Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP TEORI KEPERAWATAN MENURUT


MEDELEINE LEININGER
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan

Disusun Oleh :
Anindya Rucita P (2232311028)
Esanda Fatimah A (2232311029)
Sherly Nurul Agustin (2232311034)
Arini Silva Fitriani (2232311041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang maha mengetahui segala
apa yang ada di bumi. Shalawat dan salam kita haturkan kepangkuan nabi fbesar
Muhammad SAW. Yang telah membawa umat manusia dari alam jahiliyah ke alam
yang penuh dengan ilmu pengetahuan .

Adapun makalah yang kami selesaikan ini membahas “Teori Model


Keperawatan menurut Meedeleine Leininger.”

.Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahwa kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Sukabumi, 25 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
A) Latar Belakang............................................................................................................... 1
B) Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C) Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................ 4
A) Definisi Teori Keperawatan menurut Leininger ............................................................ 4
B) Model Keperawatan menurut Leininger ....................................................................... 4
C) Hubungan Antara Model dengan Paradigma Keperawatan Menurut Teori Madeleine
Leininger................................................................................................................................ 4
D) Macam-macam konsep utama teori ............................................................................. 7
E. Aplikasi teori dalam proses keperawatan ................................................................... 10
F. Maksud dan Tujuan keperawatan menurut Medeleine Leininger ............................. 12
BAB III PENUTUPAN................................................................................................................ 13
A) Kesimpulan .................................................................................................................. 13
B) Saran ........................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A) Latar Belakang
Medeleine Leininger adalah pelopor keperawatan transkultural dan seorang
pemimpin dalam mengembangkan keperawatan transkultural serta teori asuhan
keperawatan yang berfokus pada manusia. Leininger adalah perawat profesional
pertama yang memperoleh gelar PhD di bidang antropologi budaya dan sosial.
Medeleine Leininger lahir di Sutton 13 julis 1925, Nebraska, Amerika Serikat, dan
memulai karir keperawatannya setelah tamat dari program diploma di “St. Anthony
‘s School Of Nursing “ di Denver.
Pada tahun 1950 ia meraih gelar sarjana dalam ilmu biologi dari Benedictine
Collage. Di Atchison Kansas dengan peminatan pada studi filosofi dan humanistik.
Setelah lulus ia bekerja sebagai instuktur, staff keperawatan dan kepala keperawatan
pada univ keperawatan medical bedah serta membuka sebuah unit perawatan
puikiatri, di mana ia menjadi seorang direktur pelayanan keperawatan pada St.
Joseph's Hospital di Omaha. Pada waktu tersebut, dia melanjutkan studi dalam
bidang keperawatan pada Universitas Creighton di Omaha, Nebraska (Alligood,
2014).
Tahun 1954 Leininger mendapatkan gelar magister dalam keperawatan
psikiatri dari universitas Katolik Amerika di Washington, D. C. la kematian bekerja
pada "College of Health" di University of Cincinnati, di mana is menjadi lulusan
level magister pertama program spesialis klinik di keperawatan psikiatri anak. Ia
juga menginisiasi satu program pendidikan keperawatan psikiatri di universitas
tersebut dan juga sebagai pimpinan dalam pusat terapi perawatan pukiatri di rumah
sakit milik universitas tersebut. (Alligood, 2014).

1
Tahun 1965 Medeleine Leininger menjadi perawat petama pertama mendapat
gelar PhD. Dalam bidang antropologi di Washington University. Taban, 1966
ditunjuk sebagai profesor keperawatan dan antropologi Universitas Of Colorado,
dimana untuk pertama kalinya perawatan transkulturar diperkenalkan di dunia
keperawatan. Tabun 1969-1974, sebagai dekan, profesor keperawatan dan dosen
Antropologi di Universitas Of Washington School Of Nursing dan membuka
program pertama untuk master dan doctoral transkulturar keperawatan.

B) Rumusan Masalah
• Siapa Madeleine Leininger?
• Apa Teori Madeleine Leininger?

C) Tujuan
Maksud dari Culture Care Theory adalah untuk membantu para peneliti dan
dokter menemukan, mendokumentasikan, mengetahui, dan menjelaskan saling
ketergantungan antara perawatan dan fenomena budaya sambil mencatat perbedaan
dan kesamaan antara dan di antara budaya.
Teori dirancang untuk membantu membimbing perawat peneliti dalam
menemukan makna, pola, ekspresi, dan praktik baru terkait dengan budaya
perawatan yang telah memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan individu, keluarga,
dan kelompok budaya.Di proses penemaan, baik persamaan (commonality) maupun
keragaman (perbedaan) yang dapat diidentifikasi sebagai modalitas budaya yang
spesifik untuk memberikan perawatan yang sesuai secara budaya terkait dengan
tujuan kesehatan atau kesejahteraan yang diinginkan.
Tujuan dari culture care theory adalah untuk memberikan perawatan yang
kongruen dengan budaya, yang berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan
orang atau membantu mereka menghadapi kecacatan, berduka, atau kematian
menggunakan tiga model keputusan dan tindakan perawatan budaya. Pada akhimya,

2
Tujuan dari culture care theory adalah untuk membangun batang tubuh pengetahuan
keperawatan transkultural guna menyediakan praktek perawatan terbaik oleh
generasi perawat dimasa mendatang di dunia global (McFarlan, Marilyn R: Wehbe
Alamah, 2019).

3
BAB II
PEMBAHASAN

A) Definisi Teori Keperawatan menurut Leininger


Madeleine Leininger mendefinisikan keperawatan transkultural sebagai
"bidang studi dan praktik substantif yang berfokus pada nilai, keyakinan, dan
praktik perawatan budaya (peduli) komparatif dari individu atau kelompok budaya
yang sama atau berbeda untuk memberikan praktik asuhan keperawatan yang
spesifik budaya dan universal, dalam mempromosikan kesehatan atau kesejahteraan
atau untuk membantu orang menghadapi kondisi manusia yang tidak
menguntungkan, penyakit, atau kematian dengan cara yang bermakna secara
budaya." (Gonzalo, 2021)

B) Model Keperawatan menurut Leininger


Teori Leininger adalah tentang culture care diversity dan universality, atau
yang lebih dikenal dengan Cultural Care Theory atau transcultural nursing.
Berfokus pada nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan pelayanan kesehatan yang
berbasis budaya. Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah
mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis, sehingga tercipta praktik
keperawatan pada kebudayaan yang spesifik dan universal.

C) Hubungan Antara Model dengan Paradigma Keperawatan Menurut


Teori Madeleine Leininger
1) Manusia
Menurut pendapat Leininger tentang variasi struktur social, jalan hidup,
dan nilai serta norma-norma dari berbagai budaya dan subkultur, individu
memiliki opini dan pandangan tentang sehat, sakit, asuhan, sembuh,
ketergantungan, dan kemandirian yang berasal dari budaya tersebut. Setiap

4
manusia hidup di dalam dan dengan budayanya meneruskan pengetahuan
tersebut terhadap generasi berikutnya. Oleh karena itu, jika seseorang
memiliki atribut fisik dan psikologis, maka hal tersebut merupakan atribut
sosial atau secara lebih spesifik merupakan atribut budaya atau etnik dari
individu.

2) Lingkungan
Menurut Leininger, lingkungan di tentukan oleh cara orang-orang atau
kelompok masyarakat tertentu memberi bentuk pada unsur lingkungan sosial
mayoritas, ekonomi, budaya dan fisik. Menurut pendapatnya, system layanan
budaya juga merupakan faktor lingkungan spesifik yang terdiri daeri dua sub
sistem:
a) Layanan Kesehatan Formal (Profesional): semua layanan yang menjadi
bagian dari system layanan Kesehatan regular, termasuk layanan medis,
layanan keperawatan, dan fisioterapi.
b) Layanan Kesehatan Informal: mencangkup semua konsep dan ritual
yang terlibat dalam bantuan sukarela, pengobatan tradisional, ritual dan
kebiasaan etnik, dan pengobatan alternative.

3) Sehat dan sakit


Menurut Leininger, ia menggambarkan sehat dan sakit sebagai konsep
yang di tentukan dan bergantung pada budaya. Apresiasi sehat dan sakit
berbeda-beda antar-budaya. Oleh sebab itu, pengetahuan tentang budaya
diperlukan agar mampu memahami makna yang diberikan oleh kelompok
budaya tertentu terhadap sehat dan sakit.

5
4) Keperawatan
Dalam deskripsinya tentang keperawatan yang ia sebutkan sebagai
keperawatan transcultural atau keperawatan etnik, Leininger menekankan
aspek-aspek sebagai berikut:
a) Keperawatan sebagai seni keterampilan dan humanistic
b) Keperawatan berpusat pada individu
c) Tujuan dari keperawatan adalah untuk mempertahankan kesejahteraan,
dan memberikan bantuan terhadap proses pemulihan dari suatu
penyakit, sambil mempertimbangakan perbedaan budaya.

Menurut Leininger, perbedaan budaya dapat dipertimbangakan dengan


cara:

a) Preservasi Asuhan Kultural


Berarti bahwa keperawatan melibatkan penghargaan yang penuh
terharap pandangan budaya dan ritual pasien serta kerabatnya.
b) Adaptasi Asuhan Kultural
Bertentangan dengan preservasi asuhan kultural, adaptasi asuhan
kultural melibatkan negosiasi dengan pasien dan kerabatnya dalam
rangka menyesuaikan pandangan dan ritual tertentu yang berkaitan
dengan sehat, sakit, dan asuhan.
c) Rekonstruksi Asuhan Kultural
Melibatkan Kerjasama dengan pasien dan kerabatnya dalam
rangka membawa terhadap perilaku mereka yang berkaitan dengan
sehat, sakit, dan asuhan dengan cara yang bermakna bagi mereka.
Dalam model sunrice-nya, Leininger menampilkan visualisasi
hubungan antara berbagai konsep yang signifikan, ide pelayanan dan
perawatan (yang dilihat dari Leininger sebagai bentuk dari asuhan)
merupakan inti dari idenya tentang keperawatan.

6
Memberikan asuhan merupakan jantung dari keperawatan dan
merupakan karakteristik dasar dari keperatwatan. Tindakan membantu
diidentifikasi sebagai perilaku yang mendukung. Menurut Leininger, bantuan
tersebut baru benar-benar efektif jika latarbelakang budaya pasien
dipertimbangkan, dan bahwa perencanaan pemberian asuhan selalu dikaitkan
dengan budaya.

D) Macam-macam konsep utama teori


1. Keperawatan transkultural
Keperawatan transkultural didefinisikan sebagai sub bidang atau cabang
keperawatan yang dipelajari yang berfokus pada studi komparatif dan analisis
budaya tentang praktik keperawatan dan perawatan sehat-sakit, keyakinan,
dan nilai-nilai untuk memberikan layanan asuhan keperawatan yang
bermakna terhadap nilai budaya dan konteks sehat sakit.Semua penjual
Resenti Keperawatan transkultural adalah disiplin yang memiliki body of
knowledge dan praktik yang dirancang untuk membantu pemberi pelayanan
keperawatan mencapai dan mempertahankan tujuan pemberian perawatan
yang kongruen secara budaya untuk kesehatan dan kesejahteraan (McFarlan,
Marilyn R; Wehbe-Alamah, 2019).

2. Ethnonursing
adalah studi tentang keyakinan keperawatan, milai, dan praktik yang
diterima secara kognitif dan diketahui oleh budaya yang ditunjuk
melalui pengalaman langsung, keyakinan dan sistem nilai mereka.

3. Keperawatan (Nursing)
Keperawatan didefinisikan sebagai profesi dan disiplin ilmu humanistik
dan ilmiah yang difokuskan pada fenomena keperawatan kemanusiaan dan
kegiatan untuk membantu, mendukung. memfasilitasi, atau memungkinkan

7
individu atau kelompok untuk memelihara atau mendapatkan kembali
kesejahteraan (atau kesehatan) mereka dengan cara yang bermakna dan
menguntungkan secara budaya, atau untuk membantu seseorang menghadapi

4. Asuhan Keperawatan Professional (Caring)


Kecacatan atau kematian..Asuhan keperawatan profesional (caring)
didefinisikan sebagai pengetahuan perawatan profesional dan keterampilan
praktik yang dipelajari secara formal dan kognitif yang diperoleh melalui
lembaga pendidikan yang digunakan untuk memberikan bantuan, dukungan,
memungkinkan, atau memfasilitasi kepada atau untuk individu atau kelompok
lain untuk meningkatkan kondisi kesehatan manusia atau
kesejahteraan,kecacatan, jalan hidup, atau bekerja dengan klien yang
mengalami sakaratul maut.

5. Perawatan yang Kongruen dengan Budaya


Perawatan Kongruen budaya didefinisikan sebagai tindakan atau
keputusan yang berbasis kognitif,membantu ,mendukung, memfailitasi atau
memungkinkan keputusan atau tindakan yang dibuat khusus agar sesuai
dengan individu,kelompok,atau institusional , nilai-nilai budaya , keyakinan,
dan cara hidup untuk memberikan atau mendukung pelayanan kesehatan atau
kesejahteraan yang bermakna , bermanfaat, dan memuaskan.

6. Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera yang di definisikan ,dihargai, dan
di praktikan secara budaya.Kesehatan mencerminkan kemampuan
individu (atau kelompok)untuk melakukan aktivitas peran sehari-hari
mereka dalam cara hidup yang di ekspresikan secara
budaya,bermanfaat,dan berpola titik.

8
7. Human Beings
Manusia dipercaya untuk bisa menjadi peduli dan mampu
memperhatikan kebutuhan, kesejahteraan, dan kelangsungan hidup orang lain.
Leininger juga menunjukkan bahwa keperawatan sebagai caring science harus
fokus di luar interaksi tradisional antara perawat-pasien. Keperawatan harus
memasukkan budaya keluarga kelompok, masyarakat dan institusi dalam
interaksi antara perawat Leininger tidak mendefinisikan istilah masyarakat
dan Lingkungan.

8. Masyarakat dan Lingkungan


kelompok, masyarakat dan institusi dalam interaksi antara perawat
Leininger tidak mendefinisikan istilah masyarakat dan Lingkungan,Pasien.
Leininger mendefinisikan tentang pandangan dunia, struktur sosial, dan
konteks lingkungan.

9. Pandangan dunia/Worldview
Pandangan dunia adalah bagaimana orang memandang dunia, atau alam
semesta, dan membentuk "gambaran atau pendirian nilai tentang dunia dan
kehidupan mereka.

10. Dimensi Budaya dan struktur sosial


Dimensi budaya dan struktur sosial didefinisikan sebagai melibatkan
pola dan fitur yang dinamis dari faktor struktural dan organisasional yang
saling terkait dari budaya tertentu (subkultur atau masyarakat) yang mencakup
agama, kekerabatan (sosial), politik (dan hukum). ekonomi, pendidikan,
teknologi, dan nilai-nilai budaya, faktor etnohistoris, dan bagaimana faktor-
faktor ini dapat saling terkait dan berfungsi untuk memengaruhi perilaku
manusia dalam konteks Jelah Bookstore terbesar di dunia dan baca lewat web,
tablet, ponsel atau ereader dengar Yayasan lingkungan yang berbeda.

9
11. Konteks Lingkungan
Konteks lingkungan adalah totalitas dari suatu peristiwa, situasi, atau
pengalaman tertentu yang memberi makna pada ekspresi, interpretasi.dan
interaksi sosial manusia baik dalam fisik, ekologi, sosial politik, dan/atau
budaya tertentu.

12. Budaya
Budaya adalah mulai, kepercayaan, norma dan jalan hidup yang
dipelajari, dibagikan, ditransmisikan oleh kelompok tertentu yang.

E. Aplikasi teori dalam proses keperawatan


Teori keperawatan Transkultural banyak digunakan sebagai acuan dalam
penelitian dan pengembangan praktik keperawatan serta pendidikan keperawatan.
Berikut beberapa contoh aplikasi teori keperawatan transcultural. Teori dan Model
Keperawatan Aplikasi teori keperawatan transkultural dalam mengkaji riwayat
kesehatan keluarga ditulis oleh Avery Del Grosso (2019) dalam tesisnya yang
berjudul Application of Leininger's Culture Care Theory in Family Medical History.
Era globalisasi di abad 21 berdampak terhadap sistem perawatan kesehatan
yang harus mampu beradaptasi dan mengakomodasi pasien yang berbeda budaya.
Teori Perawatan Budaya dan Sunrise Enabler dari Madeleine Leiniger dapat
digunakan untuk menjawab tantangan globalisasi terhadap perawatan kesehatan di
Amerika Serikat. Telusuri dalam buku ini tentang bunuh Salah satu faktor dalam
sunrise enabler adalah faktor kekerabatan dan faktor sosial. Bagi dunia Berat,
kekerabatan mungkin langsung, mengacu pada anggota keluarga langsung atau yang
mempunyai ikatan darah. Namun, dalarn Budaya Timur, kekerahatan memiliki arti
yang jauh berbeda. Kekeluargaan bisa terdiri dari ikatan keluarga langsung,
tetangga, teman, dan keluarga besar.
Definisi keluarga sangat berbeda antar budaya. Salah satu contoh perubahan
interpretasi kekerabatan adalah kontras antara budaya individualistis dan kolektivis.

10
Kolektivisme dan individualisme paling tepat digambarkan sebagai sindrom hudaya
yang membedakan budaya dalam hal keyakinan, norma sikap, nilai peran, dan
perilaku. Kolektivisme dan individualisme menentukan hagaimana institusi
kesehatan, petugas kesehatan, dan pasien berinteraksi satu sama lain.Budaya Barat
umumnya menghargai individualisme sementara budaya timu menghargai nilai
kolektivisme.
Individualisme menempatkan nilai yang tinggi pada kebebasan individu,
mempromosikan orang-orang yang memiliki motivasi dini, mengarahkan diri
sendiri, dan dengan ego yang relatif tidak terbatas. Selain itu, individu pada
umumnya lebih mandiri, otonom berorientasi pada kesuksesan, dan perhitungan.
Egosentrisme masyarakat individualistik dimanifestasikan dalam perawatan
kesehatan di berbagai cara, salah satunya menjadi parameter budaya pada faktor
keluarga dan kekerabatan. Dengan lebih menekankan pada diri sendiri, budaya
individualistik menggunakan keluarga inti sebagai unit keluarga utama, yang
berfokus pada sepasang orang tua dan biasanya termasuk anak-anak serta kakek-
nenek). Riwayat kesehatan keluarga pasien Barat mengikuti pola yang sama, di
mana informasi secara eksklusif berfokus pada unit keluarga inti (termasuk kakek
nenek dan anak-anak) untuk diperiksa sementara anggota keluarga besar (extended
family) diabaikan.
Kolektivisme memprioritaskan manfaat, kebutuhan, dan kepentingan
kelompok sebelum kepentingan pribadi. Kolektivisme umumnya dikaitkan dengan
masyarakat timur, masyarakat berkembang dan negara-negara dengan pemerintahan
adat/suku. Sebagai contoh definisi siapa kerabat pada masyarakat tradisional Afrika
diperluas, Tetangga dekat, teman, dan sekutu semuanya dapat cunggap sebagai
kernhat. Salah satu keyakinan utama mereka adalah bahwa mereka berasal dari
nenek moyang yang sama, sebagian besar orang Afrika dapat melacak silsilah
keluarga melalui keturunan unilineal, baik melalui garis ayah maupun garis
keturunan ibu, mereka semua adalah anggota suku di mana konstituennyal berada
di bawah pemahaman bahwa mereka semua terkait. garis antara siapa yang termasuk

11
dalam riwayat kesehatan keluarga seseorang dapat menjadi lebih kabur daripada
masyarakat yang individualistis.Singkatnya, budaya individualistik menafsirkan
kekerabatan secara lebih harfiah dengan kepatuhan ketat hanya pada kerabat
menurut garis keturunan. Disisi lain, Budaya kolektivis tradisional, percaya pada
kekerabatan yang diperluas dengan menyertakan teman, keluarga dekat, mitru
bisnis, atau Yayasan bahkan seluruh desa kelompok masyarakat tertentu.

F. Maksud dan Tujuan keperawatan menurut Medeleine Leininger


Maksud dari Cultur Care Theory adalah untuk membentuk para penelitian dan
dokter menemukan, mendokumentasikan, mengetahui dan menjelaskan saling
ketergantungan antara perawat dan fenomena budaya sambil mencatat perbedaan
dan kesamaan diantara budaya.
Tujuan dari Cultur Care Theory adalah untuk membangun batang tubuh
pengetahuan keperawatan transkulturar guna menyediakan praktek perawatan
terbaik oleh generasi peerawat dimasa mendatang didunia global (McFarlan,
Marilyn R; Wehbe -Alamah , 2019).

12
BAB III
PENUTUP

A) Kesimpulan
Garis besar teori Laininger adalah tentang cultur care diversity da Universality
atau Transculturar Nursing. Tujuan penggunaan keperawatan transkulturar adalah
mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis ,sehingga tercipta praktik
keperawatan pada kebudayaan yang spesifik dan Universal. Dalam teori ini terdapat
beberapa kelebihan dan juga kekurangan yang perlu diperbaiki dan dipertahankan.

Kelebihan dan kekurangan transculturar dari Leininger:


1. Kelebihan
Teori ini bersifat komrehensif dan holistik yang dapat memberikan
pengetahuan kepada perawat dalam memberi asuhan dengan latar belakang
budaya yang berbeda. Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan
untuk memaksimalkan pelaksanaan model-model teori lainnya (teori orem, king
roy,dll) penggunakan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang
akan berdampak terhadap pasien stak keperawatan dan terhadap rumah sakit
penggunaan teori transcultural dapat membantu perawat untuk membuat
keputusan yang kompenten dalam memberikan asuhan keperawatan. Teori ini
banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek
keperawatan.

2. Kekurangan
Teori transkulturar besifat sangat puas sehingga tidak bisa berdiri sendiri
dan hanya digunakan sebagai pendamping dari berbagai macam konseptual
model lainnya. Teori transculturar ini tidak mempunyai interpesis spesifik dalam
mengatasi masalah keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori

13
lainnya.

B) Saran
• Penerapan teori Leininger di perlukan pengetahuan dan pemahaman
tentang ilmu antropologi agar dapat membeerikan asuhan
keperawatan yang baik.
• Pelaksanaan teori Leininger memerlukan penggabungan dari teori
keperawatan yang lain terkait seperti teori adaptasi, Self Care dll.

14
DAFTAR PUSTAKA

[1] Johnson, Betty M & Pamela B. Webber. 2005. Theory and Reasoning in
Nursing. Virginia: Wolters Kluwer

[2] Sagar, Priscilla Limbo. 2014. Transculural Nursing Education Strategies.


United States: Spinger Publishing Company.

[3] Aplikasi Teori Transcultural Nursing dalam Proses Keperawatan oleh Rahayu
Iskandar, Ners, M.Kep. Diperoleh, 27 November 2019, dari,
https://www.academia.edu/5611692/Aplikasi_Leininger

15

Anda mungkin juga menyukai