Ilmu Mengantarkan
Seseorang Bertakwa
KH. Dr. Amir Faishol Fath, MA
Pemirsa yang berbahagia أواِذأا أخلأ ْوا ا ِٰلى شأيٰ طِ ْي ِن ِه ْم ٌۙ قأالُ ْْٓوا اِ َّنا أم أع ُك ْم ٌۙاِ َّن أما نأحْ ُن
ُم ْستأ ْه ِز ُء ْونأ
BULETIN INI DITERBITKAN OLEH YAYASAN FATH QUR’ANI CENTER JAKARTA | 2
UNTUK KALANGAN SENDIRI | DILARANG MEMPERBANYAK BULETIN INI TANPA BULETIN FATH QUR’ANI
SEIZIN YAYASAN | IKUTI KAJIAN LIVE IG @abiamirofficial | IKUTI SERIAL EDISI : 02/03/03/2023
CERAMAH ILMU & TAFSIR ALQUR’AN DI YOUTUBE FATH TV | SALURKAN INFAQ Halofath: 08567411704
TERBAIK UNTUK BULETIN INI REK. BSI 1178001561 a.n. Yayasan fath qurani center
“Tetapi apabila mereka kembali kepada ْ اِ ْق أرأْ ِباس ِْم أر ِبكأ الَّ ِذ
ي أخلأقأ
setan-setan (para pemimpin) mereka, “Bacalah dengan (menyebut) nama
mereka berkata, Sesungguhnya kami Tuhanmu yang menciptakan” (Al-Alaq:
bersama kamu, kami hanya berolok- 1)
olok.” (QS. Al-Baqarah: 14)
Lalu apa yang harus dibaca?.
Ya, benar, mereka hanya Yang dibaca adalah sumber ilmu, bisa
mengolok-olok orang Islam. Sebab yang berupa Al-Quran, Hadits, Alam semesta,
ada dalam hati mereka bukan keimanan perilaku orang disekitar, membaca
tetapi kekafiran. Tidak ada dalam hati perilaku teman yang baik akhlaknya.
mereka kejujuran melainkan hanyalah Bacalah semua itu, sehingga diri ini akan
kepura-puraan. Mereka menyangka menjadi lebih baik.
bahwa itu akan menipu Allah dan
rasulNya, padahal justru mereka sedang ّٰللا مِ ْن ِع أبا ِد ِه ْالعُلأمٰٰۤ ؤ ُۗا
اِ َّن أما أي ْخشأى ه أ
menipu sendiri. Sebab bagi Allah “Di antara hamba-hamba Allah yang
semuanya jelas bahwa mereka munafik. takut kepada-Nya, hanyalah para
ulama”. (QS. Fathir: 28)
Pemirsa yang berbahagia
Jangan sampai ada kemunafikan Kata Khasiya (takut) dalam ayat
seperti ini di Lembaga Pendidikan ini menunjukkan bahwa tujuan hakiki
apalagi Pesantren. Ketika ditanya dalam mencari ilmu adalah takut kepada
dimana? Ia menjawab sedang belajar di Allah. Oleh karena itu penuntut ilmu
pesantren. Tetapi kenyataanya selama di harus berhati-hati dalam berperilaku,
pesantren ia hanya membuat kerusakan, karena semuanya akan dihisab olehNya.
mencuri, menyakiti orang lain, tidak
mau ikut aturan dan sebagainya. أف أم ْن َّي ْع أملْ مِ ْثقأا أل ذأ َّرةٍ أخي ًْرا ي أَّره
“Maka barangsiapa mengerjakan
Ilmu tidak akan pernah bertemu kebaikan seberat zarrah, niscaya dia
dengan kemunafikan. Ilmu akan hanya akan melihat (balasan)nya” (Al-
masuk kepada hati orang-orang yang Zalzalah: 7)
jujur. Karena ilmu bukan sekedar
pengetahuan, tapi ilmu adalah bagian Jadi penuntut ilmu yang
dari iman. Makanya yang pertama-tama beriman pasti akan berhati-hati dari
Allah swt turunkan sebelum perintah dosa, karena sekecil apapun ada hisab di
ibadah, bahkan sebelum perintah sisi Allah swt.
beriman adalah perintah mencari ilmu.
Allah ingin agar iman kita, sujud kita, (Disampaikan dalam khutbah jum’at di
sholat kita, puasa kita, ibadah bukan masjid Al-Hakim Pesantren Fath Bogor
kepura-puraaan tetapi berdasarkan ilmu. tanggal 03 Februari 2023)