JUDUL PROJEK
1. MISNELIWATI, S.Pd
2. YENI PARLINDA, S.Pd
3. DEWI MAYASARI, S.T T
4. CINDY SYNTIA, S.T
5. ISFI RAMA ILFA, S.Pd
6. NUZULUL JOREATETA. B, S.Pd
MENGENAL WIRAUSAHA
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Nama Penyusun : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2 DUMAI
Sekolah : SMK Negeri 2 Dumai
Fasilitator : Guru
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Mengenal WIrausaha
Model Pelaksanaan : Tatap Muka
Alokasi waktu : 5 JP
B. SARANA DAN PRASARANA : Komputer, Perangkat audio visual, Video tentang tokoh
kewirausahaan
A. DESKRIPSI SINGKAT
Peserta didik akan mengenali karakteristik wirausaha yang diciptakan dari situasi dan kondisi
yang membiasakan untuk berfikir, bersikap, dan bertindak sebagaimana karakteristik seorang
wirausaha. Pengenalan wirausaha kepada peserta didik di SMK diperlukan untuk menempa
peserta didik agar dapat memiliki karakteristik wirausaha sehingga siswa menjadi terbiasa untuk
menerapkannya dan pada akhirnya akan menjadi karakter kepribadian siswa serta menjadi
tamatan yang siap memasuki lapangan kerja sesuai tujuan SMK itu sendiri, dan bisa menjadi
wirausaha dalam konteks bekerja secara mandiri.
C. TUJUAN SPESIFIK
Peserta didik mampu mendalami makna wirausaha dan karakteristik seorang
wirausaha. membangun impiannya tentang masa depan Kewirausahaan melalui
gambar sungai kehidupan River of life.
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
Guru membekali diri peserta didik dengan memperkenalkan tema kewirausahaan
dengan projek menggali potensi daerah lewat wirausaha muda, serta mendiskusikan
tentang harapan siswa akan pelaksanaan program ini.
Pelaksanaan
1. Diskusi tentang apa yang siswa ketahui tentang kewirausahaan.
2. Diskusi tentang petunjuk visual (gambar: pengusaha dan pegawai). Mana yang
menggambarkan pengusaha? Mana yang bukan? Apa perbedaannya?
3. Guru memutar video tentang kewirausahaan.
4. Guru membuka diskusi dan menjelaskan kembali tentang definisi
wirausaha/entrepreneur: orang yang pandai atau berbakat dan inovatif dalam
melakukan aktivitas kewirausahaan baik mengenali produk baru, menentukan cara
produksi produk baru, menyusun manajemen operasional pengadaan produk,
memasarkan produk, dan mengatur sistem permodalan usahanya.
5. Membaca artikel/menonton dokumentasi tentang tokoh wirausahawan sukses
6. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dimiliki tokoh wirausahawan dalam
bacaan/tontonan: Bagaimana sikap atau karakteristik tokoh? Apakah kamu memiliki
sikap dan karakteristik yang sama dengan tokoh?
Tugas
1. Mengerjakan jurnal
Penutup
1. Guru mengumpulkan lembar tugas
2. Guru mengarahan peserta didik untuk melakukan refleksi pada lembar refleksi
yang telah tersedia.
3. Guru memberikan penilaian terhadap tugas dan lembar refleksi peserta didik
berdasarkan rubrik penilaian
REFERENSI
http://womanpreneur-community.com/blog/karakteristik-sikap-dan-perilaku-wirausahawan/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/
RUBRIK PENILAIAN MENGENAL WIRAUSAHA
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Nama Penyusun : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2
Dumai
Alokasi waktu : 10 JP
A. DESKRIPSI SINGKAT
Perkembangan ekonomi kreatif tidak dapat terlepas dari generasi muda sebagai
“gudang” kreativitas. Generasi muda adalah sumber daya produktif yang dengan ide
keratifnya dapat membuka sebuah usaha (wirausaha) yang juga membantu pemerintah
dalam mengurangi tingkat pengangguran di angkatan kerja produktif. Namun sebelum
itu, dalam memilih keputusan, generasi muda perlu mengetahui dan memahami potensi diri
yang dimilikinya terlebih dahulu untuk mendukung mereka dapat lebih mengenali
kemampuan dan kelebihan dirinya serta mengenalkan mental wirausaha agar generasi muda
lebih siap untuk melakukan kegiatan wirausaha kelak dalam rangka mengembangkan potensi
nya. Dalam menjalani suatu pekerjaan maupun wirausaha, pengenalan diri terhadap potensi,
karakteristik, minat dan bakat siswa dapat menimbulkan kesiapan, rasa bangga dan percaya
diri dalam setiap proses menjalankan pekerjaan maupun wirausaha tersebut.
C. TUJUAN SPESIFIK
Peserta didik mampu mengenal karakter dan kualitas diri yang berhubungan
dengan karakteristik kewirausahaan serta dapat mengenal dan menggali minat dan
bakat.
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
1. Guru mempersiapkan peserta didik untuk berkumpul bersama kelompok belajar
Pelaksanaan
1. Presentasi individu. Apakah hal yang menarik minatmu?. Siswa secara bergantian
masing-masing 1 menit tentang satu hal yang menarik minatnya.
2. Diskusi kelompok. Bagaimana kalian dapat melihat bidang minat kalian sebagai
sebuah bisnis, produk, atau layanan sosial (kewirausahaan sosial?)
3. Usaha impian. Siswa menuliskan dan mengilustrasikan tentang usaha impiannya
pada lembar kerja.
4. Presentasi individu usaha impian.
5. Guru mengajukan pertanyaan: Apa yang harus dilakukan agar impianmu berhasil?
Siswa mendeskripsikan jawaban mereka pada tabel.
6. Diskusi kelompok. Siswa berbagi dengan teman-temannya tentang isi tabel mereka.
7. Diskusi kelas. Menjadi Wirausahawan:
Tugas
1. Mengisi jurnal
3. Membuat daftar potensi pribadi dan impian/cita cita masa depan (dream book)
Penutup
1. Guru mengumpulkan lembar tugas yang telah dikerjakan oleh peserta didik
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi dengan form yang
telah tersedia dan kemudian mengumpulkannya.
3. Guru memberikan penilaian pada lembaran tugas dan lembaran refleksi sesuai
rubrik penilaian
ASESMEN
RUBRIK PENILAIAN MENGGALI POTENSI DIRI
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Nama Penyusun : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2 Dumai
Fasilitator : Guru
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Menumbuhkan Sikap Wirausaha
Model pelaksanaan : Tatap Muka
Alokasi waktu : 5 JP
C. TUJUAN SPESIFIK
- Membangun sikap wirausaha (berani mencoba, membuat keputusan)
- Siswa dapat memahami dasar-dasar kewirausahaan dan pengambilan keputusan
- Memahami persepsi dan definisi kewirausahaan dan bisnis kecil
- Memahami peran kewirausahaan bagi komunitas
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
1. Guru mempersiapkan lembar kuis atau membuat kotak tabulasi untuk pengisian
hasil survey
Pelaksanaan
Tugas
1. Mengisi jurnal
2. Membuat satu komitmen untuk mencoba atau melakukan hal baru minggu ini.
Penutup
1. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengerjakan tugas pada lembar tugas yang
terdapat pada Lampiran Tugas Aktivitas 3
2. Guru mengumpulkan lembar tugas yang telah dikerjakan serta memberikan penilaian
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi sesuai form yang telah
disediakan
ASESMEN
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Nama Penyusun : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2 Dumai
Fasilitator : Guru
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Mengenal Potensi Daerah
Model pelaksanaan : Tatap Muka
Alokasi waktu : 10 JP
C. RELEVANSI TEMA DAN : Mengenalkan potensi daerah kepada peserta didik dalam
TOPIK PROJEK UNTUK melaksanakan projek sosial dengan menggali potensi daerah
SEKOLAH lewat usaha muda dan menjadikannya sebagai peluang dan
potensi usaha dengan mengembangkan sikap Kewirausahaan
yang dilaksanakan sesuai dengan karakteristik program
keahlian, dan merujuk pada kebutuhan softskills, hardskills,
dan karakter dunia kerja.
KOMPONEN INTI
A. DESKRIPSI SINGKAT
Masing-masing daerah di negara Indonesia pastinya mempunyai potensi untuk dikembangkan
menjadi peluang usaha dengan harapan dapat merubah taraf hidup masyarakat di daerahnya.
Dengan memberdayakan dan menggali potensi daerah dapat menjadikan daerah tersebut lebih
produktif baik dari segi hasil bumi maupun sumber daya manusianya itu sendiri. Dengan menggali
potensi daerah serta mengenal peluang usaha yang bersumber dari hasil bumi atau sumber daya
alam yang ada disekita, peserta didik dapat terpacu untuk lebih giat berfikir kritis dan
memberdayakan daerahnya yang selama ini terlihat belum dapat dimanfaatkan dengan optimal
serta belum mampu mengangkat perekonomian daerah.
C. TUJUAN SPESIFIK
Peserta didik mampu mengenal potensi daerah serta menjadikannya sebagai peluang
usaha
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
1. Guru mempersiapkan gambar/tulisan/ilustrasi daerah
Pelaksanaan
1. Guru meminta siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui tentang negara maju dan negara
berkembang dan menyebutkan daftar negara maju dan negara berkembang yang mereka
ketahui.
2. Guru memberikan 3 contoh gambar berpasangan berbagai negara dan meminta mereka menebak
mana yang merupakan negara maju dan berkembang dan menyebutkan alasannya.
3. Guru menjelaskan definisi tentang negara maju dan berkembang. 4 faktor yang
mendukung kemajuan ekonomi suatu negara: Sumber daya alam, sumber daya modal, sumber
daya manusia, kewirausahaan
4. Guru meminta siswa mengamati contoh negara pada kegiatan sebelumnya. Guru meminta siswa
menyimpulkan tentang kesamaan yang dimiliki oleh negara-negara maju (lewat hasil diskusi
juga dari kegiatan membaca artikel).
Tugas
1. Peserta didik mengerjakan jurnal
2. Guru meminta siswa melakukan riset dan observasi (lewat kunjungan, wawancara,
atau pengamatan langsung) terhadap sumber daya yang ada di daerah tempat tinggal.
Panduan riset dan observasi ada pada jurnal.
Penutup
1. Guru mengumpulkan tugas jurnal yang telah dikerjakan siswa
2. Guru memberikan penilaian langsung terhadap dialog yang telah dilaksanakan peserta
didik
ASESMEN
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Nama Penyusun : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2 Dumai
Fasilitator : Guru
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Analisis dan Sumberdaya Daerah
Model pelaksanaan : Tatap Muka
Alokasi waktu : 5 JP
A. DESKRIPSI
SINGKAT
Projek ini merupakan upaya peningkatkan pemberdayaan potensi dan sumberdaya daerah melalui
analisis identifikasi faktor internal dan faktor eksternal suatu sumberdaya/potensi daerah yang
ditujukan agar siswa dapat ikut dalam menggali dan mengembangkan potensi di daerahnya
sendiri.
C. TUJUAN SPESIFIK
Peserta didik mampu mengenal potensi daerah.
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
1. Guru menyiapkan artikel tentang suatu objek khusus yang menjadi ikon suatu
daerah (contoh: candi borobudur)
2. Guru mempersiapkan materi mengenai analisis SWOT
Pelaksanaan
1. Guru membuka pertemuan dengan menunjukan gambar objek potensi daerah dan
menanyakan pengenalan siswa terhadap objek tersebut.
2. Guru meminta siswa membaca artikel menyangkut kekurangan, kelebihan,
peluang usaha serta strategi mensejahterakan daerah disekitar objek potensi
daerah tersebut.
3. Guru menjelaskan tentang analisis SWOT, sebagai alat untuk mengidentifikasi
faktor internal dan faktor eksternal daerah/suatu usaha dan hasil digunakan
sebagai salah satu dasar untuk pengambilan keputusan.
4. Guru meminta siswa membaca kembali artikel objek potensi daerah dan
menuliskan komponen SWOT pada objek potensi daerah tersebut.
Tugas
1. Peserta didik secara berkelompok membaca hasil pengamatan dan survei
dari aktivitas sebelumnya. Lalu secara bersama berdiskusi dan menuliskan
hasil diskusi dan identifikasi potensi daerah dalam diagram analisis
SWOT.
Penutup
1. Guru memberikan penilaian secara langsung terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan peserta didik sesuai rubrik penilaian
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi pada lembar refleksi pada
lembar yang sudah tersedia
ASESMEN
AKTIVITAS 6
KEARIFAN LOKAL DAN ETIKA BERWIRAUSAHA
INFORMASI UMUM
A.IDENTITAS
Nama Penyusun :
Sekolah : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2
Dumai
Fasilitator :
SMK Negeri 2 Dumai
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Model pelaksanaan : Tatap Muka
Alokasi waktu : 5 JP
KOMPONEN INTI
A. DESKRIPSI SINGKAT
Pengenalan kearifan lokal berbagai daerah merupakan salah satu upaya menggali potensi daerah
yang dapat meningkatkan peluang kelangsungan suatu wirausaha. Hal ini dikarenakan setelah
siswa mengenal kearifan lokal di daerah nya maka siswa dapat ikut serta menjadi bagian yang
melestarikan kearifan lokal tersebut sehingga dapat membantu berkembangnya potensi dan
kemajuan ekonomi suatu daerah.
B. DIMENSI DAN SUB ELEMEN YANG BERKAITAN
C. TUJUAN SPESIFIK
Peserta didik dapat mengenal kearifan lokal dari berbagai daerah yang berhubungan dengan
kewirausahaan
Peserta didik memahami kearifan lokal sebagai bagian yang mendukung kelangsungan
kewirausahaan
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
1. Guru mempersiapkan gambar/tulisan/ilustrasu suatu daerah
Pelaksanaan
1. Guru menyebutkan sebuah pepatah/petuah dalam bahasa daerah yang betema
kebijakan hidup, integritas, dan kerja kertas. Guru meminta kepada siswa untuk
menebak arti dari pepatah/petuah tersebut, dan menyebut apakah pernah mendengar
hal tersebut? Guru meminta siswa menyebutkan pepatah/petuah lainnya yang mereka
ketahui
2. Guru meminta siswa membaca artikel “Kearifan Lokal Dalam Praktik Bisnis di
Indonesia” lalu secara mandiri atau berpasangan mengerjakan kegiatan lanjutan:
mendata kearifan lokal dari berbagai daerah pada tabel dan menjawab pertanyaan
diskusi terkait tema kegiatan.
3. Guru menjelaskan tentang formatif 1 yang dilakukan oleh guru dengan menilai
partisipasi siswa dan refleksi yang dituliskan pada jurnal. Formatif 2 yang dilakukan
di akhir kegiatan 6 yaitu Esai singkat (150 - 400 kata) tentang topik pilihan:
- Membangun Sikap Kewirausahaan yang berwawasan Pancasila
- Analisis sumberdaya daerahku
- Kearifan lokal untuk kemajuan ekonomi daerah
Tugas
1. Melengkapi jurnal
2. Membuat kerangka penulisan topik pilihan
Penutup
1. Guru mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan peserta didik dan
memberikan penilaian berdasarkan rubrik penilaian
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi pada lembar
refleksi
ASESMEN
AKTUALISASI DIRI
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Fasilitator : Guru
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Aktualisasi Diri
Model pelaksanaan : Tatap muka
Alokasi waktu : 8 JP
dan berakhlak :
: Sendiri.
Tidak bergantung kepada orang lain
C. TUJUAN SPESIFIK
Peserta didik mampu membangun aktualisasi diri, melalui penerapan metoda dan
teknik aktualisasi diri.
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang cara
mengaktualisasi diri sesuai dengan tuntutan kecakapan dunia kerja.
2. Guru memaparkan beberapa referensi dari internet tentang membangun aktualisasi
diri peserta didik
Pelaksanaan
1. Peserta didik dapat memahami pentingnya aktualisasi diri.
2. Peserta didik mendapatkan kiat-kiat mengaktualisasikan diri dengan tepat
3. Peserta didik mendapatkan metode dan teknik aktualisasi diri dalam
memenuhi kebutuhan dunia kerja.
Tugas
1. Meendiskripsikan nilai-nilai aktualisasi diri secara individual
2. Meningkatkan kemampuan aktualisasi diri melalui penerapan metode
dan teknik aktualisasi diri sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Penutup
1. Guru mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan peserta didik pada lampiran 10
dan memberikan penilaian berdasarkan rubrik penilaian
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi pada lembar refleksi pada
lampiran 11
REFERENSI
https://glints.com/id/lowongan/aktualisasi-diri/#.YbvTPzEzbIU
https://glints.com/id/lowongan/aktualisasi-diri/#.YbvX3TEzbIU
ASESMEN
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Nama Penyusun : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2 Dumai
Fasilitator : Guru
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Penerapan Komunikasi dalam Wawancara
Model pelaksanaan : Tatap Muka
Alokasi waktu : 8 JP
A. DESKRIPSI SINGKAT
Projek ini merupakan peningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi melalui wawancara dalam
dunia kerja dimaksudkan untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik agar
memahami ruang lingkup dan karakteristik pekerjaan sesuai dengan program keahliannya.
C. TUJUAN
SPESIFIK
Peserta didik mampu menerapkan teknik berkomunikasi dalam
menghadapi wawancara di dunia kerja.
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang teknik
wawancara yang efektif sesuai dengan tuntutan kecakapan dunia kerja.
2. Guru memberikn beberapa referensi teknik wawancara yang baik dan
benar dari internet ( berupa video ,dll )
3. Guru menyusun kelompok berpasangan dalam menyusun skenario
wawancara.
Pelaksanaan
1. Peserta didik dapat menyusun skenario wawancara yang terdiri atas manager
dan office boy sebanyak 5 pertanyaan yang selalu ditemukan saat wawancara
2. Peserta didik dapat menerapkan metode wawancara yang sesuai
dengan kebutuhan masing-masing bidang pekerjaan.
Tugas
1. Bermain peran/roleplay teknik terbaik wawancara dunia kerja.
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi wawancara melalui penerapan
metode wawancara yang efektif.
3. Meningkatkan kemampuan komunikasi dan kerjasama melalui aktiftas
kolaborasi dalam dunia kerja misalnya bermain peran/roleplay.
Penutup
1. Guru mengumpulkan tugas ( Skenario ) yang telah dikerjakan peserta didik
dan memberikan penilaian berdasarkan rubrik penilaian
2. Guru memberikan penilaian saat bermain peran sedang berlangsung.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi pada lembar
refleksi pada lampiran 12
REFERENSI
https://glints.com/id/lowongan/merekrut-cepat-dan-teknik-wawancara- terbaik/#.YbvZSDEzbIU
http://adminpublik.uma.ac.id/2020/10/12/teknik-terbaik-untuk-wawancara- kerja/
ASESMEN
MANDIRI Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum sudah banyak sepenuhnya
sepenuhnya menerapkan memberikan memberikan
mampu komunikasi kontribusi dan kontibusi
menerapkan wawancara menerapkan menerapkan
komunikasi memberikan komunikasi komunikasi
wawancara beberapa wawancara wawancara
dalam kontribusi terhadap terhadap
memberikan terhadap pelaksanaan pelaksanaan
kontribusi pelaksanaan tugas tugas kelompok tugas
terhadap kelompok. kelompok.
pelaksanaan
tugas kelompok
Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum sudah mampu mampu menerapkan sepenuhnya
sepenuhnya menerapkan komunikasi mampu
mampu komunikasi dalam dalam wawancara menerapkan
menerapkan wawancara mengemukakan, komunikasi dalam
komunikasi mengemukakan, atau menyetujui, wawancara
BERNALAR
dalam atau menyetujui, atau menyangkal mengemukakan,
KRITIS
wawancara , atau menyangkal banyak ide atas atau menyetujui,
mengemukaka beberapa ide dasar penalaran atau menyangkal
n, atau atas dasar logis. banyak ide atas
menyetujui,
atau
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mempunyai satu mempunyai mempunyai banyak bisa
KREATIF ide dalam beberapa ide ide dan bisa mengembangkan
menerapkan dalam mengembangkan satu ide yang berbeda
komunikasi menerapkan ide dalam dalam menerapkan
wawancara yang komunikasi menerapkan komunikasi
dapat wawancara komunikasi wawancara sebagai
memberikan yang dapat wawancara terobosan dan
sumbangan memberikan dan mewujudkannya
pemikiran kepada sumbangan melakukan menjadi nyata.
orang lain pemikiran usaha untuk
kepada orang mewujudkannya
lain menjadi nyata.
AKTIVITAS 9
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Nama Penyusun : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2 Dumai
Fasilitator : Guru
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Personal Branding menuju dunia kerja
Model pelaksanaan : Tatap Muka
Alokasi waktu : 8 JP
A. DESKRIPSI SINGKAT
Projek ini merupakan peningkatkan kemampuan personal branding peserta didik dalam dunia
kerja untuk menggali dan mengembangkan potensi peserta didik agar memahami ruang lingkup
dan karakteristik pekerjaan sesuai dengan program keahliannya.
Mengambil keputusan
Menghasilkan gagasan yang orisinal dan
C. TUJUAN SPESIFIK
Peserta didik mampu meningkatkan personal branding menuju dunia kerja, melalui
kiat-kiat yg akurat dan efektif.
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
1. Guru membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang teknik personal
branding yang efektif sesuai dengan tuntunan kecakapan dunia kerja.
2. Guru memaparkan tentang personal Branding kepada peserta didik melalui internet
Pelaksanaan
1. Peserta didik dapat menyusun personal branding disesuaikan masing-masing jurusan
2. Peserta didik menjelaskan kiat-kiat melakukan personal branding baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Peserta didik menerapkan metode personal branding yang selaras dengan tuntutan
dunia kerja.
Tugas
1. Menganalisis strategi personal branding melalui kiat-kiat akurat dan efektif
baik secara langsung dan tidak langsung.
2. Meningkatkan kemampuan personal branding melalui penerapan metode yang
selaras dalam mendukung kegiatan usaha/pekerjaan disesuaikan masing-masing
jurusan
Penutup
1. Guru mengumpulkan tugas tentang personal branding yang telah dikerjakan
peserta didik dan memberikan penilaian berdasarkan rubrik penilaian
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi pada lembar refleksi
pada lampiran 13
ASESMEN
Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum sudah melakukan sepenuhnya
sepenuhnya mampu personal melakukan
MANDIRI mampu melakukan branding dan personal branding
melakukan personal branding banyak dan memberikan
personal dan memberikan memberikan kontibusi
branding dan beberapa kontribusi terhadap
kontribusi kontribusi terhadap pelaksanaan tugas
terhadap terhadap pelaksanaan kelompok.
pelaksanaan pelaksanaan tugas tugas kelompok
tugas kelompok.
kelompok
atau beberapa ide ide atas dasar banyak ide atas
menyetujui, atas penalaran logis dasar
atau dasar penalaran dalam penalaran logis
BERNALAR menyangkal logi dalam melaksanakan dalam
KRITIS suatu ide atas melaksanakan personal branding melaksanakan
dasar personal branding menuju dunia kerja personal branding
penalaran logis menuju dunia menuju dunia
dalam kerja kerja
melaksanaka n
personal
branding
menuju dunia
kerja
AKTIVITAS 10
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS
Nama Penyusun : TIM KEWIRAUSAHAAN SMKN 2 Dumai
Fasilitator : Guru
Tema : Kewirausahaan
Sub Tema : Rencana Tindak Lanjut ( RTL )
Model pelaksanaan : Tatap Muka
Alokasi waktu : 8 JP
D. ALUR KEGIATAN
Persiapan
Guru mempersiapkan berbagai media dan bentuk-bentuk pekerjaan yang harus dilaksanakan
oleh Peserta didik sesuai bidang keahlian dan atau kompetensi keahlian masing-masing.
Pelaksanaan
1. Peserta didik, dipandu oleh guru, dilibatkan dalam proses memahami Rambu
- Rambu Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang berbasis pendekatan SMART
yang dikembangkan oleh George T. Doran. Pendekatan SMART merupakan singkatan dari:
S: Specific , M: Measurable, A: Achievable, R: Relevant dan T :Timely
2. RTL bersifat khusus/spesifik, selanjutnya program dan kegiatannya harus: dapat diukur
(measurable) , dapat dikembangkan (achievable), bermanfaat (relevant) dan sesuai
waktu yang ditentukan (timely). Format RTL dapat dilihat pada Referensi
3. Dalam membuat dan menjalani RTL, peserta didik hendaknya memperhatikan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
a. Kenali dan lakukan perubahan (Change Project) dimulai dari hal yang kecil dalam
diri anda;
b. Yakini hal itu akan berhasil;
c. Laksanakan RTL tersebut hingga menjadi suatu kebiasaan;
d. Lanjutkan RTL tersebut untuk tindakan-tindakan lainnya secara berkelanjutan
(continuous improvement).Seperti contoh pada lampiran 14
Tugas
1. Peserta didik mengisi format RTL berdasarkan contoh pada lampiran 15
2. Mengumpulkan RTL .
Penutup
1. Guru mengumpulkan tugas tentang RTL yang telah dikerjakan peserta didik dan
memberikan penilaian berdasarkan rubrik penilaian
2. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan refleksi pada lembar refleksi pada
lampiran 16
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan Asesmen sumatif pada lembar asesmen
pada lampiran 17
4. Guru mengisi lembar refleksi pada lembar refleksi guru pada lampiran 18
REFERENSI
https://www.belajarnesia.com/2020/12/contoh-tugas-menyusun-jadwal-rencana-tindak-lanjut-rtl.html
https://www.scribd.com/document/390926778/Rencana-Tindak-lanjut-Buku-Kerja-Guru
ASESMEN
Apa yang kalian harapkan dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda pada P5 Tema
Wirausaha ini?
Apa kekhawatiran yang kalian miliki dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda
pada P5 Tema Wirausaha ini?
Apa tantangan yang kalian perkirakan akan kalian hadapi dari Projek Menggali Potensi Daerah Lewat
Wirausaha Muda pada P5 Tema Wirausaha ini?
Agar projek Menggali Potensi Daerah Lewat Wirausaha Muda dapat terlaksana dengan baik, maka kita wajib:
Gambar B
Gambar A
Gambar C Gambar D
Gambar E
Gambar F
Indonesia bukan hanya kaya akan hasil alam saja namun juga sumber daya manusia yang kompeten. Ada banyak
tokoh terkenal dengan perjalanan hidup inspiratif dari berbagai bidang termasuk usaha. Berikut biografi salah satu
pengusaha pangan dan peternakan sukses Bob Sadino.
Sumber:
https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-bob-sadino/
Usaha Impian
Andai ini adalah tokomu. Tulislah dan hiaslah toko ini dengan usaha impianmu.
Tulis nama toko, harga barang/jasa, gambar produk, keterangan lain.
Karena…….
Saya berbakat dalam bidang: Saya memiliki sikap berikut….. (lingkari 3 sikap
yang sangat menggambarkan dirimu saat ini.)
1. ……………………
2. ……………………
3. …………………...
Berilah bobot pada 10 pertanyaan kuesioner di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu rasakan.
1-------------------2----------------------3--------------------4----------------------5
Sangat tidak cukup setuju sangat
tidak setuju setuju setuju
setuju
1. ….. Saya menyukai tantangan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru
2. ….. Saya rela bekerja keras asal dapat mewujudkan mimpi saya
3. ….. Saya adalah orang yang jujur, dapat dipercaya dan diandalkan oleh teman, guru, dan keluarga.
4. ….. Saya merasa sangat puas saat dapat menyelesaikan tugas dengan baik
5. ….. Saya selalu menyelesaikan tugas yang saya miliki meskipun banyak tantangan yang dihadapi
6. ….. Saya dapat membuat keputusan secara mandiri
7. ….. Saya berani mengambil resiko dan belajar dari kesalahan
8. ….. Saya dapat bekerja dengan baik pada situasi yang beragam
9. ….. Saya memiliki kepribadian/keahlian/keterampilan yang unik yang tidak dimiliki semua orang.
10. ….. Ayah/Ibu saya adalah seorang pengusaha
Menjadi Seorang
Pengusaha Sukses
⇦ bakat ?
⇨
pilihan ?
Minggu ini, cobalah melakukan sesuatu hal baru yang selalu kamu inginkan, dan tuliskan perasaanmu
atas pengalaman tersebut. Berikut beberapa ide baik yang dapat kamu lakukan minggu ini.
- Menelepon kerabat jauh atau sahabat lama menanyakan kabar mereka
- Memasak menu baru dari inspirasi
- Melukis dengan
- Mendaftar seminar atau pelatihan keterampilan
- Dan sebagainya
Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Developed_and_developing_countries.PNG
Kegiatan
Kegiatan mengamati dan membandingkan sumber daya dua negara dan kemampuan ekonomi yang
dimiliki.
Pertanyaan:
- Di mana letak geografis negara tersebut?
- Apa sumber daya yang dimiliki tiap negara?
- Apakah negara tersebut termasuk dalam berkembang atau maju menurut kemampuan
perekonomiannya? Apa yang menyebabkan?
Negara B: Singapura
Negara A: Indonesia
4 faktor sumberdaya yang mendukung kemajuan ekonomi suatu negara
Sumber Daya Alam Sumber Daya Manusia
Kekayaan alam yang mendukung proses produksi Kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang
(luas wilayah, kesuburan tanah, hutan, bahan dibutuhkan dalam proses produksi
tambang, minyak, gas, laut)
Kekayaan teknologi, uang, mesin, serta alat dan Para wirausahawan yang menggabungkan input
infrastruktur lainnya yang mendukung proses sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal untuk
produksi
menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan
menghasilkan keuntungan atau mencapai tujuan
nirlaba.
Sumber: https://pressbooks.senecacollege.ca/introbusinessbam101/chapter/chapter-1-economic-systems-and-business/
diterjemahkan.
Lembar Kerja: Potensi Daerah
Sumber:
Lampiran Kegiatan 5
Lampiran: Artikel
Daya pikat Candi Borobudur sebagai destinasi wisata memang tak perlu diragukan. Dibangun pada abad ke-IX, di
atas bukit yang dikelilingi pegunungan kembar (Merapi-Merbabu & Sindoro Sumbing), monumen Buddha
terbesar di dunia itu adalah magnet bagi para pelancong lokal dan mancanegara.
Dengan kunjungan rata-rata 3,5-3,8 juta turis per tahun, wisata Candi Borobudur jadi penopang pendapatan
pariwisata di Kabupaten Magelang—pada 2015 menyetor Rp96,49 miliar atau 95,93 persen dari total pendapatan
obyek wisata.
Namun, besarnya pendapatan itu tak serta-merta berdampak pada perekonomian masyarakat desa di sekitarnya.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPD) Jawa Tengah mencatat, tiga desa di Kecamatan Borobudur
masih masuk dalam zona merah kemiskinan, yakni Giri Tengah, Ngadiharjo dan Wringinputih.
Saya menyaksikan langsung bagaimana kondisi Giri Tengah, berjarak sekitar 7 kilometer dari Candi Borobudur,
pada Rabu, 13 November lalu. Dibandingkan desa yang lebih dekat lokasinya dengan Candi Borobudur,
pembangunan infrastruktur Giri Tengah memang terlihat masih minim.
Beberapa titik jalan belum teraspal, berlubang dan terlihat gelap saat saya melewatinya jelang Maghrib karena tak
ada penerangan. Kondisi ini membuat akses ke Giri Tengah yang menanjak dan berkelok di kaki perbukitan
Menoreh rawan kecelakaan.
Turis dari Candi Borobudur juga jarang ada yang berkunjung meski desa itu punya potensi pariwisata yang tak
kalah menarik: kerajinan pahat topeng kayu, anyaman bambu, batik tulis, hingga gamelan.
Balai yang diresmikan serentak di 20 desa pada tahun 2017 itu diharapkan jadi ruang bagi masyarakat untuk
mengembangkan potensi ekonomi desanya masing-masing.
Namun hingga sekarang, manfaatnya belum benar-benar dirasakan. Pengelola Balkondes Giri Tengah, Cahyo
Sipiani mengatakan, waktu kunjungan turis yang relatif sebentar di Candi Borobudur jadi salah satu penyebab
sepinya kunjungan ke desanya.
Para pelancong biasanya hanya mampir ke Borobudur, lalu kembali ke penginapan mereka di Yogyakarta.
Padahal, jika mereka singgah lebih lama, banyak potensi pariwisata lain yang bakal berkembang di desa-desa
Kecamatan Borobudur.
"Sejarah Giri Tengah ini jadi saksi peperangan Pangeran Diponegoro dulu, jadi banyak petilasan-petilasan, dari
ujung sana sampai ujung sana, itu ada ceritanya semuanya," ungkapnya.
Selain itu, menurut Cahyo, pengelola Candi Borobudur juga masih kurang promotif terhadap potensi wisata desa-
desa setempat.
Hal serupa juga disampaikan oleh Aan Hermawan, 42 tahun, salah satu pengelola Balkondes di Desa Majaksingi.
Menurutnya masih ada ketimpangan antara Balkondes Majaksingi dengan Balkondes lain yang lokasinya lebih
dekat dengan candi.
Desa Majaksingi sendiri memiliki beberapa produk unggulan seperti sangkar burung, kesenian pitutur, kerajinan
bambu, dan kerajinan besek. Mereka juga menawarkan wisata caving Gua Maria Watu Tumpeng.
Aan bahkan menyebut tak hanya Balkondes Majaksingi dan Giri Tengah saja yang lesu dan sepi. "Balkondes
Kebonsari, Balkondes Tanjungsari, dan Balkondes Wringinputih seperti 'mati suri'. Bahkan Wringinputih
bangunannya lapuk sebab pakai bambu," tuturnya.
Supoyo, 38 tahun, seorang pengrajin gerabah di Dusun Klipoh, Desa Karanganyar, Borobodur, mengamini hal
tersebut. Dusun Klipoh sendiri jadi desa wisata kerajinan gerabah tradisional; ada 85 keluarga yang memproduksi
gerabah berbentuk kendi, asbak, hingga patung dari tanah.
Supoyo mengatakan, efek domino pariwisata Candi Borobudur terhadap dusunnya masih minim karena sedikitnya
para turis untuk berkunjung.
Padahal harga gerabah produksi Supoyo dan komunitas masyarakat lain di sekitar Borobudur relatif terjangkau.
Sebuah piring kecil dari gerabah yang biasa digunakan untuk tempat sambal, misalnya, hanya dibandrol dua ribu
rupiah.
Tapi, sepinya aktivitas pariwisata di Klipoh bukan sepenuhnya salah para turis. Supoyo mengatakan, minimnya
informasi mengenai desa-desa wisata di desa-desa sekitar Borobudur juga jadi salah satu penyebab.
"Yang pasti kan untuk kegiatan wisata kan harus kontinyu, kalau misalnya cuma beberapa langkah terus
wisatawan sudah lelah setelah dari Candi Borobudur, enggak menutup kemungkinan tamu yang hadir akhirnya
enggak mampir ke desa-desa wisata," ujarnya saat ditemui Tirto, Rabu (13/11/2019) lalu.
Karena itu, pemerintah tengah merancang konsep wisata Borobudur dengan gaya interpretative tour dan
storytelling.
Pasalnya, selama ini tour guide yang membawa wisatawan ke Candi Borobudur hanya menceritakan sejarah candi
yang normatif saja tanpa ada kisah-kisah lainnya.
Anggota Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Seni, Tradisi, dan Budaya Kemenparekraf RI,
Revalino Tobing, mengatakan akademisi penting untuk dilibatkan karena mereka dapat menggali konsep wisata
dari narasi-narasi sejarah yang telah ada.
Beberapa yang telah ditawarkan untuk ikut bekerja sama adalah dosen sejarah, antropologi, arkeologi, dan kajian
budaya dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
"Bisa juga diangkat mengenai orang-orang sekitar Borobudur di masa lampau dan masa kini sehingga bagaimana
faktor yang membuat Borobudur menunjang kehidupan warga sekitar sampai sekarang. Semisal pengrajin
gerabah sekarang, itu kan ada di relief-relief sejak zaman dahulu," katanya, Rabu (13/11/2019) lalu.
Dalam hal ini, lanjut Revalino, Supoyo dan komunitas masyarakat pengrajin gerabah di Dusun Klipoh juga akan
dilibatkan. Sementara di Giri Tengah, yang sempat menjadi lokasi perang Pangeran Diponegoro, sangat
memungkinkan masuk ke dalam wisata interpretatif tour.
Salah satu anggota Tim Penyusun Narasi Legenda Borobudur UGM, Louie Buana, membenarkan ucapan
Revalino.
Menurutnya, perlu para akademisi dan dosen yang paham mengenai narasi-narasi alternatif dari sejarah
Borobudur perlu dilibatkan agar para wisatawan agar lebih tertarik.
"Karena memang selama ini tour wisata Candi Borobudur hanya sebatas sejarah kapan dan oleh siapa candi
dibangun, tanpa pernah dipaparkan cerita-cerita menarik di balik semua relief-reliefnya. Kami ingin mencoba
memaparkan itu, tentu dengan kajian historis yang ketat dan saintifik," kata Louie.
Sumber: https://tirto.id/borobudur-ramai-wisatawan-tapi-3-desanya-dilanda-kemiskinan-elHV
EKONOMI KREATIF : Warga Sekitar Candi Diberdayakan dengan Cara Ini
Harianjogja.com, JOGJA -- Warga di sekitar candi perlu diberdayakan untuk meningkatkan perekonomian.
Jangan sampai hanya menyaksikan wisatawan hilir mudik mengunjungi candi, tetapi mereka juga harus
mengambil peluang bisnis dari rutinitas tersebut.
"Jangan sampai mereka hanya menjadi objek tapi sudah harus menjadi subjek. Caranya dengan membuat batik
motif relief candi," kata salah satu perwakilan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah Wahyu
Astuti saat membuka Pameran Batik Lokal Binaan Unesco, Kamis (2/6/2016).
Pembuatan batik motif relief candi sudah dimulai oleh Unesco, organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
memiliki perhatian pada pelestarian budaya. Sejak satu tahun lalu, Unesco telah mendampingi warga di sekitar
candi Borobudur, Prambanan, dan Candi Ijo untuk memproduksi kain batik dengan motif yang mengeksplorasi
lingkungan sekitar.
Masyarakat di sekitar Candi Sojiwan Prambanan menciptakan kain dengan motif binatang seperti yang tertera
dalam relief.
"Ada motif monyet, burung gagak, ular, kepiting, angsa, dan kambing," kata warga binaan Unesco , Hendra Pram,
dari Dusun Kebon Dalam Kidul Prambanan.
Dalam sebulan, ia dan 13 temannya mampu membuat 13 potong kain batik. Kain tersebut dijual mulai
Rp250.000-Rp660.000 kepada para wisawatan yang berwisata ke Candi Sojiwan maupun di desa wisata di dekat
candi tersebut. Pembeli tidak hanya dari kalangan wisatawan tetapi juga kolektor kain batik.
"Otomatis kegiatan ini akan meningkatkan perekonomian karena pendapatan kami jadi bertambah. Semoga
masyarakat lain juga akan bergabung," kata Hendra.
Batik produksi para warga binaan Unesco dipamerkan di Tirana House Kotabaru hingga 31 Juli 2016. Project
Coordinator Unesco Jakarta Diana mengatakan, acara pameran ini serangkaian proses yang dilakukan Unesco
sejak 2013. Selain memberi pendampingan dan pelatihan tentang cara membatik, warga binaan juga dilatih dalam
bidang pemasaran.
"Terakhir mereka [warga binaan Unesco] kami ikutkan pameran di Inna Garuda. Kami mencoba antarkan
komunitas ini from zero to hero," tandasnya.
Sumber: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2016/06/06/512/725991/ekonomi-kreatif-warga-sekitar-candi-
diberdayakan-dengan-cara-ini
Lampiran: Kegiatan 5
Analisis SWOT
ANALISIS SWOT
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Faktor Internal Strengths Weaknesses
(Kekuatan/Kelebihan) (Kelemahan/Kekurangan)
Lembar Kerja
ANALISIS SWOT
Studi Kasus Potensi Daerah ………………………..
Nama Siswa:
Lampiran Kegiatan 6
Kearifan Lokal dan Etika Berwirausaha
Kearifan lokal dapat diartikan sebagai kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya
kognitif yang dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang
dilaksanakan dan dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Gagasan-gagasan dari kearifan lokal tersebut dapat terwujud
ke dalam berbagai bentuk, mulai dari kebiasaan-kebiasaan, aturan, nilai-nilai, tradisi, bahkan agama yang dianut
masyarakat setempat.
Bentuk-bentuk kearifan lokal lainnya dalam masyarakat misalnya adalah norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat,
hukum adat, dan aturan-aturan khusus. Secara substansi kearifan lokal dapat berupa aturan mengenai
kelembagaan dan sanksi sosial, ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk bercocok tanam,
pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta bentuk adaptasi dan mitigasi tempat tinggal
terhadap iklim, bencana atau ancaman lainnya.
Proses sosialisasi nilai-nilai kearifan lokal dilakukan sejak anak-anak. Pada usia anak-anak, nilai-nilai tertentu
biasanya akan mudah mengendap dibandingkan pada usia dewasa. Tidak hanya nilai-nilai filosofis yang
disosialisasikan sejak dini, demikian juga dengan nilai-nilai utama dalam bidang bisnis. Pada masa anak-anak
nilai-nilai penting dalam bidang bisnis di Indonesia umumnya ditanamkan melalui permainan-permainan.
Indrawati (2007) pernah melakukan penelitian terhadap 17 jenis permainan anak-anak pada masyarakat Sunda.
Penelitiannya menemukan berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang sangat penting dalam membentuk jiwa bisnis
dalam diri anak-anak, misalnya adalah kejujuran, kesabaran, patuh pada aturan dan peran, melatih tanggung
jawab, kebijaksanaan untuk membedakan mana yang baik dan buruk, melatih jiwa kepemimpinan, kerjasama,
kebersamaan, kekompakan, musyawarah untuk mencapai kesepakatan, tidak egois, tidak mudah putus asa,
berkorban untuk kepentingan orang lain, kewaspadaan, berani mengambil risiko dan konsekuensi terhadap pilihan
yang dibuatnya, disiplin diri, kemurahan hati, menghargai kawan dan lawan, mengetahui tugas dan kewajiban,
menempatkan diri berdasarkan batasan aturan dan peran, keuletan, semangat daya juang, melatih kepekaan, self-
endurance, tahan terhadap godaan, serta teguh pada pendirian.
Pada masyarakat Jawa, barangkali salah satu ungkapan yang paling populer dan merupakan produk kearifan lokal
adalah ungkapan “alon-alon asal kelakon”. Ungkapan ini seringkali dimaknai secara salah yaitu diartikan sebagai
kelambanan atau tidak responsif terhadap perubahan yang terjadi. Padahal dalam ungkapan ini terdapat nilai
kearifan lokal yang ingin disampaikan kepada masyarakat Jawa, khususnya dalam pengambilan keputusan yang
merupakan salah satu fungsi terpenting dalam kepemimpina bisnis. Nilai-nilai tersebut adalah tidak terburu-buru
dalam mengambil keputusan, penuh kehati-hatian, cermat dan teliti, dikaji dan dipertimbangkan secara mendalam
sebelum mengambil keputusan.
Kepemimpinan dalam masyarakat Jawa juga diwarnai oleh falsafah Ing Ngarsa Sung tuladha, Ing Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani. Seorang pemimpin harus bisa memberi contoh yang baik, membangun prakarsa atau
ide dan kemauan, serta memberi dorongan atau motivasi kepada staf bawahan. Budiyanto (2010) dalam
penelitiannya mengenai pengembangan ketahanan pangan berbasis pisang melalui revitalisasi nilai kearifan lokal
di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan Blitar menyebutkan bahwa terdapat beberapa nilai-nilai kearifan
lokal yang sangat mendukung pengembangan bisnis pisang di kawasan tersebut. Misalnya adalah adanya tradisi
pemanfaatan pisang dalam acara-acara budaya dan tradisi, seperti untuk acara kemantenan, sunatan, nyadran,
maupun acara adat lainnya sebagaimana berkembangnya usaha ternak di daerah Sumba karena digunakan dalam
acara-acara budaya dan tradisi (priyanto dalam Budiyanto, 2010). Nilai-nilai 5 kerjasama sebagai salah satu nilai
penting dalam organisasi bisnis juga dapat dilihat dengan kegiatan usaha yang dilakukan dengan semangat
gotong-royong.
Pada sebagian masyarakat Indonesia, nilai-nilai kearifan lokal dalam praktik bisnis juga banyak diwarnai oleh
nilai-nilai religi. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, nilai-nilai islam cukup
mewarnai kearifan lokal dalam praktik bisnis. Sebagai missal nilai-nilai tentang riba, timbangan jual beli, pola
hidup sederhana, tidak berlebihan dan tidak melampaui batas, tidak berbuat kerusakan pada lingkungan sekitar,
kewajiban zakat dan shadaqah, serta bekerjasama dalam usaha.
Sementara itu Setyadi (2012) melakukan penelitian nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tembang
Macapat bagi masyarakat Jawa. Beberapa nilai kearifan lokal dalam tembang Macapat yang relevan bagi praktik
bisnis di Indonesia terbagi menjadi dua klasifikasi, yaitu klasifikasi permintaan dan klasifikasi larangan. Berupa
permintaan antara lain adalah hendaklah menjaga keprofesionalan, berusaha keras dalam meraih cita-cita, rajin
dan teliti, sabar, hati-hati dan cermat, musyawarah untuk perkara yang kecil maupun besar, tidak individualis,
senang menimba ilmu atau belajar tekun, berhati-hati dalam mengambil keputusan, serta mencari kesempurnaan
hidup. Sedangkan yang berupa larangan misalnya adalah tidak sombong, angkuh, dan congkak, tidak suka
disanjung dan disuap maupun menyuap, tidak suka mengobral janji.
Di Indonesia, salah satu etnis yang terkenal keuletannya dalam melakukan bisnis selain masyarakat Minang dan
Bugis adalah masyarakat Madura. Seperti halnya masyarakat Minang, aktifitas bisnis masyarakat Madura bisa
ditemui hampir di seluruh kota-kota di Indonesia. Djakfar (2011) meneliti kearifan lokal masyarakat Madura yang
menjadi landasan etos kerja mereka. Hasil penelitiannya menemukan bahwa bagi masyarakat Madura berlaku
ungkapan "abantal omba' asapo' angin" (berbantal ombak dan berselimut angin). Ungkapan ini menyiratkan
bahwa orang Madura selama dua puluh empat jam dalam kondisi bekerja dan pantang menyerah. Peribahasa
inilah yang menjadi landasan sikap kerja keras pebisnis etnis Madura perantau. Peribahasa lainnya yang dianut
antara lain adalah atonggul to'ot (memeluk lutut) dan nampah cangkem (bertopang dagu) untuk menyebut mereka
yang bersikap malas. Bahkan ungkapan yang lebih sinis lagi bagi masyarakat Madura misalnya adalah ja' gun
karo abandha peller (jangan hanya bermodalkan kemaluan saja) untuk menyebut para suami kepala keluarga yang
malas bekerja untuk menafkahi anak istri. Semangat juang para pebisnis dari Madura untuk berwirausaha juga
kental dengan semangat untuk memiliki harga diri yang tercermin dari ungkapan "etembang noro' oreng, ango'an
alako dhibi' make lane'kene'." yang artinya, daripada ikut orang lain lebih baik bekerja (usaha) sendiri walaupun
hanya kecil-kecilan (Triyuwono dalam Djakfar, 2011). Masih banyak lagi falsafah pebisnis Madura yang
menyebabkan mereka merasa malu jika gagal berusaha sehingga membentuk sikap kerja keras dan ulet.
Sementara itu bagi para pebisnis dari Bugis berlaku motto Lempu’ (jujur), Acca (cerdas), Warani (berani),
Getteng (integritas; teguh pendirian), dan Sipakatau (saling memanusiakan) merupakan sifat-sifat yang baik bagi
kepemimpinan dalam rangka memajukan usaha. Konsep ini secara nyata diterapkan pada perusahaan PT. Biro
Klasifikasi Indonesia (BKI), yang mana prinsip Akkatenningeng (prinsip dasar hidup personal sebagai pegangan
hidup bermasyarakat) dan Siri’ (malu/harga diri) tidak hanya sekedar konsepsi, tetapi merupakan pencerminan
diri dalam setiap perilaku dan kebijakan yang mewarnai manajemen perusahaan tersebut. Penerapan kearifan
lokal dalam menjaga stabilitas kerja dan manajemen perusahaan itu tergambar dalam Motto Perusahaan PT. BKI
yaitu “TERPERCAYA” (lempu/malempu), yang berarti jasa yang 6 diberikan haruslah berkualitas, dalam arti
dapat diandalkan, efisien, tepat waktu dan memiliki reputasi. Perusahaan juga menetapkan nilai-nilai yang harus
dijaga dan dikembangkan, yaitu INTEGRITAS (getteng), PROFESIONALISME (acca/macca) (Makkulau, 2012).
Pada masyarakat Bali yang kental dengan keindahan seni dan budaya juga terdapat ungkapan yang dianut dalam
praktik bisnis, yaitu ''bani meli bani ngadep''. Kalimat ini artinya adalah “berani membeli berani menjual”.
Maksud kalimat pendek ini sangat dalam bahwa dalam menentukan harga barang atau jasa harus ada keadilan dan
tidak saling merugikan. Harga itu harus tidak merugikan pembeli dan juga penjual. Dalam menentukan satuan
harga itu harus ada berbagai perhitungan dengan menggunakan berbagai ilmu (Gobyah dalam Balipost, 17
September 2003).
Indonesia kaya akan khasanah seni dan budaya yang salah satunya berupa nilainilai, kebiasaan dan tradisi yang
membentuk kearifan lokal. Banyak diantaranya berkaitan dengan tatanan sosial budaya masyarakat yang
menciptakan keteraturan. Meski banyak nilai-nilai kearifan lokal yang positip bagi praktik bisnis, namun
kajiankajian yang ada lebih banyak menyoroti mengenai bagaimana kearifan lokal mampu menyelesaikan
berbagai persoalan sosial budaya dan konservasi sumberdaya alam.
Penulis yakin bahwa masih banyak nilai-nilai kearifan lokal yang penting bagi praktik bisnis, namun tidak banyak
yang dapat penulis temukan dari berbagai literatur yang ada, tidak seperti halnya kearifan lokal dalam bidang
sosial, budaya, dan konservasi sumberdaya alam. Pada beberapa daerah di wilayah Indonesia kearifan lokal
tersebut makin lama makin memudar digantikan oleh nilai-nilai global. Meskipun nilai global tidak selalu sesuai
dengan kondisi masyarakat Indonesia, namun nampaknya di kalangan muda nilai-nilai tersebut tak lagi menjadi
idola.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang lebih
penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap
ditelan nilai-nilai global. Hal ini dikarenakan meskipun banyak perusahaan-perusahaan telah telah go global
namun masih tetap memegang prinsip “Think Globally, Act Locally”. Berfikir global, bertindak menurut nilai-
nilai lokal adalah falsafah yang dianut perusahaan-perusahaan multinasional. Untuk dapat bertindak secara lokal,
maka pemahaman terhadap kearifan lokal menjadi sangat penting dalam dunia bisnis.
Kearifan lokal merupakan kebiasaan-kebiasaan, aturan, dan nilai-nilai sebagai hasil dari upaya kognitif yang
dianut masyarakat tertentu atau masyarakat setempat yang dianggap baik dan bijaksana, yang dilaksanakan dan
dipatuhi oleh masyarakat tersebut. Terdapat berbagai nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi landasan bagi
berbagai praktik bisnis di Indonesia. Nilai-nilai tersebut umumnya bervariasi menurut etnik mengingat bahwa
Indonesia terdiri dari berbagai sukubangsa. Umumnya di setiap suku ataupun suatu komunal di Indonesia dapat
ditemui nilai-nilai tersebut, baik pada masyarakat Jawa, Sunda, Bali, Lombok, Minang, Dayak, Bugis, hingga
Papua.
Penelitian mengenai hal ini dari sudut pandang ekonomi bisnis kiranya penting dilakukan. Namun yang lebih
penting lagi adalah bagaimana mensosialisasikan nilainilai tersebut pada generasi muda sehingga tidak lenyap
ditelan nilai-nilai global.
Berdasarkan bacaan di atas, buatlah daftar kearifan lokal dari berbagai daerah yang dapat
diterapkan dalam berwirausaha. Tambahkan dalam tabel kearifan lokal daerahmu dan daerah
lain dari hasil risetmu.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pertanyaan diskusi:
1. Apa peran kearifan lokal dalam praktik baik kewirausahaan?
2. Apa peran kearifan lokal dalam menjaga integritas seorang wirausahawan dalam menjalankan
usahanya?
3. Apakah dengan menjunjung kearifan lokal sebuah usaha dapat berhasil dan mengglobal?
4. Apakah kearifan lokal dalam berusaha yang dikenal di daerahmu? Bagaimana kearifan lokal
tersebut dapat diterapkan dalam mengelola sumberdaya daerah dan menjalankan
Asesmen Formatif
1. Anekdotal
Partisipasi Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif. Tidak aktif.
diskusi Tepat sasaran Tepat sasaran Tepat sasaran Tepat sasaran
Bertanya dan Bertanya dan Bertanya dan Bertanya dan
merespon sesuai merespon sesuai merespon sesuai merespon sesuai
konteks dalam konteks dalam konteks dalam konteks dalam
setiap diskusi kebanyakan beberapa diskusi setiap diskusi
diskusi
Refleksi Jurnal Seluruh jurnal Seluruh atau Sebagian besar Sebagian jurnal Tidak mengisi
terisi. sebagian besar jurnal terisi. terisi. jurnal.
Tepat sasaran. jurnal terisi. Tepat sasaran. Merespon sesuai
Merespon sesuai Tepat sasaran. Merespon sesuai konteks dengan
konteks dengan Merespon sesuai konteks dengan penjelasan
rinci dan konteks penjelasan sederhana.
memberikan sederhana. Beberapa
pandangan baru. jawaban tidak
tepat sasaran.
Isi Isi esai sesuai Isi esai sesuai Isi esai cukup Isi esai cukup Tidak membuat
dengan tema dengan tema sesuai dengan sesuai dengan esail / esai tidak
selesai
yang dipilih. yang dipilih. tema yang tema yang
Esai mencakup Esai mencakup dipilih. Esai dipilih. Esai
seluruh elemen seluruh elemen mencakup mencakup
yang yang sebagian besar sebagian dari
dibutuhkan. dibutuhkan. dari elemen elemen yang
Penjelasan Penjelasan yang dibutuhkan.
lengkap dan lengkap dibutuhkan. Penjelasan
mendalam diberikan untuk Penjelasan lengkap
diberikan untuk sebagian besar lengkap diberikan untuk
setiap elemen dari elemen - diberikan untuk sebagian dari
tersebut. elemen tersebut. sebagian elemen elemen tersebut,
tersebut. sementara
lainnya kurang
lengkap atau
tepat.
Organisasi Esai mengikuti Esai mengikuti Esai mengikuti Esai mengikuti Tidak membuat
petunjuk petunjuk petunjuk sebagian proposal /
penulisan dan penulisan dan penulisan dan petunjuk proposal tidak
ditulis dengan sebagian besar sebagian ditulis penulisan dan selesai
alur yang jelas, ditulis dengan dengan alur sebagian tidak
logis, dan alur yang jelas, yang jelas, logis, ditulis dengan
informatif. logis, dan dan informatif. alur yang jelas,
informatif. logis, dan
informatif
sehingga
mempengaruhi
pemahaman
pembaca.
Sumber gambar:
Lengkapilah simbol pada kotak di atas sesuai dengan imajinasimu. Kamu dapat menambah gambar
obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman. Bandingkan hasil akhir gambarmu
dengan temanmu.
Lengkapilah komik bergambar berikut ini dengan mengisi kolom percakapan pada buble.
Kamu dapat menambah gambar obyek dan mewarnainya. Tunjukkan hasil karyamu kepada teman.
Bandingkan jalan cerita percakapan komikmu dengan temanmu.
Lengkapilah gambar sepatu di atas dengan sebuah ide kreatif. Kreativitas bisa pada produk, proses
(produksi, promosi, pemasaran). Kamu dapat menambah keterangan dan mewarnainya. Tunjukkan
hasil karyamu kepada teman. Bandingkan ide kreatifmu dengan temanmu.
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/304105996_The_Creative_Entrepreneur_A_Framewor
k_of_Analysis/download
Lampiran Kegiatan 8 Perencanaan Usaha
Lembar
Perencanaan Usaha
Ilustrasi produk/jasa:
(tambahkan keterangan lain seperti alat dan bahan)
Investasi awal:
gerobak 3.000.000
kompor 1.000.000
tabung gas 500.000
loyang martabak besar 500.000
loyang martabak kecil 350.000
wadah adonan martabak (ember) besar 100.000
wadah campuran martabak (cangkir) 50.000
pisau 20.000
parutan keju 30.000
lain-lain 200.000
Total investasi = ………………………...
sumber: https://www.anginbisniss.com/2017/09/sukses-dengan-memulai-usaha-martabak.html
disesuaikan
Tugas.
Amatilah analisis usaha Martabak Barkah di atas.
Lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
Siswa dibagi menjadi dua kelompok Siswa bermain dalam kelompok Siswa bermain dalam kelompok.
besar. Setiap kelompok menentukan berdiri berbaris atau membentuk Setiap kelompok bertugas
bentengnya. Setiap kelompok lingkaran. Siswa pertama akan menemukan benda yang terletak di
bertugas mengatur strategi untuk mengoper benda ke siswa tempat rahasia dari petunjuk-
menjaga bentengnya dan merebut sebelahnya, terus begitu sampai ke petunjuk yang diberikan. Kelompok
benteng orang lain. Kelompok yang siswa terakhir. Kelompok yang pertama yang memecahkan kode
berhasil merebut benteng lawan menyelesaikan operan pertama kali dari petunjuk dan menemukan
akan keluar sebagai pemenang. tanpa menjatuhkan benda akan benda menjadi pemenangnya.
menjadi pemenangnya
Proposal Kewirausahaan (PUKM)
Instruksi Umum
Secara Berkelompok:
● Buatlah sebuah proposal usaha barang/jasa yang memanfaatkan sumberdaya daerahmu.
● Usaha yang diajukan adalah usaha kreatif yang berlingkup usaha kecil dan menengah (UKM).
● Usaha yang diajukan adalah usaha yang memungkinkan untuk dibuatkan percobaannya dalam
skala kecil untuk menguji keefektifan usaha.
● Proposal dapat dibuat dalam bentuk dokumen atau salinda presentasi
Instruksi Khusus
Proposal terdiri dari
1. Pendahuluan (Latar Belakang Usaha, Visi dan Misi Usaha, Jenis dan Tujuan Usaha)
2. Analisis Usaha (Peluang Usaha, Tantangan Usaha, Potensi Usaha,
3. Aspek Produksi (Variasi Produk, Waktu dan Tempat Produksi, Peralatan Produksi, Bahan
Baku Produksi, Proses Produksi)
4. Strategi Usaha (Kondisi Pasar, Konsumen, Strategi Pemasaran)
5. Aspek Keuangan (Rencana Produksi, Rencana Anggaran,Perkiraan Pemasukan, Perkiraan
Laba/Rugi)
6. Kesimpulan
Video panduan:
Merancang proposal usaha untuk PKWU pengolahan di SMA: https://www.youtube.com/watch?
v=G4aFLfvCyPI
Tabel Berbagi Peran.
1. Kesepakatan Kerja
2. Pembagian Peran
3. Jadwal diskusi/tindak lanjut
4. Jadwal kerja
5. Lainnya (yang disepakati bersama)
Tertanda
Perencanaan Pelaksanaan
1 Menggali Ide
2 Menentukan Produk/Jasa
7 Membuat prototype
11 Perhitungan laba-rugi
Pertanyaan:
1. Produk mana yang menjadi favoritmu?
2. Produk mana yang sering kamu konsumsi/gunakan?
3. Apa yang menjadi alasan kamu mengkonsumsi/menggunakannya?
No.
1.
2.
3
Strategi 4P dalam Pemasaran
Bauran pemasaran, atau 4 P, adalah sebuah kerangka kerja ciptaan Jerome E. McCarthy untuk
pengambilan keputusan pemasaran. Empat pilar penting dari 4P adalah: Produk, Harga, Tempat dan
Promosi. Masing-masing 4P saling berhubungan satu sama lain dan dapat dikombinasikan dalam
menghadapi situasi pasar yang beragam. Kemampuan dalam memahami dan menerapkan 4 P berperan
penting dalam kesuksesan sebuah usaha yang berkelanjutan. Berikut adalah penjelasan rinci dari 4P.
PRODUCT - PRODUK adalah barang atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi minat atau
permintaan konsumen. Bentuknya dapat sangat beragam dan unik. Produk sangat bergantung pada
minat atau kebutuhan pasar.
PRICE - HARGA adalah biaya yang dibayar orang (pembeli) untuk suatu produk. Ini termasuk biaya
pokok (bahan, produksi, dan pengiriman) ditambah biaya lainnya (sewa, perlengkapan, upah, dll.). Hal
yang harus juga diperhatikan dalam penetapan harga adalah: harga yang dibuat pesaing yang
memproduksi barang/jasa sejenis, besar harga yang rela dibayar pembeli agar kebutuhannya atas
barang/jasa tersebut terpenuhi. Harga jual harus berada di atas biaya produksi, dan total pendapatan
harus melebihi total pengeluaran agar mendapatkan keuntungan.
PLACE TEMPAT. adalah "rumah" tempat produk berada, dan "rumah" tersebut dapat hidup di banyak
saluran yang berbeda, seperti tampilan toko fisik, iklan koran, radio atau TV, atau situs web atau blog
yang menjadi sorotan. Berfokuslah pada tempat di mana Anda bisa menampilkan produk Anda di
depan calon pembeli Anda yang memiliki daya beli dan minat terhadap produk Anda.
PROMOTION - PROMOSI adalah upaya mengenalkan produk kepada masyarakat melalui iklan
(televisi, radio, surat kabar, sosial media, internet) serta dari mulut ke mulut, surat langsung, dan alat
pemasaran lainnya. Promosi adalah alat komunikasi yang merangkum 3 P pertama dengan
menempatkan produk yang tepat pada tempat yang tepat dengan harga yang tepat pada waktu yang
tepat, dengan tujuan agar diterima dengan baik oleh pelanggan.
Dengan kondisi pasar yang berubah, dan juga dengan dikenalnya teknologi, strategi 4P masih sangat
relevan untuk diterapkan. Setiap usaha memiliki karakternya masing-masing. Personalisasi terhadap 4P
akan membawa manfaat bagi usaha yang sedang dibangun atau dijalankan.
Kegiatan
Setelah menyaksikan video tersebut, lihatlah kembali proposal usaha yang telah kamu buat, dan
lengkapilah dengan menerapkan pengetahuan yang kamu dapat dari video tersebut.
Presentasi Proposal
Sumber gambar:
https://www.dreamstime.com/illustration/business-team-presentation.html
Tentang Presentasi:
Setiap kelompok mendapat waktu 30 menit: 20 menit untuk presentasi, dan 10 menit untuk
mendengarkan umpan balik.
Alur presentasi: Salam pembuka, perkenalan nama anggota, pembahasan elemen proposal usaha (setiap
anggota kelompok mendapat giliran untuk presentasi), penerimaan umpan balik.
Kelengkapan presentasi: salindia/ slide digital atau poster, lembar perencanaan usaha, protype produk.
Lampiran Kegiatan 12. Wirausaha Mandiri dan Berkelanjutan
Artikel
Teori Kanter
Menyikapi Kegagalan dalam Berproses Menuju Keberhasilan
Pernahkah kamu merasakan situasi di mana setiap kali kamu mempelajari sesuatu yang baru,
mengembangkan kebiasaan baru, atau menjalankan proyek besar, selalu ada saat-saat di mana
kekhawatiran datang secara tiba-tiba? Kamu merasa tidak ada perubahan yang berarti, kamu menjadi
tidak nyaman, dan putus asa karena masih jauh perjalananmu menuju keberhasilan.
Kamu tidak sendiri. Kamu dan orang-orang yang yang sedang berjuang mengalami sebuah pergulatan
emosi yang jika digambarkan dalam bentuk grafik akan berbentuk seperti sebuah senyuman (atau U).
Di awal dan di akhir emosi cenderung sangat positif. Pada awalnya kamu sangat optimis dan memiliki
harapan, dan dengan semangat memutuskan untuk memulai sesuatu yang kamu yakini akan sangat
menarik (jika tidak, tentu kamu tidak akan melakukannya, bukan?) Dan ketika kamu hampir mencapai
tujuan, kamu menjadi penuh percaya diri.
Lalu, perasaan apa yang muncul di antara awal dan akhir? Menurut Rosabeth Moss Kanter, profesor di
Harvard Business School, "di tengah, semuanya tampak seperti kegagalan" (hukum Kanter). Setiap
orang merasa termotivasi di awal perjalanan, dan akan sangat bahagia saat tujuannya tercapai, tetapi di
tengah-tengah proseslah di mana kerja keras terjadi.
Berikut adalah ilustrasi dari perjalanan emosi dalam mencapai sebuah tujuan.
Di tengah perjalanan mencapai tujuan, kita semua memiliki keraguan. Perasaan ini pada dasarnya
dihasilkan karena rencana tidak selalu berjalan lurus dan mulus, karena tantangan dan perubahan dapat
muncul tiba tiba dan tidak terduga . Perubahan yang tersisa biasanya memberikan dua pilihan dampak:
langkah maju dan langkah mundur.
Selain itu, mudah untuk merasakan bahwa ketika kita berada di tengah-tengah proses, kita merasa
sangat jauh dari tujuan yang ingin kita capai. Berbagai peristiwa yang tak terduga, perubahan arah
tujuan, masalah ketidakcukupan sumberdaya (waktu, uang, tenaga, keterampilan, dan lainnya) dapat
membuat munculnya keputusasaan.
Inilah mengapa penting untuk memahami sepenuhnya bahwa kegagalan adalah bagian penting dari
perubahan, karena akan ada periode kebingungan di mana godaan untuk meninggalkan apa yang sudah
kita rintis akan menjadi besar. Di perusahaan, di tim kerja manapun, dan secara individu, sangat penting
untuk menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir bahwa kegagalan adalah bagian alami dari
sebuah proses.
Sumber: https://facilethings.com/blog/en/everything-looks-like-a-failure-in-the-middle
Diterjemahkan langsung
Video: https://bigthink.com/videos/what-do-you-believe
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud Profesor Kanter dengan "segala sesuatu tampak seperti kegagalan di
tengah?"
2. Diskusikan contoh saat kamu "sedang berada di tengah proses" menjalankan sesuatu dan
rasanya seperti gagal. Bagaimana hasilnya? Apa yang kamu pelajari? Apakah Anda akan
melakukan sesuatu yang berbeda lain kali?
3. Menurut kamu, bagaimana perasaan para wirausahawan (orang yang memulai bisnis mereka
sendiri) ketika mereka berada di tengah dan ada banyak hal "yang tidak diketahui?" Apakah itu
mudah atau sulit? Menurut kamu bagaimana mereka bisa melewatinya?
Tugas Individu
Tuliskan pengalaman yang berhubungan dengan Hukum Kanter. Pengalaman tersebut dapat
berhubungan dengan pengalaman dalam kehidupan pribadi, organisasi, usaha, akademik ataupun non-
akademik tentang: menetapkan tujuan/rencana, melaksanakan setiap rencana, situasi yang dialami, dan
langkah serta keputusan yang diambil.
Diskusi kelompok
Siswa duduk berkelompok. Setiap peserta dalam kelompok mempresentasikan selama 1-2 menit
tentang pengalaman mereka sendiri dengan "Hukum Kanter".
Refleksi
● Apa yang akan terjadi jika saya akan menghadapi tantangan dalam hidup, dan karier saya, atau
dalam memulai bisnis suatu hari nanti?
● Bagaimana saya bisa melewati tengah di mana 'segala sesuatu tampak seperti kegagalan?
● Mengapa kemampuan untuk mengatasi tantangan ini penting?
Lampiran
Kuis Ketangguhan
Nilai dirimu dari 1 hingga 5 untuk hal-hal berikut: (1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju)
Dalam situasi krisis atau kacau, saya menenangkan diri dan fokus untuk mengambil tindakan yang
berguna.
Saya biasanya optimis. Saya melihat kesulitan sebagai sementara dan berharap untuk mengatasinya.
Saya dapat mentolerir tingkat ambiguitas dan ketidakpastian yang tinggi tentang situasi.
Saya beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan baru. Saya pandai bangkit kembali dari kesulitan.
Saya suka bercanda. Saya menemukan humor dalam situasi yang sulit, dan dapat menertawakan diri saya
sendiri.
Saya bisa pulih secara emosional dari kerugian dan kemunduran. Saya punya teman yang bisa saya ajak
bicara. Saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada orang lain dan meminta bantuan. Perasaan
marah, kehilangan dan putus asa tidak berlangsung lama.
Saya merasa percaya diri, menghargai diri sendiri. dan memiliki konsep yang sehat tentang siapa saya.
Saya penasaran. Saya mengajukan pertanyaan. Saya ingin tahu bagaimana segala sesuatunya bekerja.
Saya suka mencoba cara baru dalam melakukan sesuatu.
Saya belajar pelajaran berharga dari pengalaman saya dan dari pengalaman orang lain.
Saya pandai memecahkan masalah. Saya dapat menggunakan logika analitis, menjadi kreatif, atau
menggunakan akal sehat praktis.
Saya pandai membuat semuanya berjalan dengan baik. Saya sering diminta untuk memimpin kelompok
dan proyek.
Saya sangat fleksibel. Saya merasa nyaman dengan kompleksitas paradoks saya. Saya optimis dan
pesimis, percaya dan berhati-hati, tidak egois dan egois, dan lain sebagainya.
Saya selalu menjadi diri saya sendiri, tetapi saya menyadari bahwa saya berbeda dalam situasi yang
berbeda.
Saya lebih suka bekerja tanpa deskripsi pekerjaan tertulis. Saya lebih efektif jika saya bebas melakukan
apa yang menurut saya terbaik dalam setiap situasi.
Saya pendengar yang baik. Saya memiliki keterampilan empati yang baik.
Saya tidak menghakimi orang lain dan beradaptasi dengan gaya kepribadian orang yang berbeda.
Saya sangat tahan lama. Saya bertahan dengan baik selama masa-masa sulit. Saya memiliki semangat
mandiri di balik cara kerja sama saya dalam bekerja dengan orang lain.
Saya telah dibuat lebih kuat dan lebih baik oleh pengalaman yang sulit.
Saya telah mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan menemukan manfaat dalam pengalaman
buruk.
Keingintahuan yang lucu dan kekanak-kanakan. Ajukan banyak pertanyaan, ingin tahu cara kerjanya. Mainkan perkembangan
baru. Nikmati diri mereka sendiri seperti anak-anak. Selamat bersenang-senang hampir di mana saja. Bertanya-tanya tentang
banyak hal, bereksperimen, membuat kesalahan, terluka, tertawa. Tanyakan: "Apa yang berbeda sekarang? Bagaimana jika
saya melakukan ini? Siapa yang dapat menjawab pertanyaan saya? Apa yang lucu tentang ini?"
Belajar terus menerus dari pengalaman. Dengan cepat mengasimilasi pengalaman baru atau tak terduga dan memfasilitasi
perubahannya. Tanyakan "Apa pelajarannya di sini? Petunjuk awal apa yang saya abaikan? Jika hal itu terjadi lagi, saya
akan ...."
Beradaptasi dengan cepat. Sangat fleksibel secara mental dan emosional. Nyaman dengan kualitas kepribadian yang
kontradiktif. Bisa kuat dan lembut, sensitif dan tangguh, logis dan intuitif, tenang dan emosional, serius dan menyenangkan,
dan sebagainya. Lebih banyak lebih baik. Dapat berpikir dengan cara negatif untuk mencapai hasil yang positif. "Apa yang
bisa salah, jadi bisa dihindari?"
Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat. Harga diri adalah bagaimana perasaan Anda tentang diri Anda sendiri.
Ini menentukan seberapa banyak Anda belajar setelah terjadi kesalahan. Ini memungkinkan Anda untuk menerima pujian dan
pujian. Ini bertindak sebagai penyangga terhadap pernyataan yang menyakitkan sekaligus menerima kritik yang membangun.
"Saya suka, menghargai, dan mencintai diri sendiri ...."
Berharap semuanya berjalan dengan baik. Optimisme yang mendalam dipandu oleh nilai dan standar internal. Toleransi tinggi
untuk ambiguitas dan ketidakpastian. Dapat bekerja tanpa deskripsi pekerjaan, merupakan teladan profesionalisme yang baik.
Memiliki efek sinergis, membawa stabilitas pada krisis dan kekacauan. Tanyakan "Bagaimana saya bisa berinteraksi dengan
ini sehingga semuanya berjalan dengan baik bagi kita semua?"
Baca orang lain dengan empati. Lihat sesuatu melalui perspektif orang lain, bahkan antagonis. Sikap menang / menang /
menang dalam konflik. Tanyakan "Apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain? Bagaimana rasanya menjadi mereka?
Bagaimana mereka mengalamiku? Apa yang sah tentang apa yang mereka rasakan, katakan, dan lakukan?"
Gunakan intuisi, firasat kreatif. Terimalah persepsi dan intuisi bawah sadar sebagai sumber informasi yang valid dan berguna.
Tanyakan "Apa yang dikatakan tubuh saya? Apakah lamunan itu berarti apa-apa? Mengapa saya tidak percaya apa yang
dikatakan kepada saya? Bagaimana jika saya melakukan ini?"
Pertahankan diri dengan baik. Hindari dan blokir serangan, lawan. Lihat dan lihat kontra, "permainan", dan manipulasi yang
dicoba orang lain. Temukan sekutu, sumber daya, dan dukungan.
Memiliki bakat untuk kebetulan. Pembelajaran di sekolah kehidupan adalah penangkal perasaan menjadi korban. Mereka
dapat mengubah situasi yang secara emosional beracun bagi orang lain menjadi sesuatu yang bergizi secara emosional bagi
mereka. Mereka berkembang dalam situasi yang membuat stres orang lain karena mereka belajar pelajaran yang baik dari
pengalaman buruk. Mereka mengubah kemalangan menjadi keberuntungan dan mendapatkan kekuatan dari kesulitan.
Indikator yang baik dari kesehatan mental yang luar biasa adalah ketika seseorang yang berbicara tentang pengalaman kasar
berkata, "Saya tidak akan pernah rela mengalami hal seperti itu lagi, tetapi itu adalah salah satu hal terbaik yang pernah
terjadi pada saya." Tanyakan "Bagaimana saya bisa membalikkan ini? Mengapa bagus jika ini terjadi? Apa hadiahnya?"
Menjadi lebih baik dan lebih baik setiap dekade. Menjadi semakin kompeten dalam hidup, tangguh, tahan lama,
menyenangkan, dan bebas. Luangkan lebih sedikit waktu untuk bertahan hidup daripada yang lain dan selamat dari kesulitan
besar dengan lebih baik. Nikmati hidup lebih dan lebih.
Unjuk Karya
Pengetahuan yang aku dapat dari Keterampilan yang aku bangun Sikap yang aku bangun dari
Projek Kewirausahaan ini dari Projek Kewirausahaan ini Projek Kewirausahaan ini
Di masa depan, pengetahuan dan keterampilan, dan sikap dari project kewirausahaan akan membantuku
dalam…….. …...
Asesmen Sumatif
1. Penulisan dan Presentasi Proposal
2. Unjuk Karya
Elemen Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 1
penilaian 5 4 3 2
Isi Projek Unjuk Projek Unjuk Projek Unjuk Projek Unjuk Tidak membuat
Karya Karya mencakup Karya Karya unjuk karya
mencakup seluruh elemen mencakup mencakup
seluruh elemen yang sebagian besar sebagian dari
yang dibutuhkan. dari elemen elemen yang
dibutuhkan. Penjelasan yang dibutuhkan.
Penjelasan dan lengkap dibutuhkan. Penjelasan
analisis lengkap diberikan untuk Penjelasan diberikan untuk
diberikan untuk sebagian besar lengkap sebagian dari
setiap elemen dari elemen - diberikan untuk elemen tersebut,
tersebut. Projek elemen tersebut. sebagian elemen Sementara
ini Projek ini tersebut. bagian lainnya
logis dan bisa logis dan bisa Sementara kurang lengkap
diterapkan diterapkan bagian kecil atau tepat
dalam konteks dalam konteks lainnya kurang sehingga
nyata nyata lengkap atau mempengaruhi
dunia. dunia. kurang tepat pemahaman
tetapi tidak pengunjung.
mempengaruhi
pemahaman
pengunjung.
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda, apakah sudah
1 tergambar pada bidang apa dan
bagaimana pekerjaan anda?
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
NAMA :
KELAS :
1. 1
2. 2.
3 3
4 4
5 5
Lampiran 6 : LEMBAR REFLEKSI EKSPLORASI POTENSI LOKAL PESERTA DIDIK
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda apakah potensi lokal
1 dapat dijadikan salah satu peluang
kerja yang anda impikan
? jelaskan !
Menurut anda
3 potensi lokal apa
yang dapat
dikembangkan ?
Jeaskan !
Lampiran 7 :
DIDIK NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda seberapa besar
kesempatan praktik dalam
1 penguatan sikap dan perilaku
untuk menunjang
persiapan kerja anda setelah lulus
SMK.
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda apakah informasi
tentang jabatan dan struktur organisasi
1 yang ada di dunia kerja , dapat
menunjang persiapan kerja anda
setelah lulus SMK.
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda apa makna
1 kemampuan berpikir kreatif dan
proaktif dalam Kewirausahaan anda
saat ini dan di masa mendatang?
Jelaskan
NAMA :
KELAS :
PERTANYAAN TANGGAPAN
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
WAWANCARA NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda mengapa
penting menguasai teknik
1 komunikasi wawancara dalam
persiapan kerja anda setelah
lulus SMK?
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda apa pentingnya
1 personal branding, dalam
persiapan kerja anda setelah lulus
SMK?
NO S M A R T
SPECIFIK TERUKUR BISA DICAPAI SESUAI WAKTU
1 Sehat fisik Tinggi min 165 Tinggi badan V V
cm
2 Tinggi dan Berat badan 55 Berat badan V V
berat badan kg
proposional
NAMA :
KELAS :
NO S M A R T
SPECIFIK TERUKUR BISA DICAPAI SESUAI WAKTU
1
7
Lampiran 16 :
NAMA :
KELAS :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda mengapa penting memahami
rambu- rambu penyusunan RTL yang
1 mengacu pada pendekatan SMART dalam
merancang dan melaksanakan RTL?
Nama : Sanga
Sangat Tidak Tidak
Setuju t Tidak
Setuju Setuju Tahu
Kelas : Setuju
Melalui project ini, saya
mengetahui dan merencanakan
impian masa depan.
Melalui project ini, saya
mengetahui potensi sumberdaya
sekitar untuk dimanfaatkan
sebagai peluang kerja.
Melalui project ini, saya mampu
berkomunikasi dengan baik,
mampu memahami pentingnya
komunikasi dalam kerja dan berani
dalam public speaking.
Melalui project ini, saya mampu
memahami struktur organisasi dunia
kerja, dan mampu berkolaborasi
didalam dunia kerja.
Melalui project ini, saya mampu
mengembangkan ide dan gagasan
sesuai dengan program keahlian.
Melalui project ini, saya mampu
mengembangkan/mempersiapkan diri
sesuai kebutuhan dunia kerja.
Melalui project ini, saya mampu
memahami dan menerapkan
bagaimana teknik wawancara
sesuai dengan bidang pekerjaan
masing-masing.
Melalui project ini, saya mampu
merangkai/merencanakan langkah apa
yang akan dilakukan untuk mencapai
pekerjaan.
Hal yang sebelumnya ingin aku Hal yang ingin aku pelajari lebih lanjut tentang
pelajari tentang keberkerjaan keberkerjaan
Lampiran 18 :
NAMA GURU :
NO PERTANYAAN TANGGAPAN
Menurut anda apakah metode
1 yang digunakan untuk mencapai
tujuan aktivitas telah sesuai ?