Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MENYIAPKAN OBAT DARI VIAL

FARMAKOLOGI KEPERAWATAN

MENYIAPKAN OBAT CEFTRIAXONE DARI VIAL PADA PASIEN DEMAM


TYPOID

Disusun oleh :
Puspita Restu Mahalia
222310101045

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
MARET, 2023
Contoh Kasus :

nn.A yang berumur 18 tahun mengatakan bahwa beliau mengalami nyeri pada area
perut, kehilangan selera makan, dan Demam yang meningkat secara bertahap hingga
mencapai 39–40°C. Selain itu, nn,A mengeluh karena sering muntah terus menerus, dan
sembelit. nn.A mengatakan juga bahwa berat badannya menurun dari 45kg ke 40kg
yang disertai kelelahan sepanjang waktu. Nn.A mengatakan bahwa sudah 5 hari beliau
merasa begitu. Setelah dilakukan pemeriksaan, diperoleh hasil jumlah lekosit 4.9
10^3/ul (normal : 3.6-11.0), jumlah eritrosit H5.69 10^6/ul (normal : 3.80-5.20), dan
jumlah limfosit H 47.4% (normal: 25.0-40.0). Hasil neurologi S.Thyphi O yaitu
(+)1⁄320 , dan S.Thypi H (+) 1⁄80. Oleh karena itu, pasien harus rawat inap di rumah
sakit sekitar 1-2 minggu. Diagnosa medis rumah sakit, pasien mengalami Demam
Thypoid dan akan diberikan terapi injeksi Ceftriaxone dengan dosis (2x1 gram) IV.
Judul Praktikum : Menyiapkan Obat Ceftriaxone dari Vial pada Pasien Demam
Typoid

Tujuan Praktikum : Mempersiapkan sediaan obat dari vial pada pasien demam typoid
dengan 6 prinsip benar.

Indikasi : Mengatasi infeksi bakteri gram negatif maupun gram positif

Kontraindikasi : Bayi premature, Klien yang memiliki riwayat hipersensitivitas


terhadap Ceftriaxone

Persiapan :

1. Persiapan Alat & Bahan : Baki beralas berisi:


a. Obat ceftriaxone bubuk dalam vial
b. Pelarut (aquades)
c. Spuit ukuran 5ml
d. Jarum ukuran 5cc
e. Swab antiseptic
f. Bengkok
g. Bak spuit

2. Persiapan pasien

a. Berikan salam,perkenalkan diri kita, identifikasi pasien dengan memeriksa identitas


klien secara cermat

b. Jelaskan tentang prosedur Tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan pasien
untuk bertanya dan jawab semua pertanyaan pasien

c. Minta pengunjung keluar ruangan lalu atur posisi pasien sehingga pasien merasa siap
untuk dilakukan Tindakan.

3. Persiapan Perawat

a. mencuci tangan dengan 6 langkah

b. menggunakan masker dan APD lainnya

c. memastikan alat & bahan sudah sesuai dan lengkap


Hasil :

Spuit berisi obat dari vial berada dalam nak spuit dan siap untuk diinjeksikan.

Berikut data subjektif dan objektif pasien sebelum dan sesudah dilakukan injeksi:

1. Data Subjektif
a. Sebelum : Pasien merasa sakit pada area perut, merasa mual, lemas, pusing dan
demam.
b. Sesudah : Pasien merasa rasa nyerinya menurun, jarang muntah, dan tidak
lemas lagi.
2. Data Objektif
a. Sebelum : Jumlah lekosit 4.9 10^3/ul, jumlah eritrosit H5.69 10^6/ul, jumlah
limfosit H 47.4%, raut wajah pasien tampak berkerut menahan nyeri, wajah
tampak pucat, kulit wajah panas mencapai 39 derajat celcius dan berat badan
menurun dari 45kg jadi 40kg
b. Sesudah : Jumlah lekosit 4000/ul, jumlah eritrosit H5 5,1 juta/mikroliter, kulit
wajah tampak lebih segar (tidak pucat) dan suhu tubuh menurun menjadi 37
derajat celcius,

Pembahasan :

 Demam Thypoid merupakan penyakit infeksi akut sistem pencernaan


yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi atau bakteri
Salmonella paratyphi. Demam typhoid termasuk penyakit infeksi global,
terutama di negara-negara berkembang. Demam typhoid dapat ditularkan melalui
makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi seperti
dibawa oleh lalat,Selain itu juga dapat ditularkan melalui kontak langsung
dengan feses, urin atau sekret penderita demam typhoid. Dengan kata lain
hygiene sanitasi adalah faktor utama penularan (Levani & Prastya, 2020).
 Berikut proses menyiapkan obat ceftriaxone dari vial
1. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan
2. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
3. Mengumpulkan peralatan dalam area medikasi
4. Memeriksa label pada vial dan mencocokkan dengan obat yang dibutuhkan
pasien.
5. Cek tanggal kadaluarsa obat
6. Lepaskan penutup bagian atas vial sehingga penyekat karet terlihat
7. Usap permukaan pebyeka karet secara cepat dan kuat dengan swab alkohol.
8. Ambil spuit lalu lepas tutup jarum. Tarik pengisap pada spuit untuk
memasukkan udara kedalam spuit sejumlah volume obat yang akan diisap.
9. Masukkan ujung jarum melalui bagian tengah penyekat karet pada
permukaan datar vial
10. Masukkan udara kedalam ruang vial dengan memegang pengisap
11. Keluarkan jarum dan spuit dari vial lalu masukkan pada cairan aquades. Tarik
pengisap pada spuit sesuai ukuran yang akan diberikan pada pasien.
12. Keluarkan spuit dan jarum dari cairan aquades, ketuk ketuk badan spuit untuk
mengeluarkan gelembung udara lalu masukkan jarum dan spuit yang berisi
aquades pada vial.
13. Keluarkan spuit dan jarum dari vial lalu kocok vial secara memutar supaya
obat tercampur.
14. Setelah itu, masukkan jarum dan spuit kedalam vial. Ambil obat yang telah
tercampur dalam vial sesuai kebutuhan pasien dengan cara menarik pengisap
pada spuit.
15. Ketuk ketuk badan spuit untuk mengeluarkan gelembung udara lalu letakkan
spuit & jarum pada bak spuit.
16. Ambil jarum baru, lalu ganti dengan jarum yang ada pada bak spuit.
17. Buang jarum lama pada bengkok lalu tutup jarum menggunakan penutup
jarum.
18. Letakkan obat yang ada dalam spuit dan jarum pada bak spuit, dan obat siap
untuk di injeksikan
19. Bersihkan area kerja dan lepas sarung tangan
20. Buang sarung tangan dan bahan yang kotor pada bengkok
21. Cuci tangan menggunakan 6 langkah
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, & Febrina, E. (2018). Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien


Anak Penderita Demam Tifoid di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Jurnal
Farmaka, 16(2), 87–96. http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/view/18084.

Izazi, A. (2018). Asuhan Keperawatan Dengan Masalah Utama Demam Thypoid. Jurnal
Kesehatan, 11(2), 115–121. https://doi.org/10.24252/kesehatan.v11i2.6137

Maria Ernawati Dona Awa, S. A. J. K. (2019). the Relationship Between the Habit of
Washing Hands Using Clean Water and Soap With the Incidence of Typhoid Fever
in Adults in the Working Area of Dinoyo Health Center. Nursing News, 4(1), 1–10.

Ramadhiani, O. R., & Siregar, T. (2019). Hubungan Berpikir Kritis dengan Kepedulian
(Caring) Perawat dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan di RSUD Kota
Depok. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(2), 148.
https://doi.org/10.24853/jkk.15.2.148-160

Rosaria Ika Pratiwi, & Anggy Rima Putri. (2022). Perbandingan Efektivitas Ceftriaxone
Dan Cefotaxime Pada Pasien Anak Demam Tifoid Di Rumah Sakit Mitra Siaga.
Jurnal Ilmiah Manuntung, 8(1), 1–6.

Anda mungkin juga menyukai