Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

KAJIAN TEORI
2.1 Dampak
A. Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut KBBI adalah benturan, pengaruh yang mendatangkan
akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu
(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab
akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi.
Secara etimologi, dampak berarti pelanggaran, tubrukan atau benturan (Soerjono
Soekanto 2005 : 429). Peneliti menyimpulkan bawa dampak adalah segala sesuatu yang
timbul akibat adanya suatu kejadian atau pembangunan yang ada di dalam masyarakat dan
menhghasilkan perubahan yang berpengaruh positif atau negatif terhadap kelangsungan
hidup. Pengaruh positif berarti menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik,
sedangakan pengaruh negatif berarti menunjukkan perubahan ke arah yang lebih buruk
dari sebaelumnya.
B. Dampak Positif
Dampak adalah keinginan unruk membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau
memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung
keinginannya. Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari suatu pikiran
terutama memperhatikan hal-hal yang baik.
Positif adalah keadan jiwa seseorang yang dipertahankan melalui usaha-usaha yang
sadar bila sesuatu terjadi pada dirinya supaya tidak membelokkan fokus mental seseorang
pada yang negatif. Bagi orang yang berpikiran positif mengetahui bahwa dirinya sudah
berpikir buruk maka ia akan segera memulihkan dirinya. Jadi pengertian dampak positif
adalah membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain,
dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang baik.
C. Dampak Negatif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang
mendatangkan akibatnegatif. Dampak adalah membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau
memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung
keinginannya. Berdasarkan beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa negatif adalah
pengaruh buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian dampak negatif adalah keinginan untuk
membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan
tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya yang buruk dan
menimbulkan akibat tertentu.
2.2 Budaya
A. Pengertian Budaya
Berdasarkan KBBI, budaya adalah sesuatu yang berasal dari pikiran, adat istiadat,
kebudayaan yang berkembang ataupun kebiasaan yang sulit untuk diubah. Menurut E. B
Taylor dalam Soekanto, kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Secara etimologi, budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah. Seperti
yang diutarakan oleh Koentjaraningrat (2015 : 11) bahwa kebudayaan berasal dari kata
buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Ia melanjutkan
bahwa definisi budaya adalah “daya budi” yang berupa cipta, karsa, dan rasa.
B. Ciri Budaya
1. Kebudayaan bersifat universal, namun perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri
khusus yang sesuai denan situasi maupun lokasinya.
2. Dinamis, suatu sistem yang berubah sepanjang waktu.
3. Selektif, mencerminkan pola perilaku pengalaman manusia secara terbatas.
4. Memiliki unsur budaya yang saling berkaitan.
5. Etnosentrik artinya menganggap budaya sendiri sebagai budaya yang terbaik atau
menganggap budaya lain sebagai budaya standar.
6. Kebudayaan mengisi dan menentukan jalan kehidupan manusia.
2.3 Literasi
A. Pengertian Literasi
Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat
melakukan proses membaca dan menulis. Secara etimologi, istilah literasi berasal dari bahasa
latin “literatus” yang dimana artinya adalah orang yang belajar.
Menurut Elizabeth Sulzby “1986”, literasi ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki
oleh seseorang dalam berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak, dan menulis” dengan
cara yang berbeda sesuai dengan tujuannya.
B. Tujuan Literasi
1. Membantu meningkatkan pengetahuan dengan cara membaca berbagai informasi
bermanfaat.
2. Membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil
kesimpulan dari informasi yang dibaca.
3. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap
suatu karya tulis.
4. Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik dalam diri
seseorang.
5. Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.
C. Manfaat Literasi
1. Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan
menulis.
2. Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.
3. Kemampuan interpersonal semakin membaik.
4. Kemampuan memahami akan suatu informasi akan semakin meningkat.
5. Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
D. Jenis – Jenis Literasi
1. Literasi Dasar
Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan,
dan berhitung.
2. Literasi Perpustakaan
Literasi perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan
karya tulis berbentuk fiksi dan non-fiksi, memahami cara menggunakan katalog
dan indeks, serta kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya
tulis dan penelitian.
3. Literasi Media
Literasi media adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami berbagai
bentuk media (media elektronik, media cetak, dan lain-lain) dan memahami cara
penggunaan setiap media tersebut.
4. Literasi Teknologi
Literasi teknologi adalah kemampuan dalam mengetahui dan memahami hal – hal
yang berhubungan dengan teknologi misalnya hardware dan software, mengerti
cara mengguanakan internet serta memahami etika dalam menggunakan teknologi.
5. Literasi Visual
Literasi visual adalah pemahaman yang lebih kemampuan dalam menginterpretasi
dan memberi makna dari suatu informasi yang berbentuk gambar atau visual.
Literasi visual hadir dari pemikiran bahwa suatu gambar bisa “dibaca” dan artinya
bisa dikomunikasikan dari proses membaca.
2.4 Siswa
Siswa adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati pola sentral dalam
proses belajar mengajar dimana di dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak
yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara
optimal. Siswa akan menjadi faktor penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala
sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
Menurut Abu Ahmadi siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa, yang
membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah dewasa guna
melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai
warga negara yang baik dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu pribadi
atau individu.

Anda mungkin juga menyukai