Disusun sebagai tugas kelompok mata kuliah : Fisika Atom dan Inti
Dosen Pengampuh:
2. Nurhidayati (PMM2200136)
FAKULTAS UNIVERSITAS
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas berkat rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah "Percobaan Franck-Hertz dan
Penemuan Neutron" ini guna menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika Atom dan Inti.
Selain itu juga shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Shalallahhu Alaihi Wassalam, keluarga dan para sahabat beliau. Terimakasih
juga penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah Fisika Atom dan Inti yaitu
Bapak Haerul Pathoni, S.Pd., M.Pfis. yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
yang mungkin jauh dari kata sempurna dikarenakan masih kurangnya pengetahuan dan
pengalaman. Penulis sangat menghargai apabila pembaca dapat memberikan kritik dan
tanggapannya terhadap makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Kelompok 5
PENDAHULUAN
Tidak terkecuali percobaan Frank-Hertz dan Penemuan Neutron juga merupakan salah
satu perkembangan dari penemuan pengetahuan baru mengenai fisika inti. Dimana kedua
percobaan ini sama-sama menembaki sebuah atom yang menghasilkan penemuan baru.
Percobaan Franck – Hertz menghasilkan bahwa percobaan Bohr tersebut benar namun
kekurangan yang tidak dapat dijelaskan oleh Bohr dalam temuannya dapat dijelaskan
oleh Frank-Hertz.
Adapun percobaan penemuan neutron juga amerupakan salah satu perkembangan dari
pengetahuan baru pada materi fisika matematika. Dimana James Chandwick merupakan
fisikawan yang mampu mengungkapkan ternyata tidak hanya proton dan electron saja
yang ada di Inti, namun ada partikel lain yang ada di inti atom. Sehingga James
Chandwick pun melakukan percobaan penemuan neutron yang menghasilkan data yaitu
terdapat neutron di inti atom. Neutron merupakan partikel subatomic yang tidak memiliki
muatan dengan kata lain netral. Dimana Neutron memiliki massa yang lebih berat dari
proton, namun neutron tidak stabil dengan waktu paruh yaitu sekitar 10 menit sehingga
neutron meluruh dan memancarkan electron dan antineutrino untuk menjadi proton.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas adapun pertanyaan yang akan dijawab oleh
penulis dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang percoobaan Franck – Hertz dan penemuan Neutron.
2. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan oleh ahli dalam percobaan Franck-
Hertz dan Penemuan Neutron.
3. Untuk mengetahui prosedur percobaan Franck – Hertz dan penemuan Neutron.
4. Untuk mengetahui hasil percobaan Franck – hertz dan penemuan Neutron.
PEMBAHASAN
Percobaan Franck - Hertz dilakukan oleh dua fisikawan ternama yaitu James Franck
dan Gustav Hertz, dimana percobaan Franck-Hertz merupakan pengukuran pertama yang
merubah sudut pandang dunia karena telah berhasil dalam memperlihatkan sifat kuantum
dan atom secara jelas dalam percobaannya. Selanjutnya percobaan Penemuan Neutron
dilakukan oleh fisikawan yang bernama James Chadwik. Penemuan Neutron merupakan
penemuan yang diawali oleh percobaan Rutherford yang berusaha menghitung
banyaknya muatan positif dalam inti atom dan massa atom. Adapun latar belakang kedua
percobaan akan diuraikan dibawah.
● Percobaan Frank-Hertz
Pada percobaan James Franck dan Gustav Heinrich Hertz dilatar belakangi oleh
adanya penemuan Bohr. Sehingga dalam percobaan Franck – Hertz merupakan lanjutan
dari percobaan Bohr dimana James Franck dan Gustav Heinrich Hertz menembaki uap
merkuri (Hg) dengan elektron yang energinya diketahui. Skema percobaan yang
dilakukan oleh franck dan hertz dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Beda tegangan
Vo. dipasang diantara kisi G1, dan G2 sehingga tiap elektron yang mempunyai energi
lebih besar dari harga minimum tertentu memberi kontribusi pada arus lα juga
membesar.
Dalam tabung, tekanan udara relatif lebih rendah dibandingkan dengan tekanan
udara pada laboratorium sehingga elektron didalam tabung dapat menumbuk atom Hg
tanpa kehilangan energi. Dengan kata lain, tumbukan pada tabung bersifat elastik
sempurna. Satu-satunya mekanisme agar elektron kehilangan energinya setelah
tumbukan ialah besar energi penumbuk telah mencapai harga tertentu menyebabkan
atom Hg melakukan transisi keluar dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi. Sehingga
berdasarkan percobaan Franck-Hertz lakukan, saat energi elektron telah mencapai
hingga melampaui harga A eV, elektron akan menumbuk Hg secara inelastik sehingga
energinya diserap oleh atom Hg (yang kini telah berada didalam keadaan tereksitasi)
Hasil dan energi kritis sebesar A eV ini juga ternyata mengemisikan atom sehingga
menimbulkan spektrum UV atau foton dengan panjang gelombang sebesar B nm, yang
juga muncul saat energi kritis sebesar A,2A,dan 3A. Jarak antara dua puncak
berdekatan merupakan besarnya tegangan eksitasi atom(Ve). Energi eksitasi atom
merupakan perkalian antara muatan listrik elektron dengan tegangan eksitasi yaitu:
Energi ini digunakan untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi dan
kemudian tereksitasi kembali dengan memancarkan foton yang memiliki panjang
gelombang λ sehingga:
Eksperimen ini kemudian menjadi bukti dari teori model atom bohr yang
menerangkan bahwa elektron harus memiliki energi minimum tertentu untuk dapat
melakukan tumbukan inelastik dengan atom dan energi minimum. Tersebut dapat
diartikan sebagai energi dari sebuah keadaan eksitasi pada atom. Sebuah atom dapat
mengeksitasi ke tingkat energi di atas tingkat energi dasar yang menyebabkan atom
tersebut memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah satunya adalah tumbukan dengan
partikel lain. Pada saat tumbukan, sebagian dari energi kinetik pada partikel akan
diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar
dalam waktu rata-rata 10^-8 sekon dengan memancarkan satu foton atau lebih.
Elektron yang dipancarkan oleh pemanasann (F) pada katoda (k)akan dipercepat oleh
tegangan kisi (Vg), sehingga energi kinetiknya bertambah besar. Pada tegangan kisi
tertentu,energi kinetik elektron dapat mengeksitasi atom Neon,dan elektron akan
kehilangan tenaga sebesar tenaga eksitasi atom Neon. Elektron ini tidak akan mampu
lagi mencapai anoda jika tenaga sisanya kurang dari tenaga penghalang(Vp),sehingga
terjadi pemerosotan arus anoda (Ia).Bila tegangan kisi dinaikkan lagi lebih lanjut, maka
arus anoda akan naik lagi,tetapi kemudian merosot lagi bila tegangan kisi sama dengan
Gambar 1.2 Ilustrasi Percobaan Penemuan Neutron dan Grafik Hasil Percobaan
Dengan demikian grafik arus anoda (Ia) sebagai fungsi tegangan kisi (Vg) akan
memperlihatkan puncak-puncak dan lembah-lembah seperti pada gambar 2. Jarak
antara dua puncak berdekatan merupakan besarmya tegangan eksitasi atom(Ve)
tersebut.
Pada tahun 1932, James Chadwick seorang pelajar dari Rutherford yang menemukan
seberkas partikel baru dengan massa yang sama dengan proton, yang dia lakukan adalah
dengan cara menembakkan partikel alfa ke dalam atom berilium dan mengetuk partikel
ini keluar dari inti berilium. Dimana dengan secara sadar James Chadwik menemukan
kejanggalan yaitu adanya partikel lain didalam inti atom yang tidak bermuatan.
Sehingga hal tersebutlah yang melatar belakangi adanya percobaan penemuan neutron
oleh James Chandwick. Dimana sasaran berilium tersebut lebih tebal dari pada kertas
emas Rutherford, di sana lebih banyak nukleus untuk partikel alfa untuk membuat
tabrakan secara langsung. Inti berilium memiliki nomor atomic empat, jadi James tahu
bahwa atom tersebut mempunyai empat proton tetapi dia bereksperimen untuk
memukan partikel baru di nucleus. Ketika inti atom ini diserang oleh partikel alfa
ternyata peluru dari partikel tersebut tersingkir dari inti dan kemudian dilanjutkan dalam
sinar yang dapat dipelajari.
Sinar Chadwick ini tidak membelok saat melewati pengisi pelat paralel seperti
eksperimen Thompson mengenai elektron. Ingat bahwa elektron adalah partikel
Chadwick memiliki kehidupan yang penuh peristiwa. Selama Perang Dunia I, dia
adalah seorang tahanan perang di Eropa dan dia bahkan melakukan banyak hal dari
eksperimennya saat dia menjadi narapidana kemudian selama Perang Dunia dua dia
membantu menciptakan bom atom di Amerika. Sekarang para ilmuwan memiliki
gambaran yang lebih lengkap bagaimana atom dibuat. Mereka memiliki inti yang
terdiri dari muatan proton (positif) dan neutron (netral) pada pusat dan ini bertanggung
jawab untuk sebagian besar dari cahaya massa. Atom yang bermuatan negatif (elektron)
berada di sekitar bagian luar inti.
Pada neutron tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan massa sebuah
proton (massa neutron = 1,675 x 10-24 gram, sedangkan massa proton =1,673 x 10-24
gram). Jumlah neutron dalam inti tidak khas untuk setiap unsur. Artinya, dalam atom
unsur walaupun jumlah neutronnya sama, tetapi jika jumlah protonnya berbeda sifatnya
akan berbeda. Sebaliknya meskipun jumlah neutron berbeda, tetapi jika jumlah
protonnya sama, maka akan sama pula sifatnya.
Adanya partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James
Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melakukan penelitian dengan menembak logam
berilium menggunakan sinar alfa.
Pada zaman dahulu alat-alat tidaklah secanggih zaman saat ini. Peralatan yang
digunakan oleh manusia saat ini tentunya berbeda jauh oleh zaman dahulu sehingga
orang-orang zaman dahulu terkenal hebat karena berhasil menemukan penemuan baru
yang dapat merubah dunia. Jika ingin menggunakan alat, orang zaman dahulu harus
bersusah payah untuk mencari cara bagaiamana cara membuat suatu alat. Seperti dalam
percobaan Franck – Hertz dan penemuan Neutron yang dimana Franck –Hertz dan James
Chandwick menciptakan dua alat untuk melakukan percobaan agar dapat menjawab rasa
penasarannya.
Dalam percobaan asli Franck – Hertz menggunakan alat dan bahan yaitu tabung
vakum yang telah dipanaskan, setetes merkuri (Hg), thermometer (alat ukur suhu),
katoda panas yang memancarkan elektron, jaring-jaring logam, sebuah anoda, dan grid
(Wikipedia, 2022).
Adapun pada percobaan penemuan neutron james chandwick menggunakan alat dan
bahan yaitu Poloroium (sumber partikel alpha), Berillium, lilin paraffin (kaya dengan
proton), ruang ionisasi kecil (sebagai detector proton).
Selanjutnya terkait penemuan neutron, Neutron atau yang biasa disebut dengan
neutron merupakan sebuah partikel sub atomik yang tidak memiliki muatan sehingga
memiliki sifat yang netral. Neutron ini memiliki massa sebesar 940 MeV/c² (1.6749 ×
10−27) kg. Dengan begitu maka massa yang dimiliki neutron ini sedikit lebih berat dari
proton. Lalu, putaran yang dimiliki oleh neutron ialah setengah atau 1/2.Penemu neutron
ini menemukan bahwa di dalam inti atom yang dari kebanyakan atom (semua kecuali
isotop hidrogen yang paling umum di dalamnya merupakan sebuah proton) terdiri atas
neutron serta proton.Adapun prosedur percobaan Franck-Hertz dan Penemuan neutron
diantarnya:
Franck dan Hertz menembaki uap merkuri (Hg) yang energinya diketahui
dengan memakai alat diagram tabung Franck Hertz.Dalam tabung tekanan udara
relatif lebih rendah dibandingkan dengan tekanan udara pada ruangan sehingga
elektron didalam tabung dapat menumbuk atom HG tanpa kehilangan energi. Dengan
sebuah kata lain, tumbukan pada tabung bersifat elastis sempurna. Satu-satunya
mekanisme agar elektron kehilangan energinya setelah tumbukan yaitu besar
penumbuh energi telah mencapai harga tertentu penyebab atom Hg melakukan transisi
keluar dari keadaan dasar kekeadaan tereksitasi.Sehingga berdasarkan percobaan
Franck – Hertz lakukan, saat energi elektron telah mencapai hingga melampaui harga
V,elektron akan menumbuk HG secara tidak elastis sehingga energinya menyerap
oleh atom HG (yang kini telah berada didalam keadaan tereksitasi) tersebut dengan
besar energi yang sama, dan penumbuh elektron yang terpantul dengan energi yang
sangat kecil.(Wikipedia,2022)
Untuk alasan ini, tumbukan antara atom merkuri dan elektron bebas dapat menjadi
tidak elastis pada saat itu, yaitu energi kinetik elektron bebas dapat diubah menjadi
energi potensial dengan menarik tingkat energi elektron yang memiliki atom merkuri.
Ketika semua energi kinetiknya hilang, elektron bebas tidak dapat mengatasi sedikit
daya negatif pada elektroda arde, dan arus listrik turun drastis.
Pada saat itu, setiap elektron memiliki energi yang diperlukan untuk menjadi
bagian dari dua tumbukan tidak lenting, yang berhasil mengeksitasi dua atom merkuri,
dan kemudian kehilangan semua energi kinetiknya. Inilah yang menjelaskan
penurunan arus yang diamati. Pada interval 4.9 volt, prosedur ini akan berulang,
karena elektron akan mengalami tumbukan lenting lebih lanjut.
Pada tahun 1914 para ilmuwan berhasil melakukan penyelidikan dan menunjukan
bahwa dalam inti atom unsur yang bebeda terdapat jumlah proton yang berbeda-beda
pula. Misal, pada inti atom hidrogen terdapat 1 proton. Muatan proton ini sama
dengan muatan sebuah elektron, tetapi tandanya berlawanan, proton bermuatan + 1,
yaitu 1,6 x 10-19 C sedangkan elektron bermuatan -1 atau -1,6 x 10-19 C. Pada inti
helium terdapat 2 buah proton, pada inti atom litium mempunyai 3 buah proton, dan
sebagainya.
Pada tahun 1913 Thomson menemukan gejala-gejala yang terjadi pada atom-atom
unsur sejenis, yaitu adanya atom-atom yang massanya berbeda, peristiwa ini
dinamakan isotop. Ditemukannya isotop ini membuktikan bahwa massa suatu atom
tidak sesuai dengan massa proton dalam inti. Ini berarti bahwa dalam inti atom harus
ada partikel lain selain proton.
Pada neutron tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan massa sebuah
proton (massa neutron = 1,675 x 10-24 gram, sedangkan massa proton =1,673 x 10-24
gram). Jumlah neutron dalam inti tidak khas untuk setiap unsur. Artinya, dalam atom
unsur walaupun jumlah neutronnya sama, tetapi jika jumlah protonnya berbeda
sifatnya akan berbeda. Sebaliknya meskipun jumlah neutron berbeda, tetapi jika
jumlah protonnya sama, maka akan sama pula sifatnya.
3.1 Kesimpulan
Percobaan Franck - Hertz dilakukan oleh dua fisikawan ternama yaitu James Franck
dan Gustav Hertz, dimana percobaan Franck-Hertz merupakan pengukuran pertama yang
merubah sudut pandang dunia karena telah berhasil dalam memperlihatkan sifat kuantum
dan atom secara jelas dalam percobaannya. Franck dan Hertz mampu menjelaskan
eksperimen mereka dalam kondisi tumbukan lenting dan tumbukan lenting electron.
Selanjutnya percobaan Penemuan Neutron dilakukan oleh fisikawan yang bernama James
Chadwik. Penemuan Neutron merupakan penemuan yang diawali oleh percobaan
Rutherford yang berusaha menghitung banyaknya muatan positif dalam inti atom dan
massa atom. Dimana percobaan penemuan neutron Chandwick berhasil dalam
menemukan neutron. Pada neutron tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan
massa sebuah proton (massa neutron = 1,675 x 10-24 gram, sedangkan massa proton
=1,673 x 10-24 gram). Jumlah neutron dalam inti tidak khas untuk setiap unsur. Artinya,
dalam atom unsur walaupun jumlah neutronnya sama, tetapi jika jumlah protonnya
berbeda sifatnya akan berbeda. Sebaliknya meskipun jumlah neutron berbeda, tetapi jika
jumlah protonnya sama, maka akan sama pula sifatnya.
3.2 Saran
Penulis menyadari makalah ini kurang dari kata sempurna sehingga penulis menerima
kritik dan saran agar makalah ini dapat diperbaiki sebagaimana mestinya
Ichsa, A. Mahardika dan Arifudin, Muh. Jamal. 2015. Pengantar Fisika Inti. PT
Revka Petra Media. Surabaya.