Dosen Pengampu :
Eka Kurniawan, S.Pd., M.Pd
Disusun oleh :
1. Reza Wahyu Adha (E1R020117)
2. Soraya Oktaria (E1R020133)
3. Saskia Katrunada (E1R020125)
4. Fatiha Putri Aura Diva (E1R020143)
Page | I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………….. I
DAFTAR ISI…………………………………………………………………. II
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1
1.3 Tujuan…………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………… 3
2.4 Pendapat………………………………………………………... 8
3.1 Simpulan………………………………………………………. 10
3.2 Saran…………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 11
Page | II
BAB I PENDAHULUAN
Page | 1
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diformulasikan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Definisi teori belajar Behavioristik menurut para ahli.
2. Ciri-ciri teori belajar tersebut.
3. Tahapan pengembangan teori belajar tersebut, dan
4. Pengaplikasian teori belajar tersebut di dunia Pendidikan khususnya sekolah
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi teori belajar
2. Untuk mengetahui karakteristik teori belajar
3. Untuk mengetahui tahapan pengembangannya
4. Untuk bisa mempelajari bagaimana cara pengaplikasiaanya
Page | 2
BAB II PEMBAHASAN
Page | 3
2. Teori Belajar Behavioristik menurut Watson (1878-1958)
Waston adalah seorang tokoh aliran behavioristic yang dating sesudah Thorndike.
Menurutnya, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun
stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati
(observable) dan dapat diukur. Waston adalah seorang behavioris murni, karnea
kajiannya tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti fisika atau
biologi yang sangat berorientasi pada pengalaman empiric semata, yaitu sejauh dapat
diamati dan dapat diukur. Asumsinya bahwa, hanya dengan cara demikianlah maka
akan dapat diramalkan perubahan-perubahan apa yang bakal terjadi setelah seseorang
melakukan tindak belajar.
3. Teori Belajar Behavioristic menurut Clark Leaonard Hull (1884-1952)
Clark Hull juga menggunakan variable hubungan antara stimulus dan respon untuk
menjelasakan pengertian tentang belajar. Namn ia sangat terpengaruh oleh teori
evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Oleh sebab itu, teori Hull
mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah
penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia, sehingga
stimulus dalam belajarpun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis,
walaupun respon yang akan muncul mungkin dapat bermacam-macam bentuknya.
4. Teori Belajar Behavioristic menurut Edwin Ray Guthrie (1886-1959)
Demikian juga dengan Edwin Guthrie, ia juga menggunakan variable hubungan
stimulus dan respon untuk menjelasakan terjadinya proses belajar. Dijelakan bahwa
hubungan antara stimulus dan respon cenderung hanya bersifat sementara, oleh sebab
itu dalam kegiatan belajar siswa perlu sesering mungkin diberikan stimulus dan
respon bersifat lebih tetap. Guthtie juga percaya bahwa hukuman (punishment)
memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat
yang tepat akan mampu merubah kebiasaan dan perilaku seseorang.
5. Teori Belajar Behaviorisic menurut Burrhusm Frederic Skinner (1904-1990)
Sinner merupakan tokoh behavioristic yang paling banyak diperbincangkan, konsep-
konep yang dikemukakan oleh Skinner tentang belajar mampu mengungguli konsep-
konsep lain yang dekemukakan oleh para tokoh sebelumnya. Menurt, Skinner,
Page | 4
hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam
lingkungannya akan menimbulkan perubahan tingkah laku.
Teori Belajar Behavioristic banyak dikeritik karena sering kali tidak mampu menjelasakn
situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variable atau hal-hal yang berkaitan dengan
pendidikan dan/atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus
dan respon.
Page | 5
f) Guru harus mampu memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan
negatif.
Page | 6
Kekurangan dan Kelebihan Teori Belajar Behavioristik
Adapun kelebihan dan kekurangan teori belajar ini adalah sebagai berikut.
1. Kelebihan
Peserta didik dibiasakan untuk latihan dan praktik yang di dalamnya memuat unsur
kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
Mampu mendorong peserta didik untuk berpikir linier dan konvergen.
Memudahkan peserta didik untuk mencapai suatu target tertentu dalam pembelajaran.
2. Kekurangan
Membatasi kreatifitas, produktifitas, dan imajinasi peserta didik.
Pembelajaran hanya berpusat pada guru, sehingga peserta didik terkesan pasif.
Berpotensi menimbulkan hukuman verbal dan fisik, seperti memberi hukuman
peserta didik yang melanggar aturan atau bahkan menjewer. Hukuman semacam itu
justru bisa berakibat buruk pada perubahan perilaku peserta didik.
Timbul kesulitan untuk menjelaskan kondisi belajar yang kompleks karena hanya
beracuan pada stimulus dan respon.
1. Perubahan dapat terjadi apabila individu memperoleh bantuan atau bimbingan untuk
membuat perubahan.
Page | 7
2. Perubahan cenderung terjadi apabila orang-orang yang dihargai memperlakukan
individu dengan cara yang baru atau berbeda (kreatif dan tidak monoton).
3. Apabila ada motivasi yang kuat dari pihak individu sendiri untuk membuat
perubahan.
1. Bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju meningkat atau mendalam atau meluas
secara kualitatif maupun kuantitatif. (prinsip progresif)
2. Bahwa perubahan yang terjadi antar bagian dan atau fungsi organisme itu terdapat
interpedensi sebagai kesatuan integral yang harmonis. (prinsip sistematik)
3. Bahwa perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan dan tidak kebetulan dan meloncat-loncat. (prinsip berkesinambungan)
Page | 8
diperlukan khususnya dalam mempelajari aspek-aspek yang sifatnya relatif permanen
dengan tujuan belajar yang telah dirumuskan secara ketat.
Menurut kami teori ini sering kali tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang
kompleks, sebab banyak hal-hal yang berkaitan dengan Pendidikan dan/atau belajar yang
tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
Page | 9
BAB III PENUTUP
Simpulan
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Sedangkan belajar adalah
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan
mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau
kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya.
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari penjelasan diatas didapatkan
bahwa Teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan bagaimana manusia
belajar, sehingga membantu kita semua memahami proses inhern yang kompleks dari
belajar.
Teori belajar Behavioristik adalah sebuah teori yang dianut oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
Behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Dengan kata lain, belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku
dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Menurut
teori ini yang terpenting adalah masukkan dan input yang berupa stimulus dan
keluarkan atau output yang berupa respons.
Saran
Sebagai calon pendidik hendaknya kita mampu menciptakan suasana belajar
yang kondusif dan efektif, lalu menerapkan metode dan teori yang tepat, kreatif
dalam mengajar, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Oleh karena
itu, sebagai calon pendidik (guru) hendaknya kita mampu mempelajari teori-teori
pembelajaran yang ada, agar kita mampu menemukan kecocokan dalam metode
mengajar yang tepat.
Page | 10
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. Artikel tentang teori belajar Behavioristik tersedia di
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_belajar_behavioristik . (diakses tanggal 26
agustus 2021)
Anis, Herman. Teori Belajar Behavioristik Menurut Ahli. Tersedia di
https://hermananis.com/teori-belajar-behavioristik-menurut-para-ahli-dan-
penerapannya-dalam-pembelajaran (diakses tanggal 26 agustus 2021).
Mulyana, Aina. 2020. PENGERTIAN DAN JENIS - JENIS TEORI BELAJAR. Tersedia di
https://ainamulyana.blogspot.com/2015/12/mengenal-berbagai-jenis-teori-
belajar.html (diakses tanggal 26 agustus 2021).
Amalia A., Rizka & Ahmad Nur Fadholi. 2016. Teori Behavioristik. Jurnal Ilmu Pengetahuan
Sosial Vol.1. hal : 4-5. 7 syah, Muhibbin. (diakses tanggal 27 agustus 2021).
Page | 11