BIOLOGI
JARINGAN TUMBUHAN
Pas foto 3 x 4
3. Berilah tanda (v) untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel tanaman
Menurut hasil studi yang dilakukan oleh Subagiartha M. (2018), pada sel tumbuhan
terdapat komponen organel sebagai berikut :
Komponen Sel Tanaman
Dinding sel v
Plasma membran v
Nukleus v
Nukleolus v
Ribosom v
Endoplasmic retikulum v
Aparatus golgi v
Lisosom
Mitokondria v
kloroplas v
Peroxisomes v
Sistokeleton v
sentriol
DIAGRAM ALIR
↓
Diletakkan pada meja preparat
↓
Diatur hingga tepat pada lingkaran
↓
Ditentukan perbesaran lensa yang digunakan
↓
Diamati objek yang terlihat
↓
Digambar
↓
Hasil
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 4.Pengamatan Jaringan Tanaman
1. Gambarkan hasil pengamatan preparat sel Tumbuhan dan beri keterangan bagian-
bagiannya secara lengkap
1) Sel parenkim pada tangkai daun kana Keterangan:
Parenkim Parenkim pada tangkai
daun kana memiliki sel
parenkim yang tersebat
di tepian. Struktur nya
yang berwarna hijua
menyimpan kloroplas.
Kloroplas digunakan
untuk fotosintesis pada
daun kana. Batang daun
Kloroplas kana tersusun secara
gabus dengan rongga
yang besar untuk
Inti sel respirasi (Chaffey N.,
2018).
Sklerenkim
mm
2. Jelaskan perbedaan sel parenkim, sklerenkim dan kolenkim pada tanaman hasil
pengamatan! (min. 2 sitasi)
Sel Parenkim merupakan jaringan dasar yang menjadi jaringan utama untuk
pembentukan semua organ tumbuhan seperti empulur, korteks pada akar dan
batang, endosperm biji-bijan dan juga terdapat pada floem dan xylem. Parenkim
merupakan sel hidup, dinding tipis yang memiliki fungsi bermacam-macam
tergantung kedudukan dan letaknnya pada tanaman (Kurni,W. 2020). Sedangkan
jenis-jenis jaringan parenkim sangat beragam diantaranya:
- Parenkim berdasarkan bentuknya :
a.Parenkim berbentuk prisma memanjang contohnya palisade dan mesofil.
b.Parenkim bintang contohnya pada batang padi.
c.Parenkim isodiametris dengan rongga udara yang besar contohnya teratai
d.Parenkim berlekuk kerah seperti lipatan contohnya batang tanaman pinus.
- Parenkim berdasarkan fungsinya :
a. Parenkim asimilasi
Fungsinya sebagai jaringan yang berperan dalam fotosintesis dan memiliki lebih
banyak kloroplas.
b. Parenkim penimbun
Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan berupa gula, minyak dan protein.
Parenkim ini banyak ditemukan pada biji, buah, akar dan batang pada beberapa
tanaman.
c. Parenkim air
Parenkim air banyak terdapat pada tumbuhan yang hidup di tempat minim air,
sehingga sel parenkim air akan menyimpan jumlah air sebagai bentuk adaptasi.
d. Parenkim udara
Jaringan parenkim udara menyimpan banyak ruang antar sel yang berisi udara
sehingga memungkinkan tanaman akan mengapung apabila terdapat di air.
e. Parenkim pengangkut
Parenkim pengangkut merupakan jaringan yang membantu mendistribusikan hasil
fotosintesis maupun zat hara mineral dari tanah menuju daun untuk di proses
(Martin L.B., and Jocelyn K.C. 2014).
Sel Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdapat pada tumbuhan dewasa.
Jaringan ini sendiri terdiri atas sel-sel mati yang tidak mengalami differensiasi dan
memiliki lapisan lignin pada batang yang keras. Lignin inilah yang mengalami
penebalan primer dan sekunder. Selain sebagai jaringan penguat, sklerenkim juga
merupakan jaringan yang melindungi bagian lain pada tumbuhan contohnya batok
pada kelapa, dan kulit pada kacang (Chaffey N., 2018). Berdasarkan bentuknya,
jaringan sklerenkim dibagi menjadi dua yaitu :
a. Sklerenkim serabut serat
Jaringan ini berbentuk serabut panjang yang saling tumpang tindih hingga akhirnya
menyatu. Serabut sklerenkim dapat digunakan sebagai bahan serat misalnya
membuat baju dan karung goni.
b. Sklereid
Jaringan sklerenkim yang sudah mati dan berdinding keras. Dapat ditemukan pada
berkas pengangkut, korteks batang, tangkai daun, buah dan biji.
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim? Jelaskan mengapa
demikian!
Faktor yang memperngaruhi penebalan sel kolenkim diantaranya adalah jumlah air.
Apabila suatu wilayah memiliki jumlah air yang tidak mencukupi dalam memenuhu
kebutuhan air tanaman maka dapat membuat tumbuhan akan mengalami
keterlambatan pertumbuhan. Selain itu kadar mineral dan unsur hara dalam suatu
tanah membuat kutikula akar menyerap banyak unsur hara. Wilayah dengan tanah
mengandung sulfur banyak seperti di lereng pegunungan memungk inkan tumbuhan
tumbuh lebih baik dari pada tanah dekat dengan pantai (Subandi, 2011).
Selain air dan tanah, panas matahari dan suhu juga berpengaruh terhadap kolenkim
tanaman. Jenis tanaman yang hidup pada daerah subtopis memiliki kolenkim
dengan struktur lebih rapat dibandingkan dengan tumbuhan tropis karena adaptasi
tanaman pada pada berbagai musim di subtropis. Namun jika dilihat dari kecukupan
paparan sinar matahari, tumbuhan yang berada di daerah tropis lebih banyak
menerima cahaya matahari.
KESIMPULAN
Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yang terbebentuk untuk melakukan
tugasnya masing- masing hingga pada akhirnya jaringan tersebut membentuk sistem organ.
Suatu jaringan pada tumbuhan memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda dan dalam
hal ini perannya saling berkesinambungan. Apabila suatu jaringan mengalami kerusakana
maka hal tersebut akan turut serta mempengaruhi jaringan yang lainnya. Jaringan pada
tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa atau
permanen. Jaringan meristem pada tumbuhan memiliki peran dalam mempercepat
pertumbuhan pada tumbuhan. Jaringan ini banyak ditemukan pada ujung-ujung tanaman
seperti pada ujung akar, ujung batang dan ujung daun. Sedangkan jaringan dewasa
merupakan jaringan yang sudah tidak lagi mengalami pembelahan sel. Jaringan dewasa
dibagi lagi menjadi jaringan parenkim, jaringan penyokong, jaringan penguat dan jaringan
pengangkut. Jaringan dewasa ini banyak ditemukan pada batang dan tangkai daun. Pada
praktikum jaringan tumbuhan menggunakan batang tanaman selendri, batang tanaman
kana dan batang tanaman waru ditemukan jaringan epidermis, jaringan parenkim,
kolenkim dan sklerenkim dimana jaringan tersebut berada pada sayatan melintang
tanaman yang dijadikan sebagai preparat.
DAFTAR PUSTAKA
Krishnamurthy K., et al. 2015. Meristems and Their Role in Primary and Secondary
Organization of the Plant Body. Book Plant Biology and Plant Biotechnology.
4(1):113-151
Riglet L., Gatti S., dan Moyroud E. 2021. Sculpting the surface: Structural
Patterning of Plant Epidermis. Journal iScience 24: 1-24.
Subagiartha M. 2018. Sel Struktut, Fungsi, dan Regulasi. Jurnal Anesthesiologi dan
Terapi Intensif RSUP SANGLAH. Universitas Udayana.
Zamhar K. Dan Dewi N. 2015. Fitoremediasi Kadmium (Cd) pada Leachate menggunakan
Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsk.). Jurnal MIPA Universitas Negeri
Semarang. 38(1): 14-19
Kurni,W. 2020. Pengaruh Media Biomagz Terhadap Hasil Belajar Siswa Konsep
Jaringan Tumbuhan Kelas XI MIPA SMA Negeri 10 Makassar. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Martin L.B., and Jocelyn K.C. 2014. There`s more than one way to skin a fruit:
format function of fruit cuticlues. Journal of Experimental Botany. 16(65):
4639-4651.