Anda di halaman 1dari 22

AUDIT

SYARIAH
Kelompok 1 :
1. Devita Ayu Adinda P 185221007
2. Melina Diah Ayuningsih 185221029
3. Melaty Pramestiningrum 185221118
Pengertian
Audit Syariah 01
Audit syariah merupakan proses pemeriksaan sistematis atas kepatuhan seluruh
aktivitas lembaga keuangan syariah terhadap prinsip syariah yang meliputi
laporan keuangan, produk, penggunaan IT, proses operasi, pihak-pihak yang
terlibat dalam aktivitas bisnis lembaga keuangan syariah.

Audit syariah dimaknai sebagai suatu proses untuk memastikan bahwa


aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh institusi keuangan Islam tidak melanggar
syariah atau pengujian kepatuhan syariah secara menyeluruh.
Tujuan
Audit Syariah 02
Tujuan Utama Auditing
Lembaga Keuangan Tujuan Audit
Syariah
untuk memberikan opini atas memastikan kesesuaian seluruh operasional
laporan keuangan yang disiapkan suatu entitas syariah dengan prinsip dan
manajemen atau perusahaan dalam aturan syariah yang digunakan sebagai
semua aspek material telah sesuai manajemen dalam mengoperasikan entitas
dengan hukum dan prinsip syariah syariah tersebut
Perbedaan Audit
Syariah dengan
Audit
Konvensional
03
Indikator Audit Konvensional Audit Syariah

Objek Lembaga keuangan bank maupun Lembaga keuangan bank maupun non
non bank yang tidak beroperasi bank yang beroperasi dengan prinsip
berdasarkan prinsip syariah. syariah.
 

Standar audit Standar audit IAI Standar audit AAOIFI

Pelaksanaa audit Dilakukan oleh auditor umum tanpa Dilakukan oleh auditor bersertifikasi
ketentuan bersertifikasi SAS SAS (Sertifikasi Akuntansi Syariah).

Opini Berisi kewajaran atau tidaknya atas Berisi tentang syariah compliance atau
penyajian laporan keuangan tidaknya lembaga keuangan syariah.
perusahaan.

Peran DPS Tidak ada peran DPS (Dewan Mengharuskan adanya peran DPS.
Pengawas Syariah)
Konsep

04
Complience
Syariah pada
Audit Syariah
Secara harfiah kepatuhan (Sharia compliance) dalam bank syariah adalah
penerapan prinsip – prinsip Islam, syariah dan tradisinya dalam transaksi
keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait

Sharia compliance adalah salah satu indikator pengungkapan Islami


untuk menjamin kepatuhan lembaga keuangan syariah terhadap Islam.
Landasan

05
Dalam Audit
Organisasi
Syariah
 Al – Qur’an
03 QS. Al-An’am (6) Ayat 152
01 QS. Al-Infithar (82) Ayat 10-12 Yang artinya “ … Dan sempurnakanlah takaran
Yang artinya “Padahal sesungguhnya bagi dan timbangan dengan adil …”
kamu ada (malaikat-malaikat) yang
mengawasi (pekerjaanmu) yang mulia (di sisi
Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaan
04 QS. Al- Hujuraat (49) Ayat 6
itu) mereka mengetahui apa yang kamu
Yang artinya “ Hai orang-orang yang beriman, jika
kerjakan”
datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita,
maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
02 QS. Al-A’raf (7) Ayat 85 menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
Yang artinya “ … Sesungguhnya telah datang mengetahui keadaannya yang menyebabkan kaum
kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka menyesal atas perbuatanmu itu”
sempurnakanlah takaran dan timbangan dan
janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang- 05 QS. An-Nisa (4) Ayat 82
barang takaran dan timbangannya, dan janganlah
Yang artinya “ Maka apakah mereka tidak
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah
memperhatikan A-Qur’an ? kalau kiranya Al-Qur’an
Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik
itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang
pertentangan yang banyak di dalamnya”
beriman “
 Al-Hadits
Hadits Riwayat Abu Dawud, dari Abu Hurairah
Rasulullah saw bersabda “ Aku jadi yang ketiga antara dua orang yang berserikat
selama yang satu tidak khianat kepada yang lainnya, apabila yang satu berkhianat
kepada pihak yang lain, maka keluarlah aku darinya”

Hadits Nabi Riwayat Tirmidzi dari ‘Amr Bin Auf

“ Perdamaian dapat dilakukan diantara kaum muslimin kecuali perdamaian yang mengharamkan yang
halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali
syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”

Hadits Nabi yang dikeluarkan Ibnu majah dari ibadah ibnu shamit dalam sunannya/ Kitab Al-Ahkam :
nomor Hadits 1332 dan diriwayatkan oleh Ahmad dari Ibnu Abas, dan Malik dari Yahya

“ Rasulullah saw menetapkan : Tidak boleh membahayakan / merugikan orang lain dan tidak boleh
(pula) membalas bahaya (kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain) dengan bahaya (perbuatan yang
merugikannya)”
 Undang - Undang
Accounting and Auditing Standards for Islamic Financial Institution (AAOIFI) telah
mengeluarkan standar audit yang berlaku pada lembaga keuangan syariah dimana
mencakup 5 standar yakni :

1 Tujuan dan prinsip Laporan auditor 2

Ketentuan Lembaga Pengawas


4 keterlibatan audit Syariah 3

5 Tinjauan syariah
Persyaratan Dasar
06 Sebagai Auditor
Syariah
Auditor
Konvensional
  Kode Etik AAOIFI
Kode Etik IAISB
 Kebenaran
 Kehati-hatian
 Integritas
 Kerahasiaan
 Kepercayaan Pengetahuan  Perilaku
 Keadilan Tambahan  profesional
 Kejujuran
 Standard teknis
 Independen
Hameed (2009)
Obyektivitas Pengetahuan

 Kompetensi Kebijaksanaan

 Profesional

Khan (1985) Hameed (2009)


Khan (1985)
 akuntansi,  Prinsip fiqh muamalah
 Abdul Rahman
 organisasi bisnis  Produk bank syariah
dan keuangan, (2008) Standar akuntansi dan

 teori dan praktik Pengetahuan audit dalam AAOIFI
 manajemen, syariah yang  kemampuan untuk
 fiqh Islam dan diterapkan di mereview fatwa dari DPS
 usul al-fiqh Lembaga Islam bank syariah yang
 teori dan praktik Pengetahuan dan bersangkutan termasuk
auditing. keterampilan fatwa DPS dari bank lain
akuntansi dan
auditing..

Auditor
Shariah
Metodologi
07 Pelaksanaan Audit
Syariah
Ada beberapa metode pendekatan audit kepatuhan syari’ah

1. Pendekatan prinsip halal dan 2. Pendekatan akad 3. Pendekatan dokumentasi


haram legal
Suatu pendekatan dengan
Suatu pendekatan dengan mengetahui unsur halal dan haram Suatu pendekatan dengan
melakukan observasi secara ketat dari instrument keuangan yang dokumen legal yang bertujuan
kehalalan dan ketiadaan ditentukan oleh legalitas akad atau untuk memberikan rasa aman
keharaman kontrak islami dalam pelaksanaan transaksi

4. Pendekatan Maqasid Syari’ah 5. Pendekatan pelaporan keuangan

Pendekatan dengan mempunyai tujuan Pendekatan dengan laporan keuangan yang


dan arah hukum syari’ah menyediakan informasi tentang kondisi keuangan,
keadaan perusahaan dan perubahan dalam posisi
keuangan perusahaan
08 Contoh Kasus
Kasus :

Studi kasus pada bank Syariah di Jawa Barat dimana secara asidental internal auditor bank
Syariah menemukan bahwa bank Syariah yang merupakan cabang dari bank konvensional telah
melakukan pembiayaan kepada sebuah rumah sakit namun ternyata terjadi transaksi non
shariah compliance pada rumah sakit tersebut. Sementara pembiayaan itu sudah berlangsung
selama empat tahun dan selama empat tahun rumah sakit tersebut membayar margin tiap bulan
kepada bank Syariah artinya karena pengelolaannya rumah sakit tersebut tidak shariah
compliance maka secara tidak langsung bank mendapatkan margin dari penghasilan non halal
dari rumah sakit tersebut sehingga penghasilan bank Syariah tersebut bercampur dengan
pendapatan halal dan non halal
Solusi :

Dari kasus tersebut berdasarkan pada prinsip akuntansi Syariah yang full disclosure dan transparasi
terhadap akuntabilitas Syariah maka bank Syariah dalam laporan keuangannya harus mengungkapkan
semua transaksi tersebut terkait dengan pendapatan non-halal selama empat tahun dengan membuat catatan
tambahan atas laporan keuangan tersebut tentang dana penghasilan yang telah digunakan dan dibagikan
kepada nasabah dalam bentuk non-halal sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat
dan sesuai dengan standard AAOIFI dan PSAK di Indonesia dan untuk sisa margin non halal dari rumah
sakit tersebut dikembalikan dalam bentuk sedekah dan memperbaiki akad rumah sakit menjadi shariah
compliance.
Semua produk perbankan Syariah terkait dengan isu transparansi akan pendapatan non-halal baik itu
akad murabahah sebagai produk yang paling banyak ditawarkan. Potensi penyimpangan di bank Syariah
akan selalu terjadi. Oleh karena itu, komitmen dan kualitas sumber daya manusia yang memahami Syariah
baik dari aspek shariah compliance dan best practice-Islamic bank harus ditingkatkan dan harus benar-benar
merujuk kepada prinsip-prinsip dan nilai-nilai ekonomi dan bisnis Islam yang telah diterapkan oleh
Rasulullah serta meningkatkan pengawasan internal bank Syariah serta Dewan Syariah Nasional (DSN)
harus memperketat dalam mengeluarkan dan menyetujui fatwa terhadap produk perbankan Syariah sehingga
terhindar dari dugaan mengakomodasi kepentingan tertentu.
!THANKS!

adakah
pertanyaan
sebelum diakhiri??
Daftar Pustaka
• Bambang. (2017). Pemahaman Profesi Auditor Syariah Oleh Mahasiswa Akuntansi Di
Universitas Mataram. Jurnal Riset Akuntansi Aksioma. Vol 16 No 2
• Mardiyah, Qonita dan Sepky M. (2015). Praktik Audit Syariah Di Lembaga Keuangan
Syariah Indonesia. Jurnal Akuntabilitas, 01-17.
• Mustafa Edwin Nasution, d. (2006). Audit Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:
Kencana.
• Umiyati. Cepat Tanggap Audit Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam : UIN
Syariaf Hidayatullah
• https://coreaccountingindonesia.blogspot.com/2020/07/metode-audit-kepatuhan-
syariah.html

Anda mungkin juga menyukai