Anda di halaman 1dari 4

Esterifikasi

Indria Dwiyana Hartati1

1Study Prgramme of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjadjaran University

Jl. Raya Bandung-Sumedang, KM 21 Jatinangor, Sumedang,West Java 45363, Indonesia

*Corresponding author: dhindria@gmail.com

Abstrak

Ester merupakan senyawa kimia yang dikenal dapat mengeluarkan bau wewangian. Oleh karena itu,
ester sering digunakan dalam industri pembuatan parfum. Ester sendiiri merupakan suatu senyawa
organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus hidroksil
dengan suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R'). Seperti yang telah didefiniskan, dalam
proses pembentukannya, ester terbentuk sebagai akibat adanya reaksi antara alkohol dengan asam
asetat. Salah satu jenis ester yang sering digunakan adalah amil asetat dan minyak wintergreen. Ester
amil asetat dan minyak wintergreen ini terbentuk dari reaksi yang dinamakan esterifikasi. Reaksi ini
merupakan reaksi heterogen cair-cair. Adapun, tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk
mengetahui cara pembuatan minyak pisang dan minyak wintergreen. Bahan yang dibutuhkan pada
praktikum ini adalah aquades, asam salisilat, asam sulfat, isoamil alkohol, asam asetat glasial, dan
metanol. Asam sulfat pada praktikum ini digunakan sebagai katalisator dari reaksi yang akan
mempercepat laju reaksi. Sementara, untuk isoamil alkohol dan metanol digunakan sebagai sumber
alkohol. Dari praktikum ini didapatkan hasil terbentuknya senyawa ester yang dicirikan oleh adanya
wangi yang ditimbulkan. Senyawa yang terbentuk adalah isoamil asetat dan metil 2-
hidroksibenzoat.

1. Pendahuluan

Ester merupakan senyawa oksigennya ke atom hidrogen molekul air.


organik yang terbentuk melalui penggantian Akibatnya, ester sedikit larut dalam air
atom hidrogen pada gugus karboksil dengan (Robert, 2014). Ester adalah turunan dari
suatu gugus organik. Ester terdiri dari asam karboksilat atau asam alkanoat,
senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang RCOOH (Ida Bagus Made Asmara Dwipa,
membentuk struktur RCOOR. Ester dapat Frieda Nurlita, I Nyoman Tika, 2014).
membentuk ikatan hidrogen melalui atom
Ester memiliki sifat fisik berbentuk anhidrat asam dan alkohol (Dirjen POM ,
polar, dapat larut dalam air, mudah menguap. 1979).
Sementara itu, sifat kimianya adalah dapat
Ester ini banyak digunakan sebagai
mengalami reaksi hidrolisis dan juga reaksi
solven dalam industri pembuatan selulosa
reduksi. Ester juga memiliki sifat yang
nitrat. Amil asetat dapat diproduksi dengan
menjadi ciri khasnya yaitu memiliki bau yang
reaksi esterifikasi asam asetat dengan amil
mirip dengan wewangian buah.
alkohol (Muhammad Naufal Fakhry,
Ester akan terbentuk ketika asam Suprihastuti Sri Rahayu, 2016). Minyak
karboksilat dipanaskan bersama alkohol wintergreen dapat diproduksi dari asam
dengan bantuan katalis asam. Di sinilah asam salisilat dan metanol.
sulfat digunakan di dalam reaksi sebagai
2. Metode
katalis asam. Diperlukannya kata;is asam ini
karena reaksi esterifikasi ini berlangsung 2.1 Alat dan bahan
cukup lama. Terkadang juga digunakan gas
Untuk melakukan percobaan reaksi
hidrogen klorida kering, tetapi katalis-katalis
esterifikasi ini dibutuhkan alat pipet tetes,
ini cenderung melibatkan esterester aromatik
tabung reaksi, rak tabung reaksi, beaker glass,
(yakni ester yang mengandung sebuah cincin
gekas ukur, penjepit kayu, kertas alumunium
benzen).
foil. Selain alat, percobaan ini juga tentunya
Reaksi esterifikasi bersifat memerlukan bahan, yaitu aquades, asam
reversibel. Agar diperoleh rendamen tinggi salisilat, asam sulfat, isoamil alkohol, asam
dari ester itu, kesetimbangan harus harus asetat glasial, dan metanol. Agar percobaan
digeser ke arah sisi ester. Satu teknik untuk berhasil pada percobaan minyak pisang
mencapai ini adalah menggunakan salah satu diperlukan asam asetat glasial sebanyak 2 ml
zat pereaksi yang murah secara berlebihan. dan isoamil alkohol sebanyak 3 ml.
Teknik lain ialah membuang salah satu Sementara itu, untuk minyak wintergreen
produk dari dalam campuran reaksi (misalnya dibutuhkan 0,1 gram asam salisilat dan 3 ml
dengan destilasi air secara azeotropik). gram metanol.
Dengan bertambahnya halangan sterik dalam
2.2 Prosedur
zat antara laju pembentukan ester akan
menurun. Rendamen esternya pun berkurang Untuk membuat minyak pisang
Ester adalah turunan asam salisilat/ langkah pertama yang dilakukan adalah
karboksilat yang gugus –OH dari memasukkan 2 ml asam asetat glasial pada
karboksilnya diganti dengan gugus –OR dari gelas ukur. Kemudian, tuangkan larutan
alcohol. Ester mengandung gugus karbonil terukur ke dalam tabung reaksi dan
dan satu ikatan ester dengan karbon karbonil. ditambahkan 3 ml isoamil alkohol ke dalam
Ester dibuat dari asam dan alkohol dari gelas ukur. Larutan terukur yang telah dibuat
tadi, dicampurkan dengan asam asetat glasial
dan ditambahkan 15-20 tetes asam sulfat
kedalamnya. Setelah terbentuk endapan
coklat, larutan campuran tadi dipanaskan di
beaker glass yang berisi aquades dan sudah
dipanaskan dengan menggunakan hot plate. Figure 2. reaksi metanol dengan asam
Proses pemanasan ini dilakukan selama 5-10 salisilat
menit sampai tercium aroma pisang.
Hasil dari percobaan tersebut adalah isoamil
Untuk membuat minyak asetat dan metil 2-hiroksibenzoat. Wangi
wintergreen langkah yang dilakukan hampir yang dihasilkan oleh reaksi esterifikasi dapat
sama. Pertama, masukkan 0,1 gram asam muncul karena adanya sifat dari ester itu
salisilat yang telah di timbang. Kemudian, sendiri. Sebab, seperti yang kita ketahui, ester
dituangkan 3 ml metanol kedalam gelas memiliki sifat yaitu memiliki bau seperti
terukur. Campurkan metanol dan asam buah-buahan dan sebagainya.
salisilat yang telah ditimbang tadi .
Reaksi esterifikasi merupakan
tambahkan juga 15-20 tetes asam sulfat ke
reaksi yang berjalan lambat, akibatnya
dalam campuran tadi. Kemudian terakhir
dibutuhkan suatu katalis yang mempercepat
lakukan proses pemanasan sama seperti pada
proses jalannya reaksi. Katalis ini merupakan
proses pembuatan minyak pisang dengan
asam sulfat pekat (Isalmi Aziz, Siti Nurbayti,
durasi selama 5-10 menit.
Badrul Ulum, 2011). Selain itu, proses
3. Hasil pemanasan juga diperlukan agar laju reaksi
bertambah cepat. Hal ini disebabkan oleh
Setelah dilakukan percobaan
pengaruh suhu pada energi internal molekul,
didapatkan hasil positif dari reaksi tersebut.
sehingga pada suhu yang semakin tinggi
Hasil positif ini ditunjukkan dengan adanya
molekul-molekul dalam reaktor akan
wewangian dari lautan campuran yang sudah
bergerak semakin cepat dan intensitas
dipanaskan. Pada campuran isoamil alkohol
tumbukan semakin tinggi. Akibatnya, reaksi
dengan asam asetat glasial tercium aroma
dapat berjalan dengan lebih cepat (Isalmi
pisang dan pada campuran metanol dengan
Aziz, Siti Nurbayti, Badrul Ulum, 2011).
asam salisilat tercium aroma mint.
4. Kesimpulan
Reaksi yang terbentuk saat
percobaan dilakukan adalah sebagai berikut: Dari percobaan yang telah dilakukan
didapatkkan hasil bahwa reaksi minyak
pisang dihasilkan isoamil asetat dan reaksi
minyak wintergreen menghasilkan metil 2-
Figure 1. Reaksi isoamil alkohol dengan
hidroksibenzoat. Reaksi esterifikasi ini
asam asetat glasial
merupakan reaksi yang berjalan dengan lama. science/article/pii/B97801280078
Oleh karen itu, digunakan asam sulfat sebagai 08000218)
katalis dan proses pemanasan untuk
mempercepat laju reaksi.

Daftar Pustaka
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia
Edisi III, Depkes RI : Jakarta.

Ida Bagus Made Asmara Dwipa, Frieda


Nurlita, I Nyoman Tika. (2014).
OPTIMASI PROSES
ESTERIFIKASI ASAM
SALISILAT DENGAN n-
OKTANOL. Jurnal Wahana
Matematika dan Sains, 2.

Isalmi Aziz, Siti Nurbayti, Badrul Ulum.


(2011). Pembuatan produk
biodiesel dari Minyak Goreng
Bekas dengan Cara Esterifikasi dan
Transesterifikasi. Valensi Vol. 2 No.
3, 444.

Muhammad Naufal Fakhry, Suprihastuti Sri


Rahayu. (2016). Pengaruh Suhu
pada Esterifikasi Amil Alkohol
dengan Asam Asetat Menggunakan
Asam Sulfat sebagai Katalisator .
JURNAL REKAYASA PROSES, 65.

Robert J. Ouellette, J. David Rawn, 21 -


Carboxylic Acid Derivatives,
Editor(s): Robert J. Ouellette, J.
David Rawn, Organic Chemistry,
Elsevier, 2014, Pages 699-745,
ISBN 9780128007808,
https://doi.org/10.1016/B978-0-
12-800780-8.00021-
8.(https://www.sciencedirect.com/

Anda mungkin juga menyukai