Anda di halaman 1dari 5

PERNIKAHAN

Dosen Pengampuh : Muhammad Fauzi, ST, SPd.I., M.Pd.I.

Oleh:

Ayu Ramadana (2244000102)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

SUMATERA UTAMA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan sukur atas kehadiran Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang terjudul ” Pernikahan”. Makalah ini di buat dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama II.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat


bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Dalam pembuatan malah ini masik jauh dari kesempurnaan baik


materi maupun penulisannya. Namun penulis berusaha dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang di miliki oleh karnanya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempuraan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi perkembangan dunia pendidikan.

Medan, 27 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PEENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manisia sebagai makhluk sosial tidak bisa dilepas dari
ketergantungan dengan orang lain. Menurut Ibnu Khaldu, manusia itu
(pasti) dilahirkan di tengah-tengah masyarakat, dan tidak mungkin
hidup kecuali di tengah- tengah mereka pula. Manusia memilik naluri
hidup bersama dan melestarikan keturunannya. Ini diwujudkan dengan
pernikahan. Pernikahan yang menjadi anjuran Allah dan Rasull-Nya ini
merupakan akad yang sangat kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk
mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
Pernikahan yang telah di atur sedemikian rupa dalam agama dan
Undang-undang ini memiliki tujuan dan hikmah yang sangat besar bagi
manusia sendiri. Tak lepas dari atauran yang di turunkan oleh Allah
SWT, pernikahan memiliki berbagai macam hukum dilihat dari kondisi
orang yang melaksanakan pernikahan.
Dalam makalah ini akan menjelaskan pernikahan, tujuan dan
hikmah pernikahan, hukum pernikahan, nilai pernikahan dan bentuk
perkawinan yang telah di hapus oleh islam.

B. Rumusan Masalah
C.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Hukum, dan Tujuan Pernikahan

Nikah menurut bahasa berarti menghimpun, sedangkan menurut terminilogis


adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki laki dan perempuan yang bukan
muhrim sehingga menimbulkan hak dan kewajiban diantara keduanya. Pernikahan
dalam arti luas adalah suatu ikatan lahir batin antara laki-laki dan perempuan untuk
hidup bersama dalam suatu rumah tangga. Pernikahan dilakukan untuk mendapatkan
keturunan yang dilangsungkan menurut ketentuan-ketentuan syariat islam

Asal hukum pernikahan adalah mengubah ( boleh). Kemudian hukum nya


bergantung pada kondisi atau keadaan orang yang bersangkutan, karna itu hukum
nikah,bisa wajib, sunnat, mubah, makruh, atau haram.
Nikah yang hukum nya bajib adalah nikah bagi orang yang telah cukup sandang
pangan dan dikhawatirkan terjerumus pada perzinaan. Nikah yang hukumnya sunnat
adalah bagi orang yang berkeingnan menikah serta cukup sadang pangan.
Adapun nikah yang makruh adalah bagi orang yang tidak mampu. Sementara
nikah hukumnya haram bagi orang yang berkehendak menyakiti orang yang
dinikahinya.

Pernikahan di dalam ajaran islam berada pada tempat yang tinggi dan mulia. Karna itu,
Islam menganjurkan agar perkawinan itu persiapkan secara matang, sebab pernikahan
bukan sekedar mengesahkan hubungan badan antara laki laki perempuan, atau
memuaskan kebutuhan seksual semata-mata. Pernikahan memiliki arti yang luas, tinggi,
dan mulia. Dari perkawinan akan lahir generasi penerus, baik atau buruknya perilaku
mereka sangat dipengaruhi oleh peristiwa yang dimulia dalam pernikahan.

Anda mungkin juga menyukai