Anda di halaman 1dari 1

Summary

Chapter i
Rousseau membuka Book III ini dengan mengandaikan cara kerja suatu negara
bagaikan seorang manusia. Untuk seorang manusia berjalan, dia harus memutuskan untuk
menggerakan kakinya (will) dan memiliki kemampuan untuk menggerakannya (strength). Dia
menghubungkan kekuatan legislative sebagai will dan kekuatan eksekutif sebagai strength
dalam suatu negara.
Sehingga masyarakat harus memiliki sebuah agen yang menjalankan keinginan umum
dari masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mewadahi antara publik dan negara. Kemudian
Rousseau menjelaskan negara sebagai sebuah badan yang menengahi subject dan sovereign.

Chapter ii
Dalam sebuah negara yang populasinya besar, setiap individu akan semakin
individualis dan tidak mengindahkan general will, sehingga juga diperlukan pemerintah yang
kuat untuk menjaga ketertiban sosial. Namun, kekuatan yang kuat tersebut akan membuka
celah bagi para penguasa untuk menyalahgunakan kekuasaannya, oleh karena itu diperlukan
juga masyarakat yang kuat untuk menjaga jalannya pemerintahan. Sehingga kedua hal ini
saling berhubungan dan berjalan lurus.
Seorang pemangku kebijakan dalam pemerintahan akan memiliki tiga macam
kepentingan, yaitu kepentingan individu, kepentingan para pejabat, dan kepentingan rakyat
secara penuh. Semakin sedikit jumlah pemangku kebijakan dalam pemerintahan tersebut,
maka akan semakin individualis dan otoriter pemerintahannya karena semakin
mengutamakan kepentingan individunya. Maka, semakin banyak pemangku kebijakan dalam
suatu pemerintahan, kepentingan rakyat akan semakin dijalankan dalam pemerintahan namun
akan semakin lambat dan pasif pula pemerintah tersebut.

Chapter iii
Dalam chapter ketiga ini Rousseau mengklasifikasikan 3 jenis pemerintahan. Saat
rakyat memegang mayoritas kekuasaan pada negara, negara tersebut disebut demokrasi. Saat
kurang dari setengah masyarakat memegang kekuasaan dalam negara, negara tersebut disebut
aristokrasi.

Anda mungkin juga menyukai