Anda di halaman 1dari 5

POTENSI MANGROVE SEBAGAI PROTEKSI ALAMI WILAYAH PESISIR DARI ANCAMAN

TSUNAMI: Review

Indria dwiyana Hartati1

1
Study Program of Marine Science, Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjajaran University Jl. Raya
Bandung-Sumedang, KM 21 Jatinangor, Sumedang, West Java 45363, Indonesia
*
Corresponding author: indria20001@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK

Mangrove adalah salah satu tumbuhan yang hidup di wilayah pesisir. Mangrove biasanya hidup di
ekosistem air payau ataupun air laut di kawasan negara-negara tropis dan subtropis. Ekosistem ini
merupakan salah satu ekosistem yang sangat produktif dan memiliki banyak fungsi, misalnya sebagai
penyerap karbon, sebagai habitat bagi beberapa hewan-hewan pesisir, dimana mereka dapat berlindung,
mencari makan, melakukan proses pemijahan, dan berkembang biak. Ekosistem ini juga memiliki berbagai
macam potensi baik secara ekonomis maupun secara ekologis. Salah satu potensi yang banyak dibicarakan
adalah potensi mangrove untuk menjadi pelingung alami bagi ekosistem pesisir dari ancaman tsunami.
Tsunami sendiri adalah suatu bencana alam dimana terjadinya serangkaian gelombang yang terbentuk ke
arah pantai dengan panjang gelombang yang sangat panjang dan periode yang sangat panjang diakibatkan
oleh perubahan dasar laut yang secara tiba-tiba. Gelombang tsunami memiliki karakteristik yang berbeda
dengan gelombang biasa, gelombang ini memiliki kecepatan yang diatas rata-rata gelombang pada
umumnya dan ketinggian yang dpaat mencapai puluhan meter. Indonesia merupakan negara yang
berpotensi besar mengalami tsunami. Oleh karena itu, pada artikel ini dibahas mengenai kemungkinan
mangrove melindungi pesisir pantai dari tsunami dan mengurangi dampak tsunami bagi wilayah tersebut.
Adapun artikel ini dibuat dengan emlakukan studi literatur mengenai hubungan keberadaan ekosistem
mangrove dengan dampak tsunami di wilayah tesebut. Berdasarkan hasil dari penelurusan literatur
ditemukan bahwa mangrove memang dapat meredam gelombang dari pantai karena adanya gaya gesek
antara air laut dengan bagian-bagian tubuhnya. Namun, perlu ada penelitian lebih lanjut mengenai dampak
keberadaan lamun bagi wilayah-wilayah yang terkena tsunami. Sebab, masih banyak perdebatan dan
perbedaan pendapat pada beberapa jurnal yang telah dicari.

Kata Kunci: Mangrove, tsunami, pesisir

ABSTRACT

Mangrove is one of the plants that live in coastal areas. Mangroves usually live in brackish water or
seawater ecosystems in tropical and subtropical countries. This ecosystem is one of the most productive
ecosystems and has many functions, for example as a carbon sink, as a habitat for some coastal animals,
where they can take shelter, find food, do the spawning process, and breed. This ecosystem also has various
kinds of potential both economically and ecologically. One of the potentials that is widely discussed is the
potential of mangroves to become natural protection for coastal ecosystems from the threat of tsunamis.
The tsunami itself is a natural disaster where the occurrence of a wave that forms towards the coast with
a very long wavelength and a very long period caused by a sudden change in the seabed. Tsunami waves
have different characteristics from ordinary waves, these waves have a speed above the average wave in
general and a height that can reach tens of meters. Indonesia is a country that has the potential to
experience a tsunami. Therefore, this article discusses the possibility of mangroves protecting the coast
from tsunamis and reducing the impact of the tsunami on the area. This article was created by conducting
a literature study on the relationship between the existence of the mangrove ecosystem and the impact of
the tsunami in the area. Based on the results of the literature search, it was found that mangroves can
indeed dampen waves from the beach because of the friction between sea water and body parts. However,
further research is needed on the impact of seagrass presence on tsunami-affected areas. Because, there
are still many debates and differences of opinion in several journals that have been sought.

Keyword: Mangrove, tsunami, coastal ecosystem

1. PENDAHULUAN mangrove juga memiliki potensi ekonomi.


Misalnya, kayunya dapat dimanfaatkan untuk
Mangrove merupakan salah satu
bahan bangunan. Adapun untuk potensi
tumbuhan dikotil yang dapat hidup di wilayah
ekologisnya tumbuhan ini disinyalir memiliki
air payau dan air laut. Tumbuhan mangrove
potensi sebagai pelindung ekosistem pesisir
biasanya hidup pada wilayah yang memiliki
dari ancaman gelombang tinggi dan juga
substrat padat atau tanah rawa. Secara global,
tsunami. Mangrove yang juga dapat meredam
tumbuhan mangrove hanya hidup di wilayah
energi dari gelombang [4]. Hal ini lah yang
subtropis dan tropis [1]. Tumbuhan ini
melandasi dugaan bahwa mangrove dapat
memiliki adaptasi tersendiri untuk
mengurangi dampak dari gelombang tsunami.
“meniadakan” garam yang terkandung dalam
Penelitian ini pertama dilakukan oleh Selvam
air laut [1]. Oleh karena itu mereka dapat
pada tahun 2005, pada artikelnya, ia
bertahan di air payau dan air asin yang
membandingkan antara kondisi wilayah
memiliki kadar garam tinggi.
dengan mangrove yang terdampak tsunami
Mangrove merupakan salah stau dengan wilayah tanpa mangrove yang
ekosistem yang sangat produktif dibandingkan terdampak tsunami, di wilayah Tamil Nadu,
ekosistem lain di bumi [2]. Mangrove dapat India.
menyimpan biomassa dalam jumlah yang besar
Tsunami sendiri adalah suatu bencana
di dalam akarnya. Mangrove juga dapat
alam dimana terjadinya serangkaian
menyerap karbon dalam jumlah besar,
gelombang yang terbentuk ke arah pantai
sehingga mampu membantu mengurangi efek
dengan panjang gelombang yang sangat
rumah kaca [3] Tak hanya itu, mangrove juga
panjang dan periode yang sangat panjang
sudah terkenal sebagai habitat bagi beberapa
diakibatkan oleh perubahan dasar laut yang
hewan-hewan pesisir, dimana mereka dapat
secara tiba-tiba [5]. Bencana ini merupakan
berlindung, mencari makan, melakukan proses
bencana alam yang tidak dapat diprediksi
pemijahan, dan berkembang biak di daerah
secara pasti dari jauh-jauh hari. Oleh karena
ekosistem mangrove[2].
itu, langkah yang dapat dilakukan sejauh ini
Ekosistem ini juga memiliki berbagai adalah langkah preventif untuk mengurangi
macam potensi. Tak hanya untuk lingkungan, kemungkinan dampak kerugian yang
ditimbulkan. Salah satunya, adalah denga tetapi panjang gelombang dan
menjaga ekosistem mangrove ini. kecepatannya tinggi [8]. Gelombang ini
memiliki panjang gelombang sekitar 150-
Indonesia merupakan salah satu negara
1000 km dan kecepatan antara 400-800
yang sering mengalami tsunami. Berdasarkan
km/jam[8]. Tinggi dari gelombang tsunami
data yang didapatkan dari tahun 1600-1999,
bisa mencapai puluhan meter. Saat terjadi
negara ini telah mengalami 105 kejadian
tsunami di Aceh pada tahun 2004,
tsunami [6]. Hal ini dikarenakan posisi
gelombang tsunami mencapai 50 meter [8].
Indonesia yang berada wilayah lempeng
3. DAMPAK KERUSAKAN AKIBAT
tektonik yang kompleks[6] dan juga aktif. Jika
TSUNAMI
dilihat dari data yang telah disebutkan, tidak
Fenomena alam ini merupakan salah satu
terbayang berapa banyak kerugian yang telah
bencana yang dapat menghasilkan kerugian
dialami oleh negara ini.
yang sangat besar. Baik itu kerugian materil,
2. KARAKTERISTIK TSUNAMI nyawa masyarakat sekitar. Tak hanya itu,
Tsunami secara bahasa, berasal lingkungan pesisir pantai juga pasti akan
dari bahasa Jepang, yaitu “Tsu” yang mengalami kerusakan yang parah.
berarti pelabuhan dan “Nami” yang berarti Tercatat pada tsunami Aceh, 2004 ada 14
gelombang. Apabila disambungkan distrik yang terdampak dan sekitar 1 juta orang
maknanya adalah gelombang besar yang menjadi korban terdampak dari bencana ini.
berasal dari pelabuhan[5]. Tsunami sendiri Sebanyak 1.550 rumah rusak, sehingga
adalah suatu bencana alam dimana mengakibatkan 811.409 orang harus
terjadinya serangkaian gelombang yang mengungsi. Jumlah orang yang tewas dan yang
terbentuk ke arah pantai dengan panjang hilang mencapai angka 166.760 dan 127.749
gelombang yang sangat panjang dan [9].
periode yang sangat panjang diakibatkan Di India, wilayah pesisir yang rusak
oleh perubahan dasar laut yang secara tiba- akibat adanya tsunami mencapai 2200 km.
tiba [5]. diperkirakan 897 desa mengalami kerusakan,
Tsunami dapat terbentuk karena yang mengakibatkan 647.556 harus
adanya beberapa sebab seperti, gempa mengungsi. Tak hanya itu, korban tewasnya
bumi, longsor bawah laut, aktivitas pun mencapai 10.872 dan sebanyak 5.551
volkanis, dan juga aktivitas asteroid [7]. hilang [9].
Kejadian-kejadian yang telah disebutkan Tak hanya kerugian korban jiwa, tsunami
tadi, dapat mengakibatkan perubahan juga mengakibatkan kerugian materil yang
massa air yang tiba-tiba. Maka dari itu, dialami oleh wilayah tersebut. Di Aceh,
untuk mencapai keseimbangannya lagi, kerugian materil akibat adanya tsunami ini
alam akan melakukan suatu proses bencana menurut World Bank, diperkirakan mencapai
alam yang disebut dengan tsunami. [5]. US$4,45 miliar, atau hampir 100 persen PDB
Perubahan di dasar laut yang tiba- tahun 2003. Dari jumlah yang telah disebutkan,
tiba akan menimbulkan gelombang besar 60 persen berasal dari kerusakan yang
yang memiliki ketinggian yang rendah, ditimbulkan dan 40 persen berasal dari
hilangnya aliran pendapatan penduduk ke akan dapat meredam ombak dengan lebih
dalam perekonomian. Sekitar 78 persen dari maksimal, jika lebar mangrove tersebut
total kerusakan dan kerugian ditanggung oleh mencapai 500 m, jika lebar mangrove tersebut
pihak swasta; sisanya ditanggung oleh sektor mencapai angka ini, maka gelombang dapat
publik. Dengan demikian, menurut World diredam sampai 60%. Selain itu, spesies yang
Bank, saat itu PDB Aceh dapat mengalami paling maksimal dalam meredam ombak ialah
penuruan sebesar 7–28 persen dibandingkan Rhizopora. Transmisi energi gelombang juga
pada tahun 2004 [10]. berkurang ketika jumlah pohon bertambah.
4. FUNGSI MANGROVE SEBAGAI Selain itu, mangrove yang memiliki massa
PENAHAN GELOMBANG jenis lebih tinggi akan memiliki disipasi
Mangrove banyak ditemukan di pesisir- gelombang yang lebih tinggi juga, begitu juga
pesisir pantai. Biasanya, ekosistem ini banyak dengan usia mangrove [12]. Namun, Otthman
ditemukan di wilayah muara, sebagai (1994) menyatakan bahwa umur mangrove
pelindung daratan dari terjangan ombak yang tidak berhubungan dengan kekuatan mangrove
besar. Mangrove akan hidup dengan baik di untuk meredam gelombang, yang terpenting
wilayah pantai yang landai dan berombak mangrove tersebut cukup rapat dan cukup
cukup tenang, karena tumbuhan ini tidak akan tinggi untuk menahan gelombang.
kuat dengan konsidi pantai yang terjal atau 5. MANGROVE UNTUK MELINDUNGI
curam, serta memiliki ombak dan pasang surut PESISIR DARI TSUNAMI
yang kuat [11].
Seperti yang telah dijelaskan diatas,
Mangrove dapat menahan gelombang
mengrove memiliki kemampuan untuk
berkat akar-akarnya. Saat ombak melewati
menaham gelombang yang menghantam
akar-akar mangrove, terjadi gesekkan antara
pesisir. Dengan alasan inilah, mangrove mulai
air dengan struktur mangrove seperti batang,
diteliti untuk mengetahui apakah mangrove
akar, dan tajuk (dalam kasus di mana kondisi
dapat digunakan sebagai pelindung alami
mangrove terendam seluruhnya) [12] yang
pesisisr atau tidak. Para peneliti telah
mengakibatkan gerak orbital partikel airnya
melakukan penlitian mengenai potensi
menjadi terhalang oleh tumbuhan tersebut.
mangrove sebagai pelindung ekosistem pesisir
Akibatnya, kekuatan ombak akan teredam dan
alami. Hasilnya, ditemukan perbedaan tingkat
berkurang. Supaya ombak dapat teredam
kerusakan antara daerah yang terdampak
secara maksimal, diperlukan ekosistem
tsunami namun memiliki kawasan mangrove
mangrove yang rapat dan cukup tinggi [13].
dengan daerah yang terdampak tsunami dan
Proses inilah yang dinamakan dengan disipasi
tidak memiliki kawasan mangrove. Berikut ini
gelombang [12].
akan dijelaskan mengenai contoh-contoh
Ada beberapa hal yang mempengaruhi
kasusnya.
bagaimana efisiensi mangrove dalam meredam
ombak yang menghadang. Faktor yang Pada kejadian tsunami yang terjadi di India
pertama adalah karakteristik mangrove, seperti pada tahun 2004 lalu, terdapat tsunami yang
lebar mangrove, kerapatan, massa jenis, cukup besar yang menghantam 12 desa di
spesies, diameter, umur dan kanopi. Mangrove negara ini. Kemudian, ditemukan perbedaan
antara wilayah yang memiliki mangrove dan Berdasarkan review jurnal ini diketahui
yang tidak memiliki mangrove. Pada wilayah bahwa mangrove memiliki kemampuan untuk
yang memiliki ekosistem mangrove, kerusakan mengurangi energi dari gelombang yang
cenderung lebih sedikit, dibandingkan dengan menghantam pantai. Hal ini karena gesekkan
wilayah yang tidak memiliki mangrove. yang terjadinya antara air dan batang serta akar
Namun, hal ini tidak dapat dijadikan acuan mangrove ketika gelombang melewati
pasti, sebab ada faktor lain yang dapat juga ekosistem ini. Hal ini dapat membantu
memicu perbedaan ini, misalnya seperti ekosistem pesisir agar tetap terjaga dari intrusi
ketahanan bangunan, jarak pantai ke lokasi, laut. Beberapa penelitian juga menyatakan
dan kekuatan tsunami ketika menghantam bahwa mangrove dapat menjaga pantai dari
lokasi tersebut [14]. ancaman tsunami, karena sifatnya yang dapat
menahan gelombang. Namun, terdapat
Adapun untuk pernyataan yang
beberapa perbedaan pendapat dan harus
disampaikan Kathiresan dan Rajendran (2005)
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
dan Vermaat dan Thanpanya (2006) bahwa
mengetahui apakah hal tingkat keparahan
kehadiran mangrove menyelamatkan nyawa
akibat tsunami yang lebih rendah memang
masyarakat yang tinggal di sepanjang pantai
disebabkan oleh adanya mangrove atau karena
Tamil Nadu India tenggara tidak valid karena
faktor lain.
uji berdasarkan uji kepatutannya, tidak
ditemukan hubungan antara hidup manusia
dengan keberadaan mangrove. Meskipun
demikian, berdasarkan Analisis citra
pascatsunami melalui satelit IKONOS dan
analisis multivariat data lapangan bakau yang
mencakup seluruh pantai Tamil Nadu
menunjukkan lebih sedikit kerusakan struktur
buatan yang terletak langsung di wilayah
mangrove terluas [15].

Adapun menurut Selvam pada tahun 2005,


berdasarkan penelitian dan data lapangan yang
telah dia lakukan, dikatakan bahwa apabila
terdapat 30 pohon/100m2 maka dapat
mengurangi aliran maksimum tsunami hingga
lebih dari 90%. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikatakan oleh Hirashi (2005) yang
menyatakan bahwa, aliran maksimum tsunai
dapat dikurangi dengan adanya kerapatan
mangrove yang mengakibatkan gaya geseknya
lebih besar [16].

6. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai