan pada makalah ini sekiranya mohon di
kritisi atau di perbaiki. Karena sesungguhnya tiada hal yang sempurna kecuali dimiliki
oleh-Nya. Sekali lagi terimakasih untuk setiap orang yang telah menyempatkan membaca
makalah ini.
Sekian dan terima kasih.

Page | I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. I

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. II

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1

1.1 Latar belakang…………………………………………………. 1

1.2 Rumusan masalah……………………………………………… 2

1.3 Tujuan…………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 3

2.1 Definisi Teori belajar Behavioristik………………………….... 3

2.2 Ciri-ciri ( karakteristik ) Teori Belajar Behavioristik……….. 5

2.3 Tahapan Pengembangan Teori Behavioristik………………... 7

2.4 Pendapat………………………………………………………... 8

BAB III PENUTUP………………………………………………………….. 10

3.1 Simpulan………………………………………………………. 10

3.2 Saran…………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 11

Page | II
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Menurut Slavin dalam Catharina Tri Anni (2004), belajar merupakan proses
perolehan kemampuan yang berasal dari pengalaman. Sedangkan menurut Bell-
Gredler dalam Udin S. Winataputra (2008) pengertian belajar adalah proses yang
dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and
attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude)
tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai
masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Dengan demikian belajar dapat disimpulkan sebagai rangkaian kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan
dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat
indera dan pengalamannya. Adapun yang dimaksud pembelajaran Menurut Gagne,
Briggs, dan wagner dalam Udin S. Winataputra (2008) adalah serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
Jadi pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari penjelasan diatas didapatkan
bahwa Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia
belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari
belajar. Selain itu pengertian Teori Belajar dapat pula diartikan sebagai teori  yang 
mempelajari perkembangan  intelektual (mental)  siswa. Dalam perkembangannya
teori belajar dibagi menjadi beberapa teori oleh beberapa ahli, namun kami hanya
akan membahas teori belajar Behavioristik saja.

Page | 1
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diformulasikan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Definisi teori belajar Behavioristik menurut para ahli.
2. Ciri-ciri teori belajar tersebut.
3. Tahapan pengembangan teori belajar tersebut, dan
4. Pengaplikasian teori belajar tersebut di dunia Pendidikan khususnya sekolah
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi teori belajar
2. Untuk mengetahui karakteristik teori belajar
3. Untuk mengetahui tahapan pengembangannya
4. Untuk bisa mempelajari bagaimana cara pengaplikasiaanya

Page | 2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Teori Belajar Behavioristik


Teori belajar Behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan Berliner
tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Beberapa ilmuan yang
termasuk pendiri dan penganut teori ini antara lain Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, dan
Skinner. Teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh
terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal
sebagai aliran Behavioristik. Teori Behavioristik dengan model hubungan stimulus-
responnya, mendudukan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Dengan kata
lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya
untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan
respon. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukkan dan input yang berupa
stimulus dan keluarkan atau output yang berupa respons.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa misalnya daftar
perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara-cara tertentu, untuk membantu belajar
siswa, sedangkan respon adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang
diberikan oleh guru. Menurut Teori Belajar Behavioristik, apa yang terjadi di antra
stimulus dan respon dianggap tidak penting diperlihatkan karena tidak diamati dan tidak
dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus dan respons.
Teori Belajar Behavioristik menurut para Ahli
1. Teori Belajar Behavioristik menurut Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon.
Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti
pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indra.
Sedangkan respon yang reaksi yang dimunculkan siswa ketika belajar, yang juga
dapat berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Dari definisi belajar tersebut
maka menurut Thorndike perubahan tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu
dapat berwujud kongkrit yaitu yang dapat diamati, atau tidak kongkrit yaitu yang
tidak dapat diamati.

Page | 3
2. Teori Belajar Behavioristik menurut Watson (1878-1958)
Waston adalah seorang tokoh aliran behavioristic yang dating sesudah Thorndike.
Menurutnya, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun
stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati
(observable) dan dapat diukur. Waston adalah seorang behavioris murni, karnea
kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti fisika atau
biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empiric semata, yaitu sejauh dapat
diamati dan dapat diukur. Asumsinya bahwa, hanya dengan cara demikianlah maka
akan dapat diramalkan perubahan-perubahan apa yang bakal terjadi setelah seseorang
melakukan tindak belajar.
3. Teori Belajar Behavioristic menurut Clark Leaonard Hull (1884-1952)
Clark Hull juga menggunakan variable hubungan antara stimulus dan respon untuk
menjelasakan pengertian tentang belajar. Namn ia sangat terpengaruh oleh teori
evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Oleh sebab itu, teori Hull
mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah
penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga
stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis,
walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
4. Teori Belajar Behavioristic menurut Edwin Ray Guthrie (1886-1959)
Demikian juga dengan Edwin Guthrie, ia juga menggunakan variable hubungan
stimulus dan respon untuk menjelasakan terjadinya proses belajar. Dijelakan bahwa
hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara, oleh sebab
itu dalam kegiatan belajar siswa perlu sesering mungkin diberikan stimulus dan
respon bersifat lebih tetap. Guthtie juga percaya bahwa hukuman (punishment)
memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat
yang tepat akan mampu merubah kebiasaan dan perilaku seseorang.
5. Teori Belajar Behaviorisic menurut Burrhusm Frederic Skinner (1904-1990)
Sinner merupakan tokoh behavioristic yang paling banyak diperbincangkan, konsep-
konep yang dikemukakan oleh Skinner tentang belajar mampu mengungguli konsep-
konsep lain yang dekemukakan oleh para tokoh sebelumnya. Menurt, Skinner,

Page | 4
hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam
lingkungannya akan menimbulkan perubahan tingkah laku.
Teori Belajar Behavioristic banyak dikeritik karena sering kali tidak mampu menjelasakn
situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variable atau hal-hal yang berkaitan dengan
pendidikan dan/atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus
dan respon.

2.2 Ciri-ciri ( karakteristik ) Teori Belajar Behavioristik


a) Mengutamakan pengaruh lingkungan.
b) Hasil pembelajaran fokus pada terbentuknya perilaku yang diinginkan.
c) Mementingkan pembentukan reaksi atau respon.
d) Bersifat mekanistis atau dilakukan dengan mekanis tertentu, misalnya meminta maaf.
e) Menganggap latihan itu adalah hal yang penting dalam proses pembelajaran.
f) Mementingkan pengaruh lingkungan (environmentalistis)
g) Mementingkan bagian – bagian (elentaristis)
h) Mementingkan peranan reaksi (respon)
i) Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil beMementingkan hubungan sebab
akibat pada waktu yang lalu.
j) Mementingkan pembentukan kebiasaan
k) Ciri khusus dalam pemecahan masalah dengan “mencoba dan gagal” atau trial and
error.
l) Teori belajar behavioristik ini adalah teori belajar yang umum digunakan di
Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari beberapa contoh berikut.
a) Guru menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap, mulai materi sederhana
sampai kompleks.
b) Selama mengajar, guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi.
c) Jika guru menjumpai adanya kesahalan, baik pada materi maupun pada peserta didik
maka akan segera diperbaiki.
d) Guru lebih aktif memberikan latihan agar terbentuk kebiasaan yang diinginkan.
e) Guru memberikan evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.

Page | 5
f) Guru harus mampu memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan
negatif.

Prinsip – Prinsip Dasar  Teori Behavioristik


Prinsip – prinsip teori behavioristik yang banyak diterapkan dalam dunia pendidikan
meliputi :
1. Menekankan pada pengaruh lingkungan terhadap perubahan perilaku.
2. Menggunakan prinsip penguatan, yaitu untuk mengidentifikasi aspek paling
diperlukan dalam pembelajaran dan untuk mengarahkan kondisi agar peserta didik
dapat mencapai peningkatan yang diharapkan.
3. Mengidentifikasi karakteristik peserta didik, untuk menetapkan pencapaian tujuan
pembelajaran.
4. Lebih menekankan pada hasil belajar daripada proses pembelajaran
Aplikasi – Aplikasi Teori Behavioristik
Adapun aplikasi dalam pembelajaran berdasarkan teori behavioristik, dalam merancang
kegiatan pembelajaran, adalah :
1. Menentukan tujuan pembelajaran.
2. Menganalisis lingkungan kelas yang ada saat ini termasuk mengidentifikasikan
pengetahuan awal peserta didik.
3. Menentukan materi pembelajaran.
4. Memecah materi pembelajaran menjadi bagian – bagian kecil, meliouti pokok
bahasan, subpokok bahasan topik dan sebagainya.
5. Menyajikan materi pembelajaran.
6. Memberikan stimulus.
7. Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan peserta didik.
8. Memberikan penguatan baik yang positif maupun negatif, atau hukuman.
9. Memberikan stimulasi baru.
10. Mengamati dan mangkaji respons yang diberikan pesrta didik.
11. Memberikan penguatan lanjutan atau hukuman.
12. Evaluasi hasil belajar (Suciati & Irawan, 2001: 31-32).

Page | 6
Kekurangan dan Kelebihan Teori Belajar Behavioristik
Adapun kelebihan dan kekurangan teori belajar ini adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan
 Peserta didik dibiasakan untuk latihan dan praktik yang di dalamnya memuat unsur
kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
 Mampu mendorong peserta didik untuk berpikir linier dan konvergen.
 Memudahkan peserta didik untuk mencapai suatu target tertentu dalam pembelajaran.

2. Kekurangan
 Membatasi kreatifitas, produktifitas, dan imajinasi peserta didik.
 Pembelajaran hanya berpusat pada guru, sehingga peserta didik terkesan pasif.
 Berpotensi menimbulkan hukuman verbal dan fisik, seperti memberi hukuman
peserta didik yang melanggar aturan atau bahkan menjewer. Hukuman semacam itu
justru bisa berakibat buruk pada perubahan perilaku peserta didik.
 Timbul kesulitan untuk menjelaskan kondisi belajar yang kompleks karena hanya
beracuan pada stimulus dan respon.

2.3 Tahapan Pengembangan Teori Behavioristik

Fakta penting tentang perkembangan ialah bahwa dasar perkembangan adalah


kritis. Sikap, kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk selama tahun pertama,
menentukan seberapa jauh individu berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan mereka
selanjutnya. Menurut Erikson (Hurlock, 1980: 6) berpendapat bahwa masa bayi
merupakan masa individu belajar sikap percaya atau tidak percaya, bergantung pada
bagaiamana orang tua memuaskan kebutuhan anaknya akan makanan, perhatian, dan
kasih sayang. Tedapat tiga kondisi yang memungkinkan terjadinnya perubahan, yaitu
sebagai berikut.

1. Perubahan dapat terjadi apabila individu memperoleh bantuan atau bimbingan untuk
membuat perubahan.

Page | 7
2. Perubahan cenderung terjadi apabila orang-orang yang dihargai memperlakukan
individu dengan cara yang baru atau berbeda (kreatif dan tidak monoton).
3. Apabila ada motivasi yang kuat dari pihak individu sendiri untuk membuat
perubahan.

Dengan mengetahui bahwa dasar-dasar permulaan perkembangan cenderung menetap,


memungkinkan orang tua untuk meramalkan perkembangan anak dimasa akan datang.
Penganut aliran lingkungan (behavioristk) yakin bahwa lingkungan yang optimal
mengakibatkan ekspresi faktor keturunan yang maksimal.

Proses perkembangan itu berlangsung secara bertahap, dalam arti:

1. Bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju meningkat atau mendalam atau meluas
secara kualitatif maupun kuantitatif. (prinsip progresif)
2. Bahwa perubahan yang terjadi antar bagian dan atau fungsi organisme itu terdapat
interpedensi sebagai kesatuan integral yang harmonis. (prinsip sistematik)
3. Bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan dan tidak kebetulan dan meloncat-loncat. (prinsip berkesinambungan)

2.4 Pendapat kami mengenai pengaplikasian Teori belajar Behavioristik di sekolah


Setiap teori memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Setelah melihat
definisi,ciri-ciri, prinsip-prinsip dan pengaplikasian kita bisa melihat beberapa
kekurangan dan kelebihan dan disini saya melihat lebih banyak kekurangan dibandingkan
dengan kelebihan. Tentunya kita sudah memahami teori behavioristik karena sekolah-
sekolah atau pendidikan pada umumnya lebih banyak menggunakan teori behavioristik
ini,jadi menurut saya teori behavioristik sedikit efektif untuk pendidikan tetapi sedikit
membuat siswa merasa tertekan dengan teori behavioristik yang diterapkan dalam
pendidikan.
Teori belajar behavioristik masih dirasakan manfaatnya dalam kegiatan
pembelajaran. Selain teori ini telah mampu memberikan sumbangan atau motivasi bagi
lahirnya teori-teori belajar yang baru, juga karena prinsip-prinsipnya (walaupun terbatas)
terasa masih dapat diaplikasikan secara praktis dalam pembelajaran hingga kini.
Walaupun teori ini mulai mendapatkan kritikan, namun dalam hal-hal tertentu masih

Page | 8
diperlukan khususnya dalam mempelajari aspek-aspek yang sifatnya relatif permanen
dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan secara ketat.
Menurut kami teori ini sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang
kompleks, sebab banyak hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan dan/atau belajar yang
tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.

Page | 9
BAB III PENUTUP

Simpulan
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Sedangkan belajar adalah
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan
mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau
kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya.
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari penjelasan diatas didapatkan
bahwa Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia
belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari
belajar.
Teori belajar Behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
Behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Menurut
teori ini yang terpenting adalah masukkan dan input yang berupa stimulus dan
keluarkan atau output yang berupa respons.

Saran
Sebagai calon pendidik hendaknya kita mampu menciptakan suasana belajar
yang kondusif dan efektif, lalu menerapkan metode dan teori yang tepat, kreatif
dalam mengajar, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Oleh karena
itu, sebagai calon pendidik (guru) hendaknya kita mampu mempelajari teori-teori
pembelajaran yang ada, agar kita mampu menemukan kecocokan dalam metode
mengajar yang tepat.

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. Artikel tentang teori belajar Behavioristik tersedia di
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_belajar_behavioristik . (diakses tanggal 26
agustus 2021)
Anis, Herman. Teori Belajar Behavioristik Menurut Ahli. Tersedia di
https://hermananis.com/teori-belajar-behavioristik-menurut-para-ahli-dan-
penerapannya-dalam-pembelajaran (diakses tanggal 26 agustus 2021).
Mulyana, Aina. 2020. PENGERTIAN DAN JENIS - JENIS TEORI BELAJAR. Tersedia di
https://ainamulyana.blogspot.com/2015/12/mengenal-berbagai-jenis-teori-
belajar.html (diakses tanggal 26 agustus 2021).

Burhanuddin, Afid. 2014. Teori belajar Behavioristik. Tersedia di


https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/04/30/teori-belajar-behavioristik-
konsep-dan-aplikasi/ (terakhir diakses 26 agustus 2021).

2021. Teori belajar behavioristik.https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/teori-belajar-


behavioristik/ (terakhir diakses 26 agustus 2021).

Amalia A., Rizka & Ahmad Nur Fadholi. 2016. Teori Behavioristik. Jurnal Ilmu Pengetahuan
Sosial Vol.1. hal : 4-5. 7 syah, Muhibbin. (diakses tanggal 27 agustus 2021).

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai