Anda di halaman 1dari 2

RESENSI NOVEL INDONEISA

“DÉJÀ VU”

Judul : DÉJÀ VU
Penulis : Vasca Vannisa
Penerbit : Fatamorgana Publisher
Price : Rp. 96.000,00
Tahun terbit : 2012
Ukuran novel : 13,5 × 21 cm
Kota terbit : Jakarta
Jumlah halaman : vi + 278 halaman
ISBN : 978-602-97292-4-5

Vasca Vannisa, seorang model yang hobi membaca dan menulis. Penulis cantik yang
akrab disapa Vasca ini sangat terkenal di kalangan para penikmat novel bergenre horror
thriller. Ia sudah menulis 8 novel dengan 6 buku yang sudah terbit di sebuah penerbit
indies, beberapa buku bertema fiksi thriller, kriminal khususnya di wilayah criminal dan
psychological thriller. Karya-karya Novel Thriller sebelumnya menjadi Best Seller,
diantaranya : Don’t tell me anything, Paranoid, Déjà Vu dan Psycopat Diary.

Monalisa, seorang gadis yang merasa kehidupan ini begitu menyakitkan dan selalu tak
berpihak padanya, sehingga ia mulai tenggelam dalam khayalan-khayalan yang membuatnya
merasa déjà vu. Yaitu seperti pernah melihat sesuatu yang sama atau keadaan yang sama
sebelumnya. Kehidupan Mona dalam buku ini selalu berubah-ubah.
Dimulai dari Mona kehilangan sosok nenek yang amat ia sayangi. Mona adalah seorang
anak penjual rokok gerobak berdarah Cina yang kurang kasih sayang, hanya nenek tirinya
yang masih menyayanginya, saat Mona mengetahui neneknya meninggal, ia amat terpukul.
Hingga di malam hari saat Mona terbangun dari tidurnya, ia bertanya pada tetangganya yang
berada di rumahnya. Ternyata neneknya masih hidup. Mona sangat tekejut mengetahui fakta
bahwa ternyata neneknya bukanlah nenek yang mengasihinya dan meninggal. Neneknya
berwujud orang lain dan memiliki panggilan 'oma', yang lebih membingungkan lagi,
semuanya berubah, rumah, dan semua orang di sekitarnya. Mona tiba-tiba saja menjadi
seorang anak pemilik toko yang hidupnya jauh lebih kaya, ia tidak lagi naik sepeda, tetapi
sudah menggunakan motor. Mona amat terkejut! Seumur hidupnya, Mona tidak pernah bisa
mengendarai motor. Dan toko ayahnya bukan lagi sebuah gerobak butut, tetapi berubah
menjadi ruko besar agen rokok. Mona pun berpikir, mungkin semua yang terjadi pada
neneknya dan kehidupan Mona sebelumnya hanyalah mimpi yang panjang. Tapi ada hal yang
lebih mengejutkan terjadi, ketika ia berjalan pagi untuk membeli roti bersama ayah kaya nya
dan adiknya Dino, ayah meninggalkan dirinya secara misterius dan saat Mona mencarinya,
tiba tiba saja semuanya berubah ke kondisi yang berbeda lagi.
Kehidupan selanjutnya, Mona menjadi sesosok gadis miskin dengan ibu yang lumpuh, ayah
yang sudah lama meninggal dan Dino bukanlah adiknya seperti di kehidupan Mona yang
sebelumnya, tetapi anak yang diasuhnya. Mona merasa depresi dan akhirnya ia merasa orang-
orang menganggapnya depresi. Mona semakin kebingungan saat tiba-tiba ibu lumpuhnya
meninggal dunia dan seorang polisi tampan mengangkatnya sebagai anak. Tetapi dugaan
bahwa Mona sudah gila dan depresi semakin menjadi-jadi, ditambah dengan dikeluarkannya
ia dari pesantren karena dianggap memiliki imej yang jelek dan mendustakan Al-Qur'an.
Hidup Mona yang acak-acakan akhirnya diterima oleh seorang pria baik bernama Jay, saat
memahami bahwa istrinya mengalami gangguan jiwa, Jay membawa Mona ke seorang
psikiater misterius yang membuat semuanya menjadi semakin rumit, apalagi dengan
diketahuinya bahwa Mona sedang mengandung, semua yang tak terduga dan misterius terjadi
bagai teror secara bertubi-tubi. Mona depresi dan merasa sangat kebingungan ditambah
dengan munculnya seorang gadis misterius bernama Marni yang membuat Mona mulai
mengerti sesuatu yang selalu dipecahkan dan ditolak teorinya oleh sang psikiater. Saat salah
satu teman Mona, Aleya, menganjurkan agar mona kembali ke kampung halamannya yang
misterius dan selalu takut didatangi oleh Mona, semua makin membingungkan dan tidak
terkendali. Setelah itu, Mona bertemu dengan pria tampan dan idaman Mona bernama Evan
sebagai sopir taksi baik hati yang mau mengantarkan Mona. Mona telah dinyatakan oleh
psikolog sebagai seorang pembohong patologis. Ia menciptakan kebohongan atau ingatan
palsu untuk menutupi trauma atau ingatan yang menyakitkan. Tapi Mona tetap yakin, ia
bukan seorang pembohong. Membingunkan bukan? Semua kejadian-kejadian yang
membingungkan akan dijawab di novel ini.

Cover buku sangat menarik dan menggambarkan isi buku, cantik dan misterius. Pada
cover juga terdapat bacaan “Dilarang dibaca oleh wanita hamil, atau mereka yang sedang
depresi” sehingga membuat seseorang yang membacanya ditambah rasa penasaran dan ingin
membelinya. Alur cerita tidak mudah ditebak. Menggunakan Bahasa yang mudah untuk
dipahami. Penggambaran mengenai sesuatu sangat detail sehingga suasananya benar-benar
hidup. Bagi pecinta novel horor psikolog, ini novel yang tepat.

Alur cerita sedikit membingungkan dan di akhir cerita tidak mendapat penjelasan apa yang
sebenarnya terjadi pada Monalisa.

Anda mungkin juga menyukai