KODE PRAKTIKUM:EPK6101
MENYUSUN LAPORAN KONSOLIDASI
Disusun Oleh:
Lim Hendra M. Si, Ak, BKP, CPSAK,CA, CPA, ACPA
Shafrani Dizar SE., Ak., MM
Natasya Brigitta
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
serta pihak lain khususnya Program Studi S1 Akuntansi beserta Dosen Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti dan Staff yang tidak dapat disebutkan satu per satu
atas bantuan ide dan pikirnnya sehingga telah terselesaikan modul Teori dan Kasus
Praktikum Pelaporan Korporat dengan baik dan tepat waktu.
Modul ini disusun sebagai bahan ajar dan latihan untuk mata kuliah Praktikum
Pelaporan Korporat yang dilengkapi dengan teori dan kasus. Dengan mempelajari modul ini,
diharapkan para mahasiswa dan pembaca lainnya dapat memahami dan melaksanakan
praktik pelaporan korporat, yang dimulai dari transaksi, jurnal dan juga pembuatan laporan
konsolidasi. Akhir kata semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak. Berbagai saran dan
kritik kami terima untuk perbaikan padapenulisan yang akan datang.
PENDAHULUAN
Tujuan Pembelajaran
Capaian pembelajaran praktikum akuntansi perusahaan dagang adalah:
NO DESKRIPSI
1 Mahasiswa mampu menguasai teori-teori dan melakukan pencatatan transaksi PSAK 14.
2 Mahasiswa mampu menguasai teori-teori dan melakukan pencatatan transaksi PSAK 16.
3 Mahasiswa mampu menguasai teori-teori dan melakukan pencatatan transaksi PSAK 19.
4 Mahasiswa mampu menguasai teori-teori dan melakukan pencatatan transaksi PSAK 24.
5 Mahasiswa mampu menguasai teori-teori dan melakukan pencatatan transaksi PSAK 46
(Deferred Tax dan Corporate Income Taxes).
6 Mahasiswa mampu menguasai teori-teori dan melakukan pencatatan transaksi PSAK 22.
7 Peserta mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Urutan Penyajian Materi Pembelajaran
Urutan penyajian materi pembelajaran untuk mencapai capaian pembelajaran adalah
sebagaiberikut:
Mengidentifikasi
latar belakang Teori dan Konsep Pemahaman contoh
perusahaan Dasar PSAK implementasi teori
Jenis peusahaan
1. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka
bersifat tidak berwujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur.Produk mereka terlihat berupa
hasil jasa mereka. Sehingga dalam pencatatan akuntansi mereka hanya akan terlihat pada bagian
persediaan dan pembelian saja.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk
di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih
penjualan sebagai keuntungan bisnis.
3. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur memperoleh produk yang dibuat dari bahan mentah menjadi bahan baku
atau bahan jadi, untuk kemudian diolah sedemikian rupa menjadi produk dengan nilai jual yang
lebih tinggi dari bahan baku.Karena itu, penghitungan keuangannya akan jauh lebih rumit dari
perusahaan dagang.
Bentuk Perusahaan
1. Perseorangan
Perseorangan melakukan semua kegiatan usahanya sendiri, atau dengan kata lain, mengurus
semua urusan keuangan, produksi, pemasaran dan kegiatan usaha lainnya sendiri. Tentu saja,
otomatis tanggung jawab dibebankan seluruhnya kepada pemilik, karena yang memiliki semua
modal dan yang mengambil keputusan strategis adalah pemilik.
2. Partnership
Bentuk kerjasama antara dua belah pihak atas dasar kesepakatan dan rasa saling
membutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan di suatu bidang usaha tertentu atau
tujuan tertentu, sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
3. Perseroan (PT)
PT adalah badan usaha yang merupakan badan hukum. Artinya, PT dapat memiliki harta dan
kewajiban (hutang) sendiri.
Untuk mendirikan PT, dibutuhkan minimal 2 orang dan diwajibkan memiliki akta notaris
sebelum mendaftar dan mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
PT juga memiliki struktur organisasi yang jelas, yaitu direksi dan komisaris. PT memiliki 3
jenis modal, yaitu Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Modal Disetor.
Untuk menyusun sebuah laporan keuangan konsolidasi, berikut langkah yang perlu
dipersiapkan.
Setiap transaksi antara induk dan anak perusahaan harus dicatat dan direkonsiliasi.
Pendapatan dan beban yang ditransaksikan antara perusahaan induk dan anak perusahan
harus direkonsiliasi.
Mengubah periode pelaporan keuangan induk dan anak perusahaan pada waktu yang
bersamaan.
Laporan keuangan dipastikan agar sesuai dengan metode yang disusun untuk metode
akuntansi yang sama atau sejenis.
Layaknya laporan keuangan biasa, pembuatan laporan keuangan ini terdiri dari neraca
(balance sheets), laporan laba rugi (income statements), laporan perubahan modal
(statement of change equity), dan laporan arus kas (cash flow statements).
Sebelum membuat laporan keuangan ini, perlu dilakukan proses identifikasi. Perusahaan induk
akan berupaya untuk menjangkau seluruh anak perusahaan. Hal ini bertujuan untuk
menghindari kesalahan dan kelalaian.
Pastikan selisih laporan laba rugi sudah diatur dan dijelaskan.
Eliminasi setiap penghasilan dan dividen milik anak perusahaan.
Pastikan saldo awal di anak perusahaan sudah kembali ke jumlah semula.
Lakukan alokasi dan amortisasi ketika terjadi perbedaan nilai antar individu di
perusahaan.
Eliminasi saldo resiprokal seperti utang dan piutang, pendapatan dan beban, dan lain-
lain.
Pada materi selnajutnya akan dijelaskan mengenai akun-akun yang biasanya muncul dalam
transaksi sebuah perusahaan.
PSAK 14 Persediaan tidak diterapkan untuk pengukuran persediaan yang dimiliki oleh:
a. Produsen agriculture dan kehutanan, produk agrikultur setelah panen, dan mineral dan
produk mineral, sepanjang persediaan tersebut diukur pada nilai realisasi neto sesuai
dengan praktik yang berlaku di Industri tersebut. Jika persediaan diukur pada nilai realisasi
neto, maka perubahan nilai tersebut diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
b. Pialang-pedagang komoditi yang mengukur persediaanya pada nlai wajar dikurangi biaya
untuk menjual, jika perseidaan etrsebut diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual, maka perusbahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual diakui dalam laba
rugi pada periode terjadinya.
Definisi
a. Persediaan adalah aset:
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha biasa;
Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau
Dalam bentuk badan datau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.
b. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
c. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antar pelaku pasar pada
tanggal pengukuran (PSAK 68: Pengukuran nilai wajar).
Pengukuran Persediaan.
Berdasarkan PSAK 14 par 09, persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya
perolehan dan nilai realisasi neto.
Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang
timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. (PSAK 14 par 10)
Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya (selain yang dapat
ditagih kembali setelahnya oleh entitas kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya
penanganan, dan biaya lainnya yang secara langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang
jadi, bahan, dan jasa. Diskon dagang, rabat dan hal serupa lain yang dikurangkan dalam
menentukan biaya pembelian. (PSAK 14 par 11)
Biaya konversi persediaan meliputi biaya yang secara langsung terkait dengan unit yang
diproduksi, seperti biaya tenaga kerja langsung. Termasuk juga alokasi sistematis overhead
produksi tetap dan variable yang timbul dalam mengkonversi bahan menjadi barang jadi.
(PSAK 14 par 12)
Biaya lain yang termasuk dalam biaya persediaan hanya sepanjang biaya tersebut timbul agar
persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. (PSAK 14 par 15).
Contoh Soal 1:
PT.AAA adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pabrik/manufaktur interior mobil,
berikut adalah data pembelian selama periode desember 20x3:
Pesanan material plastik untuk bahan baku IDR 1.000.000.000
Bea import IDR 20.000.000
Pajak pph 22 IDR 50.000.000
Biaya angkut IDR 10.000.000
Biaya bongkar muat IDR 5.000.000
Diskon IDR 20.000.000
Selama bulan desember biaya proses produksi terkait dengan material diatas adalah sbb:
Biaya tenaga kerja langsung IDR 300.000.000
Biaya variable overhead IDR 120.000.000
Biaya fixed overhead IDR 30.000.000
Biaya reject selama proses produksi IDR 25.000.000
Biaya reject barang jadi IDR 30.000.000
Persediaan diatas tidak terjual selama bulan desember dan pada bulan januari 20x4 PT AAA
akan menjual barang tersebut dengan margin 10% dari biaya persediaan diatas dengan estimasi
biaya penyelesaian (cost of completion) dan biaya penjualan (cost to sell) masing-masing
sebesar 5% dan 7% dari biaya persediaan diatas.
Diminta:
1. Berapakah biaya persediaan berdasarkan soal diatas?
2. Berapakah nilai realisasi bersih atas persediaan dibulan januari?
3. Apakah terdapat penyesuaian atas NRV terhadap biaya persediaan? Jika ada berapa? Dan
buatkan jurnal penyesuaiannya
Contoh Soal 2:
PT AAA adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pabrik/manufaktur interior mobil,
berikut adalah data pemeriksaan fisik persediaan pada akhir periode 31 Desember 20x8:
Berdasarkan analisis dari team pemeriksaan persediaan diperoleh informasi sebagai berikut:
Note 1:
Selisih bahan baku sebesar IDR 3.539.694 karena rusak. Bahan baku tersebut berupa box
untuk pengiriman barang jadi yang terkena air saat atap gudang bocor.
Note 2:
Selisih bahan dalam proses sebesar IDR 365.700.000 dengan rincian sebagai berikut:
Kode Persediaan Qty Harga Jumlah Keterangan
LL-JB007-UK-001 100 IDR 100.000 (IDR 10.000.000) BOM Tertukar
LL-JB007-UK-001S 100 IDR 107.000 IDR 10.700.000 BOM tertukar
II-AA-001-MGL-09 1500 IDR 100.000 IDR 150.000.000 Reject proses
II-CSC-003-MLY-01 2.150 IDR 100.000 IDR 215.000.000 BOM vs Actual beda
Total IDR 365.700.000
Note 3:
Selisih persediaan barang jadi adalah klaim pengiriman kembali barang reject di customers
selama bulan Desember yang belum dicatat.
Diminta:
1. Hitunglah selisih persediaan.
2. Buatlah jurnal penyesuaian atas selisih persediaan.
Biaya persediaan, kecuali yang disebutkan dalam paragraph 23, dihitung dengan menggunakan
rumus biaya masuk pertama keluar pertama (MPKP/FIFO) atau rata – rata tertimbang
(average). Entitas menggunakan rumus biaya yang sama terhadap seluruh persediaan yang
memiliki sifat dan kegunaan yang sama. Untuk persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan
yang berbeda, rumus biaya yang berbeda diperkenankan. (PSAK 14 par 25)
Persediaan diukur pada mana yang lebih rendah antara biaya perolehan persediaan dan nilai realisasi
bersih
Charge to
COGS
Dari penjelasan di atas diperoleh kata kunci untuk pengakuan perolehan aset tetap yaitu future
benefit dan measurable. Sehingga dapat disimpulkan setiap pengeluaran sumber daya
perusahaan yang memiliki future benefit yang measurable dapat diakui sebagai aset tetap.
Contoh Soal 3 (Pemahaman Definisi)
PT AAA melakukan pembelian atas aset selain tanah dan bangunan yang teridentifikasi
memiliki wujud fisik berupa peralatan pabrik dengan nilai IDR 50 juta yang akan dibayar
dalam jangka waktu 30 hari dan dilakukan pembayaran secara transfer via Bank BCA atas
nama PT AAA (kebijakan perusahaan atas pengakuan aset tetap adalah pembelian aset
dengan nilai lebih dari IDR 5 juta).
Diminta:
Berdasarkan kasus yang disajikan diatas anda diminta membuat jurnal yang diperlukan untuk
pengakuan aset atas pengeluaran sumber daya yang memiliki future benefit yang measurable.
a. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak dapat
dikreditkan setelah dikurangi diskon dan potongan lainnya. (Acquisition cost except
creditabel tax).
b. Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen. (Direct attribution costs).
c. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset
tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi
penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuanselain untuk memproduksi
persediaan selama periode tersebut. (Restoration obligation).
Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung (direct attribution costs) adalah:
a. Biaya imbalan kerja (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 24: Imbalan kerja) yang
timbul secara langsung dari konstruksi atau perolehan aset tetap;
b. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c. Biaya penanganan dan penyerahan awal;
d. Biaya instalasi dan perakitan;
e. Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil neto
penjualan setiap produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut
(seperti contoh hasil dari peralatan yang sedang diuji); dan
f. Fee professional.
Contoh biaya yang bukan merupakan biaya perolehan aset tetap adalah:
a. Biaya pembukaan fasilitas baru;
b. Biaya pengenalan produk atau jasa baru (termasuk biaya iklan dan aktivitas promosi);
c. Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelas pelanggan baru (termasuk biaya
pelatihan staff);
d. Biaya administrasi dan biaya overhead umum lain;
e. Biaya yang terjadi ketika aset telah mampu beroperasi sesuai dengan intensi
manajemen namun belum digunakan atau masih beroperasi di bawah kapasitas penuh;
f. Kerugian awal operasi, seperti ketika permintaan terhadap output masih rendah; dan
g. Biaya relokasi atau reorganisasi sebagian atau seluruh operasi entitas.
h. Pengakuan biaya dalam jumlah tercatat aset tetap dihentikan ketika aset tetap tersebut
berada pada lokasi dan kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai
dengan intensi manajemen.
Karena tidak adanya karyawan yang cukup kompeten untuk desain kantor baru,
perusahaan melakukan kontrak jasa dengan pihak konsultan desain interior & eksterior
dengan nilai kontrak tetap IDR 500.000.000.Seluruh pembangunan gedung baru tidak
menggunakan sumber dana pinjaman dari pihak manapun karena PT AAA telah membuat
provisi anggaran perolehan aset dari tahun sebelumnya.Pendapatan atas penjualan puing
bangunan lama IDR 25.000.000 dan biaya pengurusan HGB saat perolehan tanah IDR
1.000.000.000 yang berlaku selama 30 tahun dan dapat diperpanjang setiap 30 tahun.
Pada akhir tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 diperoleh laporan aktuarial atas
karyawan tetap yang dikeluarkan untuk pembangunan gedung kantor sebagai berikut:
Keterangan Tahun Jumlah (IDR)
Imbalan kerja – manfaat pasti 2017 150.000.000
Imbalan kerja – manfaat pasti 2018 165.000.000
Imbalan kerja – manfaat pasti 2019 181.500.000
Imbalan kerja – manfaat pasti 2020 199.650.000
Total 696.150.000
Mesin tersebut diperoleh pada 1 Januari 2015 dengan nilai buku (Carrying value) pada
tanggal 31 Desember 2017 sebagai berikut:
Harga perolehan (Acquisition cost) IDR 700.000.000
Akumulasi penyusutan (Accumulated depreciation) (IDR 414.000.000)
Nilai buku (Carrying value) IDR 286.000.000
Pada akhir tahun 2017 ditemukan terdapat kerusakan komponen dinamo mesin vacuum
yang memerlukan penggantian spare part, nilai komponen dinamo mesin tersebut senilai 10%
dari total nilai mesin (berdasarkan asumsi engineer perusahaan). PT AAA membeli
komponen baru dengan nilai IDR 95.000.000 (sudah termasuk ongkos pasang).
Diminta:
Berdasarkan kasus yang disajikan pada bagian 3.2.1 anda diminta untuk menyajikan bagaimana
seharusnya PT AAA
1. Mengakui, mengukur, dan mencatat transaksi biaya selanjutnya setelah perolehan awal
2. Menilai penggantian komponen mesin menambah kapasitas mesin atau memperpanjang
umur ekonomis mesin.
Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah
tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan
nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelas yang sama harus
direvaluasi.
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, maka kenaikan tersebut diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
Akan tetapi, kenaikan tersebut diakui dalam laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai
aset yang sama akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laba rugi.
Jika jumlah tercatat aset turun akibat revaluasi, maka penurunan tersebut diakui dalam laba
rugi. Akan tetapi, penurunan nilai tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain
sepanjang tidak melebihi saldo surplus revaluasi untuk aset tersebut. Penurunan nilai yang
diakui dalam penghasilan komprehensif lain tersebut mengurangi jumlah akumulasi dalam
ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
Jika entitas mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam
pengukuran aset tetap, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif.
Nilai residual yang ditetapkan oleh manajemen berdasar nilai pasar besi bekas pada tanggal
perolehan. Umur ekonomis mesin tersebut ditetapkan selama 10 tahun (berdasarkan estimasi
umur ekonomis dari para insinyur mesin perusahaan).
Pada tanggal 31 Desember 2020 (5 tahun setelah penggunaan) perusahaan melakukan reviu
ulang secara periodik atas aset tetapnya dengan hasil reviu sebagai berikut:
Nilai jual masing – masing aset mesin:
a. Mesin vacuum IDR 120.000.000
b. Mesin cutting IDR 510.000.000
c. Mesin injection IDR 1.000.000.000
Biaya penjualan untuk seluruh aset tersebut sampai aset dapat terjual sebesar IDR 30.000.000.
Nilai jual bersih masing – masing aset setelah dikurangi biaya menjual:
a. Mesin vacuum IDR 110.000.000
b. Mesin cutting IDR 500.000.000
c. Mesin injection IDR 990.000.000
PT AAA juga membuat analisa jika perusahaan melakukan sewa mesin tersebut, dengan value
in use masing – masing aset tersebut adalah sebagai berikut:
a. Biaya sewa setahun untuk mesin vacuum IDR 24.000.000, Value in use selama 5 tahun
(2021 – 2026) IDR 120.000.000
b. Biaya sewa setahun untuk mesin cutting IDR 50.000.000, Value in use selama 5 tahun
(2021 – 2026) IDR 250.000.000
c. Biaya sewa setahun untuk mesin injection IDR 120.000.000, Value in use selama 5 tahun
(2021 – 2026) IDR 600.000.000
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk:
a. Menentukan nilai terpulih atas aset tetap mesin tersebut
b. Menghitung nilai buku 31 Desember 2020 masing-masing aset tetap
c. Menyajikan jurnal penurunan nilai aset tetap
d. Menghitung nilai buku 31 Desember 2020 masing-masing aset tetap setelah penurunan
nilai
Contoh Soal 7 (Model revaluasian)
Keterangan Mesin Vacuum Mesin Cutting Mesin Injection
Harga perolehan IDR 550.000.000 IDR 1.010.000.000 IDR 2.010.000.000
Nilai residual IDR 10.000.000 IDR 10.000.000 IDR 60.000.000
Umur ekonomis 10 10 10
Metode penyusutan Garis lurus Garis lurus Garis lurus
Model perolehan Model revaluasi Model revaluasi Model revaluasi
Nilai tersusutkan IDR 540.000.000 IDR 1.000.000.000 IDR 2.000.000.000
Biaya penyusutan per tahun IDR 54.000.000 IDR 100.000.000 IDR 200.000.000
Biaya penyusutan per bulan IDR 4.500.000 IDR 8.333.333 IDR 16.666.666
Pada tanggal 31 Desember 2018 (3 tahun setelah penggunaan) perusahaan melakukan reviu
terhadap nilai wajar aset tetap (manajemen melakukan reviu periodik dalam jangka waktu 3
tahun karena manajemen berasumsi bahwa nilai wajar aset tetap berubah signifikan setelah 3
tahun penggunaan aset tetap). Nilai pasar aset saat penilaian ulang adalah sebagai berikut:
a. Mesin vacuum IDR 425.000.000
b. Mesin cutting IDR 750.000.000
c. Mesin injection IDR 1.500.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2020 (5 tahun setelah penggunaan) perusahaan melakukan reviu
ulang secara periodik atas aset tetapnya dengan hasil reviu sebagai berikut:
Nilai jual masing – masing aset mesin:
a. Mesin vacuum IDR 120.000.000
b. Mesin cutting IDR 510.000.000
c. Mesin injection IDR 1.000.000.000
Biaya penjualan untuk seluruh aset tersebut sampai aset dapat terjual sebesar IDR 30.000.000.
Nilai jual bersih masing – masing aset setelah dikurangi biaya menjual:
a. Mesin vacuum IDR 110.000.000
b. Mesin cutting IDR 500.000.000
c. Mesin injection IDR 990.000.000
PT AAA juga membuat analisa jika perusahaan melakukan sewa mesin tersebut, dengan value
in use masing – masing aset tersebut adalah sebagai berikut:
a. Biaya sewa setahun untuk mesin vacuum IDR 24.000.000, Value in use selama 5 tahun
(2021 – 2026) IDR 120.000.000
b. Biaya sewa setahun untuk mesin cutting IDR 50.000.000, Value in use selama 5 tahun
(2021 – 2026) IDR 250.000.000
c. Biaya sewa setahun untuk mesin injection IDR 120.000.000, Value in use selama 5
tahun (2021 – 2026) IDR 600.000.000
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk:
a. Menghitung nilai buku masing-masing aset tetap pada tanggal review (31 Desember
2018).
b. Menyajikan jurnal laba revaluasi aset tetap.
c. Menghitung nilai buku masing-masing aset tetap pada tanggal review (31 Desember 2018)
setelah revaluasi aset.
d. Menghitung nilai terpulihkan atas aset tetap mesin setelah 5 tahun penggunaan (31
Desember 2020).
e. Menghitung nilai buku 31 Desember 2020masing - masingaset tetap.
f. Menghitung dan menyajikan jurnal penurunan nilai aset tetap.
g. Menghitung nilai buku 31 Desember 2020 masing-masing aset tetap setelah penurunan
nilai.
Reviu periodik atas estimasi manajemen. (PSAK 16 par 43 – 61)
1. Penyusutan.
Setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan terhadap total
biaya perolehan seluruh aset tetap disusutkan secara terpisah.
Beban penyusutan untuk setiap periode diakui dalam laba rugi, kecuali jika beban tersebut
termasuk dalam jumlah tercatat aset lain.
2. Jumlah tersusutkan dan periode penyusutan
Jumlah tersusutkan dari suatu aset dialokasikan secara sistematis sepanjang umur
manfaatnya.
3. Nilai residu dan umur manfaat dari suatu aset ditelaah sekurang-kurangnya setiap akhir
tahun buku dan jika hasil kajian berbeda dengan estimasi akuntansi sebelumnya, maka
perbedaan tersebut dicatat sebagai estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25
(perlakuannya dilakukan secara prospektif).
4. Metode penyusutan
Metode penyusutan yang digunakan mencerminkan pola pemakaian manfaat ekonomik
masa depan aset yang diharapkan oleh entitas.
Metode penyusutan yang diterapkan untuk suatu aset ditelaah paling sedikit setiap akhir
tahun buku dan, jika terjadi perubahan yang signifikan dalam pola pemakaian yang
diperkirakan atas manfaat ekonomik masa depan aset tersebut, maka metode penyusutan
diubah untuk mencerminkan perubahan pola tersebut. Perubahan metode penyusutan
dicatat sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK 25 (perlakuannya
dilakukan secara prospektif).
Berdasarkan PSAK 16 manajemen harus melakukan reviu secara periodik (paling sedikit
setiap akhir tahun) terkait dengan metode penyusutan yang digunakan, masa manfaat aset tetap
dan nilai residual aset tetap. Semua asumsi yang digunakan tersebut dalam PSAK 16 dianggap
sebagai estimasi manajemen sehingga setiap perubahan yang dilakukan atas estimasi
manajemen harus diterapkan sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Kesalahan. Perubahan tersebut diperlakukan secara prospektif.
PT AAA menggunakan model biaya dan metode garis lurus pada saat pertama kali perolehan
mesin tersebut.
Harga perolehan mesin:
Biaya pembelian mesin IDR 5.000.000.000
Biaya angkut dan instalasi sampai mesin dapat digunakan IDR 250.000.000
Total biaya perolehan IDR 5.250.000.000
Nilai residual IDR 50.000.000
Nilai tersusutkan IDR 5.200.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2020 (5 tahun setelah penggunaan) pada saat nilai buku aset tetap
sebesar IDR 2.650.000.000 (termasuk nilai residual IDR 50.000.000) perusahaan melakukan
reviu ulang secara periodik atas aset tetapnya berdasarkan hasil reviu manajemen memutuskan
bahwa asumsi selama ini harus diperbaiki sehingga manajemen merubah metode penyusutan
atas mesin foam menjadi menurun berganda dengan rincian perhitungan sebagai berikut:
Metode saldo menurun berganda
Nilai buku 2.650.000.000 Tarif Akum Penyusutan Nilai buku
Tahun 6 1.060.000.000 40%
Tahun 7 636.000.000 40%
Tahun 8 381.600.000 40%
Tahun 9 228.960.000 40%
Tahun 10 293.440.000 40%
Diminta:
Berdasarkan kasus yang disajikan pada bagian 3.2.1 anda diminta untuk:
a. Menghitung penyusutan aset mesin foam sampai dengan akhir penggunaan.
b. Menghitung akumulasi penyusutan dan nilai buku melalui metode saldo menurun berganda
pada tabel yang disajikan.
c. Menentukan kebijakan manajemen yang diambil untuk nilai penyusutan aset.
Pertukaran aset (PSAK 16 par 24 – 26)
Satu atau lebih aset tetap mungkin diperoleh dalam pertukaran dengan aset moneter atau aset
nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter. Biaya perolehan aset tetap tersebut
diukur pada nilai wajar, kecuali:
a. Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau
b. Nilai wajar aset yang diterima dan aset yang diserahkan tidak dapat diukur secara andal.
Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur pada nilai wajar, maka biaya perolehannya diukur
pada jumlah tercatat aset yang diserahkan.
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk:
a. Buat tabel perhitungan penyusutan dan nilai buku aset sampai tahun ke-10
b. Menghitung dan menyajikan jurnal pertukaran aset
2. Setiap pembelian atas kontruksi selanjutnya dari penggantian aset adalah peristiwa
ekonomik terpisah dan dicatat secara terpisah sebagai berikut:
a. Penurunan nilai aset tetap diakui sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset;
b. Penghentian pengakuan aset tetap yang dihentikan atau dilepaskan ditentukan sesuai
dengan PSAK 16;
c. Kompensasi dari pihak ketiga untuk aset tetap yang mengalami penurunan nilai,
hilang atau dihentikan dimasukkan dalam laba rugi pada saat kompensasi menjadi
piutang dan;
d. Biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli, atau dikontruksi sebagai
penggantian ditentukan sesuai dengan PSAK 16.
Contoh Soal 10 (Penurunan nilai aset dan kompensasinya)
Pada tanggal 31 Desember 2020 terjadi kebakaran di pabrik PT AAA dengan total aset mesin
yang terbakar sebagai berikut:
Bangunan:
Biaya perolehan IDR 12.000.000.000
Akumulasi penyusutan (IDR 6.000.000.000)
Nilai buku IDR 6.000.000.000
Mesin vacuum:
Biaya perolehan IDR 550.000.000
Akumulasi penyusutan (IDR 270.000.000)
Nilai buku IDR 280.000.000
Mesin cutting:
Biaya perolehan IDR 1.010.000.000
Akumulasi penyusutan (IDR 500.000.000)
Nilai buku IDR 510.000.000
Mesin injection:
Biaya perolehan IDR 2.010.000.000
Akumulasi penyusutan (IDR 1.000.000.000)
Nilai buku IDR 1.010.000.000
Perusahaan mengasuransikan bangunan dan mesin tersebut dengan nilai kompensasi masing-
masing mesin sebagai berikut (nilai kompensasi diperhitungkan oleh pihak asuransi pada
tanggal 1 Februari 2021):
Setelah peristiwa kebakaran tersebut Nilai bangunan dan mesin dinilai oleh appraisal (pada
tanggal 3 Januari 2021) sebagai berikut:
Pada tanggal 5 Januari 2021 PT AAA memulai konstruksi bangunan yang terbakar dan
melakukan pembelian singkat mesin bekas vacuum, cutting dan injection dengan nilai sebagai
berikut:
Konstruksi bangunan IDR 10.000.000.000
Mesin vacuum bekas IDR 375.000.000
Mein cutting bekas IDR 575.000.000
Mesin injection IDR 1.000.000.000
Konstruksi bangunan dibayar secara berkala kepada perusahaan kontraktor dengan pembayaran
dimuka 50% dari nilai kontrak dibayarkan pada 5 Januari 2021
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk:
a. Membuat jurnal transaksi 3 Januari 2021
b. Membuat jurnal transaksi 5 Januari 2021
c. Membuat jurnal transaksi 1 Februari 2021
Penghentian Pengakuan
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya:
a. Pada saat pelepasan; atau
b. Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomik masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap dimasukkan
dalam laba rugi ketika aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali PSAK 30: Sewa
mensyaratkan perlakuan yang berbeda dalam transaksi jual dan sewa balik). Keuntungan tidak
boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan
sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto, jika ada, dan jumlah tercatatnya.
Y
Selisih antara Akui seluruh
pembayaran pengeluaran untuk
ditangguhkan memperoleh aset
dengan nilai tetap kecuali pajak
tunai diakui yang dapat
sebagai biaya direstitusikan
Penurunan nilai
Penurunan nilai Surplus revaluasi
Diakui di PL
Jika terdapat surplus Diakui di OCI
revaluasi di OCI maka
kurangi, jika rugi penurunan >
dari surplus revaluasi di OCI
Pemulihan kembali
35
Sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) harus segera diakui
di PL dan tidak boleh melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui.
PSAK 19: ASET TAKBERWUJUD (INTANGIBLE ASSET)
Tujuan.
Berdasarkan PSAK 19 par 01 tujuan PSAK 19 “Aset takberwujud” adalah Untuk mengatur
perlakuan akuntansi untuk asset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain
Ruang lingkup.
Berdasarkan PSAK 19 par 02 ruang lingkup PSAK 19 “Aset takberwujud”, yang dikecualikan
dalam PSAK 19 adalah:
1. Aset tak berwujud yang diatur oleh PSAK lain
2. Aset keuangan yang didefinisikan dalam PSAK 50
3. Pengakuan dan pengukuran asset eksplorasi dan evaluasi PSAK 64
4. Pengeluaran atas pengembangan dan ekstraksi mineral, minyak, gas alam, dan sumber
daya tidak dapat diperbaharui lainnya.
36
3. Pengendalian
Entitas mengendalikan asset jika entitas memiliki kemampuan untuk memperoleh
manfaat ekonomik masa depan yang timbul dari asset dan dapat membatasi akses pihak
lain dalam memperoleh manfaat ekonomik tersebut.
4. Manfaat ekonomik masa depan
Manfaat ekonomik masa depan yang timbul dari asset takberwujud dapat mencakup
pendapatan dari penjualan atau jasa, penghematan biaya, atau manfaat lain yang berasal
dari pengggunaan asset oleh entitas.
Pengembangan adalah penerapan temuan penelitian atau pengetahuan lain pada suatu
rencana atau rancangan produksi bahan baku, alat, produk, proses, system, atau jasa yang
baru atau yang mengalami perbaikan substansial, sebelum dimulainya produksi komersial
atau pemakaian.
Penelitian adalah penyelidikan asli dan terencana yang dilaksanakan dengan harapan
memperoleh pembaruan pengetahuan dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.
Aset takberwujud diakui jika dan hanya jika: (PSAK 19 par 21)
a. Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari asset
tersebut; dan
b. Biaya perolehan asset tersebut dapat diukur secara andal.
Dalam menilai kemungkinan adanya manfaat ekonomik masa depan, entitas menggunakan
asumsi rasional dan dapat dipertanggungjawabkan yang merepresentasikan estimasi terbaik
manajemen atas kondisi ekonomik yang berlaku sepanjang umur manfaat asset tersebut. (PSAK
19 par 22)
Dalam menilai tingkat kepastian adanya manfaat ekonomik masa depan yang timbul dari
penggunaan asset takberwujud, entitas mempertimbangkan bukti yang tersedia pada saat
37
pengakuan awal asset takberwujud dengan memberikan penekanan yang lebih besar pada bukti
eksternal. (PSAK 19 par 23)
Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. (PSAK 19 par 24)
Biaya perolehan asset takberwujud terdiri dari:
a. Harga beli, termasuk bea masuk dan pajak pembelian yang tidak dapat direstitusi, setelah
dikurangi diskon dan rabat; dan
b. Seluruh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan asset
untuk digunakan sesuai dengan intensinya.
Contoh dari pengeluaran yang tidak termasuk biaya asset takberwujud adalah
a. Biaya pengenalan produk atau jasa baru (termasuk biaya iklan dan kegiatan promosi)
b. Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi atau pelanggan baru (termasuk biaya pelatihan
karyawan); dan
c. Biaya administrasi dan biaya overhead umum lain.
38
Jenis Perolehan Aset Takberwujud:
1. Aset takberwujud yang dihasilkan secara internal
Untuk mengakui asset tak berwujud yang dihasilkan secara internal, maka dikelompokkan
menjadi dua tahap:
a. Tahap penelitian atau tahap riset:
Entitas tidak mengakui asset tak berwujud yang timbul dari penelitian (atau dari
tahapan penelitian pada proyek internal). Pengeluaran untuk penelitian (atau tahap
penelitian pada proyek internal) diakui sebagai BEBAN pada saat terjadinya.
b. Tahap pengembangan, dapat diakui sebagai asset tak berwujud jika memenuhi
SEMUA hal berikut:
Kelayakan teknis
Niat untuk menyelesaikan
Kemampuan untuk menggunakan atau menjual aset
Dapat menghasilkan manfaat ekonomi dimasa depan
Kecukupan sumber daya teknis/keuangan untuk menyelesaikan
Kemampuan mengukur secara handal pengeluaran
39
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk menyajikan jurnal yang dibutuhkan.
2. Aset takberwujud yang dihasilkan secara external
Contoh dari asset tak berwujud yang diperoleh dari eksternal adalah sebagai berikut:
a. Piranti lunak computer
b. Paten
c. Hak cipta
d. Film
e. Hak pelayanan jaminan
f. Izin penangkapan ikan
g. Kuota impor
h. Waralaba
IT manager PT AAA berasumsi bahwa software tersebut dapat digunakan selama 10 tahun
(perolehan 1 januari 20x8). Berdasarkan asumsi dan rincian biaya tersebut buatlah jurnal
perolehan aset takberwujud, aset tetap dan biaya yang terkait transaksi tersebut dengan
asumsi PT AAA membayar dengan kas bank (abaikan dampak pajak).
Diminta:
Berdasarkan kasus yang disajikan pada bagian 3.3.1 anda diminta untuk menyajikan jurnal
yang dibutuhkan
40
tanggal akuisisi. Nilai wajar dari asset takberwujud akan mencerminkan perkiraan pelaku
pasar pada tanggal akuisisi tentang probabilitas bahwa manfaat ekonomik masa depan yang
diperkirakan dari asset tersebut akan mengalir ke entitas. Dengan kata lain, entitas
memperkirakan adanya arus masuk manfaat ekonomik, bahkan jika ada ketidakpastian
mengenai waktu dan jumlah arus masuk tersebut. Oleh karena itu kriteria pengakuan
probabilitas di PSAK 19 par 21 (a) dianggap selalu terpenuhi untuk asset tetap takberwujud
yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis.
Jika asset diperoleh melalui kombinasi bisnis dapat dipisahkan atau muncul dari hak
kontraktual atau hak hukum lain, maka tersedia informasi yang memadai untuk mengukur
nilai asset secara andal. Dengan demikian kriteria pengukuran andal di paragraph 21 (b)
dianggap selalu terpenuhi untuk asset tetap takberwujud yang diperoleh dalam kombinasi
bisnis.
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk menghitung goodwill non-controlling interest
dan parent serta jurnal yang dibutuhkan.
41
Gambar 2.4 Ringkas Pemahaman Tentang Aset Tetap takberwujud
42
PSAK 24: IMBALAN KERJA (EMPLOYEE BENEFIT)
Ruang Lingkup PSAK 24 par 02.
Pernyataan ini diterapkan oleh pemberi kerja untuk akuntansi seluruh imbalan kerja, kecuali
hal-hal yang telah diatur dalam PSAK 53: Pembayaran berbasis saham. Pernyataan ini tidak
mengatur pelaporan oleh program imbalan kerja (lihat PSAK 18: Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya).
Imbalan kerja
KlasifikasiImbalan Kerja
Gambar 2.5
Perbedaan iuran pasti dan imbalan pasti adalah batasan risiko nya. Risiko iuran pasti berhenti ketika
perusahaan melakukan pembayaran iuran pasti kepada perusahaan dana pension, sedangkan imbalan
pasti risiko nya ditanggung oleh pemberi kerja sampai dengan usia pension. Perbedaan tersebut
digambarkan sebagai berikut:
Perbedaan Iuran Pasti dan Imbalan Pasti
Gambar 2.6
Pemberi kerja Dana pension Karyawan
Iuran pasti
Batas
risiko
Imbalan pasti
Batas
risiko
Pada akhir tahun aktuari dari Firma Gugi & Rekan membuat perhitungan saldo aktuaria PT
AAA per 31 Desember 20x8 sebagai berikut:
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat
perhitungan final dari laporan aktuaria.
PSAK 46: PAJAK TANGGUHAN DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN
(DEFFEREDTAXES DAN CORPORATE INCOME TAX)
Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
Akuntansi di Indonesia menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dikeluarkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), SAK yang dikeluarkan IAI merupakan acuan Prinsip
Akuntansi Yang Berlaku Umum di Indonesia sehingga perlakuan setiap transaksi suatu entitas
harus sesuai dengan SAK yang berlaku.
SAK di Indonesia mengacu pada International Financial Reporting Standard (IFRS) yang
dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standard Board). IFRS merupakan pedoman
penyusunan laporan keuangan yang diterima secara global. Indonesia mengadopsi IFRS secara
penuh pada tahun 2012 (tahap pertama – IFRS 2009). Strategi adopsi di Indonesia
menggunakan gradual strategi (bertahap).
Perpajakan di Indonesia
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
(Pasal 1 ayat (1) UU No.28/2007)
Business transactions
Accounting Tax
Different recognition
Fiscal correction
Temporary different
Recognize the benefit/deferred tax asset Recognize the expense/deferred tax libaility because the
because the payment of current tax is higher payment of current tax is lower and will be charge off to
and will be take the benefit in the future due to the entity in the future due to temporary differnt/timming
temporary different/timming different different
Kesimpulan:
Perbedaan pengakuan transaksi entitas yang terjadi dalam pengakuan akuntansi dan pajak dapat
dijembatani dalam akuntansi pajak tangguhan untuk transaksi yang memiliki sifat perbedaan waktu
pengakuan, dengan melakukan implementasi pajak tangguhan laporan keuangan entitas akan lebih
relevan karena akan meningkatkan nilai konfirmasi dan nilai prediksi dari jumlah pajak yang dibebankan
oleh entitas.
Contoh Soal (Implementasi PSAK 46)
Terdapat perbedaan waktu pembebanan antara perpajakan dan akuntansi komersial untuk
biaya penyusutan perusahaan sebesar IDR 237.000.000 dimana komersial membebankan
terlalu kecil dibandingkan dengan biaya penyusutan fiskal yang diakui.
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk membuat penjelasan secara mekanis penyesuaian
seperti kerangka berpikir di atas beserta jurnal penyesuaiannya dengan asumsi pajak
penghasilan 22%.
Contoh Soal 1 (Aplikasi Asset Takberwujud Yang Diperoleh Akibat Kombinasi Bisnis)
PT A mengakuisisi 75% (60.000 lembar) saham beredar PT B dengan membayar Rp 360.000.
Nilai buku harta bersih PT. B saat itu sebesar Rp 240.000 dengan nilai wajar sebesar Rp 300.000.
Nilai wajar saham PT. B saat itu Rp 5 per lembar.
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk menghitung goodwill non-controlling interest dan
parent serta jurnal yang dibutuhkan.
Ruang lingkup PSAK 22 par 02.
Pernyataan ini diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi
bisnis. Pernyataan tidak diterapkan untuk:
a. Akuntansi pembentukan pengaturan bersama dalam laporan keuangan pengaturan bersama
itu sendiri (PSAK 66: Pengaturan Bersama);
b. Akuisisi asset atau kelompok asset yang bukan merupakan suatu bisnis. Dalam hal tersebut,
pihak pengakuisisi mengidentifikasi dan mengakui asset teridentifikasi yang diperoleh
(termasuk asset yang memenuhi definisi dari, dan kriteria pengakuan untuk, asset
takberwujud sebagaimana diatur dalam PSAK 19: Aset takberwujud) dan liabilitas yang
diambil alih. Biaya perolehan dari kelompok asset tersebut dialokasikan kepada masinng –
masing asset teridentifikasi dan liabilitas berdasarkan nilai wajar relatifnya pada tanggal
pembelian. Transaksi atau peristiwa tersebut tidak menimbulkan goodwill.
c. Kombinasi entitas atau bisnis sepengendali (PSAK 38: Kombinasi bisnis entitas
sepengendali)
Definisi bisnis adalah suatu rangkaian terintegrasi dari aktivitas dan asset yang mampu
diarahkan dan dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk deviden, biaya yang
lebih rendah, atau manfaat ekonomik lain secara langsung kepada investor atau pemilik,
anggota, atau pelaku lainnya.
Bentuk Hukum Penggabungan Usaha
1. Penggabungan menurut undang-undang (Statutory Merger)
Statutory Merger
Gambar 2.9
PT AA
PT AA
PT BB
PT AA
PT AA
PT BB
PT AA PT AA
PT BB PT BB
Terjadi ketika satu perusahaan mengakuisisi saham berhak suara dari perusahaan lain dan
kedua perusahaan terus beroperasi sebagai badan hukum yang terpisah, tetapi terkait. Karena
tidak satu pun dari perusahaan yang bergabung dilikuidasi, perusahaan yang mengakuisisi
memperhitungkan kepemilikannya di perusahaan lain sebagai investasi. Dalam akuisisi
saham, perusahaan yang mengakuisisi tidak perlu mengakuisisi semua saham perusahaan lain
untuk mendapatkan kendali.
Hubungan yang tercipta dalam akuisisi saham disebut sebagai hubungan induk-anak.
Perusahaan induk adalah salah satu yang mengendalikan perusahaan lain, disebut sebagaianak
perusahaan, biasanya melalui kepemilikan mayoritas saham biasa. Untuk pelaporan keuangan
tujuan umum, perusahaan induk dan anak perusahaannya menyajikan laporan keuangan
konsolidasi yang sebagian besar tampak seolah-olah perusahaan telah benar-benar bergabung
menjadi satu. Terkadang sebuah perusahaan baru dibuat oleh dua (atau lebih) perusahaan
untuk menjadi perusahaan induk bersama mereka.
Berdasarkan PSAK 22: Kombinasi bisnis, entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan
menerapkan metode akuisisi.
Penerapan metode akuisisi mensyaratkan:
a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi
b. Penentuan tanggal akuisisi
c. Pengakuan dan pengukuran asset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil
alih, dan kepentingan nonpengendali pihak diakuisisi; dan
d. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang terutama disebabkan oleh pengalihan kas atau asset lain
atau timbulnya liabilitas, pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang mengalihkan kas
atau asset lain atau menimbulkan liabilitas.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang terutama disebabkan oleh pertukaran kepentingan ekuitas,
pihak pengakuisisi biasanya adalah entitas yang menerbitkan kepentingan ekuitas tersebut.
Akan tetapi dalam beberapa kombinasi bisnis, yang biasa disebut akuisisi terbalik, entitas yang
menerbitkan ekuitas tersebut merupakan pihak diakuisisi.
Fakta dan keadaan lain yang terkait juga dipertimbangkan dalam mengidentifikasi pihak
pengakuisisi dalam kombinasi bisnis yang disebabkan oleh pertukaran kepentingan ekuitas,
temasuk:
a. Bagian hak suara dalam entitas hasil kombinasi setelah kombinasi bisnis.
b. Keberadaan kepentingan suara minoritas yang besar dalam entitas hasil kombinasi jika
tidak ada pemilik lain atau kelompok pemilik terorganisasi lain yang mempunyai
kepentingan suara signifikan.
c. Komposisi organ pengatur entitas hasil kombinasi
d. Komposisi manajemen senior entitas hasil kombinasi
e. Ketentuan pertukaran kepentingan ekuitas.
Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang ukurannya relatifnya
(asset, penghasilan atau laba) yang secara signifikan lebih besar dari ukuran entitas yang
bergabung lainnya.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang melibatkan lebih dari dua entitas, penentuan pihak
pengakuisisi mempertimbangkan, antara lain, entitas yang bergabung yang berinisiatif untuk
melakukan kombinasi, serta ukuran relative dari entitas yang bergabung.
Entitas baru yang terbentuk dalam rangka kombinasi bisnis tidak selalu merupakan pihak
pengakuisisi. Jika entitas baru dibentuk untuk menerbitkan kepentingan ekuitas dalam rangka
kombinasi bisnis, maka salah satu entitas yang bergabung yang telah ada sebelum kombinasi
bisnis diidentifikasi sebagai pihak pengakuisisi. Sebaliknya entitas baru yang mengalihkan kas
atau asset lainnya atau menimbulkan liabilitas sebagai imbalan mungkin merupakan pihak
pengakuisisi.
Akuisisi Terbalik
Akuisisi terbalik terjadi jika entitas yang menerbitkan efek (pihak pengakuisisi secara hukum)
diidentifikasi sebagai pihak diakuisisi untuk tujuan akuntansi. Entitas yang kepentingan
ekuitasnya diperoleh (pihak diakuisisi secara hokum) harus menjadi pihak pengakuisisi untuk
tujuan akuntansi dalam transaksi yang merupakan akuisisi terbalik.
Contoh:
Akuisisi terbalik terkadang terjadi ketika suatu entitas tertutup ingin menjadi entitas terbuka
tapi tidak ingin mendaftarkan efek ekuitasnya. Untuk mencapai hal tersebut, entitas tertutup
akan merancang agar entitas terbuka mengakuisisi kepentingan ekuitasnya sebagai pertukaran
atas kepentingan ekuitas entitas terbuka tersebut.
Dalam contoh ini, entitas terbuka merupakan pihak pengakuisisi secara hukum karena entitas
terbuka menerbitkan kepentingan ekuitas, dan entitas tertutup merupakan pihak diakuisi secara
hukum karena kepentingan ekuitasnya telah diakuisisi. Akan tetapi, penerapan pedoman
identifikasi pihak pengakuisisi berdasarkan PSAK 22 PP 14-18 menghasilkan identifikasi
berikut:
a. Entitas terbuka sebagai pihak diakuisisi untuk tujuan akuntansi (pihak diakuisisi secara
akuntansi); dan
b. Entitas tertutup sebagai pihak pengakuisisi untuk tujuan akuntansi (pihak pengakuisisi
secara akuntansi).
Pihak diakuisisi secara akuntansi harus memenuhi definisi bisnis agar transaksi tersebut dicatat
sebagai akuisisi terbalik, dan seluruh prinsip pengakuan dan pengukuran dalam PSAK 22
berlaku termasuk persyaratan untuk mengakui.
Akusisi Terbalik
Gambar 2.12
legal
PT Terbuka PT Tertutup
akuntansi
Secara akuntansi PT Tertutup teridentifkasi sebagai pengakuisisi (lihat PP 14- 18 PSAK 22)
Seluruh komponen lain dari kepentingan nonpengendali diukur pada nilai wajar pada
tanggal akuisisi, kecuali terdapat dasar pengukuran lain yang disyaratkan oleh SAK.
DIMINTA:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk:
a. Menggambarkan diagram hubungan antara nilai wajar imbalan yang dipertukarkan, nilai
wajar aset bersih Sharp, dan nilai buku aset bersih Sharp
b. Membuat jurnal transaksi oleh pengakuisi
c. Menyajikan pencatatan yang dilakukan oleh pihak yang diakuisisi jika. Dalam pencatatan
kombinasi bisnis, nilai buku Sharp tidak relevan dengan Point; hanya nilai wajar yang
dicatat. Karena telah terjadi perubahan kepemilikan, maka dasar akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan yang diakuisisi tidak relevan dengan pihak pengakuisisi.
Konsisten dengan pandangan ini, akumulasi penyusutan yang dicatat oleh Sharp pada
bangunan dan peralatannya tidak relevan dengan Point dan tidak dicatat. (berbeda dari
cara aset yang dapat disusutkan untuk anak perusahaan dari transaksi kombinasi bisnis
entitassepengendali.)
Ruang Lingkup
Ruang lingkup PSAK 65 ini adalah entitas yang merupakan entitas induk menyajikan laporan
keuangan konsolidasian.
Pengecualian lingkup PSAK ini adalah entitas induk yang merupakan entitas investasi tidak
menyajikan laporan keuangan konsolidasian jika entitas investasi disyaratkan untuk mengukur
seluruh entitas anaknya pada nilai wajar melalui laba rugi. Sesuai dengan PSAK 65 par 31.
Definisi Penting:
1. Entitas investasi (investment entity) adalah adalah entitas yang:
a. Memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor
tersebut jasa manajemen investasi;
b. Menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana yang semata – mata untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c. Mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang substansial
berdasarkan nilai wajar.
2. Aktivitas relevan (relevant activities) adalah aktivitas investee yang secara signifikan
mempengaruhi imbal hasil investee.
3. Entitas anak (subsidiary) adalah entitas yang dikendalikan oleh entitas lain
4. Entitas induk (parent) adalah entitas yang mengendalikan satu atau lebih entitas.
5. Kekuasaan (power) adalah hak yang ada saat ini yang memberikan kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan.
6. Kelompok usaha (group) adalah entitas induk dan entitas anaknya
7. Kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) adalah ekuitas entitas anak yang
tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung kepada entitas induk.
8. Laporan keuangan konsolidasian (consolidated financial statement) adalah laporan
keuangan kelompok usaha yang di dalamnya asset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban,
dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomik tunggal.
9. Pengambil keputusan (decision maker) adalah entitas yang dengan hak pengambilan
keputusan yang merupakan principal maupun agen untuk pihak lain.
10. Pengendalian atas investee (control of an investee) Investor mengendalikan investee ketika
investor terekspos atau memiliki hakatas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan
investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui
kekuasaannya atas investor.
11. Hak pencabutan (removal rights) adalah hak untuk mencabut kewenangan pengambilan
keputusan yang dimiliki oleh pengambil keputusan.
12. Hak protektif (protective rights) adalah hak yang didesain untuk melindungi kepentingan
pihak pemegang hak protektif tanpa memberikan kekuasaan kepada pihak tersebut atas
entitas di mana hak tersebut terkait.
Penjelasan pengecualian pengonsolidasian entitas investasi:
Entitas investasi dapat menyediakan jasa terkait dengan investasi (sebagai contoh adalah jasa
konsultasi investasi, manajemen investasi, jasa pendukung, dan administrasi investasi), baik
secara langsung atau melalui entitas anak, kepada pihak ketiga dan kepada investornya,
meskipun aktivitas tersebut substansial terhadap entitas, dengan catatan entitas tetap memenuhi
definisi entitas investasi.
1. Entitas induk menentukan apakah entitas induk adalah entitas investasi, entitas investasi
adalah entitas yang:
a. Memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor
tersebut jasa manajemen investasi;
b. Menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk
menginvestasikan dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan
nilai modal, penghasilan investasi, atau keduanya; dan
c. Mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar.
2. Entitas investasi dapat juga berpartisipasi dalam aktivitas terkait investasi berikut ini:
a. Pemberian jasa manajemen dan saran strategis kepada investee; dan
b. Pemberian dukungan keuangan kepada investee, seperti pinjaman, komitmen atau
jaminan modal.
Baik secara langsung maupun melalui entitas anak, jika aktivitas tersebut dilakukan untuk
memaksimalkan imbal hasil investasi (kenaikan modal atau penghasilan investasi) dari
investee-nya, dan tidak merepresentasikan aktivitas bisnis substansial yang terpisah atau
sumber penghasilan substansial yang terpisah dari entitas investasi tersebut.
Jika entitas investasi memiliki entitas anak yang bukan merupakan entitas investasi dan tujuan
utama dan aktivitasnya adalah memberikan jasa atau aktivitas terkait dengan investasi yang
berkaitan dengan aktivitas entitas investasi maka entitas invetasi tersebut mengonsolidasi
entitas anak tersebut sesuai dengan PSAK 65 par 32.
Jika entitas anak yang memberikan jasa atau aktivitas terkait investasi adalah entitas investasi,
maka entitas investasi induk mengukur entitas anaknya tersebut pada nilai wajar melalui laba
rugi sesuai dengan PSAK 65 par 31.
Pengendalian
Investor, terlepas dari sifat keterlibatannya dengan entitas (investee), menentukan apakah
investor merupakan entitas induk dengan menilai pakah investor tersebut mengendalikan
investee.
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki ha katas imbal hasil
variable dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
imbal hasil tersebut melalui kekuasannya atas investee.
Dengan demikian, investor mengendallikan investee jika dan hanya jika investor memiliki
seluruh hak sebagai berikut:
a. Kekuasaan atas investee
b. Eksposur atau ha katas imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee
c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor.
Kekuasaan
Investor memiliki kekuasaan atas investee ketika investor memiliki hak yang ada saat ini yang
memberi investor tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan, yaitu
aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee.
Kekuasaan timbul dari hak. Terkadang menilai kekuasaan sangat mudah, seperti ketika
kekuasaan atas investee diperoleh secara langsung dan semata – mata dari hak suara yan
diberikan oleh instrument ekuitas seperti saham, dan dapat dinilai dengan mempertimbangkan
hak suara dari pemegang saham.
Dalam kasus lain penilaian akan lebih kompleks dan mensyaratkan lebih dari satu factor yang
harus dipertimbangkan sebagai contoh ketika kekuasaan berasal dari satu atau lebih pengaturan
kontraktual.
Investor dengan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan memiliki kekuasaan
meskipun hak untuk mengarahkan belum dilaksanakan. Bukti bahwa investor telah
mengarahkan aktivitas relevan dapat membantu menentukan apakah investor memiliki
kekuasaan, namun bukti tersebut tidak dengan sendirinya dapat menyakinkan dalam
menentukan apakah investor memiliki kekuasaan atas investee.
Jika terdapat dua atau lebih investor yang memiliki hak yang ada saat ini yang memberi mereka
kemampuan sepihak untuk mengarahkan aktivitas relevan yang berbeda maka investor yang
memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang paling mempengaruhi imbal hasil
investee secara signifikan, memiliki kekuasaan atas investee.
Investor dapat memiliki kekuasaan atas investee meskipun entitas lain memiliki hak yang ada
saat ini yang memberi mereka kemampuan kini untuk berpartisipasi dalam mengarahkan
aktivitas relevan, sebagai contoh ketika entitas lain memiliki pengaruh signifikan. Akan tetapi
investor yang hanya memiliki hak protektif tidak memiliki kekuasaan atas investee dan sebagai
akibatnya tidak mengendalikan investee.
Persyaratan Akuntansi
Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh pengendalian atas
investee dan berakhir ketika investor kehilangan pengendalian atas investee.
Prosedur Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian:
a. Menggabungkan aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas sejenis dari
entitas induk dengan entitas anaknya.
b. Menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat dari investasi entitas induk di setiap entitas
anak dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak (PSAK 22: Kombinasi
bisnis menjelaskan bagaimana menghitung setiap goodwill terkait);
c. Mengeliminasi secara penuh asset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus
kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok
usaha (laba atau rugi yang timbul dari transaksi dalam kelompok usaha yang diakui
dalam asset, seperti persediaan dan asset tetap, dieliminasi seluruhnya). Kerugian dalam
kelompok usaha mengindikasikan adanya penurunan nilai yang mensyaratkan
pengakuan dalam laporan konsolidasian. PSAK 46: Pajak Penghasilan diterapkan untuk
perbedaan temporer sebagai akibat penghapusan laba dan rugi yang timbul dari transaksi
dalam kelompok usaha.
Asumsikan AAA telah mencatat akuisisi pada 1 Januari 20X1, dan selama 20X1, AAA
mencatat laba operasi sebesar IDR 140.000.000.0000, tidak termasuk pendapatannya dari
investasi di ABC, dan mengumumkan dividen sebesar IDR 60.000.000.000. ABC melaporkan
laba bersih 20X1 sebesar IDR 50.000.000.000 dan mengumumkan dividen sebesar IDR
30.000.000.000.
Berikut adalah laporan konsolidasian AAA 31 Des 20x1 (dalam jutaan IDR):
AAA ABC Jurnal Laporan
Konsolidasian Kosolidasian
Dr Cr
Laporan laba rugi
Penjualan 400.000 200.000 600.000
Dikurangi: HPP (170.000) (115.000) (285.000)
Dikurangi: Biaya (50.000) (20.000) (70.000)
penyusutan
Dikurangi: Biaya lain (40.000) (15.000) (55.000)
Pendapatan dari ABC 40.000 40.000 0
Pendapatan bersih 180.000 50.000 40.000 190.000
konsolidasi
Pendapatan bersih NCI 10.000 (10.000)
Pendapatan bersih 180.000 50.000 50.000 0 180.000
pengendali
Diminta:
Berdasarkan kasus diatas anda diminta untuk:
a. Membuat perhitungan selisih nilai wajar dan nilai buku serta jurnal akuisisi saham ABC
b. Membuat perhitungan nilai buku investasi dan jurnal konsolidasi dasar
c. Jurnal pada perusahaan induk (AAA)
d. Jurnal konsolidasi dasar akhir periode 20x1
e. Melengkapi laporan konsolidasian AAA 31 Des 20x1
Transaksi Persediaan.
Transaksi persediaan adalah bentuk pertukaran antarperusahaan yang paling umum. Semua pos
pendapatan dan beban yang dicatat oleh perusahaan induk dan anak harus dihilangkan
sepenuhnya dalam penyusunan laporan laba rugi konsolidasi, dan nilai tercatat aset yang
ditransfer harus disesuaikan sehingga muncul di neraca konsolidasi pada biaya aslinya. Selain
itu, di bawah metode ekuitas yang disesuaikan sepenuhnya, keuntungan dan kerugian yang
belum direalisasi atas transfer antar perusahaan ditangguhkan sampai barang-barang tersebut
dijual kepada nonafiliasi.
Proses pencatatan untuk transfer inventaris antar perusahaan mungkin lebih kompleks daripada
bentuk transfer lainnya. Perusahaan sering kali memiliki banyak jenis persediaan yang berbeda,
dan beberapa mungkin ditransfer dari afiliasi ke afiliasi. Juga, masalah mengawasi barang mana
yang telah dijual kembali dan barang mana yang masih ada lebih besar dalam kasus transaksi
persediaan karena bagian dari pengiriman dapat segera dijual oleh perusahaan pembelian dan
unit lain mungkin tetap ada untuk satu atau lebih periode akuntansi.
Kertas kerja memastikan bahwa hanya biaya persediaan ke entitas konsolidasi yang (1)
dimasukkan dalam neraca konsolidasi ketika persediaan masih ada dan (2) dibebankan ke harga
pokok penjualan pada periode persediaan dijual kembali kepada non-afiliasi.
Pada tanggal 31 Desember 20x2 Perusahaan mengotorisasi penanaman modal sebesar US$
(4.000.000 lembar dengan nilai pari $1 per lembar saham), yang telah diterbitkan dan
dibayar penuh oleh PT Otomotif Indonesia dan Success Corporation (Perusahaan terbuka
dari Singapura) masing - masing US$ 2.000.000 (masing - masing 2.000.000 lembar
saham) atau setara dengan IDR 20.665.792.071.
Untuk dapat mengelola dan mengontrol entitas ventura, para pemegang saham turut serta dalam
manajemen dengan menempatkan Direktur dan Komisioner Perusahaan sebagai wakil dari para
pemegang saham dengan rincian sebagai berikut:
Perusahaan mempunyai total 559 dan 555 karyawan selama tahun 20x6 dan 20x7.Pada dua tahun
sebelumnya (20x6 dan 20x5) perusahaan mengalami kerugian masing-masing sebesar IDR 13,8
Milyar dan IDR 18,4 Milyar. Pada tahun berjalan yaitu 20x7 perusahaan memperoleh keuntungan
sebesar IDR 1 Milyar.Terjadi keuntungan pada tahun berjalan karena perusahaan mengajukan
kenaikan harga yang efektif selama tahun 20x7 sebesar 15% dari total penjualan dan telah
disetujui oleh customers, selain itu pesanan customers selama tahun 20x7 meningkat hamper
15%. Perusahaan menggunakan SAK umum dalam proses pencatatan dan pelaporan atas laporan
keuangan Perusahaan.
Direktur PT OIS menjelaskan bahwa selama tahun 20x6 dn 20x7 tidak ada transaksi dengan pihak
berelasi, berikut adalah informasi pihak berelasi PT OIS:
Pihak Berelasi PT OIS
Tabel 2.1
Nama Perusahaan Sifat hubungan Keterangan sifat relasi
PT Otomotif Indonesia Pemegang saham 50% saham
Success Corporation Pemegang saham 50% saham
PT Roda Bergulir Pihak berelasi Subsidiary PT Otomotif Indonesia
PT Pick Up Indonesia Pihak berelasi Subsidiary PT Otomotif Indonesia
PT Dealer Semesta Pihak berelasi Subsidiary PT Otomotif Indonesia
Success No Reason Corp. Pihak berelasi Subsidiary Success Corporation
PT Sukses Otomotif Mandiri Perusahaan asosiasi 25% investasi pada asosiasi
Pada tahun lalu PT OIS tidak melakukan konsolidasi laporan keuangan karena tidak memiliki
investasi pada subsidiary, hanya memiliki investasi pada perusahaan asosiasi, PT OIS juga tidak
dikonsolidasi karena bentuk hukum PT OIS adalah ventura bersama.
Pada tanggal 1 Juli 20x8 PT OIS melakukan akuisisi PT Otomotif Indonesia Mandiri sebesar
IDR 20 milyar, sebelum melakukan akuisisi tersebut para pemegang saham melakukan setoran
modal masing – masing IDR 10 milyar.
Anggaran tahunan disetujui oleh jajaran komisaris dan pemegang saham dan secara periodik
dilakukan review dan evaluasi secara bulanan dalam manajemen meeting dan secara kuartal
dalam rapat komisaris untuk mendiskusikan semua masalah dan pemecahannya terkait masalah
bisnis yang dihadapi oleh Perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Karena ukuran perusahaan, tidak ada departemen internal audit untuk perusahaan tersebut,
sebagai penggantinya manajemen telah membangun secara formal kode etik (peraturan
perusahaan) yang sesuai dengan keadaan perusahaan. Peraturan Perusahaan ("PP") telah disetujui
oleh jajaran Direksi dan Karyawan dan dilakukan review tahunan (dua tahun sekali) untuk PP
tersebut. PP tersebut berisikan kebijakan perusahaan terkait dengan kepegawaian termasuk
didalamnya kode etik pekerja. Setiap karyawan baru akan mendapatkan PP tersebut dimuka saat
departemen HRD mengangkat karyawan tersebut.
Dalam PP juga diinformasikan bahwa semua karyawan di setiap level departemen dapat datang
ke departemen HRD untuk mengungkap isu yang terkait dengan kepegawaian, hal ini sudah
termasuk dalam kebijakan perusahaan untuk mengkomunikasikan kesalahan yang terjadi oleh
karyawan lainnya dalam kondisi yang pribadi dan rahasia. Setiap pelanggaran dalam kebijakan
perusahaan yang dilakukan pihak karyawan dan manajemen akan ada hukuman yang akan
diberikan baik bersifat untuk menskor atau memecat karyawan yang melanggar PP tersebut.
Tergantung dari kesalahan yang dibuat, Perusahaan juga dapat membawa permasalahan tersebut
ke meja hijau jika terkait dengan tindakan kriminal sesuai dengan UU No 13 tahun 2003 tentang
Kepegawaian dan UU No 12 tentang hubungan Yurisdiksi Industri.
Perusahaan dalam menyusun PP tersebut telah mengacu pada peraturan omnibus law yang
ditetapkan oleh pemerintah, termasuk di dalamnya adalah kewajiban membuat provisi terhadap
karyawan kontrak sesuai dengan peraturan tersebut dengan rincian sebagai berikut:
1. PKWT selama 12 bulan secara terus menerus diberikan sebesar 1 bulan upah.
2. PKWT selama 1 bulan atau lebih namun kurang dari 12 bulan dihitung secara
proporsional dengan rumus masa kerja dibagi 12 dikalikan 1 bulan upah.
3. PKWT lebih dari 12 bulan dihitung dengan rumus masa kerja dibagi 12 dikalikan 1 bulan
upah.
BOD diwakilkan oleh Direktur Keuangan yaitu Pak Poltak bertemu dengan eksternal auditor dua
kali dalam setahun (periode audit interim dan final). Semua isu audit terkait dengan perusahaan
didiskusikan oleh auditor kepada Pak Poltak. Jika ada fungsi internal control yang bermasalah
secara signifikan akan dicatat dan diinformasikan kepada pak Poltak dan Pak Robin. Di Akhir
tahun setelah audit selesai dilakukan auditor akan memberikan surat tertulis terkait dengan
temuan audit selama tahun berjalan termasuk didalam rekomendasi yang dapat manajemen
lakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Jika pada pertemuan tersebut jajaran direksi dapat
menerima dan menjalankan rekomendasi tersebut maka jajaran direksi akan bertemu dengan tiap
kepala departemen untuk mengkomunikasikan rencana kerja untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Pak Robin dan Pak Poltak memimpin rapat bulanan manajemen yang dihadiri oleh para kepala
departemen. Desiana menyediakan laporan keuangan bulanan dan hasil operasional, target
penjualan bulanan dan masalah-masalah lain perusahaan diinformasikan dalam rapat ini oleh
masing - masing departemen terkait. Manajemen perusahaan menggunakan rapat manajemen ini
sebagai kesempatan untuk mengkomunikasikan rencana jangka pendek dan hasil serta
ekspektasi. Selanjutnya dalam rapat ini manajemen lakukan dengan menghaturkan pertanyaan
dan menjawab segala masalah yang terjadi.
Pengrekrutan karyawan dilakukan oleh departemen sumber daya manusia dan personalia.
Karyawan perusahaan pada tahun ini berjumlah 555 orang dengan total karyawan tetap 350
orang. Perusahaan membuat beberapa strategi bisnis untuk menghindari kewajiban manfaat
karyawan (employe benefit obligation) di masa depan dengan bekerja sama dengan perusahaan -
perusahaan untuk membantu proses produksi dan pengirimannya. Perusahan bekerjasama dengan
PT Sumber Kerja Keras (SKK) untuk penjualan produk tersebut.
Departemen akuntansi terdiri dari delapan personel yang sangat familiar dengan tanggung jawab
masing - masing sehingga departemen akuntansi bisa menutup laporan bulanan dalam waktu 7
hari kerja untuk laporan bulanan dan tahunannya. Departemen akuntansi, Pajak, Costing dan IT
dipimpin oleh seorang Manajer Umum.
Pak Poltak mereviu laporan keuangan yang disiapkan oleh departemen akuntansi termasuk
rincian laporan laba rugi dan laporan lainnya yang mengindikasikan hasil usaha perusahaan.
Departemen akuntansi membandingkan hasil aktual dengan jumlah anggaran perusahaan yang
dibuat di awal tahun dan hasil usaha tahun sebelumnya. Selisih yang signifikan akan
diinvestigasi dan akan diungkapkan dalam rapat managemen bulanan supaya diketahui alasan
selisih hasil aktual dengan anggaran perusahaan, Desiana (manager akuntansi dan keuangan)
akan memberikan rincian alasan perubahan tersebut setiap akhir bulan pada saat penyampaian
laporan laba rugi kepada Direktur dibantu oleh Rianto Hasan (GM FA). Rianto Hasan setelah
menyelesaikan laporan keuangan menyerahkannya (mengirim) melalui email kepada staff
perwakilan masing-masing pemegang saham.
GM FA Rianto Hasan, beliau adalah mantan auditor dari KAP Tedy dan Rekan. Beliau adalah
mantan manager audit yang sebelumnya mengaudit PT OIS untuk 5 tahun sebelumnya. Rianto
Hasan adalah pemegang 3 gelar profesi yang terkait dengan akuntansi yaitu Chartered
Accountant (CA), Certified Public Accountant (CPA) dan Certified PSAK (CPSAK).
Stabilitas produksi dan kualitas produk menjadi salah satu tanggung jawab yang harus diberikan
kepada konsumen, pengiriman yang terlambat dengan berbagai macam alasan tidak dapat
dibenarkan dan akan mendapatkan penalti yang telah disepakati oleh perusahaan dan Konsumen
(ini adalah perilaku bisnis yang normal dalam bisnis OEM).
Industri otomotif sangat besar dikuasai oleh perusahaan - perusahaan Jepang sehingga persaingan
di industri otomotif di Indonesia cukup sulit sehingga perusahaan harus melakukan efisiensi
produksi agar mendapatkan harga yang bersaing sehingga dapat memperoleh bisnis baru dari
para konsumen, karena jika tiap tahun tidak memperoleh bisnis baru maka 5 tahun berikutnya
tidak akan ada lagi bisnis yang dijalankan sehingga akan mengancam kelangsungan usaha
Perusahaan. Tetapi para pemegang saham optimis akan bisnis ini di masa depan dan komit untuk
mendukung penuh perusahaan.
PT OIS memiliki perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang otomotif penyedia kursi
kendaraan yang berada di Cikampek yaitu PT Sukses Otomotif Mandiri (PT SOM), PT OIS
memiliki 25% kepemilikan saham, akuntansi untuk pengukuran saham ini menggunakan
metode ekuitas. Perusahaan asosiasi nya merupakan gabungan usaha dengan perusahaan
Malaysia (Mandiri SDN BHD). Pada tahun 20x7 PT SOM melaporkan laba sebesar IDR 10
Milyar dengan dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebesar 50% dari laba
tahun berjalan pada awal tahun 20x7.Pada akhir tahun 20x7 PT OIS belum melakukan
pencatatan atas laba afiliasi dan dividennya.
Perusahaan belum melakukan pengujian atas nilai realisasi bersih atas nilai persediaan diakhir
periode. Perusahaan akan melakukan penilaian NRV pada akhir periode berbarengan dengan
analisa pemeriksaan fisik diakhir periode.
DIMINTA:
Berdasarkan kasus diatas hitunglah selisih antara tahun 31 Des 20x7 dan 31 Des 20x6 dan buatlah
analisa atas akun-akun diatas berdasarkan penjelasan latar belakang perusahaan.
KASUS PERSEDIAAN (INVENTORY)
Berdasarkan PSAK 14 “Persediaan”paragraph 9 Persediaan diukur pada mana yang lebih
rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
Berdasarkan PSAK 14 “Persediaan”paragraph 6 bait kedua Nilai realisasi bersih adalah estimasi
harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya
yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Berikut adalah data yang telah diberikan oleh PT AAA untuk pengujian atas nilai realisasi bersih
persediaan.
Ringkasan persediaan:
Bahan baku IDR 9.890.210.873
Bahan dalam proses IDR 2.202.053.475
Persediaan barang jadi IDR 2.614.693.934
Suku cadang IDR 617.517.899
Total Persediaan IDR 15.324.476.181
DIMINTA:
Berdasarkan data tersebut di atas, buatlah perhitungan pengujian atas nilai realisasi bersih (NRV)
atas persediaan barang jadi, selisih atas NRV atas sampel tersebut harus dibuatkan jurnal
penyesuaian dengan ekstrapolate dari total sampel pengujian.
KASUS ASET TETAP (FIXED ASSET)
PT AAA pada tanggal 1 Juli 20x4 membeli sebidang tanah berserta bangunan di kawasan
industri cikarang yang akan digunakan sebagai pabrik dan kantor cabangnya dengan nilai
perolehan atas tanah dan bangunan tersebut sebesar IDR 5.100.000.000.
Tanah yang akan diakuisisi tersebut telah habis masa guna bangunannya sehingga pada saat
perolehan PT AAA harus membayar Sertifikat Hak Guna bangunan atas tanah tersebut sebesar
IDR 500.000.000 selama masa 20 tahun kepada badan pertanahan nasional. Untuk membangun
pabrik baru tersebut management PT AAA memutuskan untuk tidak menggunakan bangunan
yang telah ada karena dianggap tidak layak pakai dan dapat membahayakan jika tetap digunakan
sehingga management memutuskan untuk membongkarnya dengan biaya membongkar sebesar
IDR 50.000.000 dan untuk membuat tanah tersebut layak untuk digunakan sebagai pabrik PT
AAA harus melakukan pengerukan tanah setinggi 1 meter untuk mencegah bencana banjir
dimasa depan dengan biaya pengerukan sampai tanah tersebut siap untuk dibangun sebesar IDR
350.000.000.
Pembongkaran bangunan berjalan dengan lancar dan beberapa bagian bangunan seperti kerangka
baja dijual kepada pemborong bongkaran tersebut seharga IDR 15.000.000.
Pada tanggal 1 Januari 20x5 tanah tersebut telah layak untuk dibangun, perusahaan mulai
mencari dana untuk membangun pabrik dan kantor ditanah tersebu]t dengan melakukan pinjaman
kepada Bank Manja Indonesia sebesar IDR 3.000.000.000 dengan tingkat bunga 12% setahun
dan menunjuk PT Bangun Tahan Lama sebagai kontraktor dimana dalam proses pembangunan
diperkirakan akan dilakukan selama setahun dengan target penyelesaian tanggal 1 Januari 20x6.
Kontraktor menyelesaikan pembangunan pabrik dan kantor tersebut tepat waktu yaitu tanggal 1
Januari 20x6, selama masa pembangunan di tahun 20x5 tingkat pertumbuhan pasar konsumen PT
AAA turun signifikan karena kondisi ekonomi yang melemah sehingga PT AAA membatalkan
pembukaan cabang di Kawasan Industri cikarang tersebut dan management memutuskan untuk
menunda pembukaan cabang di pabrik baru tersebut sampai dengan 3 tahun kedepan sesuai
dengan rencana anggaran dari konsumen yang akan membaik secara progresif selama 3 tahun
kedepan sehingga PT AAA berencana untuk mensewakan gedung pabrik dan kantor tersebut
kepada salah satu anak perusahaan pemegang saham dominan yaitu PT DEF selama tiga tahun
dengan nilai sewa IDR 3.000.000.000. PT AAA menggunakan metode harga perolehan untuk
mencatat aset bangunan dan tanah tersebut pada saat perolehannya dan merubah ke metode nilai
wajar pada saat aset tesebut disewakan dengan nilai wajar tanah dan bangunan sebesar IDR
10.000.000.000. Berdasarkan PSAK 13 : Properti Investasi par 35 “Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari perubahan nilai wajar property investasi diakui dalam laba rugi pada periode
terjadinya”
DIMINTA:
a. Berapakah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi atas aset bangunan tersebut?
b. Berapakah harga perolehan tanah dan bangunan tersebut?
c. Buatlah jurnal untuk perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan
termasuk jurnal kapitalisasi biaya pinjaman tersebut!
d. Berapakah keuntungan atas nilai wajar atas aset tersebut setelah direklasifikasi ke dalam
properti investasi?
e. Buatlah jurnal untuk mereklas aset tersebut ke properti investasi!
f. Atas perubahan kebijakan di atas mereklas aset tetap ke PI dan merubah metode perhitungan
dari metode harga perolehan menjadi nilai wajar, bagaimana manajemen menerapkannya
dalam akuntansi perusahaan berdasarkan PSAK 25?
KASUS ASET TAKBERWUJUD (INTANGIBLE ASSET)
PT AAA mendapatkan informasi bahwa PT ADM Indonesia sedang dalam project
peluncuran kendaraan baru, ada beberapa perusahaan pemasok yang diundang untuk memberikan
proposal penawaran termasuk PT AAA. Selama proses proposal penawaran PT AAA telah
melakukan beberapa riset terkait komponen project tersebut yang akan menjadi bagian yang
diajukan proposalnya. Berikut rincian biaya dan jadwal pengajuan proposal hingga produksi
masal dilakukan.
Tahapan Project Januari Februari Maret Juni 20x8 Agustus Semester Semester 2,
20x8 20x8 (IDR) 20x8 (IDR) 20x8 (IDR) 1, 20x9 20x9
(IDR) (US$)
1.Mendapatkan 0
surat undangan
pengajuan project
2.Pengajuan 150.000.000
budget harga 1)
3.Penerimaan 83,000
LOI 2)
4.Pembuatan 3.500.000.000
sampel3)
5.Pengiriman 85.000.000
sampel 4)
6.Sampel 0
disetujui
7.Produksi masal 500.000.000
1 Desember 20x9
5)
Note:
1) Pada saat pengajuan budget PT AAA melakukan kunjungan ke luar negeri untuk melihat
beberapa supplier pembuat mesin, mold dan bahan baku produk yang akan diajukan
proposalnya untuk mengetahui total anggaran biaya untuk membuat produk tersebut dengan
total biaya survey IDR 150.000.000
2) PT AAA mengeluarkan biaya untuk technical engineering fee kepada engineering consulting
di Jepang senilai US$ 83,000 dengan kurs 1US$ = 14.457.83 atau setara dengan IDR
1.200.000.000 dalam jangka waktu 1 tahun (1 maret 20x8 sampai dengan 1 April 20x9).
3) Setelah mendapatkan LOI dan customers PT AAA mulai membeli mesin dan bahan baku dari
supplier yang telah dilakukan survei sebelumnya dengan rincian biaya sebagai berikut:
a. Pembelian mesin IDR 3.000.000.000
b. Biaya pembuatan sampel IDR 500.000.000
4) Biaya pengiriman sampel ke Jepang untuk diperiksa IDR 85.000.000
5) Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel terdapat catatan improvement quality yang harus
memperbaiki mould mesin agar mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai dengan persyaratan
dari customer, PT AAA melakukan modifikasi mould dan mesin dengan total biaya IDR
500.000.000
DIMINTA:
Berdasarkan contoh kasus di atas buatlah perhitungan asettakberwujud sesuai dengan kriteria
pada PSAK 19 beserta jurnalnya sampai aset takberwujud tersebut disusutkan pada tahun
pertama.
KASUS IMBALAN KERJA (EMPLOYEE BENEFIT)
Berikut adalah risalah rapat umum pemegang saham PT AAA pada tanggal 15 Desember 20x8:
MINUTES OF GENERAL MEETING SHAREHOLDERS 20X8
Attendances : Dr. Jhonyman, Mr. Ong Kim Seng, Mr. Robin Tan, Mr. Poltak, Mr.
Alexander, Mr. Adrian
Agenda : Update Current Company Condition PT AAA
Conclusion :
Berdasarkan paparan manajemen dalam laporan budget 20x9 yang dilakukan pada 15 Desember
20x8. BOD dan BOC beserta para pemegang saham memutuskan dalam risalah RUPS ini untuk
melakukan pengurangan karyawan dikarenakan kapasitas produksi menurun signifikan pada
rencana penjualan tahun 20x9, dengan total rencana pengurangan karyawan sebanyak 30 orang
(operator produksi) dengan total biaya pesangon sebesar Rp 3.175.000.000 (sesuai dengan
peraturan yang berlaku) yang keseluruhan adalah pegawai tetap karyawan.
Proposed:
Ϧ µ
Mr. Robin Tan Mr. Poltak
(President Director) (Director)
Checked:
Ж Ћ
Dr. Jhonyman Mr. Ong Kim Seng
(President Commissioner) (Commissioner)
Approved:
й Д
Mr. Alexander Mr. Adrian
On Be Half Success Corporation On Be Half PT Otomotif Indonesia
DIMINTA:
Berdasarkan risalah tersebut apa yang harus dilakukan oleh PT AAA untuk mengidentifikasi
transaksi tersebut dalam laporan keuangannya.
KASUS PAJAK TANGGUHAN DAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (DEFFERED
TAXES AND CORPORATE INCOME TAX)
Berikut adalah laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya (komersial - dalam
ribuan rupiah) untuk PT AAA selama tahun 20x8 dan 20x7:
DIMINTA:
1. Berapakah total laba fiskal yang dijadikan dasar perhitungan pajak penghasilan badan PT
AAA?
2. Berapakah total pajak penghasilan badan PT AAA jika asumsi tarif pajak penghasilan sebesar
25%?
3. Berapakah net deferred taxasset/liabilitas atas transaksi di atas (asumsi tarif pajak 25%)?
4. Buat jurnal untuk deferred tax transaksi di atas (asumsi tarif pajak 25%)?
KOMBINASI BISNIS (COMBINATION BUSINESS)
Jika perusahaan yang diakuisisi terus eksis, pihak pengakuisisi mencatat investasi dalam saham
biasa pihak yang diakuisisi daripada aset dan kewajiban individualnya. Pihak pengakuisisi
mencatat investasinya dalam saham biasa pihak yang diakuisisi sebesar nilai wajar total dari
imbalan yang diberikan sebagai pertukaran. Misalnya, jika Point Corporation (a) menukar 10.000
lembar sahamnya dengan total nilai pasar $610.000 untuk semua saham Sharp Company dan (b)
menimbulkan biaya merger sebesar $40.000 dan biaya penerbitan saham sebesar $25.000.
Berikut ini nilai buku dan nilai wajar aset dan kewajiban individu Sharp pada tanggal akuisisi.
DIMINTA:
Bagaimana Point mencatat jurnal atas transaksi tersebut buatlah perhitungan kombinasi bisnis
dan jurnal yang diperlukan atas kombinasi bisnis dengan mekanisme akuisisi saham (acquisition
stock). Note: Bahwa saham Point Corporation tidak memiliki nilai par ataupun nilai yang
ditetapkan.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (CONSOLIDATION STATEMENT)
Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi PT Otomotif Indonesia Sukses
(PT OIS) pada tahun 20x7 dan 20x6:
Informasi lapkeu Periode berjalan Periode lalu
Aset lancar:
Kas dan setara kas 21.096.927.859 18.916.363.574
Piutang dagang 32.371.313.648 27.031.448.657
Piutang lain – lain 6.462.777.739 4.992.700.295
Persediaan 15.324.476.182 10.294.182.963
Lain – lain (termasuk pajak) 33.814.414.980 14.623.462.990
Total asset lancar 109.069.910.408 75.858.158.479
Ekuitas:
Modal saham 61.331.584.143 41.331.584.143
Penghasilan komprehensif lain 2.005.210.990 2.005.210.990
Tax Amnesty 100.000.000 -
Saldo laba 138.029.686.898 137.010.516.301
Total ekuitas 201.466.482.031 180.347.311.434
Total liabilitas & ekuitas 250.008.572.160 203.737.133.695
Project cases:
a. Pada tanggal 1 juli 20x7PT OIS melakukan akuisisi 75% saham PT Otomotif Indonesia
Mandiri (PT OIM) dengan rincian transaksi sebagai berikut:
Berdasarkan data laporan audit PT Sukses Otomotif Mandiri dengan rincian sebagai berikut:
Notes:
a. Pada saat pengajuan budget PT OIS melakukan kunjungan ke luar negeri untuk
melihat beberapa supplier pembuat mesin, mold dan bahan baku produk yang akan
diajukan proposalnya untuk mengetahui total anggaran biaya untuk membuat produk
tersebut dengan total biaya survey IDR 250.000.000 dengan jurnal sebagai berikut:
d. Biaya pengiriman sampel ke Jepang untuk diperiksa IDR 85.000.000 dengan jurnal
sebagai berikut:
Dr. Biaya kirim IDR 85.000.000
Cr. Bank IDR 85.000.000
Berdasarkan jurnal yang dicatat oleh PT OIS buatlah jurnal penyesuaian yang
diperlukan sesuai dengan PSAK 19: Aset takberwujud.
d. PT OIS pada tahun 20x7 memiliki karyawan magang sebesar 20% dari total karyawan dan
sisa dari karyawan tidak tetap tersebut adalah karyawan kontrak. Semua karyawan kontrak
tersebut dipekerjakan sejak 1 Januari 20x7 dengan rata – rata gaji per karyawan kontrak
sebesar IDR 4.500.000. PT OIS belum membentuk provisi atas kompensasi karyawan kontrak
tersebut. Berdasarkan peraturan tenaga kerja baru (lihat pada bab1) berapakah provisi
harus dibuat oleh perusahaan beserta jurnalnya.
e. Berdasarkan perhitungan aktuaria atas laporan manfaat karyawan per 31 Desember 20x7
terdapat kekurangan pengakuan beban dan liabilitas sebesar IDR 325.000.000 atas provisi
tahun berjalan manfaat karyawan tahun 20x7 dengan rincian sebagai berikut:
Tambahan beban manfaat karyawan tahun berjalan IDR 275.000.000 (25% admin & 75%
DL)
Kerugian aktuaria IDR 50.000.000
Total penambahan provisi sesuai laporan aktuaria IDR 325.000.000
f. Berikut adalah daftar koreksi fiscal dan pajak dibayar dimuka PT OIS selama tahun 20x7:
Catatan: koreksi pajak atas beban manfaat karyawan sudah termasuk tambahan dari
penyesuaian berdasarkan laporan aktuaria.
Berdasarkan daftar koreksi fiskal diatas diketahui koreksi fiskal – beda waktu adalah sebagai
berikut:
No Koreksi fiskal Jumlah
1 Biaya manfaat karyawan – Biaya tenaga kerja langsung 1.273.823.353
3 Biaya manfaat karyawan – Biaya overhead 565.550.623
4 Biaya penyusutan komersial FOH lebih besar dibandingkan 1.119.889.557
dengan biaya penyusutan fiskal
6 Biaya manfaat karyawan – Biaya administrasi 424.838.024
12 Biaya penyusutan komersial administrasi lebih kecil 116.123.290
dibandingkan dengan biaya penyusutan fiskal
16 Keuntungan / kerugian aktuari 50.000.000
Buatlah perhitungan pajak penghasilan badan dengan tariff 22% dan pajak tangguhan
atas daftar koreksi fiskal tersebut diatas.
g. Berikut adalah transaksi – transaksi yang terjadi pada tahun 20x7 antara PT OIS dan PT OIM:
1. Keuntungan PT OIM selama tahun berjalan sebesar IDR 2.354.000.000 dan karena PT
OIM masih baru dan butuh pengembangan dimasa depan maka para pemegang saham
sepakat bahwa tidak ada dividen yang dibagikan pada tahun 20x7.
2. Total penjualan PT OIS kepada PT OIM selama tahun 20x7 adalah sebagai berikut
dengan rincian persediaan yang sudah terjual dengan pihak ketiga dan yang masih dalam
gudang PT OIM:
Berdasarkan transaksi – transaksi diatas (dari point a sampai dengan point g) buatlah laporan
keuangan konsolidasian PT OIS (sudah termasuk penyesuaian yang dibuat pada PT OIS)
dengan menggunakan laporan keuangan PT OIM per 31 Desember 20x7 sebagai berikut:
Ekuitas:
Modal saham 15.000.000.000 15.000.000.000
Penghasilan komprehensif lain 0 0
Saldo laba 2.604.000.000 250.000.000
Total ekuitas 17.604.000.000 15.250.000.000
Total liabilitas & ekuitas 18.864.000.000 16.000.000.000